dibimbing.id - Pahami Stock on Hand: Manfaat, Rumus, Cara Hitung, & Contoh

Pahami Stock on Hand: Manfaat, Rumus, Cara Hitung, & Contoh

Farijihan Putri

25 July 2025

242

Image Banner

Stock on hand adalah salah satu kunci utama yang wajib banget kamu kuasai di bidang Supply Chain Management (SCM), Warga Bimbingan! Kalo bidang SCM, pasti dibutuhkan banget keahlian dalam mengelola stok barang.

Baik kamu pemula yang baru nyemplung atau lagi mikir buat switch karier ke bidang ini, memahami stok barang yang tersedia ini krusial banget.

Emang kenapa sih? Karena ini bukan cuma soal berapa banyak barang di gudang, tapi juga tentang gimana caranya bikin operasional bisnis lebih efisien, hemat biaya, dan pastinya, cuan!

Nah, semua ini bakal kamu dalami banget kalo ikutan bootcamp Supply Chain Management Dibimbing. Tapi sebelum itu, MinDi mau jelasin dulu apa itu stock on hand yang sangat penting di bidang SCM ini. Yuk, lanjut simak!

Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Supply Chain Management Terbaik 2025


Memahami Stock on Hand


Stock on hand adalah jumlah barang atau produk yang kamu punya dan siap jual atau pakai saat ini juga. Penting banget buat kamu tahu angka ini, karena dari situ kamu bisa tahu produk apa yang laku keras, mana yang mulai menumpuk, dan kapan harus order lagi. 

Kalo udah memahami stock on hand, kamu bisa ambil keputusan yang tepat buat bisnis, biar nggak ada barang yang kehabisan dan bikin pelanggan kecewa atau malah kebanyakan yang bikin modal ngendap. Simpelnya, ini adalah gambaran real time dari ketersediaan produk.


Faktor yang Mempengaruhi Stock on Hand


Memahami stock on hand memang penting, tapi ada faktor-faktor krusial yang bisa bikin angka itu naik turun. Inilah 5 faktornya!


1. Tingkat Permintaan

Pertama, perhatikan baik-baik tingkat permintaan pelanggan. Kebutuhan mereka akan suatu barang secara langsung mempengaruhi berapa banyak stok yang harus selalu tersedia di gudangmu.

2. Lead Time

Selanjutnya, ada yang namanya lead time, yaitu durasi yang dibutuhkan dari saat kamu pesan barang sampai barang itu benar-benar mendarat di gudang.

3. Kapasitas Penyimpanan

Faktor lain yang nggak kalah penting adalah kapasitas penyimpanan. Ruang yang kamu punya untuk menyimpan barang secara otomatis bakal membatasi berapa banyak barang yang bisa kamu simpan sekaligus.

4. Musiman

Terkadang, kamu juga harus mempertimbangkan faktor musiman. Beberapa jenis barang punya pola permintaan yang naik turun tergantung musim atau event tertentu.

5. Inventory Turnover

Terakhir, ada inventory turnover atau tingkat perputaran inventaris. Angka ini nunjukkin seberapa cepat barang laku atau terpakai dalam periode waktu tertentu.

Baca Juga: Simak Proses Bisnis Supply Chain Management, Tahapan & Contoh


Apa Saja Manfaat Stock on Hand dalam Warehouse Management?


Sumber: Freepik

Memahami stock on hand itu penting banget, apalagi dalam konteks warehouse management, karena punya manfaat yang bisa bikin operasional bisnis makin mulus. Yuk, simak 5 manfaatnya!

1. Memastikan Ketersediaan Barang

Manfaat pertama dan paling krusial adalah memastikan ketersediaan barang. Hal ini membantu kamu menghindari stock-out atau kehabisan barang yang bisa menghambat operasional bisnis bahkan menyebabkan hilangnya penjualan.

2. Mencegah Overstocking

Di sisi lain, stock on hand adalah alat vital untuk mencegah overstocking. Dengan data yang akurat, kamu bisa menghindari penumpukan barang berlebihan yang berujung pada biaya penyimpanan tinggi, risiko kerusakan, atau penyusutan nilai.

3. Perencanaan Operasional dan Strategis

Lebih dari sekadar hitungan fisik, data-data sangat berguna untuk perencanaan operasional dan strategis. Informasi ini bisa kamu pakai buat merencanakan reorder, produksi, dan pengelolaan inventaris secara lebih efisien.

