dibimbing.id - Fungsi User Persona untuk Optimalisasi Desain Produk Digital

Fungsi User Persona untuk Optimalisasi Desain Produk Digital

Nadia L Kamila

•

20 October 2023

•

6273

Image Banner

Dalam era digital saat ini, pengalaman pengguna menjadi aspek penting untuk menentukan keberhasilan suatu produk atau layanan. 

Untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan, desainer harus benar-benar memahami siapa penggunanya. Di sinilah fungsi user persona berperan. 

Sebagai representasi dari pengguna sebenarnya, user persona membantu desainer mengidentifikasi dan memahami kebutuhan, harapan, dan motivasi dari pengguna.

Dalam artikel ini, Sobat MinDi akan mengeksplorasi lebih lanjut mengenai fungsi user persona dan bagaimana ia menjadi instrumen kunci dalam desain UX yang efektif.



Sejarah Singkat User Persona



Membahas user persona tentu tak lengkap tanpa mengetahui asal-usulnya. Sebagai salah satu instrumen yang kini menjadi andalan para UX Desainer, user persona sebenarnya memiliki sejarah yang cukup panjang.

Awalnya konsep persona lahir dari industri periklanan dan pemasaran. Di era 80-an, perusahaan mulai menyadari bahwa iklan massal yang sama untuk semua orang tidak lagi efektif. 

Perusahaan membutuhkan cara untuk berkomunikasi spesifik kepada segmen audiens tertentu. Dari sini, konsep persona mulai diperkenalkan sebagai representasi dari segmen target pasar.

Seiring berjalannya waktu, Alan Cooper yang dianggap sebagai Bapak Visual Basic, memperkenalkan konsep persona ke dunia desain interaksi pada tahun 90-an. 

Cooper menggunakan persona untuk membantu timnya dalam pengembangan perangkat lunak, dengan tujuan untuk fokus pada kebutuhan pengguna. Dengan metodenya yang inovatif ini, Cooper berhasil membuat desain yang lebih user-centric. 

Kini, dengan bantuan teknologi dan data analitik, pembuatan user persona menjadi lebih akurat dan mendalam, memastikan bahwa setiap produk yang dibuat benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna.


Fungsi User Persona Dalam UX Desain



Setelah memami pengertian dan sejarah singkat dari user persona, muncul pertanyaan baru. Sebenarnya apa sih fungsi user persona dalam UX desain? Yuk kita bahas lebih mendalam!


1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pengguna



Pernah mendengar ungkapan, "Tidak ada ukuran yang cocok untuk semua"? Itulah sebabnya user persona dibutuhkan. Setiap individu memiliki kebutuhan, keinginan, dan masalah yang unik. 

Melalui user persona, kita bisa menyelami beragam karakteristik pengguna, mulai dari latar belakang, pekerjaan, hobi, hingga tantangan yang dihadapinya sehari-hari.

Dengan informasi ini, seorang UX desainer dapat menciptakan solusi yang tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.


2. Membantu Dalam Pengambilan Keputusan Desain



Sebagai desainer, mungkin kita sering bingung antara desain A atau desain B yang cocok untuk pengguna? Nah, di sinilah peran dari user persona. 

Dengan memiliki profil pengguna yang jelas, kita bisa merujuk pada persona tersebut untuk membuat keputusan. 

Misalnya, jika user persona "A" lebih suka navigasi yang sederhana, maka desainer bisa memprioritaskan desain yang simpel dan intuitif. Dengan kata lain, user persona menjadi kompas yang mengarahkan desainer ke solusi yang paling relevan.


3. Mengkomunikasikan Informasi Pengguna ke Seluruh Tim



Dalam sebuah tim, komunikasi yang efektif adalah segalanya. Namun, bagaimana cara memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki pemahaman yang sama tentang pengguna? 

Jawabannya adalah dengan memiliki user persona. Dengan profil pengguna yang visual dan mudah dipahami, maka seluruh anggota tim mulai dari desainer, pengembang, pemasar, atau stakeholder lainnya bisa memiliki pemahaman konsisten tentang siapa target pengguna mereka. 

Hal ini membantu memastikan bahwa setiap keputusan, baik dalam desain maupun strategi, akan selalu berfokus pada pengguna.


