dibimbing.id - Memahami 8 Langkah Desain UI untuk Aplikasi Mobile

Memahami 8 Langkah Desain UI untuk Aplikasi Mobile

Nadia L Kamila

•

01 January 2024

•

175

Image Banner

Hingga 2023, jumlah pengguna smartphone tercatat sekitar 7,3 miliar di seluruh dunia. Dari data ini, maka aplikasi mobile adalah cara efektif untuk menjangkau audiens. Namun tentunya membuat aplikasi yang bagus harus mempertimbangkan desain UI untuk aplikasi mobile agar mampu menciptakan pengalaman pengguna yang berkesan. 

Tak heran, saat ini banyak perusahaan yang membuka lowongan sebagai desainer UI/UX untuk membantu mereka membuat aplikasi mobile yang bagus supaya bisnis mereka berkembangan dan mendapatkan keuntungan yang lebih.

Tugas seorang desainer UI adalah merancang antarmuka aplikasi supaya bisa digunakan dengan nyaman dan mudah oleh penggunanya. Proses ini bisa mencakup beberapa aspek seperti navigasi, pemilihan warna dan font, tata letak, dan masih banyak lagi. 

Jika Sobat MinDi tertarik untuk berkarir menjadi desainer UI untuk aplikasi mobile, tapi masih bingung harus mulai dari mana. MinDi sarankan kamu untuk mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design yang diselenggarakan oleh dibimbing.id

Sobat MinDi tidak perlu jago gambar atau punya latar belakang desain untuk mengikuti bootcamp ini. Kamu juga akan dibimbing langsung oleh para mentor profesional yang sudah berkiprah di dunia UI/UX selama bertahun tahun!

Kamu bisa langsung klik link tersebut untuk cari info lebih lanjut ataupun bisa juga langsung mendaftar ya!


Langkah-Langkah Desain UI untuk Aplikasi Mobile


Nah, kali ini MinDi akan bahas bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh desainer UI saat hendak membuat aplikasi mobile. Simak di bawah ini ya!


1. Memahami Tujuan Aplikasi


Langkah pertama dalam desain UI untuk aplikasi mobile adalah memahami tujuan aplikasi secara menyeluruh. Pemahaman tujuan ini melibatkan identifikasi sasaran utama, pemahaman kebutuhan pengguna hingga pembuatan persona pengguna. 

Selain itu, desainer UI juga harus memahami indikator keberhasilan dari tujuan bisnis yang akan dicapai. Indikator ini harus terukur seperti jumlah pengguna aktif atau konversi. 

Dengan memahami tujuan dari pembuatan aplikasi mobile akan membantu tim dalam memutuskan desain supaya antarmuka yang dibuat benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. 


2. Cek Tren Desain Terkini dan Kompetitor


Langkah kedua adalah melakukan penelitian pada siapa saja kompetitor langsung dari produk yang dibuat. Cari tahu apa saja yang dilakukan oleh aplikasi serupa dan identifikasi kelebihan serta kekurangannya. 

Dengan melihat kompetitor, Sobat MinDi bisa mendapatkan insight mengenai apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan desain aplikasi yang sedang digarap. 

Tak kalah penting, seorang desainer UI juga harus selalu up to date dengan tren desain terkini agar aplikasi yang kamu buat tetap relevan dan menarik bagi pengguna. 


3. Alur Pengguna yang Efektif


Alur pengguna merujuk pada langkah-langkah atau urutan aktivitas yang diambil oleh pengguna saat menggunakan aplikasi. Seorang desainer UI wajib merencanakan alur yang intuitif dan mudah dipahami agar pengguna dapat dengan lancar berinteraksi dengan aplikasi.

Bagaimana cara membuat alur pengguna yang intuitif? 

Pertama, identifikasi tugas utama yang ingin diselesaikan pengguna dan susun alur kerja yang mengarahkan mereka melalui proses tersebut. Pastikan bahwa navigasi antarmuka jelas dan sederhana, sehingga memungkinkan pengguna dengan mudah menemukan fitur yang mereka butuhkan.

Selain itu, pertimbangkan untuk menambahkan elemen visual seperti ikon atau gambar yang bisa memandu pengguna memahami alurnya. Tak kalah penting, buatlah perencanaan tentang penggunaan tombol dan menu dengan bijak untuk meminimalkan klik yang tidak perlu.


4. Sketsa dan Wireframe untuk Tata Letak yang Optimal


Sketsa dan wireframe adalah langkah awal untuk menggambarkan struktur dan penempatan elemen di antarmuka pengguna tanpa terlalu terikat pada detail visual.

Sketsa adalah gambaran kasar tentang gambaran konsep dasar dan disposisi elemen tanpa memperdulikan detail desain. Adanya sketsa membantu tim desain dan pengembang untuk membahas dan memvalidasi ide-ide sebelum melangkah ke tahap implementasi yang lebih lanjut.


