Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill: Manakah yang Lebih Baik?
Muthiatur Rohmah
•
09 September 2024
•
383
Halo Warga Bimbingan! Soft skill dan hard skill adalah kemampuan utama yang harus dimiliki seseorang yang berguna untuk masa depan mereka.
Lalu apakah soft skill dan hard skill itu sama? Tentu saja tidak, dua jenis skill ini beda banget lho! Soft skill itu lebih ke cara kamu berinteraksi sama orang, sedangkan hard skill lebih ke kemampuan teknis yang bisa diukur.
Contohnya, kalau soft skill kayak cara kamu negosiasi atau komunikasi, hard skill tuh kayak keahlian coding atau desain.
Agar Warga Bimbingan nggak salah paham lagi, yuk simak perbedaan soft skill dan hard skill secara lengkap pada artikel ini.
Apa itu Hard Skill?
Warga Bimbingan, untuk tau perbedaan hard skill dan soft skill, pertama-tama yuk pahami dulu pengertian hard skill secara lengkap berikut ini.
Hard skill adalah kemampuan yang bisa kamu pelajari secara spesifik melalui pelatihan atau pendidikan formal. Hard skill ini memiliki sifat yang terukur dan bisa kamu tingkatkan seiring waktu lewat latihan atau pengalaman.
Misalnya, kalau kamu seorang desainer grafis, hard skill kamu punya adalah menguasai Adobe Illustrator atau Photoshop. Kalau kamu kerja di bidang IT, hard skill kamu bisa berupa coding pakai Python atau Java.
Kemampuan hard skill bisa diuji atau diukur langsung, misalnya lewat sertifikasi, hasil tes, atau portofolio. Biasanya hard skill bisa kamu dapat dari pendidikan formal, kursus, atau pelatihan.
Jadi, kalau ada pekerjaan yang butuh skill tertentu, perusahaan bakal nyari orang yang punya hard skill ini sebagai syarat utama.
Contoh Hard Skill di Berbagai Bidang
Agar Warga Bimbingan makin paham tentang hard skill, berikut adalah berbagai contoh hard skill yang dimiliki seseorang dalam berbagai bidang profesi mereka.
- Pemrograman Python
- Desain Grafis Adobe Illustrator
- Akuntansi Keuangan
- Analisis Data dengan Excel
- Menulis Konten SEO
- Editing Video dengan Final Cut Pro
- Pengembangan Aplikasi Mobile
- Manajemen Proyek dengan Asana
- Digital Marketing Google Ads
- Administrasi Database Fotografi Profesional
- Bahasa Asing (Mandarin, Jepang, dll.)
- Pengoperasian Mesin
- Desain Web
- Social Media Management
- Analisis Statistik
- Pemrograman JavaScript
- Perencanaan Keuangan
- Manufaktur
- Copywriting
- Teknik Presentasi PowerPoint
- Keamanan Jaringan IT
- Perdagangan Saham
- Desain Interior
- Teknik Arsitektur
Itulah beberapa contoh hard skill yang bisa Warga Bimbingan pelajari sesuai dengan bidang profesi yang ingin kamu geluti. Pilih yang paling relevan ya!
Apa itu Soft Skill?
Menuju pembahasan perbedaan hard skill dan soft skill selanjutnya, yuk simak pengertian soft skill secara lengkap berikut ini.
Soft skill adalah keterampilan interpersonal yang menggambarkan bagaimana kamu bekerja dan berinteraksi dengan orang lain. Mungkin kamu nggak langsung menganggap soft skill sebagai sesuatu yang kamu pelajari, karena keterampilan ini didapat dari pengalaman sehari-hari di tempat kerja atau saat berinteraksi dengan orang lain.
Soft skill sering disamakan dengan sifat kepribadian, tapi sebenarnya soft skill adalah fondasi utama yang menentukan cara kamu berkolaborasi dan sukses dalam lingkungan kerja.
Kalau kamu jago komunikasi, gampang berkolaborasi, dan bisa menyelesaikan konflik dengan baik, itu artinya kamu punya soft skill yang kuat.
