dibimbing.id - Rumus Passive Voice & Contoh, Bikin Ide Nulis Gak Habis

Rumus Passive Voice & Contoh, Bikin Ide Nulis Gak Habis

Farijihan Putri

08 August 2024

1197

Image Banner

Pernah gak sih kamu kebingungan bikin kalimat pasif dalam tulisan? Apalagi kalau harus menulis dalam bahasa Inggris, yang kadang bikin otak tiba-tiba buffering.

Passive voice memang sering bikin pusing. Tapi tenang, MinDi punya solusinya. Dengan rumus dan contoh di artikel ini, kamu bisa menguasai passive voice kaya pro, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. 

Gak perlu panik lagi saat bikin kalimat kayak "The cake was eaten" atau "Kue itu dimakan,". Setelah ini, ide nulis kamu pasti gak bakal habis. 

Ayo, buat passive voice jadi semudah ngopi sore di kafe, sambil ngetawain betapa susahnya dulu waktu belajar grammar!


Apa Itu Passive Voice?

Passive voice adalah sebuah bentuk kalimat dimana subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi. 

Dalam struktur kalimat ini, objek dari kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif. Sedangkan, pelaku aksi (jika disebutkan) biasanya ditempatkan di akhir kalimat dengan menggunakan kata "by".

Misalnya, daripada bilang "Someone ate the cake," kita bisa bilang "The cake was eaten." Di sini, fokusnya ada pada kue yang dimakan, bukan siapa yang memakannya. 

Cocok banget kalau pelaku aksi gak diketahui, gak penting, atau sengaja ingin dirahasiakan (kayak waktu kue tiba-tiba hilang dari kulkas, hehe).

Passive voice ini sering dipakai di tulisan formal atau ketika kita mau menyampaikan sesuatu tanpa menyalahkan orang tertentu. 

Misalnya, daripada bilang "John made mistakes," kamu bisa bilang "Mistakes were made." Lebih halus, kan? 

Tapi hati-hati juga, kebanyakan pakai passive voice bisa bikin tulisan terasa kurang jelas atau malah kaya ada yang disembunyikan. 

Jadi, kalau kamu lagi nulis dan mau menentukan fokus kalimat, coba deh pikirin, pengen sorot siapa atau apa? Gunakan passive voice dengan bijak, dan lihat gimana itu bisa ngubah cara pesan kamu diterima!


Rumus Passive Voice


Sumber: Freepik

Rumus passive voice dalam bahasa Inggris sebenarnya cukup sederhana dan melibatkan penggunaan kata kerja "to be" dan past participle (kata kerja bentuk ketiga). 

Yuk, lihat beberapa rumus dasar passive voice untuk berbagai tenses, biar Warga Bimbingan makin lancar nulisnya.


1. Present Simple

Object + am/is/are + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The book is read by her."


2. Past Simple

Object + was/were + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The cake was eaten by John."


3. Future Simple

Object + will + be + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The letter will be sent by them."


4. Present Continuous

Object + am/is/are + being + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The house is being painted by the workers."

5. Past Continuous

Object + was/were + being + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The song was being sung by the choir."


6. Future Continuous

Object + will + be + being + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The project will be being reviewed by the manager."


7. Present Perfect

Object + have/has + been + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The report has been completed by the team."


8. Past Perfect

Object + had + been + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The meeting had been scheduled by the organizers."


9. Future Perfect

Object + will + have + been + V3 (past participle) + by + Subject/Pronoun

Contoh: "The presentation will have been finished by the students."

Baca Juga: 17 Contoh Dialog Bahasa Inggris Berbagai Topik, Lengkap


Contoh Passive Voice


Sumber: Freepik

Siap untuk melihat bagaimana passive voice bekerja dalam kalimat sehari-hari? Yuk, coba beberapa contoh! MinDi bakal coba membandingkan beberapa kalimat aktif dan pasif, lengkap dengan artinya. 


