dibimbing.id - Mempelajari Product Life Cycle: Keuntungan Beserta Contohnya

Mempelajari Product Life Cycle: Keuntungan Beserta Contohnya

Muthiatur Rohmah

•

09 January 2024

•

504

Image Banner

Banyak produk-produk yang beredar di pasaran, baik produk makanan atau minuman, elektronik, dll. Namun pernahkan sobat MinDi memperhatikan mengenai siklus hidup produk tersebut?

Siklus hidup suatu produk atau lebih dikenal dengan product life style adalah tahapan dari awal sebuah produk dirilis hingga hilang dan lenyap dari pasaran. Penasaran mengenai penjelasan lengkapnya tentang product life cycle? Yuk pelajari selengkapnya di bawah ini!


Apa itu Konsep Product Life Cycle itu?


Konsep Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk adalah proses kerja yang digunakan dalam manajemen produk untuk menggambarkan perubahan karakteristik suatu produk sepanjang waktu. 

Konsep ini mengidentifikasi empat tahap utama yang umumnya dialami oleh hampir semua produk di pasar, yaitu Pengenalan (Introduction), Pertumbuhan (Growth), Kematangan (Maturity), dan Penurunan (Decline).


1. Pengenalan (Introduction)


Tahap pertama dari siklus hidup produk terjadi ketika produk baru diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini, perusahaan biasanya menghadapi investasi tinggi untuk riset, pengembangan, dan pemasaran. Penetrasi pasar masih rendah, dan laba mungkin belum tercapai. Strategi pemasaran fokus pada penciptaan kesadaran dan pemahaman produk oleh konsumen.


2. Pertumbuhan (Growth)


Jika produk berhasil melewati tahap pengenalan, maka masuklah ke tahap pertumbuhan. Penjualan meningkat pesat, dan produk mendapatkan penerimaan yang lebih luas di pasar.

Pada tahap ini, perusahaan biasanya fokus pada memperluas pangsa pasar dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Inovasi produk, peningkatan pemasaran, dan ekspansi distribusi menjadi fokus utama.


3. Kematangan (Maturity)


Tahap kematangan terjadi ketika pertumbuhan penjualan melambat dan pasar mencapai titik jenuh. Saingan semakin ketat, dan perusahaan berfokus pada mempertahankan pangsa pasar mereka.

Pada tahap ini, strategi pemasaran mungkin termasuk diferensiasi produk, peningkatan efisiensi operasional, dan inovasi proses.


4. Penurunan (Decline)


Tahap penurunan adalah fase ketika penjualan produk menurun karena perubahan tren pasar, perkembangan teknologi baru, atau pergeseran preferensi konsumen.

Perusahaan dapat mengambil keputusan untuk menghentikan produksi atau mencari cara untuk memperpanjang siklus hidup produk melalui rebranding atau peningkatan fitur.

Setelah memahami mengenai konsep product life cycle, MinDi akan menjelaskan lebih lanjut mengenai keuntungan konsep product life cycle bagi sebuah perusahaan. Mari simak penjelasannya!

Baca Juga: 4 Fase Product Life Cycle dan Faktor yang Mempengaruhinya


Keuntungan Product Life Cycle Management Bagi Perusahaan


Penggunaan konsep Product Life Cycle membantu perusahaan memahami tahap mana produk mereka berada dan merencanakan strategi yang sesuai. Konsep ini juga membantu dalam alokasi sumber daya dan perencanaan jangka panjang perusahaan.


Berikut akan MinDi jelaskan secara lebih detail apa saja manfaat dan keuntungan menggunakan product life cycle bagi perusahaan berikut ini!


1. Pemahaman Tahap Produk


Konsep product life cycle memberikan pemahaman yang jelas tentang tahap hidup produk, membantu perusahaan untuk menentukan apakah produk sedang dalam tahap pengenalan, pertumbuhan, kematangan, atau penurunan.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi dan taktik pemasaran mereka sesuai dengan setiap fase.


2. Perencanaan Strategi yang Tepat


Dengan mengetahui di mana produk berada dalam siklus hidupnya, perusahaan dapat merancang strategi yang sesuai.

