Churn Rate: Definisi, Esensi, Cara Hitung, & Tips Mengurangi

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
29 May 2024
•
529

Sobat MinDi pernah ngerasa bingung lihat pelanggan yang tadinya setia tiba-tiba berhenti menggunakan layananmu? Yup, situasi ini berkaitan dengan churn rate. Sederhananya, churn rate adalah persentase pelanggan yang meninggalkan layananmu.
Kalau lagi menghadapi masalah ini atau mau mitigasi penurunan pelanggan, mempelajari churn rate adalah hal wajib buatmu! Jangan khawatir! Dalam artikel ini, MinDi bakal kasih penjelasan lengkapnya!
Jadi, baca sampai habis, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Churn Rate?
Churn rate adalah metrik untuk mengukur jumlah pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layananmu dalam periode waktu tertentu.
Mengutip dari Adjust, contohnya bisa berupa persentase pelanggan yang berhenti berlangganan atau menghapus aplikasi dalam periode satu bulan.
Maka dari itu, tingkat churn harus dipahami karena menunjukkan seberapa banyak pelanggan yang hilang. Dilansir dari Investopedia, makin tinggi tingkat churn, maka semakin banyak pula pelanggan yang tinggalkan layanan atau produkmu.
Agar bisnis bisa terus berkembang seorang pengusaha harus memastikan bahwa jumlah pelanggan baru yang didapatkan lebih besar dari yang pergi.
Selain menghitung jumlah pelanggan yang hilang, tingkat churn juga membantu perusahaan mengevaluasi retensi konsumen. Dengan pemahaman ini, perusahaan bisa mencari cara untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi tingkat churn.
Kenapa Churn Rate Penting?
Tingkat churn penting karena bisa memberi gambaran jelas tentang kualitas bisnismu. Jika hasilnya tinggi, itu berarti banyak pelanggan yang berhenti menggunakan layanan atau produkmu.
Situasi tersebut bisa jadi pertanda bahwa konsumen kurang puas dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Maka dari itu, seorang pengusaha wajib mengerti tingkat churn bisnisnya.
Berikut adalah alasannya:
Memahami Apakah ROI Sudah Maksimal
Menurut artikel Adjust, tingkat churn tinggi menunjukkan bahwa kamu menghabiskan banyak uang untuk menarik pelanggan baru. Akan tetapi, kamu tidak mendapatkan pengembalian investasi (ROI) yang maksimal.
Membandingkan Bisnis dengan Kompetitor
Dengan pemahaman tingkat churn, kamu bisa membandingkan bisnismu dengan kompetitor untuk menilai apakah jumlah yang kamu alami masih dalam batas wajar.
Mengambil Keputusan Strategis
Dengan perhitungan tingkat churn yang mudah, kamu bisa mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan strategis dengan cepat.
Singkatnya, tingkat churn adalah indikator penting untuk menilai kepuasan pelanggan dan kesehatan bisnismu secara keseluruhan. Dengan memantau dan mengelolanya dengan baik, kamu bisa jaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Berapa Churn Rate yang Baik?
Persentase tingkat churn yang baik secara ideal adalah nol. Ini menunjukkan bahwa tidak apada pelanggan yang berhenting menggunakan layananmu. Akan tetapi, ini hampir mustahil dicapai dalam kenyataan.
Pasalnya, selalu ada alasan mengapa pelanggan berhenti berlangganan. Alasannya bisa berupa kebutuhan yang berubah atau penemuan alternatif yang lebih baik.
Maka dari itu, membandingkan tingkat churn bisnis dengan kompetitor di industri yang sama adalah hal penting.
Dilansir dari Investopedia, analisis kompetitor bisa membantu kamu memahami apakah tingkat churn bisnismu masih dalam batas wajar atau perlu perhatian khusus.
Setiap industri memiliki model bisnis yang berbeda, sehingga tingkat churn yang dianggap baik bisa bervariasi. Misalnya, di industri SaaS tingkat churn yang dianggap baik mungkin berbeda dengan di industri retail atau game.
Di samping itu, kamu juga perlu pertimbangkan umur bisnismu. Bisnis baru biasanya memiliki tingkat churn yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan bisnis baru masih dalam proses menemukan dan mempertahankan pelanggan setia.
Sementara itu, bisnis yang sudah matang mungkin punya tingkat churn yang lebih stabil. Jadi, berapa churn rate yang baik?
Well, jawabannya tergantung pada industri dan tahap perkembangan bisnismu. Dengan memahami dan membandingkan tingkat churn dengan standar industri, kamu bisa tahu apakah ada perubahan yang perlu dilakukan untuk tingkatkan retensi pelanggan.
Apakah Churn Rate Tinggi Bagus?
