Mengapa User Persona Adalah Hal yang Penting dalam Desain UI/UX?

Nadia L Kamila

•

20 October 2023

•

1747

Image Banner

Apakah Sobat MinDi pernah mendengar tentang user persona? User persona adalah tokoh fiksi yang dibuat oleh UI/UX desainer. 

Wah, ternyata bukan hanya pekerjaan sebagai penulis saja yang bisa menciptakan tokoh fiksi, tapi seorang UI/UX desainer juga bisa membuat tokoh fiksi juga! 

Memangnya apa itu user persona dan mengapa UI/UX desainer membuat tokoh fiksi ini? MinDi akan bahas tuntas dalam artikel kali ini!



Pengertian User Persona



Dalam dunia UI/UX, user persona adalah semacam "profil" atau "karakter" yang merepresentasikan pengguna tipikal dari suatu produk atau layanan. 

Kamu bisa membayangkan seperti sedang menulis cerita, dan user persona adalah tokoh dalam cerita tersebut. Melalui tokoh ini, kamu bisa memahami keinginan, kebiasaan, dan masalah yang mungkin dihadapi oleh pengguna sebenarnya.

User persona biasanya dibuat berdasarkan riset tentang pengguna agar desainer dapat lebih mudah memahami dan merancang sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

Dengan user persona, tim desain dapat menargetkan fitur-fitur tertentu, merancang antarmuka, dan membuat keputusan desain lainnya yang lebih sesuai dengan pengguna. 

User persona tidak terbatas pada gambaran fisik pengguna, melainkan juga melibatkan detail-detail seperti latar belakang pekerjaan, preferensi teknologi, kebiasaan belanja, hobi, dan lain-lain.

Supaya Sobat MinDi lebih tergambar, kita ambil contoh sebuah aplikasi kesehatan. User persona yang diambil bisa seorang wanita berusia 30 tahun bernama Ayu yang sibuk dengan pekerjaan kantornya dan mencari cara untuk menjaga kesehatannya di tengah kesibukan.

Dari latar belakang tersebut, tim desain bisa memahami kebutuhan dan keinginan Ayu dalam menjaga kesehatannya. Sehingga tim UI/UX desainer bisa membuat aplikasi yang sesuai, mudah digunakan, dan memberikan solusi bagi masalah yang dihadapinya.

Penggunaan user persona juga membuat proses desain menjadi lebih fokus. Ketika ada pertanyaan atau keraguan dalam perancangan fitur, tim dapat selalu kembali ke user persona dan bertanya, "Apa yang akan Ayu lakukan dalam situasi ini?" atau "Apakah fitur ini mampu membantu Ayu?". 

Sehingga dengan adanya user persona, desain yang dihasilkan akan lebih berorientasi pada pengguna dan memiliki kemungkinan lebih besar untuk sukses di pasaran.


Manfaat User Persona


User persona adalah hal yang cukup penting untuk membuat desain UI/UX dapat diterima oleh pengguna. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari user persona untuk UI/UX:


1. Pemahaman Pengguna yang Mendalam


User persona memberikan gambaran jelas tentang siapa pengguna sebenarnya, termasuk latar belakang mereka, kebutuhan, tantangan, dan tujuan. Sehingga tim desain bisa lebih memahami target pengguna mereka.


2. Pembuatan Keputusan Desain yang Tepat


Dengan memahami pengguna, maka desainer dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang fitur apa yang harus dimasukkan, bagaimana tata letak harus dirancang, dan elemen apa yang harus diberikan prioritas.


3. Meningkatkan Empati


Melalui user persona, tim desain dapat menempatkan diri dari sudut pandang pengguna, sehingga meningkatkan empati dan membuat desain yang benar-benar berorientasi pada pengguna.


4. Mengurangi Risiko Kesalahan


Dengan fokus pada kebutuhan dan keinginan pengguna, kemungkinan besar produk atau layanan akan sesuai dengan ekspektasi pasar, mengurangi risiko kesalahan desain yang mungkin tidak sesuai dengan pengguna.


