dibimbing.id - Apa Itu Network Engineer? Tugas, Skill, dan Perannya

Apa Itu Network Engineer? Tugas, Skill, dan Perannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

06 October 2025

225

Image Banner

Network engineer adalah profesi penting di dunia IT yang sering bikin penasaran Warga Bimbingan, terutama saat mencari tahu apa itu network engineer secara lebih jelas. MinDi bakal bahas dengan bahasa simpel biar lebih mudah dipahami.

Tugas utamanya menjaga jaringan komputer tetap aman, stabil, dan lancar. Bayangin aja, tanpa mereka komunikasi data di perusahaan bisa berantakan.

Profesi ini jadi salah satu yang paling dicari di era digital. Yuk, simak sampai akhir supaya Warga Bimbingan makin paham peran network engineer dan skill yang dibutuhkan.

Baca juga: 12 Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus Jaringan Komputer


Apa Itu Network Engineer?

Network Engineer adalah seorang profesional IT yang fokus pada perancangan, pembangunan, dan pengelolaan jaringan komputer agar tetap stabil serta aman digunakan. 

Mereka memastikan konektivitas antar perangkat dan sistem berjalan lancar sehingga komunikasi data dalam perusahaan tidak terganggu. 

Profesi ini juga mencakup pemantauan, pemecahan masalah, hingga penguatan keamanan jaringan dari berbagai potensi ancaman. 

Dengan kata lain, Network Engineer adalah tulang punggung yang membuat infrastruktur digital perusahaan tetap andal di era serba online.

Baca juga: Virtual Machine (VM): Definisi, Fungsi, Jenis, & Cara Kerja


Tugas dan Tanggung Jawab Network Engineer

Network engineer punya peran vital dalam menjaga jaringan perusahaan tetap stabil dan aman. 

Tanggung jawab mereka mencakup banyak aspek, mulai dari perancangan hingga pemeliharaan. Berikut 5 tugas utama yang harus dipahami:


1. Merancang Infrastruktur Jaringan

Seorang network engineer bertanggung jawab penuh untuk merancang infrastruktur jaringan yang sesuai kebutuhan bisnis, mulai dari menentukan topologi, memilih perangkat keras, hingga menetapkan standar komunikasi antar sistem. 

Perancangan ini tidak bisa sembarangan karena menyangkut kelancaran seluruh aktivitas perusahaan. Dengan desain yang tepat, risiko gangguan jaringan bisa diminimalkan.


2. Mengkonfigurasi Perangkat Jaringan

Tugas konfigurasi meliputi pengaturan router, switch, firewall, hingga server agar semua perangkat bisa terhubung secara aman dan efisien. 

Proses ini membutuhkan ketelitian tinggi karena kesalahan kecil bisa berdampak besar. Hasilnya, jaringan bisa berjalan sesuai kebutuhan perusahaan.


3. Memantau dan Memelihara Kinerja Jaringan

Network engineer juga wajib melakukan pemantauan rutin terhadap trafik, kapasitas bandwidth, hingga stabilitas jaringan untuk memastikan tidak ada kendala yang mengganggu produktivitas. 

Pemeliharaan ini biasanya melibatkan penggunaan tools monitoring khusus. Dengan langkah ini, perusahaan bisa terhindar dari downtime yang merugikan.


4. Troubleshooting Gangguan Jaringan

Ketika jaringan mengalami error, network engineer menjadi orang pertama yang harus turun tangan menganalisis masalah hingga menemukan solusi cepat. 

Mereka menggunakan teknik uji coba koneksi, analisis log, atau perbaikan konfigurasi. Kecepatan dan ketepatan troubleshooting sangat menentukan agar bisnis tidak berhenti lama.


5. Menjaga Keamanan Data Jaringan

Keamanan menjadi fokus utama karena serangan siber semakin canggih, sehingga network engineer harus menyiapkan firewall, sistem enkripsi, serta kebijakan keamanan internal yang ketat. 

Perlindungan ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga tentang menjaga reputasi perusahaan. Jika sistem aman, kepercayaan pelanggan pun tetap terjaga.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Adalah: Pengertian, Manfaat & Contohnya


Skill yang Harus Dimiliki Network Engineer

Sumber: Canva

Agar mampu bekerja secara efektif, seorang network engineer perlu menguasai keterampilan teknis inti yang berkaitan langsung dengan pengelolaan dan pemeliharaan jaringan. Berikut adalah 7 skill penting yang wajib dimiliki:

  1. Pemahaman protokol jaringan (TCP/IP, DNS, DHCP)
  2. Konfigurasi perangkat jaringan (router, switch, firewall)
  3. Kemampuan troubleshooting jaringan
  4. Pengetahuan keamanan jaringan (VPN, enkripsi, IDS/IPS)
  5. Familiar dengan cloud networking (AWS, Azure, GCP)
  6. Automasi jaringan dengan scripting (Python, Bash)
  7. Monitoring jaringan menggunakan tools (Wireshark, Nagios, Zabbix)

Baca juga: Apa itu Topologi Mesh? Pengertian, Fungsi & Plus Minusnya