Langkah Strategis dalam Implementasi Dashboard BI Interaktif

Nadia L Kamila

•

10 November 2023

•

4561

Image Banner

Implementasi dashboard BI interaktif penting untuk dilakukan. Dashboard BI atau business intelligence biasanya berisi informasi penting dalam bentuk yang mudah dipahami dan dapat diakses secara real time.



Pentingnya Implementasi Dashboard BI Interaktif



Implementasi dashboard BI yang interaktif penting karena beberapa alasan strategis dan operasional dalam sebuah organisasi, seperti: 


1. Peningkatan Pengambilan Keputusan



Dashboard BI interaktif menyajikan data yang kompleks dalam bentuk visualisasi yang mudah dimengerti sehingga pengambil keputusan mampu memahami konteks bisnis dengan cepat dan tepat. 

Penggunaannya sangat penting bagi manajer dan eksekutif yang perlu membuat keputusan strategis berdasarkan informasi aktual dan akurat. 

Dengan adanya kemampuan untuk memfilter dan menggali data secara mendalam atau drill-down, mereka dapat melakukan analisis yang lebih detail pada masalah tertentu dan menemukan solusi yang tepat.


2. Akses Real-Time ke Data



Keunggulan utama dari dashboard interaktif adalah kemampuannya untuk menyajikan data secara real-time. Data ini sangat berguna bagi tim operasional yang harus mengawasi proses bisnis sehari-hari dan memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai rencana. 

Misalnya, dashboard interaktif membantu tim logistik untuk memonitor pengiriman dan stok barang, sehingga memastikan ketersediaan produk sesuai dengan permintaan pasar.


3. Kustomisasi dan Personalisasi



Dashboard BI yang interaktif memberikan pengguna kemampuan untuk menyesuaikan tampilan data sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. 

Misalnya, tim pemasaran bisa menyesuaikan dashboard untuk memantau KPI seperti tingkat konversi, traffic website, dan efektivitas kampanye iklan. 

Personalisasi ini membantu tim untuk fokus pada metrik yang paling relevan dengan tujuan dan tanggung jawab mereka, memungkinkan analisis yang lebih fokus dan efektif.


4. Kolaborasi dan Komunikasi yang Efektif



Dashboard interaktif memfasilitasi berbagi informasi dan kolaborasi antara berbagai departemen dan tim. 

Misalnya, tim keuangan dapat berbagi insight keuangan dengan tim penjualan untuk mengoptimalkan strategi penetapan harga dan diskon. 

Kolaborasi ini memungkinkan organisasi untuk bekerja secara sinergis dan memastikan bahwa semua anggota tim mendapatkan pandangan yang konsisten dan terkini mengenai kinerja bisnis.

Nah, sekarang Sobat MinDi sudah tergambar mengenai betapa krusialnya dashboard business intelligence yang interaktif. Lalu, bagaimana cara membuat dan mengelolanya?

Untuk menemukan jawabannya, kamu bisa mengikuti Bootcamp Business Intelligence dari Dibimbing, tempat belajar langsung dengan praktisi ahli. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuanmu di bidang BI ya!


Langkah-Langkah Implementasi Dashboard BI Interaktif



Implementasi dashboard BI interaktif merupakan proses yang terstruktur dan melibatkan beberapa langkah penting:



1. Integrasi Data



Di awal, tentukan sumber data yang akan digunakan. Sumber data ini bisa mencakup database internal, aplikasi bisnis seperti ERP atau CRM, dan sumber eksternal seperti media sosial atau layanan data pasar.

Selanjutnya lakukan ekstraksi data dari sumber-sumber tersebut. Proses ini mungkin memerlukan penggunaan alat ETL (Extract, Transform, Load) untuk mengumpulkan data dan menyatukannya dalam format yang konsisten.

Setelah data terkumpul, lakukan pembersihan data untuk menghilangkan kesalahan atau duplikasi. Selanjutnya transformasikan untuk memastikan semua data mengikuti skema dan format yang sama yang dapat dianalisis.

Kemudian, siapkan data master atau data warehouse yang akan digunakan sebagai pusat penyimpanan data dari mana informasi akan dikirim ke dashboard.

Setelah data dan warehouse siap, lakukan integrasi dengan perangkat lunak dashboard BI. Proses ini melibatkan pengaturan koneksi langsung ke sumber data atau penjadwalan untuk update data secara berkala.


2. Desain dan Pengembangan Dashboard



Buatlah desain awal atau prototype dari dashboard berdasarkan kebutuhan pengguna dan feedback yang diberikan pada tahap pengumpulan kebutuhan.

Selanjutnya, tentukan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan dashboard, termasuk elemen seperti menu, filter, dan kontrol lainnya yang memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi data.

Sobat MinDi bisa mengatur layout dashboard untuk memastikan bahwa informasi disajikan dengan cara yang logis dan mudah dipahami. Prioritaskan area dashboard untuk KPI dan visualisasi yang paling penting.

