dibimbing.id - Cara Membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect

Cara Membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

01 June 2023

•

19900

Image Banner

Pembuatan Class Diagram adalah langkah fundamental dalam pengembangan software. Tujuannya untuk memahami dan mendokumentasikan struktur sistem. Oleh sebab itu, developer harus paham cara membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect.


Ada beberapa langkah dasar yang harus dikuasai mengenai cara membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!



Apa itu Class Diagram?


Sebelum pahami cara membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect, mari pelajari konsep diagram ini dulu! Class Diagram adalah salah satu tipe diagram dalam Unified Modeling Language (UML). 


Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Penggambarannya dilakukan dengan menunjukkan sistem itu sendiri terdiri dari apa.


Komponennya bisa berupa kelas-kelas, atribut, metode, dan hubungan antara objek. Lebih lanjut, diagram ini berperan penting dalam pemodelan objek-orientasi. Ini karena diagram kelas menyediakan pandangan tingkat tinggi dari desain aplikasi atau sistem.


Pandangan tersebut memungkinkan para pengembang dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memahami arsitektur sistem sebelum pengembangan dimulai.



Apa Itu Enterprise Architect?



Sebelum pahami cara membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect, mari pelajari konsep software ini dulu! Enterprise Architect adalah alat pemodelan visual dan desain yang dikembangkan oleh Sparx System. Pengembangannya berbasi pada spesifikasi UML OMG. 


Selain itu, software ini mendukung desain dan konstruksi sistem software, serta pemodelan proses bisnis dan domain industri. Umumnya, ini digunakan oleh bisnis dan organisasi untuk memodelkan arsitektur sistem mereka.


Selain itu, ini juga digunakan untuk mengelola implementasi model tersebut sepanjang siklus hidup pengembangan aplikasi.


Baca Juga: Use Case Diagram Beserta Seluk Beluknya yang Perlu Dipahami



Fitur-Fitur  Enterprise Architect


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, software ini adalah alat yang sangat membantu para web developer. Dalam software ini, ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung berbagai aspek pengembangan sistem dan manajemen proyek. 


Berikut adalah beberapa fiturnya:


  • Requirements Management: Mengelola kebutuhan dengan dokumentasi yang disesuaikan, pelacakan, dan traceability.

  • Business Model and Analysis: Mendukung pemodelan proses bisnis menggunakan UML, BPMN, dan lainnya untuk analisis bisnis.

  • Simulation: Simulasi diagram perilaku seperti state machine dan diagram interaksi untuk analisis dan validasi.

  • System Development: Mendukung pengembangan sistem dengan transformasi model-driven, reverse engineering, dan code generation.

  • Wireframing: Memungkinkan pembuatan wireframe untuk aplikasi web dan mobile.

  • Test Management: Manajemen pengujian kode dengan integrasi xUnit dan Testpoint testing.

  • Visual Execution Analysis: Analisis eksekusi visual melalui profiling dan generasi diagram sequence.

  • System Engineering: Pemodelan SysML untuk sistem engineering dan code generation.

  • Data Modeling: Mendukung pemodelan data dari konseptual hingga fisik, termasuk forward dan reverse engineering database.

  • Project and Change Management: Manajemen proyek dan perubahan melalui alokasi sumber daya, pelacakan, dan audit.

  • Integration with Other Tools: Integrasi dengan alat lain seperti DOORS, Jira, dan alat manajemen siklus hidup aplikasi lainnya.


Baca Juga: Panduan Cara Membuat Use Case Diagram




Cara Membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect


Ada beberapa langkah untuk menerapkan cara membuat Class Diagram dengan Enterprise Architect. Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan:


  1. Pertama, buka Enterprise Architect dan buat proyek baru.

  2. Buat model baru dengan memilih jenis diagram, dalam kasus ini, kamu bisa pilih Class Diagram.




Source: YouTube


3. Tambahkan kelas ke dalam diagram dengan menggunakan toolbox dan tarik elemen kelas ke area kerja.



Source: YouTube

4. Tentukan atribut dan operasi untuk tiap kelas dengan mengklik dua kali pada kelas dan mengisi detailnya.


Source: YouTube


5. Definisikan hubungan antar kelas, seperti asosiasi atau pewarisan. Ini bisa dilakukan dengan menggambar garis hubungan antara kelas



Source: YouTube

Source: YouTube

Source: YouTube

6. Simpan dan ekspor diagram setelah selesai.

Itulah cara membuat Class Diagram dengan Enterprise Architecture yang bisa kamu terapkan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, software ini memiliki berbagai manfaat untuk development dan tidak terbatas pada pembuatan diagram saja.


Berbicara tentang development, MinDi punya rekomendasi program untuk kamu yang tertarik berkarir di bidang ini. Bagi yang tertarik, kamu bisa ikuti Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Program ini cocok buat siapapun yang mau belajar web development.


Kurikulum pembelajarannya beginner-friendly. Sehingga, kamu yang beralih karir dan baru mulai pun bisa ikut tanpa kesusahan. Di samping itu, pembelajaran lengkap juga bisa kamu dapatkan di sini!


Kamu belajar teori dasar, tools penunjang, hingga praktik dengan real-case project. Intinya, kamu bakal dibimbing sampai jadi di sini! So, tunggu apa lagi? Segera gabung dan ambil langkah pertama untuk berkarir di web development bareng Dibimbing.id!

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!