dibimbing.id - Prinsip- Prinsip Etika Bisnis Beserta Contohnya

Prinsip- Prinsip Etika Bisnis Beserta Contohnya

Muthiatur Rohmah

•

13 February 2024

•

560

Image Banner

Etika bisnis adalah pedoman atau aturan melakukan kegiatan berbisnis yang mencakup segala aspek, seperti individu, perusahaan dan masyarakat.


Dalam menerapkan etika bisnis, diperlukan adanya prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan etika bisnis.


Penasaran mengenai apa saja prinsip etika bisnis? Yuk temukan jawabannya pada penjelasan MinDi di artikel berikut ini.


Apa Saja Prinsip-Prinsip Etika Bisnis?


Prinsip etika bisnis adalah pedoman fundamental yang menentukan perilaku adil dan bertanggung jawab dalam dunia bisnis.


Prinsip etika bisnis penting, dan wajib dipahami oleh Sobat MinDi sebelum menerapkan etika bisnis yang baik di lingkungan perusahaan maupun masyarakat.


Etika bisnis adalah standar pedoman bagi seluruh individu yang menjalankan bisnis. Penerapan etika bisnis ini, dapat didasari dengan berbagai prinsip seperti kejujuran dan integritas.


5 prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998) bertujuan untuk memberikan kerangka dalam menjalankan praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab.


Berikut adalah 5 prinsip etika bisnis tersebut:


1. Prinsip Kejujuran


Prinsip kejujuran merupakan salah satu pilar utama dalam etika bisnis, yang menekankan pentingnya berbicara dan bertindak berdasarkan kebenaran. 


Dalam konteks bisnis, kejujuran berarti bahwa apa yang dikomunikasikan kepada pelanggan, investor, karyawan, dan pihak terkait lainnya harus mencerminkan situasi dan kondisi yang sebenarnya tanpa distorsi informasi.


Kejujuran juga mencakup kepatuhan terhadap semua kontrak, komitmen, dan perjanjian yang telah dibuat, memastikan bahwa perusahaan memenuhi semua kewajibannya secara adil dan transparan. 


Prinsip kejujuran membantu membangun kepercayaan yang merupakan aset tak ternilai dalam hubungan bisnis.


2. Prinsip Otonomi


Prinsip otonomi berfokus pada pentingnya kemandirian dan kebebasan dalam pengambilan keputusan. 


Hal ini mengharuskan individu dan organisasi untuk bertindak berdasarkan kemampuan dan keyakinan mereka sendiri, tanpa dipengaruhi oleh tekanan eksternal atau ketergantungan pada pihak lain. 


Otonomi mendukung inovasi dan pemikiran yang kreatif dengan memberi ruang bagi individu untuk mengikuti intuisi dan penilaian diri sendiri dalam mencapai solusi yang etis. 


Tanggung jawab yang menyertai otonomi juga berarti bahwa keputusan harus dipertimbangkan dengan seksama, memperhitungkan dampaknya terhadap semua pihak yang terlibat.


3. Prinsip Saling Menguntungkan


Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam setiap tindakan bisnis, penting untuk menciptakan situasi win-win dimana semua pihak merasa diuntungkan. 


Prinsip ini mendorong perusahaan untuk mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan pelanggan, karyawan, dan masyarakat luas. 


Dengan menerapkan prinsip ini, kegiatan bisnis dapat membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan stakeholder, sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan dukungan terhadap perusahaan.


4. Prinsip Keadilan


Prinsip keadilan merujuk pentingnya bersikap adil terhadap semua pihak, memastikan bahwa tidak ada diskriminasi dan bahwa setiap individu diperlakukan dengan setara. 


Dalam praktik bisnis, ini berarti memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan, menawarkan produk dan layanan yang adil kepada konsumen, dan beroperasi dengan integritas dalam persaingan pasar. 


Keadilan juga mencakup aspek distribusi kekayaan dan peluang secara lebih merata, serta memastikan bahwa proses dan keputusan bisnis dilakukan dengan cara yang terbuka dan transparan.


5. Prinsip Integritas Moral


Prinsip integritas moral berarti tindakan bisnis bisa dilakukan dengan cara yang tidak merugikan orang lain dan menghormati martabat serta hak asasi manusia. 


Hal ini berarti bahwa keputusan bisnis harus dipertimbangkan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan, menghindari praktik yang tidak etis seperti eksploitasi, penipuan, atau kerusakan lingkungan. 


Integritas moral memerlukan komitmen terhadap nilai-nilai etis yang lebih tinggi, memandu bisnis untuk bertindak dengan cara yang bertanggung jawab demi kebaikan bersama.


Baca Juga: 10 Cara Agar Selalu Produktif Setiap Hari, Terapkan Sekarang Juga!


Dengan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam berbisnis, perusahaan akan dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. 


Kedepannya, penerapan etika bisnis yang baik dapat membangun fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk keberlanjutan tujuan bisnisnya dalam jangka panjang.


Dalam tim perusahaan, ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan selain etika bisnis, salah satunya adalah peningkatan skill dan potensi anggota tim atau karyawan.


Skill dan potensi karyawan merupakan kunci penting dalam peningkatan SDM perusahaan yang signifikan dan berkualitas. Oleh sebab itu, penting untuk menyediakan wadah peningkatan skill bagi karyawan Anda.


Salah satunya adalah mengikuti corporate training dibimbing.id. Dengan didampingi mentor berpengalaman dan materi pembelajaran yang dapat dicustom, dibimbing.id siap wujudkan SDM berkualitas secara tepat dan efisien.


Ayo segera konsultasikan perusahaan Anda di sini! lalu nikmati kinerja tim yang naik level setelah lulus training. Apapun tujuan bisnismu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.



Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!