Ini Dia Rumus Standar Deviasi Excel Yang Benar

dibimbing.id
•
26 December 2023
•
281

Rumus standar deviasi Excel adalah salah satu alat yang sangat berguna dalam analisis data. Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat mengukur sejauh mana data Anda tersebar atau bervariasi dari nilai rata-rata. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang rumus standar deviasi Excel, langkah-langkah penggunaannya, dan contoh pengaplikasiannya dalam situasi nyata.
Pengertian Standar Deviasi
Standar deviasi adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana titik data individual tersebar di sekitar nilai rata-rata. Ini memberikan gambaran tentang variabilitas atau penyebaran data dalam suatu populasi atau sampel. Semakin tinggi standar deviasi, semakin besar variabilitas data, sedangkan semakin rendah standar deviasi, semakin dekat titik data dengan nilai rata-rata.
Standar deviasi sering digunakan dalam analisis statistik untuk mempelajari distribusi data dan memahami karakteristiknya. Dengan memahami standar deviasi, Anda dapat mengevaluasi seberapa luas atau sempit rentang data, seberapa stabil atau fluktuatif data, dan seberapa jauh titik data individual dari nilai rata-rata.
Rumus Standar Deviasi Excel
Rumus standar deviasi Excel dapat digunakan untuk menghitung standar deviasi dari kumpulan data dalam sebuah rentang sel. Berikut adalah rumus standar deviasi Excel yang dapat Anda gunakan:
=STDEV.S(angka1, angka2, ...)
Dalam rumus ini, "angka1, angka2, ..." adalah argumen yang mewakili kumpulan data yang ingin Anda hitung standar deviasinya. Misalnya, jika Anda memiliki data dalam sel A1 hingga A10, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
=STDEV.S(A1:A10)
Cara Menggunakan Rumus Standar Deviasi Excel
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menggunakan rumus standar deviasi Excel:
1. Siapkan data Anda dalam rentang sel yang sesuai
Sebelum menggunakan rumus standar deviasi Excel, Anda perlu memiliki data yang ingin Anda hitung standar deviasinya. Pastikan data tersebut tersusun dalam rentang sel yang tepat di lembar kerja Excel Anda. Misalnya, jika Anda memiliki data dalam kolom A dari baris 1 hingga 10, pastikan rentang sel yang sesuai adalah A1:A10.
2. Tulis rumus standar deviasi Excel
Untuk menghitung standar deviasi menggunakan rumus Excel, Anda perlu menulis rumus standar deviasi yang tepat di sel yang ingin Anda gunakan untuk menampilkan hasilnya. Rumus standar deviasi Excel yang umum digunakan adalah =STDEV.S(). Dalam kurung kurawal, Anda perlu memasukkan rentang sel yang berisi data yang ingin Anda hitung standar deviasinya. Misalnya, jika data Anda ada di rentang sel A1 hingga A10, rumusnya akan terlihat seperti ini: =STDEV.S(A1:A10).
3. Tekan tombol Enter pada keyboard Anda
Setelah Anda menulis rumus standar deviasi dengan benar, tekan tombol Enter pada keyboard Anda. Excel akan menghitung standar deviasi dari kumpulan data yang Anda berikan dan menampilkan hasilnya di sel yang Anda tulis rumusnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat dengan mudah menghitung standar deviasi menggunakan rumus Excel. Pastikan bahwa rentang sel yang Anda gunakan dalam rumus mencakup semua data yang ingin Anda hitung standar deviasinya. Juga, pastikan Anda menggunakan tanda titik "." sebagai pemisah desimal dalam rumus, terutama jika pengaturan bahasa Excel Anda menggunakan desimal sebagai pemisah ribuan.
Contoh Pengaplikasian Rumus Standar Deviasi Excel
Contoh Pengaplikasian Rumus Standar Deviasi Excel
Mari kita lihat contoh penggunaan rumus standar deviasi Excel dalam situasi nyata. Misalkan kita memiliki data berikut yang mewakili penjualan bulanan sebuah toko selama setahun:
Langkah-langkah pengaplikasian rumus standar deviasi Excel pada tabel ini adalah sebagai berikut:
Buat kolom baru dengan judul "Deviasi" untuk menampung hasil perhitungan deviasi setiap bulan.
Pada sel B2 (di bawah kolom "Penjualan"), tulis rumus standar deviasi Excel sebagai berikut:
=STDEV.S($B$2:$B$11)
Rumus ini akan menghitung standar deviasi dari rentang sel B2 hingga B11, yang merupakan kolom penjualan.
Tekan tombol Enter pada keyboard Anda. Setelah Anda menekan tombol Enter, Excel akan menghitung standar deviasi dari data penjualan yang diberikan. Hasilnya akan ditampilkan pada sel B12, di bawah data penjualan.
Misalnya, jika hasil perhitungan standar deviasi adalah 73,21, maka tabel Anda akan terlihat seperti ini:
Dalam contoh ini, hasil standar deviasi 73,21 menunjukkan tingkat variabilitas penjualan produk A selama 10 bulan tersebut. Semakin tinggi nilai standar deviasi, semakin besar variabilitas data.
Dengan menggunakan rumus standar deviasi Excel, Anda dapat dengan mudah menghitung variabilitas atau penyebaran data dalam tabel Anda. Hal ini dapat membantu Anda dalam menganalisis kinerja produk atau proses bisnis yang terkait dengan data tersebut.
Dalam artikel ini, kita telah membahas rumus standar deviasi Excel, ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur variabilitas data. Dengan menggunakan rumus standar deviasi Excel, Anda dapat menghitung seberapa jauh data Anda tersebar dari rata-rata. Kami juga telah melihat langkah-langkah penggunaan rumus ini dan memberikan contoh pengaplikasiannya dalam situasi nyata. Semoga artikel ini membantu Anda memahami dan menguasai rumus standar deviasi Excel.
Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan tim Anda dalam mengolah data menggunakan Excel dan memahami konsep standar deviasi dengan lebih baik, jangan ragu untuk mengikuti Program Corporate Training yang kami sediakan saat ini. Kami menawarkan program pelatihan korporat yang dipimpin oleh mentor berpengalaman selama lebih dari 3 tahun. Dapatkan sertifikasi internasional dan dorong kemajuan perusahaan Anda dalam era digital ini.
Tags

dibimbing.id
Ditulis oleh tim diimbing.id, platform pembelajaran dan persiapan karir digital terkemuka di Indonesia. Mendapatkan penghargaan Startup Terpilih oleh Kominfo tahun 2021 dan telah mendapat akreditasi oleh KemdikbudRistek sebagai penyelenggara pendidikan. Beberapa referensi terpercaya: Media Indonesia, Dailysocial, Suara.com, Liputan6, Times Indonesia, Tribunnews, dan sebagainya.