dibimbing.id - Marketing 4.0: Definisi, Contoh, hingga Tips Efektif

Marketing 4.0: Definisi, Contoh, hingga Tips Efektif

Farijihan Putri

23 October 2024

113

Image Banner

Warga Bimbingan, sudah tahu belum kalau Marketing 4.0 adalah istilah yang sekarang lagi sering muncul? Nah, masalahnya, banyak yang masih bingung apa bedanya dengan marketing sebelumnya. 

Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa harus ada embel-embel 4.0? Apa cuma gimmick atau memang ada yang berbeda? Tenang, MinDi di sini buat jelasin semua biar kamu nggak ketinggalan tren. 

Di artikel ini, kamu akan belajar apa itu Marketing 4.0, lihat contohnya, sampai tips-tips biar kamu bisa aplikasikan secara efektif! Yuk, simak bareng-bareng!


Apa itu Marketing 4.0?

Marketing 4.0 adalah strategi pemasaran yang menggabungkan dunia digital dan fisik untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi konsumen. 

Bayangkan kamu belanja online tapi tetap merasa seperti dilayani di toko fisik, itu salah satu contoh penerapan Marketing 4.0. 

Konsep ini fokus pada keterlibatan konsumen melalui teknologi seperti media sosial, data analitik, dan kecerdasan buatan.

Namun, sambil tetap mempertahankan sentuhan manusiawi yang bikin konsumen merasa dekat dan lebih terhubung dengan brand. 

Singkatnya, Marketing 4.0 adalah era baru yang bikin pemasaran lebih adaptif dan customer-centric.


Mengenal Big Data Analysis

Warga Bimbingan, pernah nggak kebayang kalau semua data yang kita hasilkan setiap hari, dari scroll media sosial sampai transaksi online bisa dikumpulkan, dianalisis, dan diubah menjadi informasi yang berharga?

Nah, itulah yang disebut Big Data Analysis! Bayangin, dengan analisis big data, perusahaan bisa memahami perilaku konsumen, memprediksi tren, sampai bikin keputusan bisnis yang lebih cerdas. 

Jadi, semua data besar yang tadinya terlihat acak, diolah dengan teknologi canggih supaya menghasilkan insight yang membantu perusahaan lebih jitu dalam strateginya. 

Intinya, Big Data Analysis itu bikin data menjadi senjata ampuh buat bikin keputusan yang tepat!


Mengapa Big data Analysis Penting dalam Marketing 4.0?

Sumber: Freepik

Kalau kamu udah ngerti Marketing 4.0, pasti tahu kalau era pemasaran sekarang nggak bisa lepas dari data. 

Nah, Big Data Analysis menjadi kunci penting di sini karena tanpa data, strategi marketing modern bakal jalan di tempat. 

Kenapa penting banget? Nih, ada 5 alasan yang bikin Big Data Analysis menjadi pilar utama dalam Marketing 4.0.


1. Lebih Kenal Konsumen

Big data memungkinkan kamu untuk mengumpulkan data detail tentang perilaku konsumen, seperti apa yang mereka beli, kapan mereka belanja, dan preferensi produk mereka. 

Hal ini berarti kamu bisa bikin profil konsumen yang lebih akurat. Dengan begitu, strategi marketing kamu bisa lebih terarah dan sesuai target. Hasilnya, komunikasi dengan konsumen jadi lebih relevan dan efektif.


2. Prediksi Tren Pasar

Analisis big data bisa ngasih kamu wawasan tentang tren yang lagi berkembang di pasar. Nggak cuma itu, kamu bisa memprediksi apa yang bakal nge-hype di masa depan berdasarkan data historis. 

Kondisi ini ngasih kamu keunggulan buat menyiapkan produk atau layanan sebelum kompetitor sempat ngeh. Jadi, kamu selalu siap ketika tren tersebut mulai booming!


3. Personalisasi Maksimal

Dengan big data, kamu bisa tahu produk mana yang pas buat tiap konsumen, bahkan sebelum mereka tahu mereka butuh. 

Misalnya, konsumen A sering cari sepatu olahraga, kamu bisa rekomendasikan produk-produk sepatu terbaru yang sesuai selera mereka.

Personalisasi ini bikin konsumen merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Alhasil, tingkat kepuasan dan loyalitas mereka pun meningkat.


4. Efisiensi Kampanye Marketing

Dengan menganalisis performa kampanye sebelumnya, kamu bisa lihat mana iklan yang bekerja efektif dan mana yang nggak.

