dibimbing.id - 6 Tips Merancang UI Responsif

6 Tips Merancang UI Responsif

Nadia L Kamila

•

21 October 2023

•

1627

Image Banner

Di artikel kali ini MinDi akan membahas tentang tips merancang ui responsif. 

Desain yang responsif adalah desain yang bisa menyesuaikan tampilan website sesuai dengan layar perangkat yang digunakan. 

Sobat MinDi pasti pernah membuka aplikasi melalui smartphone dan di lain hari membuka aplikasi yang sama melalui laptop. Tampilan aplikasi di laptop maupun di smartphone tentu sedikit dimodifikasi agar pengguna merasa nyaman. 

Lalu apa saja yang harus disiapkan untuk membuat desain UI yang responsif? Temukan jawabannya dalam artikel ini!


Apa Itu Desain UI Responsif?


Sebuah website atau desain UI bisa disebut responsif jika mampu menyesuaikan layout sesuai dengan tampilan layar dan resolusi device penggunanya. Layar device sendiri bermacam-macam mulai dari smartphone, tablet, hingga laptop atau PC.

Penyesuaian desain website termasuk dalam UI, layout, gambar, hingga ukuran font yang digunakan. Pastikan semua desain tersebut bisa tampil sesuai dengan ukuran layar pengguna.

Seorang UI desainer butuh memastikan bahwa desainnya responsible untuk semua user. Jika desain yang dibuat tidak responsif, maka tata letak website akan berantakan saat diakses dari device yang berbeda-beda. 

Untuk mempelajari bagaimana membuat desain website atau aplikasi yang responsif, Sobat MinDi bisa belajar langsung dari praktisi UI desainer berpengalaman dengan mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design dari Dibimbing.


Manfaat Desain UI Responsif


Mengapa UI desainer harus mempertimbangakn desain yang dibuatnya responsif untuk seluruh pengguna?

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan saat membuat desain yang responsif.


1. Pengalaman Pengguna yang Konsisten


Manfaat yang pertama adalah pengunjung dari website atau pengguna dari aplikasi akan merasakan pengalaman yang konsisten meskipun mereka membukanya dari device manapun.

Hal ini dikarenakan desain UI responsif bertujuan untuk memastikan bahwa konten dan elemen-elemen pada sebuah website atau aplikasi tampil dengan baik dan fungsional di berbagai jenis perangkat, dari desktop hingga ponsel. 


2. Meningkatkan Nilai SEO


Mayoritas mesin pencari memberikan nilai plus atau prioritas pada website yang responsif. Salah satunya adalah Google yang mengadopsi pendekatan mobile first atau menilai versi mobile lebih dulu daripada versi dekstopnya.

Dengan menggunakan desain yang responsif, berarti website hanya memiliki satu URL saja yang bisa dibuka di berbagai device. URL yang sama ini lebih mudah diindeks Google daripada memiliki URL terpisah untuk versi mobile dan versi desktop.


3. Maintenance Mudah


Desain UI responsif menjadikan maintenance lebih mudah karena hanya perlu mengelola satu set kode untuk semua perangkat. Tidak perlu lagi membuat dan memelihara versi website terpisah untuk desktop, tablet, dan ponsel. 

Jika ada pembaruan atau perbaikan, cukup dilakukan sekali. Perubahan tersebut akan berlaku otomatis untuk semua ukuran layar. Tentunya sangat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.


4. Mengurangi Loading Time


Desain UI responsif mengoptimalkan elemen website sesuai perangkat yang digunakan. Misalnya, pada ponsel, website akan memuat gambar berukuran lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan desktop. 

Dengan memuat konten yang "tepat ukuran" sesuai dengan device yang digunakan, maka halaman menjadi lebih ringan dan cepat dimuat.

Itulah lima manfaat yang akan Sobat MinDi dapatkan jika merancang desain UI yang responsif. 


Tips merancang UI responsif


Oke, setelah memahami apa itu desain UI yang responsif berserta manfaatnya. Pertanyaannya, apakah ada tips merancang ui responsif? 

MinDi akan spill beberapa tips yang bisa kamu aplikasikan di bawah ini:


1. Manfaatkan Fluid Grid dan Proportion


Fluid grid memungkinkan elemen desain seperti kolom dan kotak teks, menyesuaikan ukurannya sesuai lebar layar. Dengan menggunakan satuan persentase daripada piksel tetap, tampilan tetap proporsional di berbagai perangkat. 

