Apa Tujuan Utama dari Pembuatan Desain Interface?

Nadia L Kamila

•

13 December 2023

•

12070

Image Banner

Semua produk teknologi digital yang berfungsi dengan baik tak lepas dari desain interface yang menunjang penggunaannya. Tujuan utama dari pembuatan desain interface adalah supaya pengguna bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik.

Kali ini MinDi akan mengajak kamu untuk membahas tentang tujuan dari desain user interface dan apa saja kriteria yang dibutuhkan.


Mengenal Desain UI Interface


Desain user interface adalah tampilan dan pengaturan pada aplikasi, website atau software agar perangkat tersebut mudah digunakan oleh penggunanya. Tanpa UI, maka kamu tidak bisa menggunakan perangkat secanggih apapun.

Contohnya seperti saat kamu mengirim chat di WhatsApp, kamu bisa memahami bagaimana cara mengirim tulisan, pesan suara, hingga gambar dari tampilan icon dan desainnya. Seluruh tampilan dari aplikasi WhatsApp itulah yang disebut sebagai UI atau User Interface.

Tanpa adanya UI, kamu harus memasukkan kode perintah menggunakan bahasa pemrograman untuk bisa mengoperasikan WhatsApp. Tentu hal ini sangat ribet dan tidak praktis bukan?

Sehingga adanya desain interface bertujuan untuk membuat interaksi antara pengguna dan teknologi menjadi lebih mudah, efisien, dan menyenangkan. Kamu pun bisa mengakses berbagai teknologi dan produk digital untuk menyelesaikan pekerjaan dengan mudah.


Tujuan Utama dari Pembuatan Desain Interface Adalah


Setelah memahami apa itu desain user interface, saatnya memahami tiga tujuan utama dari pembuatan desain interface adalah sebagai berikut:


1. Memudahkan Penggunaan / Usability


Tujuan desain interface adalah untuk membuat aplikasi atau website mudah digunakan oleh pengguna. Oleh karena itu, seorang desainer UI wajib menyederhanakan navigasi, membuat tata letak desain yang intuitif dan memastikan elemen-elemen pentingnya mudah diakses oleh pengguna. 

Desain interface yang baik akan memudahkan pengguna untuk menyelesaikan tugas mereka dengan cepat dan efisien, tanpa perlu menghabiskan waktu untuk memahami cara kerja sistem.


2. Meningkatkan Pengalaman Pengguna / User Experience


Desain interface yang menarik secara visual bisa meningkatkan kepuasan dalam pengalaman penggunanya. Oleh karena itu, seorang desainer UI harus memperhatikan pemilihan warna, font yang tepat hingga tata letak elemen visual yang harmonis. 

Desain yang tata letak visualnya menarik akan membuat pengguna merasa nyaman untuk berinteraksi lebih lanjut dengan platform yang ia gunakan.


3. Mendukung Aksesibilitas dan Inklusivitas


Desain interface harus dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau sensorik. 

Maka, desain UI wajib mempertimbangkan aspek-aspek seperti kontras warna yang cukup untuk pengguna dengan penglihatan terbatas, ukuran teks yang dapat disesuaikan hingga navigasi yang dapat diakses melalui keyboard untuk orang yang tidak dapat menggunakan mouse. 

Dari ketiga tujuan utama desain interface di atas, ternyata peranan desain interface dalam platform digital ini sangat penting. Oleh karena itu, profesi sebagai desainer UI sangat banyak dibutuhkan di perusahaan digital dan memiliki peluang yang sangat besar dalam dunia kerja.

Jika Sobat MinDi tertarik mendesain produk digital yang bermanfaat, yuk belajar bareng di Bootcamp UIUX/Product Design dari Dibimbing.id! 


Kriteria Desain Interface yang Memenuhi Tujuan


Desain interface yang baik memenuhi beberapa kriteria penting untuk memastikan pengalaman pengguna yang efektif dan menyenangkan. 


1. Ketergunaan (Usability)


Desain interface harus dirancang sedemikian rupa agar pengguna mampu memahami cara pemakaiannya tanpa memerlukan banyak instruksi. Elemen-elemen seperti menu, tombol, dan ikon harus ditempatkan secara logis dan mudah diidentifikasi oleh pengguna.

Hal ini diperlukan supaya pengguna bisa melakukan tugas-tugas dengan cepat dan efisien. Misalnya kamu ingin memproses checkout di aplikasi e-commerce, maka desain yang baik akan meminimalkan langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk menyelesaikan pembelian.

Selain itu, desain juga harus terintegrasi dengan sistem error handling yang baik. Misalnya jika terjadi error dalam proses checkout, maka sistem harus memberikan pesan eror dan petunjuk untuk memperbaikinya. 

Sehingga saat terjadi error dalam proses checkout, Sobat MinDi bisa memahami penyebab error dan memperbaikinya tanpa merasa frustasi.


2. Konsistensi


Desain interface harus konsisten dalam penggunaan warna, font hingga letak tombol dan menu untuk memudahkan pengguna mempelajari cara menggunakan aplikasi atau website.

Selain itu, elemen yang digunakan juga harus mengikuti konvensi dan standar yang telah diterima luas dalam desain interface. Contohnya seperti simbol untuk menu, pencarian hingga pengaturan untuk membantu pengguna mengenali fungsi-fungsi tersebut dengan cepat.