Misalnya, pada tahap pengenalan, fokus mungkin pada pemasaran intensif, sementara pada tahap kematangan, strategi dapat melibatkan inovasi dan diferensiasi.


3. Alokasi Sumber Daya yang Efisien


Konsep product life cycle membantu dalam alokasi sumber daya yang efisien. Pada tahap pertumbuhan, mungkin diperlukan investasi besar untuk memenuhi permintaan yang berkembang pesat, sementara pada tahap penurunan, perusahaan mungkin perlu mengelola biaya dengan lebih hati-hati.


4. Perencanaan Jangka Panjang


Dengan mengetahui tahap siklus hidup produk, perusahaan dapat merencanakan jangka panjang mereka dengan lebih baik. Ini mencakup penentuan kapan meluncurkan produk baru, menghentikan produksi produk yang sudah matang, atau mempersiapkan strategi pemasaran khusus untuk tahap penurunan.


5. Manajemen Portofolio Produk


Konsep product life cycle membantu dalam manajemen portofolio produk perusahaan. Melihat keseluruhan portofolio, perusahaan dapat menyeimbangkan produk-produk yang baru diperkenalkan, yang sedang tumbuh, dan yang sudah matang. Hal ini mendukung diversifikasi dan ketahanan bisnis.


6. Meningkatkan Efisiensi Pemasaran


Dengan menyesuaikan strategi pemasaran sesuai tahap siklus hidup produk, perusahaan dapat mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas pemasaran mereka.

Pemahaman yang baik tentang kebutuhan pasar pada setiap tahap memungkinkan penggunaan anggaran pemasaran dengan lebih cerdas.

Konsep product life cycle juga dapat membantu perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan pasar. Saat tren berubah atau persaingan meningkat, perusahaan dapat menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan tahap siklus hidup produk dan dinamika pasar.

Penggunaan konsep Product Life Cycle ini memberikan pandangan menyeluruh dan terarah kepada perusahaan, membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik, mengelola risiko, dan tetap kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis.


Contoh Product Life Cycle: Penerapan Konsep yang Efektif Bagi Perusahaan


Setelah memahami banyaknya keuntungan menggunakan konsep product life cycle, berikut adalah contoh product life cycle sebuah perusahaan, yang dapat dipelajari konsepnya berikut ini.

Sebagai contoh, sebuah smartphone diperkenalkan pada tahun 2015 dengan fitur inovatif seperti kamera yang lebih baik dan desain ramping, masuk dalam tahap pengenalan.

Fokus awal perusahaan adalah pada promosi dan kesadaran konsumen, dengan investasi besar dalam riset dan pengembangan. Pada 2016-2017, smartphone ini mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh keunggulan teknologi dan promosi intensif. Strategi mencakup alokasi sumber daya tambahan dan peluncuran versi baru.

Saat mencapai kematangan pada 2018-2020, smartphone ini menghadapi perlambatan pertumbuhan dan persaingan ketat. Perusahaan beradaptasi dengan fokus pada upaya pembedaan dan menyempurnakan desain, dan menargetkan segmen pasar khusus.

Namun, pada tahap penurunan sejak 2021, penjualan melambat lebih lanjut karena perubahan tren pasar dan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan dihadapkan pada keputusan strategis, seperti menghentikan produksi, rebranding, atau pengembangan produk baru, sambil mengelola biaya dengan efisiensi operasional.

Mempelajari konsep siklus hidup produk membantu perusahaan merespons dinamika pasar dengan strategi yang sesuai pada setiap tahap.

Mempelajari dan memahami konsep product life cycle merupakan hal yang penting bagi seorang product management, peningkatan penjualan dan respon customer adalah tujuan utama bagi seorang product management. 

Yuk ikuti pelatihan bootcamp Product Management dibimbing.id. Dengan didampingi oleh para mentor yang ahli dan profesional dapat membantu Sobat MinDi mewujudkan karier impian sebagai seorang product management yang sukses. Daftar sekarang juga di sini.


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!