dibimbing.id - Sejarah Public Relation di Indonesia dari Awal hingga Kini

Sejarah Public Relation di Indonesia dari Awal hingga Kini

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

26 September 2025

6

Image Banner

Public Relation atau PR sering banget kita dengar, tapi masih banyak warga bimbingan yang bingung apa sih fungsinya. Sederhananya, PR itu soal komunikasi dan citra organisasi.

Sejarahnya di Indonesia sudah panjang, bahkan sejak proklamasi 1945 yang disiarkan lewat RRI. Dari situ, peran PR jadi makin terasa penting buat publik.

Seiring waktu, PR terus berkembang dari BAKOHUMAS dan PERHUMAS sampai ke era digital. Nah biar makin paham, yuk simak warga bimbingan sejarah Public Relation di Indonesia dari awal hingga kini.


Apa itu Public Relation?

Public Relation atau PR adalah sebuah strategi komunikasi yang digunakan organisasi untuk membangun hubungan baik dengan publik, baik internal maupun eksternal. 

Tugasnya bukan hanya menyebarkan informasi, tapi juga menjaga citra, membangun kepercayaan, serta mengatasi krisis jika muncul masalah. 

Dalam praktiknya, PR sering terlibat dalam kegiatan promosi, media relations, hingga pengelolaan komunikasi digital. 

Singkatnya, PR adalah jembatan antara organisasi dengan masyarakat agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan jelas dan positif.

Baca juga: Inilah Tips Mengatasi Gugup saat Presentasi di depan Public


Awal Sejarah Public Relation

Public Relation di Indonesia sebenarnya sudah ada jauh sebelum istilahnya populer. Pada masa kerajaan, bentuk komunikasi publik sudah dilakukan lewat pengumuman dan cara-cara tradisional untuk menyampaikan pesan pada rakyat.

Titik penting muncul saat proklamasi kemerdekaan 1945. Radio Republik Indonesia (saat itu masih bernama Hoso Kyoku) menyiarkan berita proklamasi ke seluruh negeri, yang bisa dianggap sebagai praktik PR skala global pertama di Indonesia.

Setelah kemerdekaan, praktik PR semakin terasa ketika perusahaan multinasional mulai masuk pada era 1950-an. Kehadiran perusahaan seperti Caltex dan Stanvac membuat kebutuhan akan komunikasi publik lebih terstruktur.

Puncaknya, pada 1970 pemerintah mendirikan BAKOHUMAS sebagai wadah koordinasi humas, yang kemudian melahirkan PERHUMAS pada 1972. Dari sinilah PR di Indonesia mulai diakui secara formal dan berkembang sebagai profesi.

Baca juga: 7 Tips Cara Melatih Public Speaking untuk Pemula


Perkembangan Public Relation

Sumber: Canva

Perjalanan Public Relation (PR) di Indonesia bisa dibilang panjang dan penuh dinamika. Dari masa awal kemerdekaan hingga era digital, PR terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman.


1. Era Kemerdekaan (1945)

Awal perkembangan PR ditandai dengan siaran proklamasi kemerdekaan oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Momen ini menunjukkan bagaimana komunikasi publik berperan penting dalam membangun legitimasi bangsa .

Pada tahap ini, PR masih sederhana, fokus pada penyebaran informasi. Namun, dampaknya besar karena menyatukan semangat rakyat Indonesia pasca-proklamasi.


2. Era 1950-an: Masuknya Perusahaan Multinasional

Ketika perusahaan asing seperti Caltex dan Stanvac mulai hadir, kebutuhan akan PR semakin jelas. Mereka membawa praktik komunikasi modern yang lebih terstruktur .

PR pada masa ini lebih diarahkan untuk menjaga hubungan antara perusahaan asing dengan masyarakat lokal. Hal ini membuka jalan bagi pengakuan PR sebagai profesi di Indonesia.


3. Era 1970-an: Lahirnya BAKOHUMAS dan PERHUMAS

Pada 1970, pemerintah mendirikan BAKOHUMAS sebagai wadah koordinasi humas antarinstansi. Dua tahun kemudian, lahirlah PERHUMAS yang menjadi asosiasi profesi PR di Indonesia .

