dibimbing.id - Analisis Risiko Keuangan: Tahapan, Jenis, Manfaat, & Contoh

Analisis Risiko Keuangan: Tahapan, Jenis, Manfaat, & Contoh

Farijihan Putri

02 June 2025

372

Image Banner

Warga Bimbingan sering dengar kata analisis risiko keuangan, tapi masih bingung itu apaan dan kenapa penting banget? Atau mungkin kamu lagi switch career ke bidang Finance & Accounting dan ngerasa ini topik krusial yang wajib dikuasai?

Banyak banget yang masih awam sama konsep ini, padahal analisis risiko keuangan itu kunci banget buat ngejaga atau duit perusahaan biar nggak ambyar di tengah ketidakpastian. Kalau nggak paham, bisa-bisa keputusan finansialmu jadi blunder fatal, lho!

Di saat orang lain udah bisa ngambil keputusan investasi atau bisnis dengan tenang karena udah ngerti risikonya, kamu masih deg-degan setiap ada fluktuasi pasar atau perubahan ekonomi.

Tapi tenang dulu, Warga Bimbingan! MinDi siap bantu kamu buat kupas tuntas analisis risiko keuangan. Setelah baca ini, kamu bakal punya bekal buat menjadi profesional Finance & Accounting yang ahli meminimalisir risiko dan bikin keputusan keuangan cerdas! Yuk, simak!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa Itu Analisis Risiko Keuangan?


Analisis risiko keuangan adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola potensi kerugian atau ketidakpastian yang bisa memengaruhi tujuan finansial seseorang atau suatu perusahaan.

Tujuannya tentu saja untuk membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan meminimalkan kejutan-kejutan buruk di masa depan, biar keuangan perusahaan aman terkendali.


Tahapan Analisis Risiko Keuangan


Warga Bimbingan, setelah tahu apa itu analisis risiko keuangan, MinDi juga mau sharing prosesnya? Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan analisis risiko keuangan.


1. Identifikasi Risiko


Pertama, kamu harus cari tahu dan daftarkan semua hal yang berpotensi bikin keuangan goyang.

Pikirkan apa saja kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada aset, investasi, atau aliran kas, baik itu dari pasar, operasional, atau faktor lain. Proses ini penting untuk memastikan tidak ada risiko yang terlewatkan.


2. Penilaian Risiko


Setelah semua risiko teridentifikasi, selanjutnya kamu perlu menilai seberapa besar sih kemungkinan risiko itu terjadi dan seberapa parah dampaknya kalau sampai kejadian.

Dari sana, kamu bisa memprioritaskan risiko mana yang paling mendesak untuk ditangani. Memahami tingkat keparahan akan membantu dalam alokasi sumber daya.


3. Pengelolaan/Respon Terhadap Risiko


Begitu kamu tahu risikonya dan seberapa besar pengaruhnya, langkah berikutnya adalah merancang strategi untuk menguranginya atau bahkan menghilangkannya.

Contohnya, kamu bisa menyebar investasi (diversifikasi), melakukan hedging untuk melindungi dari fluktuasi harga, atau mengasuransikan aset. Strategi yang tepat akan meminimalkan potensi kerugian.


4. Implementasi


Setelah strategi pengelolaan risiko selesai kamu buat, langkah selanjutnya adalah menerapkannya secara nyata.

Semua rencana yang sudah dibuat harus dijalankan dengan disiplin dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Pelaksanaan yang konsisten sangat penting untuk efektivitas pengelolaan risiko.


5. Evaluasi


Terakhir, proses analisis risiko tidak berhenti setelah strategi diterapkan. Penting untuk secara berkala memantau dan mengevaluasi apakah strategi pengelolaan risiko yang dijalankan sudah efektif.

Apabila ada perubahan kondisi pasar atau muncul risiko baru, strategi perlu disesuaikan agar tetap relevan dan optimal.

Baca Juga: Memahami Window Dressing Laporan Keuangan hingga Contohnya


Jenis-Jenis Analisis Risiko Keuangan


Sumber: Pexels

Warga Bimbingan, biar informasimu makin lengkap, inilah jenis analisis yang biasa dipakai buat ngulik risiko keuangan. Yuk, simak sekarang!


1. Analisis Rasio Keuangan


Dengan menganalisis rasio keuangan, kamu bisa melihat kesehatan finansial sebuah perusahaan.

Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka penting seperti kemampuan bayar utang jangka pendek (likuiditas), kemampuan bayar utang jangka panjang (solvabilitas), atau seberapa untungnya bisnis (profitabilitas).

Dari sini, kamu bisa menilai apakah perusahaan punya cukup uang tunai, bisa melunasi kewajiban, atau menghasilkan laba yang baik.


