Mengenal Metode Ensemble dalam Machine Learning

Nadia L Kamila

•

07 November 2023

•

4463

Image Banner

Untuk menciptakan teknologi dan mesin yang canggih, butuh sistem yang bisa melatih mesin tersebut. Salah satunya menggunakan metode ensemble dalam machine learning. 


Apa Itu Metode Ensemble dalam Machine Learning


Metode ensemble adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan akurasi model-model pembelajaran mesin dengan menggabungkan hasil prediksi dari beberapa model atau algoritma yang berbeda. 

Istilah ensemble merujuk pada konsep menggabungkan banyak elemen menjadi satu kesatuan. Konsep penggabungan berbagai pendekatan pembelajaran mesin diharapkan dapat mengatasi kelemahan individu dari masing-masing model dan menciptakan prediksi yang lebih akurat dan stabil.

Cara kerja dari metode ensemble melibatkan penggunaan beberapa model yang beragam dalam satu tim. Hasil prediksi dari masing-masing model tersebut digabungkan untuk membuat keputusan akhir. 


Jika Sobat MinDi tertarik dengan pembahasan metode ensemble dalam machine learning, maka kamu bisa mengulik lebih dalam tentang data science dengan mengikuti Bootcamp Data Science dari Dibimbing.

Dengan mengikuti bootcamp, Sobat MinDi mendapatkan kesempatan untuk belajar data science dari dasar dan bagaimana penerapannya dalam dunia bisnis bersama para mentor yang merupakan praktisi dari berbagai top tech company di Indonesia.


Jenis Metode Ensemble


Ada beberapa jenis metode ensemble dalam machine learning yang digunakan, seperti: 


1. Metode Voting (Pemungutan Suara)


Dalam metode voting, terdapat beberapa model pembelajaran mesin yang berbeda yang biasanya disebut sebagai classifier atau learner. Setiap classifier ini memiliki kemampuan untuk memprediksi output berdasarkan input yang diberikan. 

Ketika kamu memiliki data yang ingin diprediksi, maka semua classifier tersebut akan memberikan prediksi masing-masing.

Contohnya kamu memiliki tiga classifier yaitu A, B, dan C. Classifier A memprediksi "Kelas 1", classifier B memprediksi "Kelas 2", dan classifier C memprediksi "Kelas 1". 


Dengan metode voting, kamu mengumpulkan hasil prediksi dari semua classifier ini dan memutuskan hasil akhir berdasarkan mayoritas suara. Jadi, hasil akhir dalam contoh ini adalah "Kelas 1" karena lebih dari setengah classifier memilihnya.

Metode voting ini membantu meningkatkan akurasi prediksi dengan menggabungkan berbagai perspektif dari berbagai classifier.


2. Metode Bagging (Bootstrap Aggregating)


Metode bagging bertujuan untuk mengatasi variasi dan overfitting dalam model-machine learning. Bagging melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Mengambil dataset pelatihan awal yang dimiliki.

  2. Membuat beberapa set data pelatihan yang berbeda dengan cara mengambil sampel secara acak dari dataset awal. Setiap set data ini mungkin memiliki beberapa data yang sama dan beberapa yang berbeda.

  3. Model yang sama (classifier) diterapkan pada setiap set data pelatihan ini dan menghasilkan prediksi masing-masing.

  4. Hasil prediksi dari semua classifier digabungkan, misalnya dengan menghitung rata-rata untuk regresi atau dengan pemungutan suara untuk klasifikasi.

Metode bagging membantu mengurangi variabilitas dalam prediksi karena setiap set data pelatihan memiliki variasi yang berbeda. Variasi ini membuat model lebih stabil dan lebih baik kinerjanya daripada hanya menggunakan satu set data pelatihan saja.


3. Metode Boosting


Metode boosting adalah teknik ensemble yang digunakan untuk meningkatkan kinerja model-machine learning dengan cara membangun model berurutan. Prosesnya adalah sebagai berikut:

  1. Model pertama (Classifier A) dilatih pada dataset pelatihan awal.

  2. Model kedua (Classifier B) dilatih pada dataset yang telah diubah sedikit berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh model pertama. Model ini mencoba untuk "mengoreksi" kesalahan yang telah terjadi.

  3. Model ketiga (Classifier C) dilatih pada dataset yang telah diubah berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh model kedua. Proses ini berlanjut selama beberapa tahap, dengan setiap model mencoba memperbaiki kesalahan yang telah terjadi sebelumnya.

Hasil prediksi dari semua model ini digabungkan dengan cara memberikan bobot pada masing-masing model. Model-model yang lebih baik dalam memprediksi diberi bobot yang lebih tinggi dalam hasil akhir.

