Skala Interval Adalah: Pengertian, Rumus, Ciri, dan Contoh
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
02 December 2024
•
308
Pernah terpikir kalau angka punya “tingkatan” tertentu? Salah satunya adalah skala interval, konsep penting dalam analisis data yang membantu mengukur dan memahami hubungan antar nilai dengan lebih jelas.
Buat kamu yang lagi belajar atau mendalami data, memahami skala interval adalah langkah awal yang penting. Tenang, pembahasannya ringan kok, bahkan Warga Bimbingan pasti langsung paham!
Yuk, simak selengkapnya! Siapa tahu ini jadi bekal baru buat kamu yang ingin jago mengolah data.
Baca juga: Rumus Cluster Random Sampling dan Contoh Penggunaannya
Apa itu Skala Interval?
Skala interval adalah jenis pengukuran yang menggunakan angka untuk menunjukkan urutan data dengan jarak yang sama antar nilai.
Contohnya, suhu dalam derajat Celsius, di mana selisih 10°C ke 20°C sama dengan selisih 30°C ke 40°C.
Namun, skala ini tidak memiliki "nol mutlak," jadi angka nol hanya bersifat simbolis, bukan berarti tidak ada.
Skala interval sering digunakan untuk data yang membutuhkan perbandingan yang konsisten, seperti nilai ujian atau waktu dalam kalender.
Baca juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Jenis, Langkah, dan Contoh
Rumus Skala Interval
Sumber: Canva
Memahami skala interval juga memerlukan rumus sederhana yang bisa membantu kamu menghitung jarak antar nilai data dengan akurat.
Berikut adalah penjelasan rumus skala interval dan langkah-langkahnya untuk dipahami dengan mudah.
Keterangan:
- I: Interval kelas (jarak antar nilai)
- R: Rentang data (Range), yaitu nilai maksimum dikurangi nilai minimum
- K: Jumlah kelas, yaitu total kelompok data yang ingin kamu bagi
Langkah-Langkah Menggunakan Rumus Skala Interval
1. Hitung Rentang Data (R):
Cari nilai maksimum dan minimum dari data yang diberikan, lalu hitung selisihnya menggunakan rumus:
R=Nilai Maksimum−Nilai Minimum
2. Tentukan Jumlah Kelas (K):
Jumlah kelas biasanya diberikan dalam soal atau bisa ditentukan berdasarkan aturan Sturges:
K = 1+3.322log(n)
Di mana n adalah jumlah data.
3. Hitung Interval Kelas (I):
Gunakan rumus skala interval untuk menentukan jarak antar kelas, yaitu
I=R/K.
4. Terapkan ke Tabel atau Grafik:
Setelah mendapatkan interval kelas, gunakan nilai ini untuk membagi data ke dalam kelompok atau visualisasi.
Baca juga: Histogram: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya di Excel
Ciri Skala Interval
Sumber: Canva
Skala interval memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis skala pengukuran lainnya. Berikut adalah ciri-ciri utama skala interval yang perlu kamu ketahui:
1. Memiliki Jarak yang Konsisten
Setiap nilai pada skala interval memiliki jarak yang sama satu sama lain. Misalnya, selisih antara 10°C dan 20°C sama dengan selisih antara 30°C dan 40°C.
Konsistensi ini membuat skala interval sangat cocok untuk analisis data kuantitatif. Dengan sifat ini, perhitungan seperti rata-rata dan standar deviasi dapat dilakukan dengan mudah.
2. Tidak Memiliki Nol Mutlak
Pada skala interval, angka nol tidak berarti "tidak ada" atau "nol absolut." Contohnya, suhu 0°C tidak berarti "tidak ada suhu," melainkan menunjukkan titik referensi tertentu.
Karena itu, perhitungan seperti rasio (misalnya, 20°C bukan dua kali lebih panas dari 10°C) tidak valid pada skala ini. Hal ini menjadi salah satu pembeda utama antara skala interval dan skala rasio.
