dibimbing.id - Simak 7 Cara Meredakan Stress Untuk Para Karyawan

Simak 7 Cara Meredakan Stress Untuk Para Karyawan

Anisa Fitri Maulida

•

16 October 2023

•

484

Image Banner

Perusahaan merupakan wadah kolaborasi untuk menciptakan inovasi. Tapi, di balik inovasi terdapat strategi dan workload yang berat. Bahkan, tak jarang hal-hal tersebut menyebabkan karyawan merasa stress. Oleh karena itu, mencari cara meredakan stress menjadi sangat esensial.


Dalam artikel ini, MinDi sudah siapkan berbagai cara meredakan stress yang bisa Anda aplikasikan untuk menjaga semangat dan produktivitas di tengah tekanan kerja. Yuk, lanjutkan membaca dan temukan solusinya!


Penyebab Umum Stress Di Tempat Kerja

Sebelum kita mengenal lebih dalam dan mengaplikasikan cara meredakan stress, penting untuk kita mengenal dan memahami apa saja yang menjadi penyebab munculnya stress di tempat kerja. 


Perlu diketahui bahwa beban kerja yang banyak bukanlah satu-satunya penyebab para karyawan merasa stress saat bekerja. Sebab, kantor bukan hanya sekadar tempat untuk mengerjakan pekerjaan tapi juga untuk kepentingan-kepentingan lainnya yang menyangkut personal.


Dengan mengetahui akar masalahnya, kita dapat lebih mudah mencari solusi yang tepat.  Mari kita lihat beberapa penyebab umum yang sering dihadapi oleh para karyawan:

  1. Beban Kerja yang Berat

Mari kita mulai dengan penyebab yang paling umum, yaitu beban kerja yang berat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa perusahaan adalah tempat berkolaborasi untuk menghasilkan inovasi dan mencapai target. 


Namun sayangnya, tidak semua perusahaan dapat memberikan target yang manusiawi. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar karyawan harus mengorbankan waktu untuk mengerjakan beban tugas, yang bahkan terkadang melampaui kapasitas yang telah ditentukan ataupun kapasitas dirinya sendiri. 


Tentunya dengan target, ekspektasi, dan beban tugas yang tidak seimbang, bisa menyebabkan karyawan merasa stress.


  1. Ketidakpastian Posisi Kerja

Sobat MinDi yang pernah bergabung di perusahaan swasta terutama startup, pasti sudah familiar dengan istilah layoff atau pemecatan massal. Fenomena ini kini semakin sering terjadi di berbagai perusahaan dengan beragam alasan.


Situasi seperti ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi banyak karyawan. Kekhawatiran akan masa depan posisi mereka di perusahaan, ketidakpastian tentang apakah mereka akan tetap bekerja atau menjadi korban dari layoff


Semua perasaan ini dapat memicu stres dan ketegangan, terutama jika karyawan merasa mereka tidak mendapat informasi yang jelas atau persiapan yang memadai mengenai masa depan karir mereka di perusahaan tersebut.


  1. Konflik dengan Rekan Kerja atau Atasan

Dalam dinamika sebuah perusahaan, interaksi antara individu menjadi salah satu komponen yang tak terpisahkan. Setiap orang membawa latar belakang, perspektif, dan kepribadian yang berbeda ke dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu, tak jarang konflik muncul sebagai hasil dari perbedaan tersebut.


Konflik dengan rekan kerja bisa berakar dari perbedaan pendapat mengenai cara menyelesaikan tugas, persaingan dalam mencapai target atau bahkan masalah pribadi yang tak terkait langsung dengan pekerjaan. 


Seringkali, perbedaan pendapat ini dapat diselesaikan dengan komunikasi yang efektif. Tapi, jika tidak diatasi dengan baik, bisa berpotensi mengganggu kinerja dan hubungan kerja.


Sementara itu, konflik dengan atasan mungkin lebih kompleks. Bisa jadi konflik muncul karena adanya perbedaan pandangan tentang strategi perusahaan, harapan kinerja yang dianggap terlalu tinggi, atau bahkan gaya kepemimpinan yang dianggap kurang memadai. 


Konflik jenis ini bisa sangat membebani, karena karyawan mungkin merasa tak berdaya atau khawatir akan dampaknya terhadap karir mereka. Maka tidak heran, bila hal seperti itu dapat memicu stress.


  1. Keseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi (Work-Life Balance) 

Di era modern saat ini, mempertahankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi seringkali menjadi tantangan yang sulit dihadapi. 


Di satu sisi, tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat—seiring dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan kita untuk selalu terkoneksi—dapat menyita banyak waktu dan energi kita. 


