dibimbing.id - GAAP dalam Akuntansi: Tujuan, Prinsip, & Penerapan di Indonesia

GAAP dalam Akuntansi: Tujuan, Prinsip, & Penerapan di Indonesia

Farijihan Putri

27 May 2025

410

Image Banner

Warga Bimbingan lagi belajar akuntansi, entah itu di kampus, kursus online, atau mungkin lagi switch career ke bidang Finance & Accounting? Tiba-tiba, kamu dengar istilah GAAP. Dahi mengernyit dan bikin pusing tujuh keliling? Wajar kok, Warga Bimbingan, apalagi kalau kamu baru terjun ke dunia angka-angka dan laporan keuangan.

Nah, GAAP adalah salah satu pondasi paling penting dalam akuntansi yang wajib kamu pahami, dan sebenarnya nggak serumit kedengarannya.

Justru, GAAP ini yang bikin laporan keuangan bisa dipercaya, konsisten, dan mudah dipahami oleh siapa saja. Tanpa GAAP, laporan keuangan bisa menjadi seperti tulisan acak tanpa aturan.

Di artikel ini, MinDi akan bedah tuntas apa itu GAAP. Siap-siap deh, setelah ini kamu bakal lebih pede ngobrolin soal standar akuntansi! Yuk, langsung simak penjelasannya sampai habis!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa Itu GAAP?


GAAP itu singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles. Bahasa simpelnya, GAAP adalah kumpulan aturan, standar, dan prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh dua lembaga penting di AS: Financial Accounting Standards Board (FASB) dan Governmental Accounting Standards Board (GASB).

GAAP digunakan untuk memastikan laporan keuangan perusahaan, khususnya yang sudah go public, tersaji secara lengkap, transparan, dan konsisten. Gak cuma untuk perusahaan, bahkan lembaga pemerintah di AS juga wajib ngikutin prinsip-prinsip ini dalam menyusun laporan keuangan mereka.

Tujuan utama dari GAAP adalah memastikan semua laporan keuangan itu bisa dibandingkan, mudah dipahami, dan bisa dipercaya. GAAP mencakup banyak hal, mulai dari pengakuan pendapatan, klasifikasi neraca, sampai hal-hal yang dianggap material.

Bedanya dengan metode proforma accounting yang bersifat non-GAAP, GAAP lebih ketat dan punya kerangka standar yang jelas.

Walau banyak negara lain pakai International Financial Reporting Standards (IFRS), GAAP masih menjadi acuan utama di AS. Selain itu, tetap relevan buat kamu pelajari kalau mau terjun ke dunia akuntansi internasional atau pengen paham standar global.


Tujuan GAAP


Tujuan utama GAAP adalah untuk menciptakan standar pelaporan keuangan yang konsisten, transparan, dan dapat dibandingkan antarperusahaan.

Adanya GAAP, membuat investor, regulator, dan pihak berkepentingan lainnya bisa memahami laporan keuangan dengan lebih mudah dan membuat keputusan yang lebih tepat. 

Prinsip-prinsip ini membantu mencegah manipulasi data keuangan serta memastikan informasi yang disajikan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat.

Baca Juga: Cara Efektif Belajar Finance dan Accounting, Panduan Lengkap


Prinsip Dasar GAAP


Sumber: Pexels

Setelah memahami tujuan utamanya, sekarang saatnya Warga Bimbingan kenalan lebih dekat dengan prinsip dasar yang membentuk struktur GAAP. Yuk, simak sekarang!


1. Prinsip Regularitas


Akuntan yang mengikuti GAAP wajib mematuhi seluruh aturan dan standar yang sudah ditetapkan tanpa pengecualian. Kepatuhan ini memastikan proses pencatatan dan pelaporan dilakukan secara profesional dan sah.


2. Prinsip Konsistensi


Supaya data keuangan bisa dibandingkan dari waktu ke waktu, standar pelaporan harus diterapkan secara konsisten. Dalam konteks ini, GAAP adalah panduan yang menjaga kestabilan praktik akuntansi perusahaan agar tetap seragam.


3. Prinsip Kehati-hatian (Conservatism)


Ketika terjadi ketidakpastian, akuntan harus lebih berhati-hati dalam mencatat atau melaporkan data keuangan. Tujuannya agar tidak terlalu optimis dan tetap mencerminkan kondisi keuangan secara realistis.


4. Prinsip Pencocokan (Matching)


Saat pendapatan dicatat, biaya yang terkait dengan pendapatan tersebut juga harus dicatat dalam periode yang sama. Prinsip ini menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.


5. Prinsip Non-Kompensasi


Semua informasi keuangan harus dilaporkan secara menyeluruh, tanpa mengurangi atau menutupi kerugian dengan keuntungan lain. GAAP adalah alat penting untuk memastikan transparansi total dalam laporan keuangan.