Nah, ini ngebantu kamu buat memaksimalkan budget marketing ke strategi marketing yang benar-benar menghasilkan hasil terbaik. 

Kampanye yang kurang efektif bisa ditinggalkan, sehingga nggak buang waktu dan uang. Pada akhirnya, strategi marketing kamu jadi lebih efisien dan hemat biaya.


5. Pengambilan Keputusan Lebih Cepat dan Tepat

Dengan akses data yang up to date, kamu bisa ambil keputusan secara real-time berdasarkan fakta, bukan hanya asumsi. 

Hal ini sangat penting dalam situasi yang berubah cepat, misalnya perubahan tren atau perilaku konsumen. 

Keputusan yang tepat waktu bikin kamu bisa adaptasi lebih cepat terhadap perubahan pasar. Hasilnya, perusahaan kamu selalu responsif dan nggak ketinggalan momen!

Baca Juga: 15 Masalah Digital Marketing dan Solusi Efektifnya


Pendekatan 5A dalam Marketing 4.0

Perjalanan pemasaran terus berubah seiring waktu. Kalau dulu pendekatannya sederhana, sekarang di era digital segalanya jauh lebih dinamis! 

Makanya, Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan menyadari perubahan ini dan memperkenalkan pendekatan 5A dalam bukunya Marketing 4.0, Moving from Traditional to Digital

Mereka ngerombak pendekatan 4A yang lama jadi lebih relevan di dunia digital, biar kamu nggak cuma menarik perhatian konsumen, tapi juga bikin mereka jadi pendukung setia. 

Penasaran gimana caranya? Yuk, kita bahas satu-satu tahap seru dari 5A ini!


1. Aware

Saat konsumen pertama kali “ngeh” soal brand kamu, mereka baru sampai tahap Aware. Bisa jadi mereka liat iklan di Instagram, denger rekomendasi dari temen, atau nemu brand pas browsing

Mereka baru tahu brand tersebut ada di luar sana, tapi belum tentu langsung tertarik. So, disinilah perjalanan dimulai.


2. Appeal

Setelah sadar, konsumen mulai tertarik dan masuk ke tahap Appeal. Nah, tugas kamu di sini adalah bikin brand kamu kelihatan menarik dan layak buat mereka. 

Konsumen mulai kepoin reputasi kamu, produk yang ditawarkan, dan apakah sesuai sama gaya hidup mereka. Kalau berhasil bikin mereka tertarik, lanjut deh ke tahap berikutnya.


3. Ask

Di tahap ini, rasa penasaran konsumen makin besar. Mereka mulai cari info lebih dalam, entah lewat review, tanya-tanya ke temen, atau scrolling di Google buat nemu testimoni. 

Konsumen mau tahu lebih banyak biar yakin sebelum bikin keputusan. Di sini, transparansi dan respons yang jujur dari brand bakal menjadi kunci buat dapet kepercayaan mereka.


4. Act

Setelah nanya-nanya dan merasa puas dengan info yang ada, konsumen bakal ngambil tindakan. Entah itu beli produk atau coba layanan kamu, mereka akhirnya menjadi pelanggan di tahap ini. 

Pastikan pengalamannya mulus dan bikin mereka happy biar nggak cuma menjadi pelanggan sekali, tapi berkali-kali.


5. Advocate

Kalau pelanggan puas, mereka nggak akan berhenti di situ. Mereka bakal masuk ke tahap Advocate, di mana mereka dengan senang hati merekomendasikan brand kamu ke orang lain. 

Mereka menjadi pendukung setia, nulis review positif, share di medsos, atau bahkan jadi semacam “brand ambassador” tanpa kamu minta. Nah, ini adalah tujuan akhir yang bikin brand terus tumbuh!


Contoh Marketing 4.0

Warga Bimbingan penasaran contoh penerapan marketing 4.0 di era sekarang? 

Nah, ini bisa kamu lihat dari brand memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman lebih personal dan interaktif bagi konsumen, sambil tetap mempertahankan sentuhan manusiawi. 


1. Coca-Cola dengan kampanye “Share a Coke”

Coca-Cola nggak cuma promosi produk lewat iklan biasa. Mereka cetak nama-nama populer di botol dan mendorong orang buat berbagi dengan teman. 

Selain itu, kampanye ini jadi viral di media sosial, di mana orang-orang posting foto botol Coca-Cola dengan nama mereka. 

Interaksi digital ini bikin konsumen merasa terlibat langsung, sesuai banget dengan spirit Marketing 4.0.