3. Menggunakan Angka untuk Representasi Data
Data dalam skala interval selalu direpresentasikan dengan angka yang menunjukkan urutan dan jarak antar nilai. Contoh penggunaan skala interval adalah skor ujian atau tahun dalam kalender (misalnya, tahun 2000 dan 2020).
Data seperti ini memungkinkan untuk dilakukan operasi matematika, seperti penjumlahan dan pengurangan. Namun, pembagian atau pengalian tidak memiliki arti pada skala ini.
4. Mudah Digunakan untuk Analisis Statistik
Skala interval sering digunakan dalam analisis statistik karena sifatnya yang kuantitatif dan terukur. Dengan skala ini, kamu dapat menghitung rata-rata, variansi, dan korelasi data dengan akurasi tinggi.
Karena tidak memiliki nol mutlak, hasil analisis biasanya fokus pada hubungan antar nilai, bukan rasio absolut. Inilah yang membuatnya populer dalam penelitian sosial, seperti psikologi atau pendidikan.
Baca juga: 5 Contoh Soal Kalkulus dan Jawaban Lengkap untuk Pemula
Contoh Skala Interval
Sumber: Canva
Untuk lebih memahami apa itu skala interval, berikut adalah beberapa contoh sederhana yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari:
1. Suhu dalam Derajat Celsius atau Fahrenheit
Suhu adalah contoh klasik skala interval karena jarak antara setiap nilai memiliki arti yang konsisten. Misalnya, perbedaan antara 10°C dan 20°C (selisih 10 derajat) sama dengan perbedaan antara 30°C dan 40°C.
Namun, nol pada skala ini tidak menunjukkan "tidak ada suhu" melainkan titik referensi. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa 20°C adalah "dua kali lebih panas" dari 10°C, karena skala interval tidak memiliki nol absolut.
2. Skor Tes atau Ujian
Skor ujian biasanya diukur pada skala interval. Sebagai contoh, jika seorang siswa mendapat skor 50 dan yang lain mendapat skor 60, selisihnya adalah 10 poin, yang menunjukkan tingkat pencapaian yang sama di antara kedua nilai tersebut.
Namun, nol dalam skor ujian tidak berarti "tidak ada kemampuan," tetapi hanya titik awal yang ditetapkan secara arbitrer. Ini menjadikan skala ini sebagai interval, bukan rasio.
3. Tanggal dalam Kalender
Kalender bekerja dengan konsep skala interval karena kita dapat mengukur jarak waktu secara konsisten. Contohnya, jarak antara 1 Januari dan 10 Januari adalah 9 hari, dan ini sama dengan jarak antara 20 Januari dan 29 Januari.
Namun, tanggal dalam kalender tidak memiliki nol absolut, karena tahun 0 atau hari ke-0 hanyalah referensi buatan manusia untuk memulai perhitungan waktu.
Baca juga: Multi Stage Sampling: Definisi, Tahapan, dan Contohnya
Yuk, Kuasai Skala Interval dengan Bootcamp Data Analyst!
Ingin memahami lebih dalam tentang skala interval dan bagaimana cara menggunakannya dalam analisis data? Pelajari konsep, rumus, ciri, dan aplikasinya untuk memperkuat kemampuan analisis datamu!
Tingkatkan keahlianmu di bidang data dengan bergabung di Bootcamp Data Analyst di dibimbing.id. Dalam bootcamp ini, kamu akan belajar dari dasar hingga mahir, mencakup pengolahan data, visualisasi, dan penggunaan alat-alat canggih seperti Excel, SQL, Tableau, dan Python.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif dan praktis yang sesuai kebutuhan industri. Kami juga didukung oleh 700+ hiring partner dan memiliki tingkat keberhasilan alumni hingga 90%. Karier cemerlang sebagai Data Analyst profesional menunggumu!
Daftar sekarang! Hubungi kami di sini untuk memulai perjalanan kariermu. #BimbingSampeJadi.
Referensi:
- Interval Scale: Definition, Characteristics & Examples [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.