Mengapa Susah Dapat Kerja? 12 Penyebab & Solusi Efektif
Farijihan Putri
•
29 October 2024
•
298
Warga Bimbingan sudah kirim ratusan lamaran tapi belum juga dapat panggilan kerja? Banyak Warga Bimbingan di luar sana yang mengalami hal sama.
Bisa jadi ada beberapa hal yang terlewat atau bahkan kesalahan kecil yang bikin kamu nggak dilirik perekrut. MinDi bakal mengupas 12 penyebab utama kenapa kamu susah dapat kerja, lengkap dengan solusi efektif untuk mengatasinya.
Sebelum kamu merasa putus asa, yuk cek apa yang mungkin perlu diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya! Siap-siap, Warga Bimbingan, kita atasi masalah ini bareng-bareng!
12 Penyebab Mengapa Susah Dapat Kerja
Sudah kirim lamaran sana-sini tapi belum ada kabar? Kamu mungkin mulai bertanya-tanya, "Apa yang salah, ya?" Tenang, Warga Bimbingan!
Ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab susahnya mendapatkan pekerjaan, dan nggak semua salahmu kok. Yuk, bahas 12 penyebab yang sering bikin peluang kerjamu mentok, dan gimana cara mengatasinya!
1. CV yang Tidak Menarik
CV adalah kesan pertama kamu di mata perekrut. Kalau tampilannya berantakan, informasi nggak jelas, atau terlalu panjang, bisa-bisa CV-mu langsung ditolak.
Pastikan CV kamu singkat, padat, tapi tetap informatif. Gunakan desain yang clean dan mudah dibaca, serta tonjolkan skill yang relevan.
2. Pengalaman Kerja Minim atau Nggak Relevan
Kalau kamu baru lulus atau nggak punya banyak pengalaman, hal ini bisa menjadi penghalang. Perekrut sering kali mencari orang yang sudah "matang" di bidang tertentu.
Solusinya, kamu bisa menambah pengalaman lewat magang, freelance, atau proyek-proyek kecil yang bisa memperkaya portofolio. Jangan takut mulai dari yang kecil, karena setiap pengalaman itu berharga!
3. Skill yang Ketinggalan Zaman
Sumber: Freepik
Dunia kerja terus berkembang, dan skill yang dibutuhkan juga berubah cepat. Kalau kamu nggak terus update skill yang relevan dengan bidangmu, kamu bisa tertinggal.
Ikuti kursus, pelatihan, atau seminar untuk upgrade kemampuanmu, terutama di bidang teknologi dan digital. Semakin up to date skill kamu, semakin kamu terlihat kompetitif di mata perekrut.
4. Terlalu Banyak Melamar Posisi yang Berbeda-beda
Kalau kamu melamar banyak posisi yang nggak relevan satu sama lain, perekrut bisa menganggap kamu nggak fokus. Mereka ingin melihat keseriusan dan minat di bidang yang spesifik, bukan asal coba-coba.
Fokuslah pada beberapa posisi yang benar-benar sesuai dengan minat dan keahlianmu. Kualitas lebih penting daripada kuantitas, lho!
5. Lamaran yang Kurang Dipersonalisasi
Mengirim lamaran dengan template yang sama ke berbagai perusahaan? Kesalahan besar! Perekrut bisa langsung melihat kalau lamaranmu kurang personal dan nggak spesifik untuk posisi tersebut.
Luangkan waktu untuk menyesuaikan lamaran dan CV sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan perusahaan yang kamu lamar.
6. Kurang Aktif di LinkedIn atau Media Sosial
LinkedIn adalah platform profesional yang sering digunakan perekrut untuk mencari kandidat. Kalau profil LinkedIn kamu kosong atau nggak lengkap, kamu kehilangan peluang besar.
Aktiflah di LinkedIn, update profilmu, ikuti diskusi di grup profesional, dan bangun jaringan. Siapa tahu, pekerjaan idaman datang dari sini!
7. Belum Memanfaatkan Networking
Kadang, peluang kerja datang dari orang yang kamu kenal, bukan dari lowongan terbuka. Kalau kamu jarang networking atau nggak aktif membangun relasi, kamu bisa kehilangan peluang tersebut.
Mulailah terhubung dengan orang-orang di bidang yang kamu minati, baik secara online maupun offline. Jaringan yang luas bisa jadi jalan pintas menuju pekerjaan baru.
8. Kurang Memperhatikan Keterampilan Soft Skills
Punya hard skills yang bagus memang penting, tapi soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu juga sangat dihargai. Perekrut mencari kandidat yang bisa beradaptasi dan bekerja efektif dalam tim.
Latih soft skills-mu dengan aktif dalam organisasi, proyek kolaboratif, atau volunteer. Kombinasi hard dan soft skills akan membuatmu lebih unggul di mata perekrut.
9. Wawancara yang Kurang Persiapan
Sumber: Freepik
Wawancara adalah kesempatan untuk "menjual" dirimu secara langsung. Kalau kamu datang tanpa persiapan, jawabannya bertele-tele, atau nggak memahami posisi yang kamu lamar, peluang bisa hilang begitu saja.
Latih diri untuk menghadapi pertanyaan umum wawancara dan pelajari perusahaan sebelum bertemu dengan perekrut. Persiapan yang matang bikin kamu lebih percaya diri!
10. Ekspektasi Gaji Terlalu Tinggi
Mematok gaji yang terlalu tinggi di awal karier bisa jadi salah satu alasan kamu ditolak. Perekrut tentu menginginkan kandidat yang sepadan dengan anggaran mereka.
