UX Researcher: Definisi, Pekerjaan, Tools, Skills, dan Gaji
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
25 October 2022
•
6497
UX researcher adalah profesional dengan peran penting dalam menciptakan produk digital. Pasalnya, mereka bertugas untuk memahami hingga menginterpretasikan kebutuhan serta harapan pengguna.
Dengan adanya UX researcher, produk yang dikembangkan tidak hanya fungsional tapi juga memuaskan pengguna. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!
Apa Itu User Experience Researcher?
Secara umum, UX researcher adalah sebuah profesi yang bertugas untuk melakukan penelitian mengenai target user. Fokus pekerjaan mereka adalah untuk melakukan riset terhadap kebutuhan dan keinginan pasar.
Setelah itu, mereka juga wajib ikut memberikan saran terhadap proses desain. Selain itu, UX researcher juga perlu memahami masalah atau tantangan yang dihadapi pelanggan. Hal ini bermanfaat untuk mendapatkan ide-ide baru yang dapat menjadi peluang bagi perusahaan.
Tanggung Jawab User Experience Researcher
Secara singkat, UX researcher adalah profesional yang memiliki tanggung jawab untuk menemukan jawaban dari permasalahan konsumen. Namun, pekerjaan ini tidak semudah kelihatannya dan bisa lebih kompleks dibanding yang kita kira.
Beberapa tugas UX researcher adalah
1. Membuat Plan Penelitian
Tugas pertama UX researcher adalah membuat plan penelitian. Ini dibuat untuk mengembangkan rencana tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Setelah itu, mereka juga perlu mendiskusikan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan. Kemudian, mereka bisa mulai mencari target user yang ingin dijadikan bahan penelitian.
2. Mengumpulkan Data
Setelah rencana dibuat, tugas UX researcher adalah melakukan riset untuk mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data, mereka bisa menggunakan dua jenis pendekatan.
Dua jenis pendekatan dalam melakukan UX research adalah:
Metode Kualitatif: Tujuannya adalah untuk mengetahui kebutuhan dan motivasi dari seorang pengguna. Biasanya dilakukan dengan mewawancari target user.
Metode Kuantitatif: Lebih terstruktur dibanding kualitatif dan memiliki hasil data yang skalabel. Sering digunakan sebagai pelengkap kualitatif untuk membuat hasil jadi lebih akurat. Biasanya dilakukan dengan survey.
Baca Juga: Cara Mengolah Data Kualitatif: Pengumpulan hingga Hasil
3. Analisis Data
Selanjutnya, tugas UX researcher adalah menggunakan data terkumpul untuk memahami kebutuhan dan keinginan dari pengguna. Setelah analisis data, mereka juga perlu membuat sebuah rekomendasi atau saran untuk kebaikan perusahaan.
4. Presentasi
Terakhir, tugas UX researcher adalah presentasi. Pada tahap ini, mereka perlu menyampaikan apa yang mereka dapatkan ke pada anggota tim lainnya. Umumnya, hasil penelitian akan dipresentasikan pada tim desain dan pengembangan.
Tools Penunjang Pekerjaan UX Researcher
Sebagai seseorang yang bekerja di bidang teknologi, tools adalah hal penting untuk menunjang pekerjaan UX researcher. Beberapa alat yang sering dipakai oleh UX researcher adalah:
Localytics: Mengidentifikasi pengguna dan pola penggunaan aplikasi oleh konsumen.
SmartLook: Menganalisis perilaku pengguna ketika menggunakan atau mengunjungi situs maupun aplikasi.
WEVO: Memahami alasan pengunjung tidak mengikuti rekomendasi dari sebuah algoritma di suatu produk.
Bugsee: UX researcher seringkali menggunakan tools yang satu ini untuk melihat bug dalam suatu situs.
Use Hans: Alat komunikasi untuk berkomunikasi langsung dengan pengguna.
Skills Wajib UX Researcher
Sebagai seorang UX researcher, ada beberapa skills yang wajib kamu miliki. Beberapa skills yang wajib dimiliki UX researcher adalah:
1. Melakukan Riset dan Analisis
Riset adalah tugas utama dari UX researcher. Oleh sebab itu, melakukan riset adalah salah satu keahlian utama yang wajib dimiliki. Seorang UX researcher, harus mampu melakukan riset dan analisis dengan baik agar hasilnya bisa diterapkan pada produk dan sesuai dengan preferensi pengguna.
2. Memahami Perilaku Pengguna
Berikutnya adalah memahami perilaku pengguna. Kamu perlu memahami mereka dari sisi sosiologi, psikologi, komunikasi, dan yang lainnya. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah dalam melakukan pekerjaanmu.
3. Memahami Cara Desain Produk
Terakhir adalah memahami cara desain produk. Tujuan dari pemahaman ini adalah agar UX researcher mampu menghasilkan produk yang tepat dan akan digunakan oleh para pengguna.
Baca Juga: Proses Desain UI/UX: Contoh Workflow dari Riset sampai Pengujian
Gaji UX Researcher dan Prospek Karirnya
Dilansir dari PayScale, gaji UX researcher bisa mencapai $87.609 atau lebih per tahunnya. Sementara itu, gaji pokok UX researcher di Indonesia berada di atas rata-rata UMR yakni mulai dari Rp6.102.187 per bulannya.
Karena pekerjaan UX researcher semakin diminati di era perkembangan teknologi ini. Diperkirakan, prospek karir di industri ini akan meningkat tiap taunnya. Bahkan di dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, prospek karirnya diperkirakan akan meningkat hingga 15%.
Bangun Karir di UI/UX Bareng Dibimbing.id!
Demikian pembahasan mengenai UX researcher mulai dari pengertian hingga gajinya. Setelah membaca penjelasan ini, apakah kamu mulai tertarik untuk terjun ke industri UI/UX?
Jika iya, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp UI/UX Design Dibimbing. Lewat program ini, kamu bisa mendapatkan pembelajaran mendalam soal UI/UX.
Mulai dari konsep dasar, tools penunjang, scope of work, hingga praktik dengan real-case project. Selain itu, pembelajarannya dirancang dengan kurikulum beginner-friendly. Jadi, kamu yang baru mulai pun bisa mengikuti pembelajaran tanpa merasa kesusahan.
So, tunggu apa lagi? Yuk, daftar dan mulai karirmu di UI/UX bersama Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.