Rumus Purposive Sampling, Metode, hingga Contohnya

Farijihan Putri
•
02 September 2024
•
748

Warga Bimbingan, pernah gak kamu ngerasa pusing pas harus nentuin sampel yang pas buat analisis data? Udah coba ini-itu, tapi tetep aja gak nemu formula yang tepat.
Nah, kalau kamu lagi nyari cara buat milih sampel yang akurat dan sesuai tujuan, waktunya kenalan sama rumus purposive sampling!
Di artikel ini, MinDi bakal kupas tuntas metode ini, lengkap dengan rumusnya dan contoh-contohnya dalam dunia data science. Siap-siap dapetin insight yang lebih tajam buat analisis datamu!
Apa Itu Purposive Sampling?
Warga Bimbingan, purposive sampling itu apa sih dalam dunia data analysis? Bayangin gini, kamu lagi punya proyek analisis data dan butuh informasi yang spesifik banget.
Nah, purposive sampling adalah teknik dimana kamu bisa milih sampel data secara sengaja berdasarkan karakteristik tertentu yang paling relevan buat analisismu.
Beda sama random sampling yang pilihannya acak, di sini kamu punya kendali penuh buat menentukan data mana yang paling pas untuk menjawab pertanyaan analisismu.
Misalnya, kamu lagi mau analisis kebiasaan belanja online di kalangan generasi Z. Daripada ngumpulin data dari semua orang, kamu cukup fokus ke data dari pengguna aktif berusia 18-24 tahun yang sering belanja online.
Dengan purposive sampling, kamu bisa dapetin data yang lebih tepat sasaran dan relevan, bikin hasil analisismu jadi lebih tajam dan akurat.
Rumus Purposive Sampling
Udah paham konsep purposive sampling, sekarang saatnya MinDi bahas sedikit teknisnya.
Buat kamu yang lagi mikir gimana caranya nentuin jumlah sampel yang tepat, ada rumus purposive sampling sederhana yang bisa kamu pakai.
Nah, rumus ini bisa bantu kamu menghitung jumlah sampel minimal yang diperlukan, terutama kalau kamu lagi main-main sama data dalam skala besar.
Ini nih rumus purposive sampling
Sumber: Detik
Dengan rumus ini, kamu bisa nentuin berapa banyak sampel yang perlu kamu ambil biar hasil analisismu tetap akurat, tapi tanpa perlu memproses semua data yang ada. Praktis, kan?
Baca Juga: Random Sampling: Definisi, Jenis, & Teknik Pengumpulannya
Metode Purposive Sampling
Sumber: Freepik
Setelah MinDi bahas rumus purposive sampling, sekarang saatnya kita kenalan lebih dekat dengan metode purposive sampling itu sendiri.
Ternyata, teknik ini punya beberapa variasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan analisis datamu, lho!
Yuk, bahas satu per satu biar Warga Bimbingan makin paham gimana caranya milih sampel yang paling cocok buat proyekmu.
1. Maximum Variation Sampling
Kalau kamu pengen dapet gambaran yang luas dan beragam dari populasi yang ada, metode ini cocok banget.
Dengan maximum variation sampling, kamu sengaja milih sampel dari berbagai variasi atau kategori yang berbeda dalam populasi.
Tujuannya? Supaya kamu bisa ngelihat pola atau tren umum yang muncul dari variasi yang ada.
2. Homogeneous Sampling
Berbeda dari maximum variation, homogeneous sampling justru fokus pada sampel yang memiliki karakteristik yang sama atau seragam.
Metode ini berguna banget kalau kamu pengen analisis lebih mendalam tentang suatu kelompok tertentu tanpa distraksi dari variasi yang ada.
3. Typical Case Sampling
Kalau kamu pengen ngegambarin atau ngerepresentasiin kondisi yang paling umum atau ‘tipikal’ dari populasi, metode ini bisa jadi pilihan.
Dengan typical case sampling, kamu pilih sampel yang menurut kamu paling mewakili karakteristik umum dari populasi.
