Information Architecture: Definisi, Prinsip, & Cara Buatnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
04 June 2024
•
3232
Mau buat situs web atau aplikasi yang mudah dipahami? Information architecture adalah jawabannya! Secara umum, information architecture adalah konsep pengorganisasian dan struktur informasi yang membantu pengguna menemukan dan paham isi situs dengan baik.
Tidak hanya memudahkan navigasi, information architecture juga membantu desainer dan developer menyusun struktur yang rapi dan tampilan unik. Mau tahu lebih lanjut tentang konsep ini?
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Information Architecture?
Information architecture adalah disiplin ilmu dengan tujuan membuat informasi mudah ditemukan dan dipahami.
Mengutip dari Interaction Design Foundation, ini melibatkan pencarian, penelusuran, pengkategorian, dan penyajian informasi relevan atau kontekstual. Dengan ini, orang bisa memahami lingkungan mereka dan menemukan apa yang dicari.
Konsep ini berlaku dalam tata letak aplikasi online atau dunia nyata. Misalnya, dalam museum sejarah alam. Fosil dari periode Jurassic akan dipajang bersama-sama. Atau, di minimarket, satu merek keripik akan dikelompok dengan produk brand lain yang serupa.
Dalam dunia online, IA digunakan juga di situs web dan aplikasi. Dilansir dari UX Design Institute, penerapan IA di situs web dan aplikasi melibatkan organisasi dan setting semua konten yang relevan secara jelas serta intuitif.
Selain itu, IA juga memastikan konsistensi dalam desain produk dengan menstandarkan konvensi pelabelan. Ini meliputi pelabelan nama menu, judul tautan, dan label tombol di seluruh halaman.
Artikel UX Design Institute menyatakan bahwa struktur IA mencakup dua komponen utama yakni:
Struktur: Mengorganisasikan konten ke dalam kategori, hierarki, dan hubungan.
Pelabelan: Menggunakan kata-kata untuk mewakili dan mengklasifikasikan kategori, hierarki, dan hubungan ini.
Kedua komponen ini menciptakan sistem navigasi yang efisien. Dengan begitu, pengguna bisa menemukan apa yang mereka butuhkan dengan mudah tanpa tersesat oleh terlalu banyak informasi.
Kenapa Information Architecture Penting?
Information architecture sangat penting dalam desain user experience (UX) karena membantu menciptakan produk atau layanan digital intuitif. Berikut adalah beberapa alasan lain yang mendukung peran penting IA dalam UX:
Menemukan Informasi dengan Cepat: IA membantu pengguna menemukan informasi dengan cepat di tengah ‘overload informasi’ digital.
Meningkatkan Konsistensi: IA memastikan penggunaan label, menu, dan tombol yang seragam di seluruh halaman untuk kenyamanan pengguna.
Mengurangi Beban Kognitif: Dengan pengaturan informasi yang intuitif, IA mengurangi beban kognitif pengguna. Hal ini membuat tugas lebih cepat dan mudah diselesaikan.
Meningkatkan Konversi: IA yang baik meningkatkan peluang konversi dengan memudahkan pengguna menyelesaikan tindakan yang diinginkan.
Mencegah Kehilangan Pengguna: IA mencegah pengguna menjadi bingung. Sehingga, ini bisa mengurangi risiko mereka beralih ke kompetitor.
Mendukung UX yang Baik: IA adalah dasar dari UX yang baik. Ini memastikan pengalaman pengguna yang mulus dan terstruktur.
Inti dari desain UX adalah menciptakan produk atau layanan digital yang memudahkan hidup pengguna. Information architecture memainkan peran vital dalam mencapai tujuan ini dengan menyediakan struktur, konsistensi, dan antarmuka yang mudah dinavigasi.
Dengan demikian, IA tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna. Akan tetapi, ini juga berkontribusi langsung pada keberhasilan bisnis.