1. Present Simple

Aktif: "She writes a letter." (Dia menulis sebuah surat)

Pasif: "A letter is written by her." (Sebuah surat ditulis olehnya)


2. Past Simple

Aktif: "The chef cooked the meal." (Koki itu memasak makanannya)

Pasif: "The meal was cooked by the chef." (Makanan itu dimasak oleh koki tersebut)


3. Future Simple

Aktif: "They will deliver the package." (Mereka akan mengirim paketnya)

Pasif: "The package will be delivered by them." (Paket itu akan dikirim oleh mereka)


4. Present Continuous

Aktif: "The team is building the new office." (Tim tersebut sedang membangun kantor baru)

Pasif: "The new office is being built by the team." (Kantor baru sedang dibangun oleh tim tersebut)


5. Past Continuous

Aktif: "The kids were playing the game." (Anak-anak itu sedang memainkan permainan)

Pasif: "The game was being played by the kids." (Permainan itu sedang dimainkan oleh anak-anak)


6. Present Perfect

Aktif: "The artist has painted the portrait." (Seniman itu telah melukis potret tersebut)

Pasif: "The portrait has been painted by the artist." (Potret tersebut telah dilukis oleh seniman itu)


7. Past Perfect

Aktif: "They had completed the project." (Mereka telah menyelesaikan proyek tersebut)

Pasif: "The project had been completed by them." (Proyek itu telah diselesaikan oleh mereka)


8. Future Perfect

Aktif: "She will have finished the report." (Dia akan sudah menyelesaikan laporan tersebut)

Pasif: "The report will have been finished by her." (Laporan tersebut akan sudah diselesaikan olehnya)


Kapan Harus Menggunakan Passive Voice?

Pernahkah Warga Bimbingan bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk menggunakan passive voice? Berikut 5 kondisi di mana passive voice sebaiknya digunakan.


1. Fokus pada Objek atau Hasil  

Kalau kamu ingin menyoroti hasil atau objek dari sebuah tindakan, daripada pelaku tindakan, passive voice adalah pilihan yang tepat. 

Misalnya, dalam kalimat "The project was completed on time," fokusnya ada pada proyek yang selesai, bukan siapa yang menyelesaikannya.


2. Pelaku Tidak Diketahui atau Tidak Penting  

Ada kalanya pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak relevan untuk disebutkan. 

Contohnya, "A cure for the disease was discovered" lebih menarik perhatian pada penemuan obatnya daripada siapa yang menemukannya.


3. Menjaga Kerapian dan Kesopanan  

Dalam beberapa kasus, passive voice digunakan untuk menghindari menyalahkan seseorang secara langsung atau untuk menjaga nada tulisan tetap netral dan sopan. 

Misalnya, "Mistakes were made" terdengar lebih diplomatis daripada "You made mistakes."


4. Penulisan Akademis dan Formal  

Dalam tulisan akademis atau formal, passive voice sering digunakan untuk menjaga fokus pada data atau temuan, bukan pada peneliti.

Misalnya, "The experiment was conducted to test the hypothesis" menekankan pada eksperimen, bukan siapa yang melakukan eksperimen.


5. Pengalihan Fokus  

Terkadang, passive voice digunakan untuk sengaja mengalihkan fokus dari pelaku. Misalnya, dalam berita atau laporan, "The decision was made" bisa digunakan untuk mengaburkan siapa yang mengambil keputusan.

Baca Juga: 12 Alasan Pentingnya Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja


Yuk, Belajar Passive Voice bareng dibimbing.id!

Setelah menaklukkan passive voice, Warga Bimbingan pasti akan merasa seperti penulis pro yang bisa menguasai segala gaya kalimat. 

Passive voice bisa menjadi rahasia kecil untuk membuat tulisanmu lebih berwarna dan dinamis, jadi jangan ragu untuk bereksperimen!

Nah, kalau kamu mau jadi jagoan bahasa Inggris dan mau ngomong atau nulis seperti seorang profesional, Bootcamp English for Professional dibimbing.id siap membantu! 

Dalam program ini, kamu gak cuma belajar grammar dan vocabulary. Lebih dari itu, juga trik-trik praktis buat menghadapi dunia kerja. Siap-siap aja, level kepercayaan dirimu bakal naik drastis! 

Jadi, ayo konsultasi gratis di sini sekarang! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi expert bahasa Inggris yang siap menghadapi dunia kerja!


Referensi

  1. Active and passive voice [Buka]
  2. More about Passive Voice [Buka]
  3. What is Passive Voice in Writing — Definition, Examples & Tips [Buka]


Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!