Sementara itu, kehidupan pribadi juga memerlukan perhatian yang tidak kalah pentingnya. Baik itu waktu berkualitas dengan keluarga, kesempatan untuk menjalani hobi atau bahkan hanya sekadar waktu istirahat yang cukup. 


  1. Fasilitas yang Kurang Memadai

Fasilitas kerja memegang peranan penting dalam mendukung produktivitas dan kenyamanan karyawan. Tapi, ketika fasilitas tersebut tidak memadai, dapat menjadi sumber stress bagi karyawan.


Misalnya, komputer atau perangkat kerja yang sering mengalami kerusakan dapat menghambat proses pekerjaan dan menyita waktu karyawan. Ruangan kerja yang sempit atau tidak dilengkapi dengan ventilasi yang baik bisa menimbulkan ketidaknyamanan, membuat karyawan sulit berkonsentrasi.


  1. Kurangnya Kesempatan Untuk Mengembangkan Karir

Setiap karyawan pasti memiliki keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Tapi, tidak jarang karyawan merasa bahwa peluang untuk meningkatkan karir mereka di perusahaan tempat mereka bekerja terbatas. 


Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti struktur organisasi yang kaku, kurangnya program pelatihan dan pengembangan, atau minimnya kesempatan promosi.


Ketika karyawan merasa bahwa mereka terjebak dalam rutinitas yang monoton dan posisi yang sama tanpa adanya prospek kemajuan, rasa tidak puas dan frustrasi bisa dengan cepat muncul. 


Selain itu, karyawan yang berambisi dan memiliki potensi besar, jika tidak mendapat kesempatan untuk mengekspresikan dan mengembangkan kemampuan mereka, mungkin akan merasa undervalued atau kurang dihargai.


Baca Juga: 7 Skill Karyawan yang Perlu Pelatihan Keterampilan Kerja


Setelah memahami berbagai penyebab yang dapat memicu stress di tempat kerja, kini saatnya kita memfokuskan diri pada solusi. Meski tantangan di dunia kerja terus berkembang, ada berbagai strategi dan metode yang dapat membantu karyawan mengatasi dan meredakan stress.





Cara Meredakan Stress Untuk Karyawan


Cara Meredakan Stress Untuk Karyawan




1.Atur Waktu yang Efektif

Buatlah daftar tugas berdasarkan prioritas dan gunakan teknik seperti Pomodoro untuk bekerja dalam waktu tertentu dan memberi diri Anda waktu istirahat selama beberapa saat. 


Jika memungkinkan, diskusikan dengan atasan Anda tentang delegasi beberapa tanggung jawab atau meminta tambahan sumber daya. Ingat, Sobat MinDi! Atasan yang baik adalah atasan yang mau mendengarkan dan mau memberikan solusi.


  1. Ikuti Kelas Untuk Menambah Skill

Tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan ekonomi yang genting, bisa membuat perusahaan mengeluarkan ide-ide darurat, bahkan ide untuk melakukan layoff sekalipun. Hal tersebut, tentu akan sangat sulit bagi kita untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian.


Walaupun cara satu ini tidak benar-benar meredakan stress, tapi setidaknya dapat mengurangi kekhawatiran Anda saat masa-masa menyeramkan tersebut hadir. Solusinya adalah mengikuti kelas khusus untuk menambah skill pekerjaan Anda.


Pastinya Anda sudah tahu, bahwa salah satu syarat terbesar diterima bekerja adalah memiliki skill yang sesuai dengan ekspektasi. Dengan menambah skill, maka Anda bisa dengan percaya diri kembali mengirimkan lowongan pekerjaan yang sesuai. 


Lebih hebatnya lagi, saat ini sudah banyak kelas-kelas yang memiliki relasi dengan para perusahaan atau yang biasanya disebut Job Connect. Dengan fasilitas tersebut, kemungkinan Anda diterima kerja lagi akan semakin besar.


  1. Miliki Hobi yang Bisa Dikerjakan Di Meja Kerja

Hobi merupakan kegiatan yang biasanya dilandasi oleh kesukaan dan keinginan sendiri. Manfaat hobi pun beragam, salah satunya membuang efek negatif dari stress. 


Ada banyak hobi yang bisa Anda kerjakan, bahkan dikerjakan di meja kerja sekalipun. Contohnya, bermain game online, mewarnai gambar dengan alat warna, mengurus tanaman kecil yang diletakan di meja, menulis cerita atau karya seni lainnya, dan masih banyak lagi.


Anda bisa melakukannya, sebagai selingan atau pelarian sesaat setelah lama mengerjakan tugas. Gunakan waktu sekitar lima sampai sepuluh menit untuk melakukannya.