4. Memenuhi Permintaan Pelanggan

Selanjutnya, dengan memastikan ketersediaan barang yang cukup, perusahaanmu jadi bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjaga tingkat kepuasan pelanggan tetap tinggi.

5. Mengontrol Biaya

Terakhir, manajemen stock on hand adalah kunci utama untuk mengontrol biaya. Pengelolaan yang baik akan membantu perusahaan meminimalkan pengeluaran yang terkait dengan penyimpanan, potensi kerugian barang, dan proses pengadaan.


Rumus dan Cara Menghitung Stock on Hand

Warga Bimbingan, sekarang MinDi masuk ke bagian teknisnya ya! Gimana sih cara menghitung Stock on Hand (SOH) itu? Tenang, rumusnya gampang banget kok, dan kamu pasti bisa langsung praktik!

Rumus Perhitungan Stock on Hand (SOH)

Gini nih rumus dasarnya:

Stock on Hand (SOH) = Stok Awal + Penerimaan Barang - Pengeluaran Barang

Gimana, mudah kan? Nah, biar makin jelas, ini penjelasannya:

  1. Stok Awal (Opening Stock): Jumlah barang yang sudah ada di gudang pas di awal periode yang kamu tentukan. Misalnya, jumlah stok di tanggal 1 Januari.
  2. Penerimaan Stok (Incoming Stock): Barang baru yang masuk ke gudang selama periode tersebut. Bisa dari hasil beli baru, produksi, atau kiriman dari supplier.
  3. Pengeluaran Stok (Outgoing Stock): Kalau ini, kebalikannya. Semua barang yang keluar dari gudang, entah karena terjual ke pelanggan atau dipakai untuk kebutuhan operasional lainnya.


Cara Menghitung Stock on Hand

Untuk dapetin angka SOH yang akurat, ikuti aja langkah-langkah simpel di bawah ini.

  1. Tentukan Stok Awal dan Periode: Pertama, kamu harus tahu dulu berapa jumlah stok di gudang saat awal periode yang kamu mau hitung. Misalnya, kamu mau hitung SOH bulan ini, berarti catat stok di awal bulan.
  2. Tambahkan Incoming Stock: Selanjutnya, jumlahkan semua barang yang masuk ke gudang selama periode tersebut. Nah, ini penting banget biar data penerimaan lengkap.
  3. Catat Pengeluaran Stok: Terakhir, kurangi total stok dengan semua barang yang keluar dari gudang, baik itu karena penjualan atau pemakaian. Pastikan semua transaksi tercatat dengan rapi, ya!


Contoh Perhitungan Stock on Hand Warehouse Management

Biar makin kebayang, yuk coba langsung pakai contoh sederhana, Warga Bimbingan!

Misalnya:

Sebuah toko online yang menjual T-shirt punya data stok berikut untuk bulan Juni 2025.

  1. Stok Awal (1 Juni 2025): Ada 500 T-shirt
  2. Penerimaan Barang (selama Juni 2025): Toko ini menerima kiriman 300 T-shirt baru dari supplier
  3. Pengeluaran Barang (selama Juni 2025): Selama bulan Juni, toko berhasil menjual 450 T-shirt

Bagaimana menghitung Stock on Hand toko tersebut di akhir bulan Juni?

Kamu pakai rumus yang tadi:

Stock on Hand (SOH) = Stok Awal + Penerimaan Barang - Pengeluaran Barang

Masukkan angkanya:

SOH = 500 + 300 - 450 SOH = 800 - 450 SOH = 350

Jadi, SOH toko online tersebut pada akhir bulan Juni 2025 adalah 350 T-shirt.

Baca Juga: Memahami Rumus Safety Stock dan Cara Menghitungnya


Udah Paham Apa itu Stock on Hand?

Warga Bimbingan, dari penjelasan diatas, semoga kamu udah paham ya kalau stock on hand adalah salah satu elemen paling fundamental dalam Supply Chain Management.

Kalau kamu makin tertarik buat mendalami seluk-beluk SCM dan pengen banget switch karier atau expert di bidang ini, yuk gabung di Bootcamp Supply Chain Management Dibimbing!

Di bootcamp ini, kamu bakal dibimbing langsung sama mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap & terupdate, banyak praktek nyata untuk portofolio keren, gratis mengulang kelas, dan yang paling penting 96% alumni udah berhasil kerja berkat bantuan 840+ hiring partner yang siap menyalurkanmu. 

Kalau ada pertanyaan, "Apakah materi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan industri saat ini?" atau "Bagaimana peluang kerja setelah lulus dari bootcamp ini?", konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!