4. Extreme Case Sampling
Nah, kalau kamu lebih tertarik dengan kasus-kasus yang tidak biasa atau ekstrem, extreme case sampling adalah jawabannya.
Metode ini fokus ke sampel yang punya karakteristik paling beda dari yang lain, entah itu paling sukses atau paling gagal.
5. Critical Case Sampling
Metode ini cocok banget kalau kamu pengen fokus ke kasus yang sangat penting atau krusial dalam konteks penelitianmu.
Critical case sampling ngebantu kamu buat nentuin apakah hasil dari sampel ini bisa diterapkan atau relevan ke kasus lain yang serupa.
6. Expert Sampling
Terakhir, ada expert sampling, di mana kamu pilih sampel yang dianggap sebagai ahli atau memiliki pengetahuan mendalam tentang topik yang kamu teliti.
Contoh Purposive Sampling
Sumber: Freepik
Warga Bimbingan penasaran, “Gimana sih contoh konkretnya di dunia nyata?' Nah, biar makin jelas, yuk lihat beberapa contoh penerapan purposive sampling dalam konteks data analysis!
1. Studi Kepuasan Pelanggan Premium
Bayangin kamu kerja di sebuah perusahaan layanan premium, dan kamu mau tahu apa yang bikin pelanggan setia tetap menggunakan layanan tersebut.
Daripada ngumpulin semua data pelanggan, kamu fokus ke sampel yang terdiri dari pelanggan paling loyal yang udah langganan bertahun-tahun.
Dengan purposive sampling, kamu bisa dapet insight yang lebih dalam tentang apa yang bikin mereka betah.
2. Analisis Pengguna Aplikasi di Segmen Spesifik
Kamu lagi ngerjain proyek buat memahami kebiasaan pengguna aplikasi yang berusia di atas 50 tahun.
Daripada ngambil sampel dari semua pengguna aplikasi, kamu pilih secara sengaja kelompok usia ini yang aktif menggunakan fitur-fitur tertentu.
Ini ngebantu kamu dapetin data yang lebih relevan untuk membuat keputusan pengembangan fitur yang lebih sesuai kebutuhan mereka.
3. Penelitian Tentang Perilaku Konsumsi pada Vegan
Dalam sebuah studi tentang perilaku konsumsi makanan, kamu bisa menggunakan purposive sampling untuk memilih sampel hanya dari orang-orang yang menganut gaya hidup vegan.
Ini memungkinkan kamu untuk fokus pada kebiasaan belanja dan preferensi produk mereka tanpa terpengaruh oleh data dari kelompok non-vegan, yang jelas berbeda preferensinya.
Baca Juga: Data Science Roadmap Lengkap untuk Pemula, Mudah Dipahami
Udah Paham Rumus Purposive Sampling?
Sekarang Warga Bimbingan udah paham rumus purposive sampling hingga contoh dan gimana cara memilih sampel yang tepat buat penelitian atau analisis data kan?
Nah, kalau kamu mau lebih mendalami ilmu data science dan pengen jadi ahli dalam analisis data, yuk gabung di Bootcamp Data Science dibimbing.id!
Kamu akan dibimbing oleh mentor berpengalaman yang siap ngajarin kamu dari nol sampai benar-benar paham.
Gak perlu khawatir soal karir, 90% alumni bootcamp ini berhasil dapet kerja dengan dukungan penyaluran kerja dari 700+ Hiring Partner. Bahkan, kamu bisa gratis mengulang kelas sampai benar-benar menguasai materinya.
Masih ada pertanyaan kayak, “Gimana sih cara memaksimalkan analisis data dengan purposive sampling?” atau “Tools apa aja yang bisa dipakai buat analisis data yang lebih efektif?” Yuk, konsultasi gratis dulu di sini.
dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu dengan dukungan penuh lho! Yuk, mulai langkahmu dari sekarang!
Referensi
- What is purposive sampling? [Buka]
- What is Purposive Sampling? Definition, Types, and More [Buka]
- Purposive Sampling adalah: Berikut Contoh, Tujuan, dan Rumusnya [Buka]
Tags