Contoh Pendidikan Informal di CV & Cara Menulisnya
Farijihan Putri
•
08 November 2024
•
848
Pendidikan informal di CV bisa menjadi kunci untuk membuat profil Warga Bimbingan lebih menonjol dan menarik perhatian perekrut.
Pendidikan informal seperti kursus online, pelatihan singkat, dan sertifikasi spesifik seringkali memberikan keterampilan yang langsung terpakai di dunia kerja.
Tapi, bagaimana cara menulisnya dengan tepat di CV agar tampil profesional dan relevan?
Di artikel ini, MinDi akan membahas tips dan trik untuk menyusun pengalaman pendidikan informal dengan gaya yang efektif, plus cara memasukkannya tanpa membuat CV terlihat berantakan. Yuk, simak!
Kapan Sebaiknya Pendidikan Informal Dicantumkan pada CV?
Pendidikan informal sebaiknya dicantumkan di CV kalau punya relevansi langsung dengan posisi yang kamu incar, Warga Bimbingan!
Misalnya, kalau melamar pekerjaan di bidang desain grafis, sertifikat kursus Adobe atau workshop desain tentu bakal jadi poin plus.
Intinya, masukkan pendidikan informal kalau itu bisa menunjukkan skill spesifik yang dicari perusahaan.
Jangan asal masukin semua kursus yang pernah diikuti, ya! Fokuskan pada yang bikin kalian terlihat lebih kompeten dan siap tempur di bidang tersebut!
Contoh Pendidikan Informal di CV
Sumber: Freepik
Pendidikan informal seperti kursus online, webinar, atau pelatihan mandiri juga bisa jadi nilai jual yang keren di CV, terutama kalau relevan dengan posisi yang kalian incar.
Yuk, langsung cek beberapa contoh cara menulis pendidikan informal di CV biar makin standout!
1. Kursus Online atau Bootcamp
Kursus online dan bootcamp sering diikuti untuk menambah keterampilan praktis dalam waktu singkat.
Nah, ini adalah pilihan yang tepat kalau kamu ingin menunjukkan skill baru atau spesialisasi tambahan yang langsung berguna. Berikut beberapa contohnya:
- Full-Stack Web Development Bootcamp - dibimbing.id
- Menyelesaikan kursus intensif 12 minggu untuk membangun aplikasi web dengan stack lengkap, termasuk teknologi seperti JavaScript, Node.js, dan SQL.
- Digital Marketing Bootcamp- dibimbing.id
- Mengikuti kursus pemasaran digital yang mencakup SEO, konten, dan analisis data pemasaran untuk meningkatkan pemahaman di bidang pemasaran.
- Python for Data Science Bootcamp - dibimbing.id
- Kursus 8 minggu yang berfokus pada penggunaan Python dalam analisis data, data wrangling, dan visualisasi data untuk proyek data science.
2. Webinar atau Seminar
Webinar dan seminar adalah cara yang cepat dan efisien untuk mengikuti tren terbaru atau belajar langsung dari para ahli.
Menyertakan pengalaman ini di CV bisa menunjukkan bahwa kalian proaktif dalam mencari ilmu. Simak contoh penulisannya!
- Seminar Growth Hacking in Business - LinkedIn Learning
- Seminar tentang teknik growth hacking, dihadiri oleh para praktisi untuk meningkatkan skill dalam mengembangkan strategi pertumbuhan bisnis.
- Webinar on AI and Machine Learning Applications - IBM
- Webinar khusus yang membahas aplikasi AI dan machine learning dalam dunia industri, berfokus pada algoritma dasar dan implementasinya.
- SEO & Content Marketing Webinar - SEMrush
- Mengikuti webinar seputar tren terbaru dalam SEO dan strategi pemasaran konten, termasuk analisis kata kunci dan optimasi konten.
3. Workshop
Workshop biasanya lebih mendalam dan penuh praktik. Menuliskannya di CV bisa menjadi cara yang tepat untuk menunjukkan keterampilan praktis yang sudah kalian asah dengan latihan langsung. Berikut contohnya!
- Public Speaking Workshop - Toastmasters
- Mengikuti workshop untuk meningkatkan kemampuan presentasi dan komunikasi di depan umum melalui latihan intensif.
- UI/UX Design Workshop - Dribbble
- Workshop intensif yang berfokus pada desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) dengan proyek langsung di Figma.
- Creative Writing Workshop - Canva
- Meningkatkan keterampilan menulis kreatif melalui workshop khusus yang mencakup teknik storytelling, konten sosial media, dan copywriting.
4. Sertifikasi
Sertifikasi menunjukkan pengakuan formal atas keahlian yang sudah kalian capai.