Kehadiran organisasi ini menandai era baru PR yang lebih formal dan profesional. Praktisi PR mulai dianggap penting dalam pengelolaan komunikasi organisasi.


4. Era Orde Baru: PR dan Pembangunan Nasional

Di masa Orde Baru, investasi asing semakin masuk, dan PR menjadi bagian dari strategi pembangunan. Praktik PR diarahkan untuk mendukung stabilitas dan citra pemerintah .

Meski masih sering dianggap sebagai “alat promosi”, PR mulai berfungsi lebih luas. Termasuk dalam manajemen krisis dan hubungan dengan media.


5. Era Reformasi hingga Digital

Setelah reformasi 1998, PR merambah dunia politik, terutama saat pemilu 2004 ketika partai-partai menggunakan jasa konsultan PR. Inilah masa di mana PR menunjukkan peran strategis dalam membangun citra politik .

Memasuki era digital, PR semakin terhubung dengan media sosial, branding kota, hingga komunikasi digital perusahaan. Kini, PR bertransformasi menjadi strategi utama dalam membangun kepercayaan publik.

Baca juga: Public Speaking Lemah, Kinerja Tim Terhambat? Ini Solusinya!


Peran Public Relation di Indonesia

Setelah memahami sejarah dan perkembangannya, penting juga untuk melihat bagaimana peran Public Relation (PR) dijalankan di Indonesia. 

PR tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tapi juga berfungsi sebagai strategi komunikasi yang lebih luas dan strategis.


1. Menjaga Citra dan Reputasi

PR berperan sebagai garda depan dalam membangun dan mempertahankan citra organisasi. 

Baik perusahaan, lembaga, maupun pemerintah, semuanya membutuhkan reputasi positif di mata publik. Tanpa PR, komunikasi yang salah bisa berdampak langsung pada kepercayaan masyarakat.


2. Menjadi Penghubung dengan Publik

PR berfungsi sebagai jembatan antara organisasi dengan publik internal maupun eksternal. Publik internal mencakup karyawan dan manajemen, sedangkan publik eksternal meliputi konsumen, media, hingga pemerintah. 

Peran ini membuat PR harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas, konsisten, dan bisa diterima semua pihak.


3. Mengelola Krisis Komunikasi

Dalam situasi krisis, PR menjadi pihak yang meredam isu agar tidak merusak citra organisasi. 

Mereka bertugas menyiapkan pernyataan resmi, menjawab pertanyaan publik, hingga mengarahkan opini media. 

Dengan strategi yang tepat, krisis bisa berubah menjadi peluang untuk menunjukkan tanggung jawab organisasi.


4. Beradaptasi dengan Era Digital

Peran PR kini semakin luas dengan hadirnya media sosial dan teknologi digital. PR tidak hanya bekerja melalui media konvensional, tapi juga aktif dalam kampanye digital, branding online, hingga engagement dengan netizen. 

Adaptasi ini membuat PR di Indonesia lebih relevan dan dekat dengan kebutuhan masyarakat masa kini.

Baca juga: Kenali 7 Tips Public Speaking untuk Pemula, Dijamin Nggak Gugup !


Ingin Jadi Profesional Public Relations?

Setelah membaca sejarah public relation di indonesia, kini saatnya kamu memanfaatkan pengetahuan ini untuk mengasah keterampilan komunikasi yang lebih strategis dan profesional!

Yuk, ikuti Bootcamp Public Relations di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari strategi komunikasi, manajemen citra, media relations, hingga PR digital yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis dan aplikatif yang akan membantumu memahami cara membangun citra organisasi, mengelola krisis, serta menciptakan kampanye PR yang berdampak.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia komunikasi, media, dan PR semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang disini dan daftar di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu menjadi seorang Public Relations profesional. #BimbingSampeJadi!


Referensi

  1. Sejarah Public Relations di Indonesia:Dari ‘Penipu’ Menjadi Penasihat Tepercaya [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!