5. Efisiensi dalam Proses Desain


Saat seluruh tim memiliki pemahaman yang sama tentang siapa pengguna mereka, maka komunikasi bisa lebih lancar dan proses desain menjadi lebih efisien. Tidak perlu banyak revisi karena semua pihak memiliki visi yang sama tentang siapa pengguna mereka.


6. Pengujian Produk yang Lebih Baik


Saat melakukan pengujian produk, user persona dapat digunakan sebagai acuan untuk memilih partisipan yang tepat, sehingga mendapatkan feedback yang lebih relevan dan akurat.


7. Membantu dalam Pemasaran


User persona tidak hanya berguna untuk tim desain, tetapi juga untuk tim pemasaran. Dengan memahami siapa pengguna sebenarnya, kampanye pemasaran dapat disesuaikan untuk menarik pengguna yang tepat.

Dari manfaat di atas, pastinya Sobat MinDi sudah tergambar bahwa user persona adalah salah satu alat penting yang memungkinkan desainer UI/UX untuk menciptakan produk digital yang memenuhi kebutuhan, harapan, dan tujuan pengguna dengan lebih baik.

Kamu bisa belajar lebih mendalam mengenai user persona bareng mentor UI/UX atau Product Designer yang berpengalaman dengan mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design lho!


Jenis User Persona


Dalam dunia UI/UX, user persona dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan fungsinya, informasi yang disertakan, dan bagaimana ia dibuat. 

Berikut adalah beberapa jenis user persona dalam UI/UX:


1. Proto Persona


Proto Persona adalah jenis user persona yang dibuat berdasarkan asumsi dan intuisi tim tanpa melibatkan riset mendalam terhadap pengguna.

Proto-persona biasanya digunakan pada tahap awal suatu proyek saat belum ada data pengguna yang cukup atau waktu untuk melakukan riset. 

Proto-persona berguna sebagai titik awal untuk memahami pengguna dan perlu diperbarui seiring dengan mendapat informasi lebih lanjut.


2. Persona Berbasis Riset


Seperti namanya, jenis persona ini dibuat berdasarkan data dan riset yang dilakukan terhadap pengguna sebenarnya. 

Riset bisa melibatkan wawancara, survei, observasi, atau metode lainnya. Persona berbasis riset ini lebih akurat dan detail dibandingkan dengan proto persona.


3. Persona Negatif (Anti-Persona)


Persona negatif adalah representasi dari pengguna yang bukan target pasar suatu produk. Dengan memahami apa yang tidak diinginkan oleh pengguna, tim desain dapat menghindari kesalahan dan memastikan fokus pada pengguna yang sebenarnya.


4. Persona Role-Based



Persona ini difokuskan pada peran atau pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh pengguna, seperti "Manajer Pemasaran" atau "Guru SD". 

Dengan memahami tugas dan kebutuhan khusus dari peran tersebut, desainer dapat mengoptimalkan produk untuk mendukung pekerjaan pengguna.


5. Persona Engagement-Based




Fokusnya adalah pada tingkat keterlibatan dan interaksi pengguna dengan produk. Misalnya, membedakan antara pengguna yang sering menggunakan produk setiap hari dengan pengguna yang hanya sesekali menggunakan.


6. Persona Demografi



Berfokus pada karakteristik demografis pengguna, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan lainnya. Meski terkadang kurang spesifik, jenis persona ini membantu tim desain memahami audiens mereka secara keseluruhan.

Penting untuk memilih persona seperti apa yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek dan informasi yang tersedia. Karena tujuan utama dari user persona adalah membantu tim desain memahami pengguna dan menciptakan solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Apakah Sobat MinDi tertarik untuk menjadi seorang UI/UX atau product designer tapi nggak pede karena tidak punya background pendidikan atau tidak tahu harus belajar dari mana?

Jangan khawatir, karena kamu bisa daftar Bootcamp UIUX/Product Designer dari Dibimbing! Disini kamu akan belajar dan berlatih secara intensif untuk membuat desain aplikasi atau web selama 5,5 bulan.

Nah, segera daftar sebelum kehabisan kuota ya Sobat MinDi!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!