Soft skill ini juga mencakup hal-hal kayak kepemimpinan, kemampuan berpikir kritis, negosiasi, atau bahkan manajemen waktu.
Soft skill nggak bisa diukur pakai sertifikat atau ujian, skill ini lebih ke pembawaan dan karakter kamu yang berkembang lewat pengalaman. Makanya, walaupun kamu hard skill yang keren, tapi kalau soft skill kamu kurang, bakal sulit juga buat survive di tempat kerja.
Contoh Soft Skill di Berbagai Bidang
Yuk simak berbagai contoh soft skill di berbagai bidang yang dapat Warga Bimbingan pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Komunikasi
- Kerja tim
- Kepemimpinan
- Manajemen waktu
- Pemecahan masalah
- Adaptabilitas
- Empati
- Negosiasi
- Kreativitas
- Berpikir kritis
- Pengambilan keputusan
- Etika kerja
- Manajemen konflik
- Motivasi diri
- Fleksibilitas
- Kesabaran
- Kemampuan mendengarkan
- Kolaborasi
- Kesadaran budaya
- Pengendalian emosi
- Kepercayaan diri
- Ketekunan
- Kecerdasan emosional
- Inisiatif
- Networking
Nah, itulah 25 contoh soft skill yang penting untuk masa depan kamu! Pastikan untuk menguasainya ya!
Baca Juga: 16 Contoh Soft Skill & Hard Skill yang Penting di Dunia Kerja
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill, Yuk Simak!
Warga Bimbingan masih agak bingung tentang perbedaan soft skill dan hard skill? Jangan khawatir ya, MinDi akan jelaskan perbedaan soft skill dan hard skill secara lengkap berikut ini. Simak sampai habis ya!
1. Sifat Dasar
Hard skill adalah kemampuan teknis atau pengetahuan spesifik yang bisa kamu pelajari, seperti menguasai software desain atau kemampuan coding. Sedangkan soft skill lebih ke cara kamu berinteraksi dan bersikap, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, atau manajemen waktu.
2. Cara Memperolehnya
Hard skill umumnya dipelajari lewat pendidikan formal, pelatihan, atau kursus khusus. Contohnya, kamu bisa mengikuti pelatihan untuk belajar analisis data atau programming.
Sementara itu, soft skill dapat diperoleh dari pengalaman sehari-hari, baik di tempat kerja maupun kehidupan personal, seperti bagaimana kamu belajar menghadapi konflik atau bekerja sama dalam tim.
3. Pengukuran
Hard skill lebih mudah diukur karena biasanya ada standar yang jelas, seperti sertifikat, tes, atau hasil kerja langsung. Misalnya, kalau kamu punya sertifikat Google Analytics, itu bukti kamu menguasai alat tersebut.
Sebaliknya, soft skill sulit diukur secara formal. Misalnya, kemampuan untuk beradaptasi atau memimpin tim terlihat dari cara kamu bekerja dan hubungan kamu dengan rekan kerja, bukan dari sebuah sertifikat.
4. Penerapan
Hard skill digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik dalam pekerjaan. Misalnya, kalau kamu seorang desainer, kamu akan menerapkan kemampuan menggunakan software desain untuk membuat logo atau brosur.
Sedangkan soft skill lebih terkait dengan cara kamu mengelola pekerjaan dan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, bagaimana kamu menyelesaikan masalah atau berkomunikasi dengan klien.
5. Fleksibilitas
Hard skill cenderung lebih spesifik pada bidang atau pekerjaan tertentu. Contohnya, seorang akuntan harus memiliki kemampuan dalam membuat laporan keuangan.
Di sisi lain, soft skill lebih universal dan bisa diterapkan di hampir semua bidang pekerjaan. Misalnya, kemampuan berkomunikasi dan kerja tim diperlukan di banyak profesi, baik di dunia kreatif, teknis, maupun manajerial.
Itulah beberapa perbedaan soft skill dan hard skill yang dapat dipahami, kesimpulannya kedua skill ini sama-sama penting dan harus dipelajari untuk kesuksesan karier kamu di masa depan.
Baca Juga: 15 Contoh Soft Skill dalam CV, dijamin Standout & disukai HRD!
