10 Cara Membuat Karya Ilmiah Profesional, Pasti Dosen Kagum!
Muthiatur Rohmah
•
28 August 2024
•
998
Hai, Warga Bimbingan! Kamu lagi pusing mikirin cara membuat karya ilmiah yang profesional sampai bikin dosen kagum?
Menulis karya ilmiah memang bukan hal yang mudah, kamu harus memperhatikan struktur hingga gaya penulisannya.
Nah, agar kamu nggak makin bingung, yuk simak beberapa cara membuat karya ilmiah yang tepat dan benar berikut ini. Ikuti step by stepnya agar proses penulisan karya ilmiah jadi lebih mudah!
Apa itu Karya Ilmiah?
Warga Bimbingan, sebelum kita mulai membahas tentang cara membuat karya ilmiah, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud dengan karya ilmiah secara lengkap berikut ini.
Karya ilmiah adalah tulisan yang disusun berdasarkan penelitian atau kajian dengan tujuan menyampaikan hasilnya secara sistematis dan objektif sesuai kaidah akademik.
Dalam karya ilmiah, semua informasi yang kamu sampaikan harus berdasarkan fakta, data yang valid, dan pastinya bisa dipertanggungjawabkan.
Jadi, nggak boleh asal nulis atau ngarang-ngarang, ya! Semuanya harus terstruktur dengan baik, mulai dari pendahuluan, metode penelitian, hasil, sampai kesimpulan.
Intinya, karya ilmiah ini bertujuan untuk ngasih kontribusi nyata ke dunia pengetahuan. Jadi, kalau mau bikin karya ilmiah, pastikan kamu siap dengan data dan argumen yang kuat!
Baca Juga: 10 Contoh Rumusan Masalah Karya Ilmiah Profesional, Bikin Kagum!
10 Cara Membuat Karya Ilmiah Professional, Stepnya Mudah & Nggak Ribet!
Warga Bimbingan nggak boleh asal dalam menulis karya ilmiah, semua harus ada panduan yang jelas, sebab karya ilmiah yang dibuat harus bisa dipertanggungjawabkan isinya.
Nah, agar kamu bisa menulis karya ilmiah dengan tepat, yuk simak 10 cara membuat karya ilmiah professional berikut ini. Ikuti step by stepnya ya!
1. Tulis Vision Statement
Pertama-tama, kamu harus bisa menjelaskan inti dari karya ilmiahmu dalam satu kalimat. Ibaratnya, ini kayak tagline yang bakal jadi pegangan kamu selama nulis.
Kamu harus bisa merumuskan apa sih pesan utama dari penelitian. Kalo belum bisa, berarti kamu belum siap buat nulis. Setelah itu, tentukan jurnal mana yang mau kamu tuju, karena setiap jurnal punya gaya dan aturan yang beda-beda.
Contohnya:
Penelitian ini mengungkapkan bagaimana penerapan teknologi AI dalam deteksi dini kanker dapat meningkatkan akurasi diagnosis hingga 95%. … |
2. Jangan Mulai Menulis Karya Ilmiah dari Awal
Biasanya, orang mikir buat mulai nulis karya ilmiah dari abstrak atau pendahuluan, tapi ini nggak selalu efektif.
Sebab, sering kali alur penelitian bisa berubah seiring waktu. Jadi, lebih baik kamu nulis bagian ini nanti setelah semua bagian lain udah selesai biar nggak perlu bolak-balik revisi.
3. Buat Storyboard Figures-nya Dulu
Gambar atau grafik di karya ilmiah itu ibarat tulang punggung yang bakal bantu pembaca ngerti penelitian.
Mulai dengan nyusun semua data kamu dalam bentuk visual, dan atur mereka dalam urutan yang logis. Ini bisa kamu lakuin pake software kayak PowerPoint atau Prezi.
Dengan menyusun figure-figure ini dulu, kamu bisa ngeliat apakah ada data yang kurang atau nggak nyambung, dan pastinya, kamu jadi punya panduan buat nulis bagian lainnya.
4. Tulis Bagian Metode Penelitian
Bagian metode penelitian ini mungkin keliatan gampang, tapi justru paling penting buat ditulis dengan akurat.
Di sini, kamu harus ngejelasin semua langkah yang kamu lakuin selama penelitian, mulai dari setup sampai protokol yang kamu pakai. Ingat, bagian ini cuma buat ngejelasin apa yang kamu lakuin, bukan buat ngebahas hasil.
Contohnya:
Kami menggunakan model deep learning berbasis CNN untuk memproses gambar-gambar radiologi. Dataset yang digunakan berasal dari rumah sakit XYZ, dengan total 10.000 gambar. … |
5. Tulis Hasil Penelitian
Sekarang saatnya menulis bagian apa yang kamu temukan dari penelitian. Biasanya, bagian hasil dan diskusi digabung, jadi kamu bisa langsung ngejelasin hasilnya sambil mulai menginterpretasikan data.
Mulai dengan ngejelasin tiap figure satu per satu, terus kasih tau kenapa hasil ini penting buat hipotesis kamu dan bagaimana kaitannya dengan penelitian lain di bidang yang sama.