Lakukan riset tentang gaji standar di posisi yang kamu incar dan sesuaikan ekspektasimu. Tetap realistis, tapi jangan lupa nilai dirimu dengan baik.
11. Kurangnya Portofolio atau Hasil Karya
Untuk posisi kreatif atau berbasis proyek, perekrut biasanya ingin melihat portofolio atau contoh hasil karya. Kalau kamu nggak menyertakan portofolio yang sesuai, mereka sulit menilai kemampuanmu.
Buatlah portofolio yang menonjolkan karya terbaikmu dan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Ini akan membantu kamu standout di antara kandidat lain.
12. Belum Siap Menghadapi Perubahan
Dunia kerja sering penuh dengan perubahan dan tantangan baru. Kalau kamu nggak fleksibel atau takut menghadapi hal-hal baru, kamu bisa kesulitan menyesuaikan diri.
Tunjukkan bahwa kamu siap belajar dan beradaptasi dengan cepat, apalagi di era digital seperti sekarang. Perusahaan mencari orang yang siap menghadapi tantangan dengan pikiran terbuka!
Baca Juga: 10 Tren Lapangan Kerja Baru Teknologi Digital & Tips Sukses
7 Tips Sukses Cari Kerja
Sekarang Warga Bimbingan sudah tahu penyebab susah cari kerja, nah makin semangat cari kerja tapi masih belum dapat panggilan?
Mungkin kamu hanya perlu sedikit tweaking di strategi pencarianmu. Yuk, cek 7 tips sukses cari kerja berikut ini biar prosesnya lebih lancar dan hasilnya maksimal!
1. Tingkatkan Personal Branding di LinkedIn
LinkedIn itu seperti "etalase" profesionalmu di dunia digital. Pastikan profil kamu up-to-date, lengkap, dan menonjolkan keahlian serta pengalaman terbaikmu.
Aktiflah berkomentar atau membagikan konten seputar bidangmu untuk meningkatkan visibility di mata perekrut.
2. Kustomisasi CV dan Surat Lamaran untuk Setiap Posisi
Jangan kirim CV yang sama untuk semua lamaran! Sesuaikan CV dan surat lamaranmu dengan posisi yang kamu incar.
Highlight pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan tersebut untuk menunjukkan bahwa kamu serius dan paham tentang peran yang diinginkan.
3. Manfaatkan Networking
Banyak pekerjaan nggak diposting secara publik, melainkan dibagikan lewat jaringan profesional.
Jangan ragu buat ngobrol dengan teman, kolega, atau alumni kampus yang sudah berkarier di bidang yang kamu minati. Siapa tahu, mereka punya informasi lowongan atau bisa kasih referensi!
4. Riset Perusahaan Sebelum Melamar
Sebelum mengirim lamaran, luangkan waktu untuk riset tentang perusahaan. Ketahui nilai-nilai, budaya kerja, dan apa yang mereka cari dalam seorang kandidat.
Nah, ini bukan hanya bikin lamaranmu lebih sesuai, tapi juga menunjukkan bahwa kamu tertarik dan siap untuk berkontribusi.
5. Asah Soft Skills Selain Hard Skills
Perusahaan nggak cuma mencari orang yang pintar secara teknis, tapi juga yang bisa bekerja dengan baik dalam tim, berkomunikasi dengan efektif, dan mampu menyelesaikan masalah.
Jangan lupa latih soft skills seperti kepemimpinan, teamwork, dan manajemen waktu. Semua ini menjadi poin plus saat wawancara!
6. Siapkan Jawaban untuk Pertanyaan Wawancara Umum
Jangan pernah datang ke wawancara tanpa persiapan! Latih diri kamu untuk menjawab pertanyaan umum seperti “Ceritakan tentang dirimu” atau “Kenapa kami harus memilih kamu?”.
Jawaban yang solid dan percaya diri bisa bikin perekrut terkesan dan menunjukkan kesiapanmu.
7. Jangan Menyerah dan Tetap Konsisten
Mencari kerja itu proses yang bisa panjang dan melelahkan, tapi jangan putus asa!
Tetap konsisten kirim lamaran, update profilmu, dan terus belajar hal baru. Semakin gigih kamu mencari, semakin besar peluangmu untuk berhasil.
Baca Juga: Sedang Mengalami Karir Stuck? Ini Solusi & Tips Bangkit
Sudah Siap Mencari Kerja?
Setelah memahami penyebab susah dapat kerja serta tips sukses mencari kerja, apa Warga Bimbingan sudah siap untuk memulai? Kalau kamu merasa butuh panduan lebih lanjut atau ingin meningkatkan keterampilan, jangan ragu untuk ikut Program Bootcamp di dibimbing.id!
Di program ini, kamu bisa belajar bareng mentor berpengalaman dengan materi terlengkap, mulai dari data, career development, digital marketing, hingga English class.
Bootcamp ini nggak cuma memberikan teori, tapi juga praktek nyata yang bisa kamu gunakan untuk membangun portofolio. Kelebihannya lagi, kamu bisa gratis mengulang kelas kalau merasa masih butuh pengulangan.
Sudah ada 3400+ CAREER SHIFTER yang merasa terbantu dengan program ini, dan 700+ hiring partner yang siap membantumu mendapatkan pekerjaan!
Kalau ada pertanyaan seperti, "Mulai dari mana ya?" atau "Skill apa yang harus aku pelajari dulu?", konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi dan membantumu mendapatkan pekerjaan impian.
Referensi
- Why is it so hard to get a job? (With tips for finding one) [Buka]
Tags