Baca Juga: Mengenal Hierarki Visual & Prinsipnya dalam Desain UI/UX
Apa Saja Fungsi Information Architecture?
Dengan IA yang terstruktur dengan baik, UX bisa jadi lebih mulus, efektif, dan menyenangkan. Maka dari itu, IA memiliki beragam fungsi penting dalam UX. Beberapa fungsi information architecture adalah:
Mengatur dan Menyusun Data: IA bertugas mengorganisasi dan menyusun data agar mudah dipahami oleh pengguna.
Menjamin Konsistensi: IA memastikan konsistensi dalam penataan dan pelabelan konten atau fungsi yang serupa di seluruh produk digital atau situs web.
Memfasilitasi Kolaborasi Tim: IA membutuhkan kolaborasi antara desainer, pengembang, pembuat konten, dan pemangku kepentingan.
Mengelola dan Menempatkan Konten: IA membantu manajer dan pembuat konten menentukan di mana dan bagaimana menempatkan materi dalam produk digital.
Menampung Pertumbuhan dan Perubahan: IA yang efisien mampu menampung pertumbuhan dan perubahan.
Mendukung Tujuan Bisnis: IA harus dirancang agar selaras dengan tujuan bisnis.
Prinsip Architecture Information
Untuk menciptakan navigasi dengan jelas dan menjaga konsistensi, ada berbagai prinsip IA yang harus kamu ikuti. Mereka memastikan bahwa situs atau aplikasi tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga mampu berkembang dan tetap relevan seiring waktu.
Mengutip UX Design Institute, ada delapan prinsip architecture information yang bisa kamu ikuti. Berikut MinDi rangkum prinsipnya:
Prinsip Objek/Objects
Konten harus dipandang sebagai sesuatu yang hidup dengan siklus hidup, perilaku, dan atributnya sendiri. Sebelum mengatur konten, arsitek perlu mempertimbangkan karakteristik setiap objek dan bagaimana mereka saling melengkapi.
Prinsip Pilihan/Choices
Penerapan Prinsip Pilihan IA (Sumber: Dibimbing.id)
Pengguna tidak boleh merasa kewalahan dengan terlalu banyak pilihan saat menavigasi antarmuka. Sebaiknya, hanya tersedia sejumlah opsi yang terbatas pada satu waktu. Hal ini memungkinkan pengguna fokus pada tugas yang sedang dihadapi tanpa merasa bingung.
Prinsip Pengungkapan/Disclosure
Hanya ungkapkan informasi yang relevan sesuai kebutuhan. Pengguna bisa merasa kewalahan jika terlalu banyak informasi disajikan sekaligus.
Jadi, ini penting untuk menunjukkan apa yang mereka butuhkan guna menyelesaikan tugas dan membiarkan mereka memutuskan bagaimana melanjutkannya.
Prinsip Contoh/Exemplars
Daripada menggunakan deskripsi, desainer harus menggunakan contoh untuk menggambarkan bagaimana elemen-elemen tertentu bekerja sama.
Misalnya, ikon atau gambar membantu pengguna menavigasi antarmuka dengan menciptakan bahasa visual yang mudah dipahami.
Prinsip Pintu Depan/Front Doors
Penerapan Prinsip Pintu Depan IA (Sumber: Dibimbing.id)
Tidak semua pengguna akan mendarat di halaman beranda terlebih dahulu. Tidak peduli halaman mana yang digunakan pengguna untuk masuk ke situs, mereka harus selalu dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah.
Contoh di atas menunjukkan bahwa pengguna bisa langsung tahu apa saja layanan yang mereka bisa dapatkan dan cari di website ini.
Prinsip Klasifikasi Ganda/Multiple Classification
Orang menavigasi antarmuka dengan cara yang berbeda, dan arsitek bertanggung jawab untuk menyediakan sistem klasifikasi ganda. Ini harus disesuaikan dengan berbagai kebutuhan, seperti menu bar dan search bar.