Contohnya:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model AI yang dikembangkan mampu meningkatkan akurasi diagnosis sebesar 95%, yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional dengan akurasi 80%. Ini menunjukkan bahwa teknologi AI dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam dunia medis. … |
6. Tulis Kesimpulan Karya Ilmiah
Di bagian ini, kamu cuma perlu ngerangkum apa yang sudah kamu tulis. Fokus di temuan paling penting dari penelitian, dan tekankan kenapa ini penting.
Tutup dengan hal paling penting yang kamu pengen pembaca inget dari karya ilmiah, yang biasanya adalah vision statement kamu.
Contohnya:
Penelitian ini membuktikan bahwa teknologi AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan akurasi diagnosis kanker. Penggunaan AI tidak hanya efisien, tetapi juga dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dengan deteksi yang lebih cepat dan akurat. … |
7. Baru Tulis Pendahuluan Penelitian
Sekarang setelah semua bagian karya ilmiah sudah selesai, kamu bisa mulai menulis pendahuluan. Pendahuluan ini kayak pembukaan dalam cerita fiksi, di mana kamu ngenalin latar belakang masalah, ngebahas penelitian-penelitian sebelumnya, dan ngejelasin hipotesismu. Referensi-referensi penting biasanya ada di bagian ini.
Contohnya:
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Deteksi dini sangat krusial dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Penelitian ini berfokus pada pengembangan model AI untuk membantu proses diagnosis dini. … |
8. Susun Referensi Penelitian
Pastikan kamu pake software manajemen referensi yang bagus buat nyusun daftar pustaka seperti Mendeley.
Referensi penelitian itu penting buat ngasih sumber tambahan buat pembaca, mendukung pernyataan yang nggak umum, dan ngasih kredit ke peneliti lain yang sudah berkarya sebelum kamu.
Contohnya:
Smith, J. (2019). Application of AI in Medical Diagnosis. Journal of Medical Innovations, 15(3), 200-215. |
9. Tulis Abstrak Karya Ilmiah
Abstrak itu ibarat elevator pitch buat karya ilmiahmu. Kamu cuma punya 150–300 kata buat ngejelasin pentingnya penelitian, tantangan yang kamu hadapi, solusi yang kamu tawarkan, dan dampak masa depannya.
Pastikan abstrak padat, jelas, dan menarik, karena ini yang pertama kali dilihat orang di mesin pencari.
Contohnya:
Penelitian ini mengkaji penggunaan teknologi AI dalam diagnosis dini kanker, dengan hasil menunjukkan peningkatan akurasi hingga 95%. Temuan ini berpotensi merevolusi praktik medis dengan deteksi yang lebih cepat dan akurat. … |
10. Judul Penelitian Ditulis Terakhir
Judul penelitian itu harus mencerminkan esensi dari karya ilmiahmu. Pikirin kata kunci apa yang bakal dicari orang kalo mereka tertarik sama topik, dan pastikan kata-kata itu ada di judulmu. Jadi, judul yang keren itu penting banget buat ningkatin visibility karyamu.
Contohnya:
Peningkatan Akurasi Diagnosis Kanker dengan Penerapan Teknologi AI: Studi Kasus di Rumah Sakit XYZ |
Dengan langkah-langkah ini, karya ilmiahmu dijamin bakal lebih terstruktur, profesional, dan pastinya lebih mudah dipahami oleh pembaca. Selamat menulis, Warga Bimbingan!
Baca Juga: 10 Struktur Karya Ilmiah yang Tepat, Mahasiswa Wajib Tahu!
Sudah Paham Cara Membuat Karya Ilmiah yang Tepat & Profesional?
Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan mengenai cara membuat karya ilmiah profesional yang tepat dan efektif dengan langkah dan panduan yang mudah dan praktis.
Dengan baca artikel ini sampai habis, Warga Bimbingan dijamin dapat menulis karya ilmiah profesional yang pastikan bikin dosen atau guru terkagum-kagum!
Warga Bimbingan, selain menulis karya ilmiah, seorang mahasiswa harus memperhatikan skill dan potensi mereka sejak dini, dengan melatih skill tersebut, mahasiswa akan mampu menghadapi dunia kerja kelak.
Pihak universitas atau sekolah wajib memperhatikan ini, dengan adanya pelatihan intensif mahasiswa, SDM dan lulusan akan berkualitas yang tentunya akan berdampak baik bagi universitas.
Ikuti bimbingan persiapan karir dibimbing.id, sebuah pelatihan atau kursus intensif bagi mahasiswa yang fokus mempersiapkan skill dan potensi mereka agar siap menjalani dunia karir secara profesional.
Kelas dibimbing.id selalu didampingi para mentor berpengalaman dan profesional, sehingga pembelajaran berjalan inovatif. Dengan LSM yang canggih, peserta dapat mengakses pembelajaran dimanapun dan kapanpun.
Tunggu apalagi? Segera daftarkan universitas Anda di sini! Jangan khawatir, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi mahasiswa Anda.
Reference:
- 10 Simple Steps to Writing a Scientific Paper - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.