Menyertakannya di CV bisa menjadi bukti nyata bahwa kalian memiliki keterampilan tertentu. Berikut contoh-contoh sertifikasi yang bisa dimasukkan:
- Google Analytics Certification - Google
- Sertifikasi dalam penggunaan Google Analytics untuk menganalisis lalu lintas situs web, memahami perilaku pengguna, dan mengoptimalkan strategi pemasaran.
- Certified ScrumMaster (CSM) - Scrum Alliance
- Sertifikasi yang menunjukkan pemahaman dalam metode Agile dan kemampuan sebagai Scrum Master dalam tim pengembangan.
- Project Management Professional (PMP) - PMI
- Sertifikasi manajemen proyek yang mengakui keahlian dalam mengelola proyek, baik dari sisi timeline, budgeting, dan koordinasi tim.
5. Pelatihan Mandiri
Pelatihan mandiri adalah bukti kamu gigih dalam belajar sendiri dan punya inisiatif untuk mengasah keterampilan tertentu.
Menuliskannya di CV juga menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri. Berikut beberapa contohnya:
- Belajar Dasar-Dasar Pemrograman Python - YouTube & Coursera
- Memulai belajar pemrograman Python secara mandiri melalui tutorial online untuk memahami dasar-dasar pemrograman, tipe data, dan logika.
- Desain Grafis dengan Canva - YouTube
- Belajar secara mandiri untuk menguasai teknik dasar desain grafis melalui tutorial dan latihan langsung di Canva.
- Fotografi dan Editing Foto - YouTube & Instagram
- Mempelajari dasar-dasar teknik fotografi, pencahayaan, dan editing foto menggunakan software seperti Lightroom secara mandiri.
Baca Juga: Cara Menulis Riwayat Pendidikan di CV yang Baik & Benar
Tips Menulis Pendidikan Informal di CV
Sumber: Freepik
Warga Bimbingan, setelah contoh pendidikan informal di CV, saatnya belajar gimana cara menuliskannya dengan tepat! Yuk, simak beberapa tips berikut biar pendidikan informal kalian tampil maksimal di CV!
1. Fokus Pada yang Relevan
Jangan asal masukin semua kursus yang pernah diikuti, ya! Pilih pendidikan informal yang memang relevan dengan posisi yang kalian lamar.
Misalnya, kalau kamu melamar di bidang marketing, masukkan kursus SEO atau digital marketing, bukan kursus memasak atau DIY home decor.
Perekrut cuma mau tahu hal-hal yang menunjang pekerjaan kalian, jadi jangan buat mereka bingung dengan info yang nggak nyambung.
2. Tuliskan dengan Jelas dan Padat
Warga Bimbingan, saat menulis pengalaman pendidikan informal, gunakan format yang ringkas tapi tetap informatif. Sebutkan nama kursus, institusi, dan fokus keterampilannya.
Misalnya, "Bootcamp Digital Marketing - dibimbing.id: Mempelajari SEO, SEM, dan analisis pemasaran" sudah cukup. Nggak perlu panjang-panjang.
Ingat, CV bukan novel! Singkat, padat, dan tepat sasaran, itu kuncinya.
3. Highlight Pencapaian atau Proyek
Kalau kursus atau pelatihan itu melibatkan proyek atau punya hasil konkret, jangan ragu untuk menonjolkannya!
Contohnya nih, kamu mengikuti kursus desain dan berhasil membuat proyek mini, tuliskan juga di CV.
Misalnya, "Menghasilkan mock-up website sebagai proyek akhir kursus desain UX/UI." Ini bisa menunjukkan bahwa kalian nggak cuma belajar teori, tapi juga praktek. Perekrut pasti lebih tertarik kalau melihat bukti nyata!
Baca Juga: 12 Kursus Digital Marketing Gratis & Bersertifikat Bagi Pemula
Sudah Punya Pendidikan Informal yang akan Dicantumkan di CV?
Nah, Warga Bimbingan, setelah tahu contoh pendidikan informal di CV, saatnya kamu mulai memperkayanya! Kamu bisa mengembangkan karier dan skill kamu dengan join Program Bootcamp dibimbing.id!
Kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan materi paling lengkap, mulai dari data, career development, digital marketing, hingga English class.
Nggak perlu takut ketinggalan, karena di bootcamp ini kamu bisa mengulang kelas secara gratis! Bergabung bersama 3.400+ career shifter yang sudah merasakan manfaatnya dan dukungan dari 700+ hiring partner yang siap menyalurkan ke perusahaan impianmu.
Kalau masih ada yang mau ditanyakan soal pilihan program, karier, atau apa pun, jangan ragu buat konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier yang lebih cerah!
Referensi
- What is informal education? [Buka]
Tags