6. Prinsip Kehati-hatian (Prudence)


Dalam GAAP, spekulasi atau asumsi tanpa dasar kuat tidak boleh memengaruhi data laporan. Hanya data yang terbukti dan relevan yang boleh disajikan.


7. Prinsip Kelangsungan Usaha (Continuity)


Saat menilai aset, diasumsikan bisnis akan tetap berjalan dalam jangka panjang. Pendekatan ini membantu dalam memperkirakan nilai sebenarnya dari aset tersebut.


8. Prinsip Periodisitas (Periodicity)


Laporan keuangan harus disusun berdasarkan periode waktu standar seperti kuartal atau tahun fiskal. GAAP adalah sistem yang memastikan laporan keuangan dapat diakses dan dinilai secara berkala.


9. Prinsip Materialitas


Semua informasi yang signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan wajib diungkapkan sepenuhnya. Tujuannya agar laporan mencerminkan realitas keuangan secara utuh.


10. Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)


Semua pihak yang terlibat dalam proses pelaporan diasumsikan memiliki niat baik dan jujur dalam menyajikan data. Prinsip ini memperkuat kepercayaan dalam proses akuntansi.

Baca Juga: Cara Membuat Presentasi Laporan Keuangan dan Contohnya


Apakah Indonesia Menggunakan GAAP?


Indonesia tidak menggunakan GAAP sebagai standar utama dalam pelaporan keuangan. Sebagai gantinya, Indonesia mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang sebagian besar telah mengacu pada International Financial Reporting Standards (IFRS). 

Proses konvergensi ini dimulai pada tahun 2008 dan mencapai adopsi penuh pada tahun 2012, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan daya saing laporan keuangan Indonesia di tingkat global.

Pada Desember 2022, IAI secara resmi mengesahkan SAK Internasional yang merupakan adopsi penuh dari IFRS Accounting Standards, menandai komitmen Indonesia untuk sejajar dengan negara-negara anggota G20 lainnya dalam standar pelaporan keuangan.


Apa Perbedaan GAAP dan IFRS?


Mungkin kamu sempat bingung, GAAP dan IFRS itu bedanya apa sih? Nah, sederhananya, GAAP adalah standar akuntansi yang digunakan di Amerika Serikat. Sedangkan IFRS digunakan di lebih dari 160 negara, termasuk Indonesia. 

Perbedaan utamanya ada di pendekatannya. GAAP cenderung lebih ketat dan berbasis aturan, sementara IFRS lebih fleksibel karena berbasis prinsip. 

Kalau kamu tertarik berkarier di dunia finance global, penting banget buat paham keduanya. Apalagi kalau kamu ingin kerja di perusahaan multinasional.

Baca Juga: Memahami IFRS dalam Akuntansi & Penerapannya di Indonesia


Bisakah GAAP dan IFRS Diterapkan Bersamaan?


Secara umum, GAAP dan IFRS tidak bisa diterapkan bersamaan dalam satu laporan keuangan, karena keduanya punya prinsip dan pendekatan yang berbeda.

Meski begitu, beberapa perusahaan multinasional terkadang menyusun laporan keuangan terpisah sesuai kebutuhan masing-masing negara atau investor, satu berdasarkan GAAP dan satu lagi IFRS.

Tujuannya agar transparansi dan kepatuhan tetap terjaga di setiap yurisdiksi. Namun, hal ini tentu membutuhkan effort lebih, karena harus mematuhi dua sistem akuntansi sekaligus.

Baca Juga: Metode FIFO dan LIFO dalam Akuntansi, Kenali Perbedaannya!


Belajar Akuntansi Mulai Sekarang di dibimbing.id!


GAAP adalah fondasi penting dalam akuntansi. Memahami GAAP bakal jadi bekal kuat kamu, entah itu sebagai pemula atau yang ingin switch career ke bidang Finance & Accounting.

Jangan tunda lagi untuk mendalami ilmu ini! Yuk, gabung di Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id dan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap.

Kamu bakal praktik nyata buat bikin portofolio yang keren, mengulang kelas secara gratis, dan sudah ada 96% alumni berhasil mendapatkan pekerjaan. Ditambah lagi, ada 840+ hiring partner yang siap menyalurkan kamu ke dunia kerja. 

Kalau kamu punya pertanyaan seperti "Apakah materi GAAP ini relevan dengan kondisi industri saat ini?" atau "Bagaimana cara agar saya bisa cepat memahami konsep-konsep akuntansi yang kompleks?", konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP): Definition and Rules [Buka]
  2. What is GAAP? Understanding Generally Accepted Accounting Principles [Buka]
  3. What Is GAAP in Accounting? [Buka]
  4. Siaran Pers IAI - SAK Internasional: Komitmen dan Reputasi Indonesia untuk Investasi Global [Buka]

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!