Prinsip Navigasi/Navigation
Penerapan Prinsip Navigasi IA (Sumber: Dibimbing.id)
Navigasi harus jelas, konsisten, dan intuitif agar pengguna dapat dengan cepat berpindah dari satu halaman atau ke lainnya. Hyperlink dan breadcrumbs adalah cara yang baik untuk membimbing pengguna melalui situs tanpa terlalu membatasi mereka.
Prinsip Pertumbuhan/Growth
Desainer harus mempertimbangkan bagaimana desain akan berkembang. Seiring waktu, lebih banyak informasi akan ditambahkan ke antarmuka. Jadi, harus memiliki fleksibilitas bawaan untuk mengakomodasi konten tambahan tanpa menjadi terlalu penuh.
Baca Juga: Penggunaan Papan Visual untuk Meningkatkan Manajemen Tugas
Cara Membuat Architecture Information
Setelah mempelajarinya, kamu bisa mulai mengatur desainnya. Berikut adalah cara membuat architecture information yang bisa Sobat MinDi ikuti:
Pahami Tujuan Bisnis
Mulailah dengan memahami secara menyeluruh tujuan dan sasaran bisnis untuk situs web atau produk digital. Apa tujuan utama yang ingin dicapai? Konversi atau hasil apa yang diinginkan?
Tentukan Tujuan Pengguna
Identifikasi dan definisikan tujuan serta sasaran pengguna. Tahap ini membantu IA memenuhi keinginan dan ekspektasi pengguna dengan lebih baik.
Lakukan Analisis
Buat analisis mendalam yang mencakup penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ini bisa mencakup riset pasar, analisis kompetitor, dan riset pengguna. Kumpulkan informasi tentang preferensi, perilaku, dan masalah pengguna.
Buat Konten
Mulailah mengembangkan konten untuk situs web atau produk digital berdasarkan analisis. Konten ini mencakup teks, gambar, video, dokumen, dan item relevan lainnya.
Kategorikan Konten
Setelah konten dibuat, penting untuk mengategorikannya agar konten yang terkait dapat dikelompokkan bersama. Ini membantu dalam menyusun struktur yang rapi dan logis.
Rancang Navigasi Pengguna
Buat sistem menu dan titik akses yang akan digunakan pengguna untuk mengakses konten. Ini mencakup desain menu, label, dan tautan. Pastikan navigasinya sederhana, mudah digunakan, dan konsisten dengan kategori konten.
Verifikasi Desain
Verifikasi IA yang telah dibuat dengan mengujinya dalam situasi dunia nyata. Pastikan tidak ada masalah dan semua berfungsi dengan baik. Jika ada, perbaiki segera.
Kembangkan Skill UI/UX Bersama Dibimbing.id!
Itu dia pembahasan lengkap mengenai information architecture (IA). Dari sini, bisa dilihat bahwa IA tidak hanya membantu mengorganisasi informasi, tetapi juga memberikan struktur yang jelas dan mudah diakses oleh pengguna.
Dengan IA yang baik, kamu bisa menciptakan desain yang lebih intuitif dan ramah pengguna. Bagi kamu yang tertarik mendalami lebih lanjut tentang desain UX. MinDi punya rekomendasi untuk kamu.
Sobat MinDi bisa ikut Bootcamp UI/UX/Product Design untuk mempelajari semua hal aspek desain web dan aplikasi. Bootcamp ini dirancang dengan silabus yang cocok untuk pemula.
Kamu bisa belajar mulai dari teori desain UI/UX, penggunaan alat-alat desain, hingga praktik dengan proyek nyata.
Bukan hanya itu, program ini juga menawarkan jaminan kerja setelah menyelesaikan pembelajarannya. Ini sudah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang sukses mendapatkan pekerjaan seusai program selesai.
Gimana, tertarik untuk jadi salah satunya? Segera daftar dan mulai karirmu di UI/UX dengan Dibimbing.id!
Referensi
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.