Sementara wireframe adalah versi lebih formal dari sketsa yang menggambarkan kerangka atau tata letak antarmuka dengan lebih rinci. Wireframe memasukkan penempatan elemen utama seperti tombol, teks, dan gambar sehingga memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang struktur halaman.

Dengan keberadaan sketsa dan wireframe, desainer UI bisa dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah desain yang mungkin muncul serta memastikan bahwa tata letak aplikasi optimal dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. 


5. Pemilihan Warna dan Tipografi


Warna dan tipografi memiliki dampak signifikan pada tampilan keseluruhan antarmuka pengguna. Dalam pemilihan warna, sebaiknya pilih palet yang konsisten dengan merek atau branding dari aplikasi tersebut,

Pastikan untuk dan menciptakan desain warna kontras yang nyaman untuk mata pengguna. Warna dapat digunakan untuk membedakan elemen penting, menyoroti tombol aksi, atau menyampaikan informasi penting.

Untuk tipografi, pilihlah jenis huruf yang mudah dibaca dan sesuai dengan karakter aplikasi. Pastikan bahwa ukuran dan gaya tipografi mendukung keterbacaan di berbagai ukuran layar perangkat mobile. 

Ketika memilih warna dan tipografi, perhatikan juga kontras antara teks dan latar belakang untuk memastikan keterbacaan optimal. Pemilihan warna dan tipografi yang cermat akan meningkatkan daya tarik visual aplikasi dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih menyenangkan dan mudah diingat.


6. Desain Visual yang Konsisten dan Menarik


Langkah keenam dalam desain UI untuk aplikasi mobile adalah menciptakan desain visual yang konsisten dan menarik. Konsistensi visual menjadi kunci untuk memberikan pengalaman pengguna yang intuitif dan membangun citra merek yang kuat. 

Desain visual yang menarik memberikan tampilan yang estetis dan mudah diingat. Gunakan elemen visual seperti gambar, ikon, dan ilustrasi untuk memvisualisasikan informasi dengan jelas. Pastikan bahwa elemen visual tersebut cocok dan mendukung pesan atau tujuan dari setiap bagian antarmuka pengguna.

Desain visual yang konsisten dan menarik mampu membangun kepercayaan pengguna. Pengguna yang merasa nyaman lebih cenderung berinteraksi lebih lama dengan aplikasi dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.


7. Responsif terhadap Berbagai Ukuran Layar


Langkah ketujuh dalam desain UI untuk aplikasi mobile adalah membuat antarmuka yang responsif terhadap berbagai ukuran layar. Harapannya ketika pengguna membuka aplikasi di smartphone, tablet, atau membuka aplikasi di dekstop sekalipun, aplikasi tersebut bisa memberikan pengalaman pengguna yang konsisten.

Untuk melakukannya, pastikan elemen-elemen antarmuka dapat menyesuaikan diri dengan baik pada layar perangkat mobile dengan ukuran yang berbeda. Proses penyesuaian ini termasuk penyesuaian ukuran teks, gambar, dan tombol untuk memastikan tampilan yang baik pada layar yang lebih kecil atau lebih besar.

Selain itu, pertimbangkan tata letak responsif yang menyesuaikan diri dengan orientasi layar, baik dalam format portrait maupun landscape. Pastikan bahwa navigasi tetap mudah diakses dan elemen antarmuka tidak tumpang tindih.


8. Penggunaan Aplikasi dan Transisi yang Tepat


Animasi yang diterapkan dengan bijak dapat membuat antarmuka lebih responsif sekaligus memberikan panduan visual. Transisi yang halus antara layar atau elemen antarmuka juga memberikan kesan yang profesional dan mengurangi potensi kebingungan pengguna.

Pilih animasi yang relevan dengan tujuan fungsionalitasnya, seperti mengindikasikan perubahan status atau menyampaikan informasi dengan cara yang menarik. Pastikan transisi antar layar atau elemen tidak terlalu cepat atau lambat agar tidak menimbulkan kebingungan.

Bagaimana, apakah Sobat MinDi sudah tergambar langkah-langkah dalam mendesain UI untuk aplikasi mobile yang telah kita bahas di atas?

Proses pembuatan desain UI untuk aplikasi mobile tentu melibatkan banyak sekali pihak supaya aplikasi yang dibuat benar-benar bisa sesuai tujuan pembuatan dan memberikan pengguna keleluasaan dan kenyamanan saat menggunakannya.

Jika Sobat MinDi ingin belajar langsung dengan mentor sekaligus praktisi UI/UX dari perusahaan top di Indonesia, jangan ragu untuk langsung mendaftar Bootcamp UIUX/Product Design bareng MinDi yuk!

Kamu bisa mengikuti pembelajaran secara virtual tiap pekannya. Tak hanya itu, setiap tugas yang diberikan bisa kamu jadikan sebagai portofolio untuk melamar sebagai UI/UX desainer lho!

So, tunggu apa lagi? Yuk belajar bareng sekaligus menyusun portofolio profesional bersama dibimbing.id!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!