4. Menghindari Bias Desainer



Sebagai manusia, kita semua memiliki bias. Terkadang, tanpa disadari, seorang desainer mungkin mendesain berdasarkan preferensi pribadi daripada kebutuhan pengguna. Inilah yang disebut dengan 'bias desainer'. 

User persona bertindak sebagai pengingat bahwa dalam desain UX, penggunalah yang menjadi raja. Setiap kali desainer terjebak dalam dilema desain, mereka dapat merujuk kembali ke user persona untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan kebutuhan dan keinginan pengguna, bukan berdasarkan selera pribadi.

Dalam kesimpulannya, user persona bukanlah sekadar profil semu belaka. Ia adalah jembatan yang menghubungkan desainer dengan pengguna, memastikan bahwa desain yang dihasilkan bukan hanya menarik secara visual, namun juga fungsional dan relevan dengan kebutuhan pengguna. 

Dengan memahami dan menerapkan fungsi user persona dengan benar, seorang UX desainer dapat menciptakan produk atau layanan yang benar-benar memberikan nilai bagi penggunanya.

Jika Sobat MinDi tertarik untuk belajar lebih jauh tentang bagaimana membuat produk digital yang dapat diterima pengguna dengan baik, maka MinDi rekomendasikan untuk mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design dari Dibimbing. 


Aplikasi User Persona dalam Proses Desain UI/UX



Sebagai UX Desainer, user persona berfungsi sebagai alat yang membantu desainer memahami pengguna secara lebih mendalam. Lalu bagaimana user persona diaplikasikan dalam proses desain UI/UX?


1. Penentuan Prioritas Fitur



Dengan memahami kebutuhan dan harapan pengguna melalui user persona, desainer dapat menentukan fitur apa yang paling penting untuk dikembangkan dan diberikan prioritas.


2. Pembuatan Sketsa & Wireframe



User persona memungkinkan desainer untuk membuat sketsa dan wireframe yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini memastikan bahwa desain awal sudah disesuaikan dengan target pengguna.


3. Desain Interaksi



Dengan mengetahui harapan dan kebiasaan pengguna melalui user persona, desainer dapat mengembangkan interaksi yang intuitif dan nyaman bagi pengguna.




4. Pengujian



Saat melakukan uji coba, user persona bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan profil pengguna yang akan diuji. Hal ini memastikan bahwa pengujian dilakukan pada target pengguna yang sesuai.


5. Evaluasi dan Iterasi



Setelah peluncuran produk, user persona dapat digunakan kembali untuk evaluasi. Dengan membandingkan feedback dari pengguna dengan user persona, desainer dapat mengetahui apakah ada kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi dan melakukan iterasi.




6. Komunikasi dengan Tim



User persona dapat menjadi alat komunikasi yang efektif antara desainer dengan anggota tim lainnya, seperti developer atau pemasaran. Dengan memvisualisasikan pengguna, seluruh tim dapat memiliki pemahaman yang sama tentang siapa target pengguna mereka.

Dengan kata lain, user persona bukan hanya sekadar representasi dari pengguna, tetapi menjadi kompas dalam setiap tahapan desain UI/UX. 

Dengan menggunakan user persona sebagai panduan, proses desain akan lebih terarah dan hasil akhirnya akan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Memahami kebutuhan dan ekspektasi pengguna adalah inti dari desain UX. Melalui user persona, seorang desainer mendapatkan wawasan mendalam tentang siapa sebenarnya pengguna, dan memungkinkan untuk menciptakan solusi yang tepat sasaran. 

Namun, pembuatan dan penerapan user persona memerlukan keahlian khusus. Jika kamu ingin mendalami lebih lanjut tentang UI/UX dan product design, pertimbangkan untuk mengikuti bootcamp di Dibimbing. 

Melalui Bootcamp UIUX/product Design ini, kamu tidak hanya akan mempelajari teori, tetapi juga praktek langsung yang membuat Anda siap menghadapi tantangan industri. 

Jadi, tunggu apalagi? Tingkatkan kemampuan dan mulai perjalananmu sebagai desainer produk yang kompeten dengan Dibimbing!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!