  1. Berjalan Keluar Kantor

Menatap layar komputer dan berkas-berkas yang menumpuk bisa meningkatkan rasa lelah dan tentunya stress. Dalam situasi seperti ini, mengambil jeda sejenak dengan berjalan kaki keluar kantor dapat menjadi cara meredakan stress sederhana yang efektif.


Keluar dari lingkungan kerja dan meresapi suasana di luar seringkali memberikan perspektif baru. Udara segar dan pemandangan yang berbeda dari dinding-dinding kantor mampu menyegarkan pikiran. 


Selain itu, berjalan kaki juga memungkinkan kita untuk bergerak, meningkatkan sirkulasi darah, dan memberikan dorongan endorfin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. 


Distraksi yang disajikan oleh lingkungan di luar kantor, seperti pemandangan taman, aktifitas orang-orang, atau bahkan kedai kopi di sekitar, bisa menjadi obat alami untuk pikiran yang jenuh.


  1. Ajukan Kelas Pengembangan Diri Ke HRD

Menciptakan lingkungan kerja yang positif adalah indikator penting untuk mensejahterakan karyawan. Biasanya, HRD sudah menyiapkan program-program khusus untuk hal tersebut. Tapi, Anda juga bisa bantu mengajukannya.


Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif adalah dengan mengikuti kelas pengembangan diri, terutama yang berfokus pada kesehatan mental. Pilihlah kelas yang dirasa sesuai dengan tujuan yang ingin didapatkan dan cara belajar Anda.


Jika Anda belum tahu kelas seperti apa yang cocok untuk diajukan ke HRD, Corporate Training dari dibimbing.id bisa jadi pertimbangkan. 


Kelas bersertifikat internasional ini menyediakan pembelajaran yang berguna untuk mengembangkan bisnis perusahaan agar mencapai keuntungan maksimal. Salah satunya, kelas yang berfokus pada kesehatan mental yang tentunya jadi faktor utama dalam menciptakan target serta inovasi yang menjadi pilar kesuksesan bisnis.


Kelas Corporate Training memiliki beragam mentor pilihan, yang telah berpengalaman lebih dari tiga tahun di bidangnya. Hebatnya lagi, Anda juga bisa merancang silabus sendiri supaya sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda dan perusahaan. 


Tentunya dengan pendekatan semacam ini, pelatihan menjadi lebih relevan, tepat sasaran, dan maksimal dalam memberikan hasil yang diharapkan.


  1. Mediasi dan Konseling

Dalam dunia kerja, konflik dengan rekan kerja adalah hal yang tak bisa dihindari. Sebagai makhluk sosial, kita semua memiliki pendapat, latar belakang, dan cara berpikir yang berbeda-beda. Namun, jika dibiarkan, konflik ini bisa mengganggu kinerja, merusak hubungan interpersonal, dan menurunkan moral karyawan.


Dalam situasi di mana kedua pihak merasa sulit untuk menemukan solusi, mediasi atau konseling di tempat kerja bisa menjadi opsi. Dengan bantuan pihak ketiga yang netral, keduanya bisa mencari titik temu dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih konstruktif.


Tidak kalah pentingnya, setelah konflik terselesaikan, upayakan untuk membangun kembali kepercayaan dan hubungan yang baik. Hal ini mungkin memerlukan waktu, tapi dengan komitmen dari kedua pihak, hubungan kerja bisa kembali harmonis dan produktif.


Baca Juga: 5 Tahap Pengembangan Tim yang Harus Dilalui Karyawan


Setelah memahami berbagai aspek dan cara meredakan stress bagi karyawan di tempat kerja, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental di lingkungan profesional. 


Sebab, kesuksesan sebuah perusahaan bukan hanya ditentukan oleh produktivitas, tapi juga bagaimana karyawan merasa didukung dan mampu bekerja dengan kondisi psikologis yang baik.


Kesuksesan Anda juga dipengaruhi oleh kondisi mental yang baik. Maka dari itu, jika Anda membutuhkan pengetahuan lebih banyak mengenai cara meredakan stress dan kesehatan mental lainnya. Kelas Corporate Training bisa menjadi solusi. Tapi, jika Anda sudah ada di fase stress yang membutuhkan pertolongan. Mohon segera hubungi psikolog atau psikiater.

Share

Author Image

Anisa Fitri Maulida

Anisa merupakan penulis lepas dengan 4+ tahun pengalaman . Ia memiliki passion yang tinggi dalam dunia digital marketing. Kontribusi tulisanya dapat ditemukan di berbagai platform, dari mulai industri hiburan, pemerintahan, portal berita, hingga Edutech.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!