dibimbing.id - 5 Contoh Prototype dalam UI/UX Design & Tips Membuat

5 Contoh Prototype dalam UI/UX Design & Tips Membuat

Farijihan Putri

•

05 August 2024

•

313

Image Banner

Contoh prototype apa yang paling efektif untuk menyampaikan ide desainmu? 

Bagi Sobat MinDi yang tertarik belajar UI/UX, memahami berbagai jenis prototype dan cara membuatnya bisa menjadi kunci sukses dalam menciptakan produk digital yang memikat. 

Artikel ini akan mengulas lima contoh prototype dalam UI/UX design yang dapat memberikan inspirasi, serta memberikan tips praktis untuk membuat prototype yang efektif. 

Baik kamu seorang pemula yang baru memulai atau desainer yang ingin memperdalam keterampilan, panduan ini akan membantu kamu memulai perjalanan dalam dunia prototyping.


5 Contoh Prototype dalam UI/UX Design

Ada beberapa jenis prototype yang bisa kamu gunakan, tergantung pada kebutuhan dan tujuan proyek. 

Berikut ini 5 contoh dari masing-masing jenis prototype yang dapat memberikan inspirasi dalam menciptakan user experience yang luar biasa.


1. Contoh Low-Fidelity Prototypes (Lo-Fi)

Low-fidelity prototype seringkali berupa sketsa sederhana yang menggambarkan layout dasar dan struktur aplikasi tanpa detail visual yang lengkap. 

Misalnya, untuk aplikasi e-commerce, kamu bisa membuat wireframe dengan menggambarkan halaman beranda, halaman produk, dan halaman checkout secara kasar. 

Fokusnya adalah pada navigasi dasar dan posisi elemen seperti tombol, gambar produk, dan deskripsi.

Keunggulan Lo-Fi prototypes cepat dibuat dan fleksibel, sehingga memungkinkan perubahan cepat berdasarkan feedback.

Berikut adalah gambar sketsa wireframe sederhana untuk aplikasi e-commerce yang mewakili prototype low-fidelity (Lo-Fi).

Gambar ini menampilkan elemen dasar layout seperti bilah navigasi atas, tata letak grid untuk gambar produk dengan placeholder, dan placeholder teks untuk nama produk serta harga. 

Desainnya digambar tangan dengan detail minimal, berfokus pada struktur dan navigasi aplikasi tanpa elemen desain yang rinci.


2. Contoh High-Fidelity Prototypes (Hi-Fi)

High-fidelity prototypes menampilkan desain visual yang lebih detail, mendekati produk akhir. 

Sebagai contoh, sebuah prototype untuk aplikasi perbankan online dapat mencakup desain UI yang elegan dengan elemen interaktif seperti tombol login, navigasi rekening, dan grafik data keuangan. 

Desain ini juga bisa mencakup micro-interactions seperti efek hover dan transisi layar.

Sementara itu, keunggulan Hi-Fi prototypes adalah membantu memvisualisasikan pengalaman pengguna akhir dengan lebih realistis.

Di atas adalah contoh gambar prototype high-fidelity (Hi-Fi) UI untuk aplikasi perbankan. 

Desain ini menunjukkan antarmuka yang modern dan elegan dengan elemen UI yang realistis, termasuk warna, tipografi, dan ikon navigasi. 

Gambar ini mewakili versi yang hampir final dari aplikasi lengkap dengan detail transaksi, saldo akun, dan tombol "Transfer Money" yang menonjol.


3. Contoh Clickable Prototypes

Selanjutnya, contoh prototype untuk jenis clickable prototypes yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan desain melalui klik pada elemen tertentu. 

Misalnya, dalam aplikasi pendidikan. Pengguna bisa mengklik ikon menu untuk beralih antara kursus, materi, dan ujian. Prototype ini tidak perlu memiliki fungsi penuh tetapi cukup untuk menunjukkan flow dasar aplikasi.

Kamu bisa melihat gambar prototype clickable untuk aplikasi pendidikan di bawah ini.

Desain tersebut menampilkan beberapa layar, termasuk dashboard, daftar kursus, halaman detail kursus, dan antarmuka kuis. 

Setiap layar memiliki area yang dapat diklik, seperti ikon menu, tombol 'Next', dan kartu kursus yang dapat dipilih. Prototype ini menunjukkan alur pengguna dan interaksi di dalam aplikasi.


4. Contoh Interactive Prototypes

Interactive prototypes mencakup interaksi yang lebih mendalam, seperti swipe, drag-and-drop, dan hover effects

Keunggulan prototype ini dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih mendekati kenyataan. Hal ini membantu menguji respons pengguna terhadap interaksi yang lebih kompleks.

Inilah gambar prototipe interaktif untuk aplikasi sosial media. Desain ini menampilkan interaksi yang dinamis dan menarik.

Terdapat berbagai elemen seperti swipe untuk menjelajahi postingan, tombol untuk menyukai, berbagi, dan berkomentar, serta tombol aksi mengambang untuk membuat postingan baru. 