Sedangkan proportion membantu menjaga keseimbangan dan harmoni antar elemen, meski ukurannya berubah. 

Misalnya, jika gambar dan teks disampingnya selalu memiliki rasio 2:1, ketika layar menyusut, kedua elemen tersebut tetap mempertahankan proporsi tersebut. 


2. Sediakan Fungsi Zoom


Adanya fungsi zoom memastikan konten tetap dapat dibaca dengan jelas di berbagai perangkat. 

Untuk mengimplementasikannya, pastikan elemen seperti gambar dan teks dapat diperbesar tanpa mengorbankan kualitas atau mengganggu tampilan keseluruhan. 

Hindari penggunaan gambar dengan resolusi rendah yang pecah saat diperbesar. Pastikan juga desain tombol zoom intuitif dan mudah diakses, serta area yang diperbesar dapat digulir dengan mulus. 

Dengan fungsi zoom yang tepat, pengguna dapat dengan mudah mengakses detail tanpa merasa terganggu dengan layar yang lebih kecil.


3. Tidak Perlu Memasukkan Semua Elemen


Saat merancang UI responsif, penting untuk fokus pada esensi konten dan fungsi utama. Tidak semua elemen yang ada di tampilan desktop harus muncul di versi mobile. 

Pilih dan prioritaskan elemen yang paling krusial bagi pengguna. Misalnya pada halaman berita, judul dan isi berita menjadi prioritas, sedangkan widget samping mungkin bisa disederhanakan atau dihilangkan. 

Desain dengan prinsip "less is more" memastikan bahwa pengguna mendapatkan informasi penting dengan cepat dan tanpa gangguan, terutama di layar dengan ruang terbatas seperti ponsel.


4. Urutkan dari Elemen Terpenting


Dalam merancang UI responsif, penting untuk mengurutkan elemen berdasarkan prioritas. Mulailah dengan menentukan apa yang paling esensial bagi pengguna. 

Misalnya pada situs e-commerce, informasi produk, harga, dan tombol pembelian harus mudah dilihat dan diakses. Sedangkan elemen tambahan, seperti ulasan atau rekomendasi produk lain, dapat diletakkan di bagian bawah atau dalam menu lain. 

Dengan menempatkan elemen terpenting di area yang mudah ditemui, pengguna dapat segera mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa harus mencari-cari, terutama di layar kecil seperti ponsel.


5. Clarity Over Consistency


Prinsip "clarity over consistency" menekankan pentingnya kejelasan informasi daripada keseragaman tampilan di semua perangkat. Meski konsistensi penting, pada layar yang berbeda terkadang diperlukan adaptasi. 

Sebagai contoh, tombol di desktop mungkin bisa diseragamkan dengan warna dan ukuran tertentu, tapi di ponsel perlu disesuaikan agar lebih besar dan mudah diklik. 

Jadi prioritas utama adalah memastikan kejelasan fungsi dan informasi di setiap perangkat, meskipun ada sedikit perbedaan dalam presentasinya.


6. Pendekatan Mobile First


Pendekatan "mobile-first" adalah strategi di mana desainer mulai dengan merancang versi mobile dari suatu situs web atau aplikasi sebelum merancang versi desktopnya

Alasan simpelnya adalah saat ini banyak pengguna yang mengakses internet melalui perangkat mobile. 

Selain itu, mengawali desain dari versi mobile memaksa desainer untuk memprioritaskan konten dan fitur yang paling esensial karena keterbatasan ruang layar.

Setelah memiliki desain yang kuat untuk mobile, akan lebih mudah untuk menambahkan fitur atau elemen desain saat merancang untuk layar yang lebih besar seperti tablet atau desktop.

Kamu bisa belajar lebih lanjut tentang bagaimana tips merancang ui responsif sesuai dengan target pengguna dengan mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design dari Dibimbing. 

Kamu akan dibekali dengan modul-modul praktik, studi kasus dari industri nyata, hingga sesi mentorship langsung dengan para praktisi desainer ternama. Daftar sekarang sebelum kehabisan kuota ya!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!