Jika terdapat beberapa produk atau layanan, maka konsistensi desain di antara produk harus diperhatikan. Konsistensi ini bisa memperkuat merek dan membuat pengguna lebih mudah beradaptasi dengan produk lainnya.

Sebagai contoh, Sobat MinDi terbiasa menggunakan Shopee melalui aplikasi di smartphone. Jika suatu saat kamu mengakses Shopee melalui website, kamu bisa mengaksesnya dengan mudah karena tata letaknya sama. 


3. Aksesibilitas


Seluruh desain interface harus dapat diakses oleh seluruh penggunanya. Hanya saja, terkadang ada beberapa pengguna yang memiliki keterbatasan fisik, sensorik, atau kognitif. Oleh karena itu, desainer UI harus mempertimbangkan aksesibilitas dari desainnya

Salah satunya dengan menggunaan warna dan ukuran font yang tepat supaya teks dapat dibaca dengan mudah oleh semua orang, termasuk pengguna dengan penglihatan terbatas.


4. Estetika


Jika berbicara tentang desain, tentunya interface harus memiliki tampilan yang menarik dengan pemilihan warna, gambar, dan elemen visual lainnya yang menyenangkan secara estetika.

Tentunya estetika yang dimaksud haruslah mempertimbangkan target audiens dan merek perusahaan. Misalnya, desain untuk aplikasi belajar anak-anak akan sangat berbeda dari desain untuk aplikasi perbankan. 

Seorang desainer UI juga harus menghindari desain yang terlalu kompleks, dimana terlalu banyak elemen visual dapat mengganggu pengguna. Maka, penting untuk menemukan keseimbangan antara estetika dan fungsionalitas.


5. Responsivitas


Saat ini, pengguna bisa mengakses produk digital dari berbagai perangkat. Maka desain UI haruslah responsif dan berfungsi dengan baik di berbagai ukuran layar dan perangkat desktop maupun smartphone. 

Desain tata letak, gambar dan teks harus menyesuaikan secara otomatis untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal di setiap perangkat. Akan sangat tidak nyaman jika tampilan di laptop dapat dibaca dengan nyaman, tapi saat dibuka di HP tampilannya terpotong.

Responsivitas juga mencakup waktu muat yang cepat di berbagai perangkat. Waktu pemuatan ini sangat penting untuk mempertahankan perhatian pengguna dan mengurangi tingkat bounce rate. Kamu tentunya akan bete saat membuka aplikasi yang lemot dan tidak responsif.


6. Kejelasan dan Kesederhanaan


Interface haruslah menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh penggunanya. Hindari jargon teknis yang bisa membingungkan bagi pengguna awam.

Desain UI juga harus mendukung navigasi yang intuitif. Pengguna harus dapat menemukan apa yang mereka cari dengan sedikit usaha dan tanpa merasa bingung.


7. Feedback yang Cepat dan Jelas


Saat pengguna melakukan suatu aksi, misalnya mengklik tombol atau mengisi formulir, maka mereka harus segera mendapat feedback. Feedback ini bisa berupa animasi, pesan atau perubahan visual yang menunjukkan bahwa aksi telah diterima dan diproses.

Jika terjadi kesalahan, maka pengguna harus diberikan pesan yang yang jelas dan bagaimana cara memperbaikinya. Misalnya saat kamu mengirim pesan di WhatsApp, tanda centang dua adalah feedback bahwa pesan kamu terkirim sedangkan tanda jam kota menunjukkan bahwa pesanmu terdelay karena gangguan. 

Untuk tindakan penting yang tidak dapat direvisi, seperti menghapus file atau menghapus akun harus ada konfirmasi dari pengguna. Adanya konfirmasi ini membantu mencegah kesalahan klik dan memberikan kontrol kepada pengguna untuk memperbaikinya.


8. Efisiensi


Kriteria desain interface yang terakhir adalah meminimalkan langkah dan usaha yang dilakukan pengguna untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin. Salah satunya dengan menyediakan shortcut atau fitur otomatisasi untuk tugas yang sering dilakukan

Efisiensi juga bisa dilakukan dengan .memberikan opsi untuk kustomisasi atau mengingat preferensi pengguna untuk penggunaan di masa mendatang. Hal ini diperlukan sehingga mereka tidak perlu mengulangi langkah yang sama setiap kali menggunakan aplikasi atau website.

Nah itulah beberapa kriteria supaya tujuan utama dari pembuatan desain interface adalah suatu hal yang bisa dicapai. 

Jika Sobat MinDi tertarik untuk mempelajari lebih dalam seputar desain UI dari produk digital, Dibimbing.id memiliki program Bootcamp UIUX/Product Design yang bisa kamu ikuti.

Bootcamp ini merupakan program pelatihan intensif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam membuat desain aplikasi seluler ataupun desain situs web. Selama proses belajar, kamu akan mengerjakan banyak project dan bisa kamu jadikan sebagai portofolio agar dilirik oleh perusahaan ternama! 

Yuk daftar sekarang dan gunakan seat mu sebelum kehabisan kuota untuk batch selanjutnya!




Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.