Cara Menerapkan Hard Skill dan Soft Skill secara Efektif
Jangan hanya mempelajari saja, Warga Bimbingan juga harus paham cara menerapkan soft skill dan hard skill secara efektif dalam kehidupan sehari-hari kamu.
Berikut akan MinDi jelaskan tips menerapkan hard skill dan soft skill secara efektif, simak secara detail ya!
1. Kenali Kelebihan dan Kekurangan
Pertama-tama, kamu harus tahu dulu nih, hard skill apa yang sudah kamu kuasai dan soft skill apa yang masih perlu ditingkatkan.
Misalnya, kamu jago banget di Excel (hard skill), tapi masih harus belajar komunikasi lebih baik (soft skill). Dengan tahu ini, kamu bisa fokus memperbaiki yang kurang.
2. Jangan Berhenti Belajar
Hard skill itu terus berkembang, apalagi teknologi makin maju. Jangan puas cuma karena udah ngerti satu software atau metode. Tetap upgrade skill kamu lewat pelatihan, kursus, atau belajar otodidak.
Nah, soft skill juga sama, kamu bisa belajar jadi lebih baik dalam kerja tim atau mengelola emosi lewat pengalaman sehari-hari.
3. Praktik Langsung di Pekerjaan
Hard skill kayak coding atau desain grafis memang langsung kamu aplikasikan buat ngerjain tugas-tugas tertentu.
Tapi, soft skill seperti manajemen waktu dan kerja sama juga harus kamu praktikkan biar kerjaan lebih efektif. Misalnya, atur prioritas kerja atau coba kolaborasi lebih baik dengan rekan tim.
4. Minta Feedback dari Orang Lain
Cara paling cepat buat tahu apakah soft skill kamu udah oke atau belum adalah minta feedback dari atasan atau rekan kerja.
Tanyain gimana cara kamu berkomunikasi, bekerja dalam tim, atau menyelesaikan masalah. Dari situ, kamu bisa evaluasi diri dan perbaiki kalau ada yang kurang.
5. Seimbangkan antara Hard Skill dan Soft Skill
Jangan cuma fokus pada satu skill aja. Hard skill mungkin bikin kamu kelihatan expert dalam hal teknis, tapi tanpa soft skill yang baik, kamu bakal kesulitan beradaptasi di tempat kerja.
Seimbangkan kemampuan teknis kamu dengan keterampilan interpersonal, karena dua-duanya sama penting untuk sukses di karir!
Nah, itulah beberapa tips menerapkan soft skill dan hard skill yang efektif, baik di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari, dengan tips ini kamu pasti akan lebih mudah menerapkannya!
Yuk Kembangkan Skill Mahasiswa melalui Career Preparation dibimbing.id
Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai perbedaan soft skill dan hard skill secara lengkap dan rinci.
Dengan baca artikel ini sampai habis, Warga Bimbingan pasti akan tau bedanya dan akan mulai mempelajari soft skill dan hard skill dengan porsi yang sama.
Seorang mahasiswa dapat mengembangkan soft skill dan hard skill mereka melalui berbagai cara. Salah satunya adalah mengikuti career preparation yang dapat menentukan arah karir dan keahlian mereka di masa depan.
Pihak universitas atau sekolah wajib memperhatikan ini, dengan adanya pelatihan intensif mahasiswa, SDM dan lulusan akan berkualitas yang tentunya akan berdampak baik bagi universitas.
Ikuti bimbingan persiapan karir dibimbing.id, sebuah pelatihan atau kursus intensif bagi mahasiswa yang fokus mempersiapkan skill dan potensi mereka agar siap menjalani dunia karir secara profesional.
Kelas dibimbing.id selalu didampingi para mentor berpengalaman dan profesional, sehingga pembelajaran berjalan inovatif. Dengan LSM yang canggih, peserta dapat mengakses pembelajaran dimanapun dan kapanpun.
Tunggu apalagi? Segera daftarkan universitas Anda di sini! Jangan khawatir, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi mahasiswa Anda.
Reference:
- The difference between hard skills and soft skills: Examples from 14 Asana team members - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.