Seperti penjelasan di atas, tingkat churn menandakan bahwa jumlah pelangganmu berkurang. Jadi, tingginya tingkat churn biasanya bukan pertanda bagus. Ini menunjukkan bahwa bisnis kehilangan banyak pelanggan dibanding jumlah yang didapatkan.
Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Misalnya, produk yang ditawarkan kurang memuaskan, pelayanan pelanggan buruk, atau faktor negatif lainnya.
Jika tingkat churn tinggi, artinya ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam bisnismu. Mungkin produk atau layananmu pelu ditingkatkan, atau mungkin caramu berinteraksi dengan pelanggan harus diperbaiki.
Bagaimana Cara Menghitung Churn Rate?
Menghitung tingkat churn sebenarnya cukup sederhana. Langkah pertama untuk menghitungnya adalah menentukan apa yang ingin diukur. Apakah kamu mau menghitung pengguna yang tidak aktif, menghapus aplikasi, atau yang membatalkan langganan?
Selanjutnya, pilih periode waktu yang ingin digunakan. Kamu bisa menghitung tingkat churn, tahunan, bulanan, atau periode lainnya.
Berikut adalah formula dasar untuk menghitung tingkat churn:
Hitung jumlah pelanggan yang berhenti menggunakan layananmu dalam periode waktu tertentu.
Bagilah jumlah tersebut dengan jumlah pelanggan yang kamu miliki di awal periode tersebut.
Berikut adalah contoh perhitungannya:
Kamu punya 100 pelanggan di awal bulan dan 10 dari mereka berhenti berlanggan selama bulan tersebut. Maka, perhitungannya adalah:
Jadi, tingkat churn di bulan tersebut sebesar 10%
Bagaimana Cara Mengurangi Churn Rate?
Mengurangi churn rate bisa dilakukan dengan berapa langkah yang sederhan namu efektif. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu kerjakan untuk mengurangi tingkat churn bisnismu:
Analisis Churn Rate untuk Memahami Masalah: Pelajari apa yang menyebabkan ini. Apakah pengguna merasa layanan/produk kurang memuaskan? Atau, apakah fitur yang ditawarkan kurang optimal?
Lakukan Perbaikan: Setelah mengetahui masalahnya, kamu bisa mulai perbaikan. Misalnya, meningkatkan UX agar lebih mudah digunakan dan menarik. Atau, mengiptimalkan fitur yang ada sesuai kebutuhan pengguna.
Personalisasi: Kamu bisa buat konten yang lebih sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna. Ini bisa membuat mereka merasa lebih diperhatikan. Bila perlu, lakukan juga penyesuaian harga.
Bandingkan Tingkat Churn Bisnismu dengan Kompetitor: Ini bisa menjadi acuan untuk melihat apakah tingkatnya masih dalam batas wajar atau perlu perbaikan lanjut.
Kurangi Churn Rate dengan Belajar Digital Marketing di Dibimbing.id
Itulah penjelasan lengkap tentang churn rate. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa churn rate adalah indikator penting untuk menilai kesehatan bisnis dan kepuasan pelanggan.
Untuk mengurangi churn rate, Sobat MinDi tentunya harus menerapkan strategi pemasaran yang baik, terutama di platform digital.
Nah, kalau mau menguasai strategi pemasaran digital untuk kembangkan bisnismu dan mengurangi churn rate, MinDi rekomendasikan untuk ikut Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id.
Lewat program ini, kamu bakal diajarin semua hal yang berkaitan dengan pemasaran digital. Mulai dari dasar hingga praktiknya dengan real-case project.
Program ini juga dirancang dengan kurikulum yang ramah bagi pemula. Jadi, kamu dijamin bisa mengikuti kelasnya meski belajar dari nol.
Di samping itu, program ini juga memberikan jaminan pekerjaan bagi pesertanya. Hal ini sudah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang berhasil mendapatkan pekerjaan seusai program selesai. Gimana? Menarik, kan?
Yuk, daftarkan dirimu di sini dan bangun kemampuan digital marketing bersama Dibimbing.id!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Bagaimana Churn Rate Terkait dengan Pemasaran Digital?
Dalam pemasaran digital, churn rate digunakan untuk mengukur efektivitas strategi retensi pelanggan. Dengan analisis churn rate, perusahaan bisa menentukan mana yang perlu diperbaiki.
Mulai dari mengubah strategi pemasaran, meningkatkan kampanye retensi, hingga memperbaiki pengalaman pengguna untuk menjaga pelanggan tetap setia.
2. Apakah Semua Industri Memiliki Churn Rate yang Sama?
Tidak, setiap industri memiliki model bisnis berbeda dan tingkat churn rate yang dapat diterima juga berbeda. Penting untuk membandingkan churn rate-mu dengan rata-rata industri untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang performa bisnis.
Referensi
Tags

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.