Metode boosting membantu menghasilkan prediksi yang kuat dengan memanfaatkan kebijaksanaan kolektif dari model-model yang berurutan, di mana setiap model berusaha untuk memperbaiki kesalahan model sebelumnya.


4. Metode Stacking


Metode stacking adalah teknik ensemble yang melibatkan penggunaan model meta-learner yang digunakan untuk menggabungkan hasil prediksi dari berbagai model-machine learning yang berbeda. Prosesnya adalah sebagai berikut:

  1. Kamu memiliki beberapa model pembelajaran mesin yang berbeda, seperti Classifier A, Classifier B, dan Classifier C.

  2. Setiap model ini memberikan prediksi mereka terhadap data yang sama.

  3. Hasil prediksi dari masing-masing model digunakan sebagai fitur atau input untuk model "meta-learner."

  4. Model meta-learner ini kemudian dilatih untuk menghasilkan prediksi akhir berdasarkan hasil prediksi dari model-model awal sebagai input.

Metode stacking membantu menggabungkan kekuatan berbagai model-machine learning dengan menggunakan model tambahan berupa meta-learner yang memutuskan hasil akhir berdasarkan apa yang dikatakan oleh model-model awal.


Keuntungan Menggunakan Metode Ensemble dalam Machine Learning


Penggunaan metode ensemble sangat direkomendasikan karena memiliki beberapa keuntungan yang signifikan sebagai berikut:


1. Meningkatkan Akurasi


Salah satu keuntungan utama metode ensemble adalah peningkatan akurasi prediksi. 

Dengan menggabungkan beberapa model berbeda, kita dapat mengambil keuntungan dari berbagai perspektif dan penilaian yang berbeda, yang pada akhirnya dapat menghasilkan prediksi yang lebih akurat. 

Gabungan model yang berbeda ini dapat membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas prediksi.


2. Mengurangi Overfitting


Overfitting adalah masalah umum dalam machine learning di mana model terlalu banyak mengingat data pelatihan dan tidak dapat melakukan prediksi yang baik pada data baru. 

Metode ensemble seperti bagging, dapat membantu mengurangi overfitting dengan menggabungkan hasil dari beberapa model yang dilatih pada set data pelatihan yang berbeda.


3. Stabilitas Model


Ensemble juga meningkatkan stabilitas model. Dengan menggunakan beberapa model, ensemble dapat mengurangi variabilitas dalam hasil prediksi. 

Artinya, model akan lebih konsisten kinerjanya pada berbagai dataset atau situasi.


4. Penanganan Data Yang Tidak Seimbang


Metode ensemble dapat membantu dalam menangani masalah ketidakseimbangan kelas dalam dataset. 

Ketika ada lebih banyak data dari satu kelas daripada yang lain, model-machine learning cenderung memprediksi kelas mayoritas. 

Dengan ensemble, maka dapat menggabungkan model yang lebih baik dalam memprediksi kelas minoritas.


5. Penyederhanaan Model


Meskipun terdengar kontradiktif, ensemble dapat digunakan untuk memadukan model yang sederhana menjadi model yang lebih kuat. 

Model yang sederhana cenderung memiliki bias yang lebih tinggi tetapi varian yang lebih rendah, sementara model yang kompleks memiliki bias yang lebih rendah tetapi varian yang lebih tinggi. 

Dengan menggabungkan model-model ini dalam ensemble, akan dapat mencapai keseimbangan antara bias dan varian.


6. Mengidentifikasi Fitur Penting


Beberapa metode ensemble seperti Random Forests, dapat memberikan informasi tentang pentingnya setiap fitur dalam membuat prediksi. 

Identifikasi fitur penting Ini sangat membantu dalam pemahaman lebih dalam tentang data dan memberikan wawasan tentang fitur mana yang paling berpengaruh.


7. Kemampuan untuk Menggabungkan Berbagai Algoritma


Ensemble memungkinkan penggabungan berbagai jenis algoritma machine learning. Ini berarti kamu bisa menggunakan kekuatan berbagai jenis model untuk mengatasi berbagai tipe masalah dan data.

Meskipun metode ensemble memiliki banyak keuntungan, penting untuk diingat bahwa penggunaannya juga memerlukan lebih banyak sumber daya komputasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang model-machine learning yang digunakan. 

Oleh karena itu, pemilihan metode ensemble harus disesuaikan dengan masalah yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.


Dari bahasan metode ensemble dalam machine learning ini maka kamu bisa meningkatkan kinerja machine learning dengan lebih maksimal. 

Untuk memahami bagaimana metode ensemble yang tepat, kamu bisa mengikut Bootcamp Data Science dari Dibimbing yang akan memberikan pembelajaran mendalam, wawasan praktis, serta tantangan dalam dunia data science.

Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar bersama para mentor dari berbagai tech company di Indonesia dan daftar sekarang sebelum kehabisan kuota!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!