Pilih jenis visualisasi data (grafik batang, garis, pie, heatmap, dll.) yang paling efektif dalam menyampaikan informasi dari setiap KPI atau metrik.


Yang tak kalah penting, kembangkan fitur-fitur yang diperlukan seperti drill-down, filter, dan pencarian, yang semua memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan data secara mendalam.

Kamu bisa melakukan uji coba dashboard dengan sekelompok kecil pengguna dan minta feedback mereka. Lakukan revisi berdasarkan feedback tersebut untuk meningkatkan kinerja dan usabilitas.

Pastikan performa dashboard optimal untuk memastikan bahwa ia memuat data dengan cepat dan tanpa kesalahan, terutama saat menangani dataset yang besar.


3. Testing dan Peluncuran



Pada tahap testing dan peluncuran, wajib untuk memastikan semua fungsi dashboard bekerja sebagaimana mestinya, termasuk pengujian filter, pencarian, dan kemampuan interaktif lainnya.

Lakukan testing performa dengan mengujji kecepatan pemuatan dashboard dan responsivitas terhadap kueri interaktif, terutama dengan volume data yang besar.

Lakukan juga testing keamanan sebagai verifikasi bahwa kontrol keamanan data terimplementasi dengan baik, sehingga hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses informasi sensitif.

Terakhir lakukan uji pengguna atau User Acceptance Testing untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna dengan cara membiarkan mereka menggunakan dashboard dalam skenario yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa dashboard memenuhi kebutuhan mereka.

Setelah semua testing selesai dan dashboard telah diperbaiki berdasarkan feedback, maka lakukan peluncuran secara bertahap atau secara penuh sesuai dengan strategi adopsi perusahaan.


4. Pelatihan Pengguna dan Adopsi BI Interaktif



Dashboard sudah berhasil diluncurkan, saatnya membuat sesi pelatihan yang dapat membantu para pengguna memahami bagaimana menggunakan dashboard secara efektif, termasuk interpretasi dari visualisasi dan KPI yang ditampilkan.

Sediakan materi bantuan dan dokumentasi berupa panduan pengguna, FAQ, dan materi bantuan lainnya untuk mendukung pengguna dalam menggunakan dashboard.

Tak kalah penting, siapkan tim support untuk menjawab pertanyaan dan menangani masalah yang mungkin muncul setelah peluncuran.

Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan, kamu bisa mengembangkan program untuk mendorong adopsi, yang mungkin termasuk workshop, webinar, dan sesi tanya jawab untuk meningkatkan keterlibatan pengguna.


Jangan lupa untuk selalu aktif mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan lakukan iterasi pada dashboard untuk perbaikan berkelanjutan.

Dashboard sudah digunakan, bukan berarti pekerjaan selesai, kamu harus terus melakukan pantauan bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan dashboard dan evaluasi apakah dashboard berdampak positif terhadap pengambilan keputusan dan produktivitas.


Keamanan Data dalam Dashboard BI Interaktif



Salah satu aspek kritikal yang wajib diprioritaskan adalah bagaimana cara menjaga keamanan data dalam implementasi dashboard BI interaktif. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga keamanan data:


1. Kontrol Akses dan Otentikasi



Menerapkan mekanisme otentikasi yang kuat seperti autentikasi dua faktor, serta manajemen hak akses berdasarkan kebutuhan penggunaan data (prinsip least privilege), untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses dashboard dan data yang relevan.


2. Enkripsi dan Pemantauan



Menggunakan enkripsi untuk melindungi data saat disimpan dan saat ditransfer, dan melakukan pemantauan serta audit keamanan secara berkala untuk mendeteksi dan merespons aktivitas mencurigakan.


3. Pemeliharaan dan Kepatuhan Sistem



Melakukan pembaruan sistem dan aplikasi dashboard secara berkala dengan memasang patch keamanan terbaru untuk menutup kerentanan yang mungkin dimiliki, serta memastikan bahwa sistem kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan data terpenuhi.


4. Backup dan Pelatihan Keamanan




Menyiapkan prosedur backup dan recovery data yang efektif serta memberikan pelatihan kesadaran keamanan kepada semua pengguna dashboard untuk mengajarkan cara-cara menjaga keamanan informasi.


Nah, dari bahasan ini apakah Sobat MinDi tertarik Ingin menguasai seni keamanan dan implementasi dashboard BI interaktif? 

Jika iya yuk, gabung bersama MinDi di Bootcamp Business Intelligence dari Dibimbing! Selain mempelajari business intelligence secara teori, kamu juga akan dibekali bagaimana menerapkannya sesuai dengan kebutuhan industri dengan real problem-based final project.

So, mulai karir Business Intelligence mu bersama Dibimbing dan daftar sekarang!



Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!