2. Nike melalui NikePlus dan Nike App

Nike bikin aplikasi yang bisa track aktivitas olahraga kamu, kasih saran olahraga, dan bahkan rekomendasi produk berdasarkan gaya hidup kamu.

Di sini, Nike menggabungkan teknologi data (big data) dan personalisasi untuk terhubung lebih dekat dengan konsumen. 

Nggak hanya jualan sepatu, Nike sukses membangun hubungan jangka panjang dengan konsumennya.


3. Sephora dengan Augmented Reality (AR)

Di toko fisik dan aplikasinya, Sephora menggunakan AR buat kasih pengalaman virtual mencoba makeup tanpa harus datang ke toko atau pakai produknya langsung. 

Nah, ini adalah contoh penggunaan teknologi digital yang bikin konsumen merasa lebih nyaman dan personal ketika berbelanja, pas banget dengan pendekatan Marketing 4.0.


Tips Menerapkan Marketing 4.0 secara Efektif

Sumber: Freepik

Kalau Warga Bimbingan pengen terjun ke dunia Marketing 4.0 dan bikin strategi yang efektif, ada beberapa tips penting yang perlu kamu perhatikan. 

Nah, inilah 5 tips yang bisa bantu kamu menerapkan Marketing 4.0 secara efektif!


1. Manfaatkan Data untuk Personalisasi

Di era digital, data adalah aset berharga. Gunakan big data untuk memahami perilaku konsumen, seperti apa yang mereka suka, kapan mereka belanja, dan bagaimana preferensi mereka. 

Semakin personal strategi marketing kamu, semakin besar peluang buat bikin konsumen merasa spesial. 

Misalnya, kirim email atau promo yang sesuai dengan kebiasaan belanja mereka, jangan pakai pendekatan one-size-fits-all!


2. Bangun Komunitas di Media Sosial

Media sosial bukan cuma tempat promosi produk, tapi juga tempat kamu bisa membangun hubungan lebih dekat dengan konsumen.

Ciptakan konten yang interaktif, ajak audiens ikut diskusi, dan tanggapi mereka dengan cepat. Komunitas loyal dan aktif bisa menjadi pendukung utama brand, bahkan mereka bisa bantu promosi secara organik.


3. Gunakan Teknologi untuk Meningkatkan Pengalaman Konsumen

Teknologi seperti AI, chatbot, atau augmented reality (AR) bisa meningkatkan pengalaman belanja konsumen.

Misalnya, gunakan chatbot di website untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time atau gunakan AR buat memberikan pengalaman mencoba produk secara virtual. 

Pengalaman konsumen yang mulus dan modern akan bikin mereka lebih tertarik untuk kembali.


4. Ciptakan Konten yang Mengedukasi dan Menginspirasi

Konsumen sekarang nggak hanya cari produk, tapi juga butuh nilai tambah dari brand. Buat konten yang bukan hanya menjual, tapi juga mengedukasi atau menginspirasi. 

Blog, video tutorial, atau webinar bisa jadi cara efektif untuk memberikan value lebih kepada konsumen sambil membangun brand credibility.


5. Jangan Lupa Sentuhan Manusiawi

Meskipun Marketing 4.0 fokus pada digital, jangan sampai melupakan sentuhan manusiawi. Konsumen masih suka interaksi personal.

Pastikan layanan customer service tetap responsif dan ramah, serta tunjukkan bahwa di balik teknologi yang canggih, brand tetap peduli pada pengalaman konsumen secara emosional.

Baca Juga: 20 Skill Digital Marketing Paling Dibutuhkan Tahun 2025


Mau Menerapkan Marketing 4.0 dalam Strategimu?

Nah, setelah paham tentang Marketing 4.0, saatnya kamu terjun langsung dan menerapkannya ke dalam strategimu. Buat kamu yang pengen belajar lebih dalam dan praktis, ikut aja Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id

Di sini, kamu bakal belajar bareng mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktek nyata yang bisa kamu masukin ke portfolio, plus gratis mengulang kelas kapanpun kamu butuh. 

Nggak cuma itu, 95% alumni dibimbing.id sudah berhasil dapat kerja, dan ada 700+ hiring partner siap bantu penyaluran kerja.

Kalo kamu punya pertanyaan seperti “gimana cara mulai?” atau “cocok nggak buat aku?”, konsultasi gratis dulu di sini. Dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi expert di dunia digital marketing!


Referensi

  1. Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!