Tampilan ini berfokus pada navigasi yang mudah dan kontrol intuitif dengan skema warna yang menarik dan profesional.


5. Contoh Paper Prototypes

Paper prototypes adalah metode prototyping yang paling sederhana, menggunakan kertas dan alat tulis untuk menggambar sketsa UI. 

Misalnya, untuk aplikasi kesehatan, kamu bisa menggambar layar beranda yang menunjukkan jadwal pemeriksaan, grafik kesehatan, dan pengingat obat. 

Prototipe ini dapat digunakan dalam sesi brainstorming untuk menguji alur dan navigasi dasar.

Keunggulannya, tentu saja sangat murah dan cepat dibuat, sehingga cocok untuk sesi brainstorming dan diskusi awal.

Di atas adalah contoh prototype kertas untuk aplikasi kesehatan, yang menggambarkan tahap brainstorming dari desain. 

Sketsa ini mencakup tata letak kasar dari beberapa layar, termasuk layar beranda dengan kategori seperti 'Appointments,' 'Medications,' dan 'Health Tips,' antarmuka kalender untuk menjadwalkan janji, serta halaman catatan kesehatan. 

Gambar ini menampilkan bentuk dasar yang menggambarkan tombol, kotak teks, dan ikon, dengan anotasi yang menjelaskan fungsionalitasnya. 

Prototipe ini mencerminkan fase pengembangan konsep awal dengan fokus pada tata letak dan alur navigasi dasar.

Baca Juga: 9 Best Practices dalam Membuat Prototype UI/UX, Yuk Simak!


5 Tips Membuat Prototype yang Efektif

Sobat MinDi ingin membuat prototype yang memikat? Berikut adalah 5 tips untuk membuat prototype yang efektif dalam UI/UX design.


1. Fokus pada User Experience (UX)

Prototype harus dirancang dengan fokus utama pada pengalaman pengguna. 

Penting untuk memahami kebutuhan dan masalah pengguna serta memastikan bahwa prototype memecahkan masalah tersebut dengan cara yang intuitif. 

Sertakan elemen yang memudahkan navigasi dan akses informasi, serta pastikan flow aplikasi jelas dan mudah diikuti.


2. Simplicity is Key

Jangan terlalu rumit dalam tahap prototyping. Pastikan prototype menyampaikan ide utama dan fungsi utama aplikasi dengan cara yang sederhana dan jelas.

Hindari menambahkan terlalu banyak detail yang dapat mengalihkan perhatian dari tujuan utama prototype. Sederhanakan elemen visual dan interaksi untuk fokus pada esensi pengalaman pengguna.


3. Iterasi dan Pengujian Cepat

Prototyping adalah proses iteratif. Buat prototype awal, uji dengan pengguna, dan kumpulkan umpan balik. Gunakan umpan balik tersebut untuk memperbaiki dan mengembangkan prototype

Pengujian awal dengan pengguna dapat membantu mengidentifikasi masalah sejak dini dan memungkinkan perbaikan sebelum memasuki tahap pengembangan yang lebih maju.


4. Gunakan Alat dan Software yang Tepat

Pilih alat dan software prototyping yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Alat seperti Sketch, Figma, Adobe XD, dan InVision dapat mempermudah pembuatan prototype dengan fitur-fitur interaktif yang diperlukan. 

Pilih alat yang memungkinkan kolaborasi mudah dengan tim dan memfasilitasi pengujian user flow dengan pengguna.


5. Komunikasikan Ide dengan Jelas

Prototype harus dapat digunakan untuk menyampaikan ide dan visi proyek dengan jelas kepada stakeholder, termasuk tim desain, pengembang, dan klien. 

Pastikan prototype mencakup elemen-elemen kunci dan interaksi yang penting untuk dipahami oleh semua pihak. 

Sertakan anotasi atau deskripsi jika diperlukan untuk menjelaskan bagian-bagian penting dari prototype.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Aplikasi Membuat Prototype Desain UI/UX


Ingin Membuat Prototype yang Menarik?

Membuat prototype yang menarik dan efektif adalah langkah penting dalam menciptakan produk digital yang sukses. 

Proses ini membantu tim untuk memahami lebih dalam kebutuhan pengguna, menguji ide-ide, dan mendapatkan umpan balik yang berharga sebelum produk akhir diluncurkan. 

Jika kamu ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam membuat prototype, bergabunglah dengan Bootcamp UI/UX Design dibimbing.id

Di bootcamp ini, kamu akan belajar langsung dari para ahli di bidangnya, mendapatkan pengalaman praktis, dan membangun portofolio yang kuat. 

Ayo, kembangkan kemampuan desainmu dengan konsultasi gratis di sini dan buatlah prototype yang benar-benar memukau!


Referensi

  1. 10 Types of Prototypes (With Explanations and Tips) [Buka]
  2. An introduction to UI prototyping [Buka]


Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!