2. Analisis SWOT


Analisis SWOT bantu kamu melihat risiko dari berbagai sisi. Kamu akan mengidentifikasi apa saja kekuatan (Strengths) internal perusahaan, kelemahan (Weaknesses) yang perlu diperbaiki, peluang (Opportunities) yang bisa dimanfaatkan, dan ancaman (Threats) dari luar yang perlu diwaspadai.

Dengan begitu, kamu bisa merumuskan strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang sambil memitigasi kelemahan dan ancaman.


3. Analisis Sensitivitas


Dalam analisis sensitivitas, kamu akan mengevaluasi bagaimana perubahan satu variabel. Misalnya, harga bahan baku naik atau suku bunga berubah bisa memengaruhi kinerja keuangan secara keseluruhan.

Tujuannya untuk melihat seberapa sensitif suatu proyek atau investasi terhadap perubahan kondisi tertentu.


4. Analisis Model Keuangan


Jenis analisis ini menggunakan model matematika atau software khusus untuk memprediksi potensi risiko dan dampak finansialnya.

Dengan model ini, kamu bisa mensimulasikan berbagai skenario dan melihat perkiraan kerugian atau keuntungan. Hal ini bantu dalam membuat keputusan investasi atau manajemen risiko yang lebih terinformasi.

Baca Juga: 5 Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Panduan Lengkap


Mengapa Analisis Risiko Keuangan Penting?


Warga Bimbingan, penasaran kenapa sih hal ini penting banget, apalagi di dunia Finance dan Accounting? Simak deh 5 alasan mengapa analisis risiko keuangan itu krusial!


1. Meminimalkan Potensi Kerugian


Dengan mengenali dan mengelola berbagai risiko sejak awal, perusahaan atau kamu pribadi bisa menghindari atau setidaknya mengurangi dampak kerugian finansial yang mungkin terjadi.


2. Dorong Keputusan Finansial yang Lebih Cerdas


Analisis risiko keuangan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi hasil dari setiap keputusan. Informasi ini membantu kamu atau perusahaan membuat pilihan yang lebih bijaksana dalam investasi, pengeluaran, atau strategi bisnis lainnya.


3. Penuhi Aturan dan Regulasi


Untuk banyak perusahaan, terutama di sektor keuangan, melakukan analisis risiko keuangan itu bukan cuma pilihan tapi kewajiban. Regulator sering mensyaratkan hal ini untuk memastikan stabilitas dan transparansi di pasar.


4. Perkuat Stabilitas Keuangan


Dengan memahami dan mengelola risiko, perusahaan bisa lebih siap menghadapi gejolak ekonomi atau tantangan tak terduga. Hal ini membangun fondasi keuangan yang lebih kokoh dan stabil dalam jangka panjang.


5. Bangun Reputasi Positif


Perusahaan yang terlihat serius dalam mengelola risikonya akan dipandang lebih profesional dan dapat diandalkan oleh investor, mitra, dan stakeholder lainnya. Reputasi yang baik dapat menarik lebih banyak investasi dan peluang bisnis.


Contoh Analisis Risiko Keuangan


Biar kamu nggak cuma baca teori, MinDi kasih 3 contoh analisis risiko keuangan yang sering ditemui dalam dunia nyata. Yuk, pahami sekarang!


1. Analisis Risiko Investasi Saham


Bayangkan kamu mau investasi di saham perusahaan A. Sebelum membeli, kamu bisa melakukan analisis risiko. 

Misalnya, melihat riwayat volatilitas harga sahamnya (seberapa sering naik turun drastis), membaca laporan keuangan untuk tahu utangnya banyak atau tidak, serta melihat prospek industri perusahaan tersebut. 

Cara ini membantumu memutuskan apakah risiko investasinya sepadan dengan potensi keuntungan yang ditawarkan.


2. Analisis Risiko Proyek Pengembangan Produk Baru


Sebuah perusahaan ingin meluncurkan produk smartphone baru. Mereka akan melakukan analisis risiko, seperti: apakah ada risiko kegagalan produksi massal? 

Bagaimana jika permintaan pasar tidak sesuai ekspektasi? Atau, apakah ada risiko kompetitor meluncurkan produk serupa dengan harga lebih murah? 

Dari analisis tersebut, mereka bisa menyiapkan dana cadangan atau rencana pemasaran yang lebih agresif.


3. Analisis Risiko Kredit untuk Pinjaman Bank


Saat kamu mengajukan pinjaman ke bank, bank akan melakukan analisis risiko kredit terhadapmu. Mereka akan melihat riwayat keuanganmu (apakah sering telat bayar utang?), stabilitas penghasilan, dan rasio utang terhadap pendapatan.

Tujuannya untuk menilai seberapa besar kemungkinan kamu tidak bisa melunasi pinjaman, sehingga bank bisa menentukan apakah pinjaman disetujui dan berapa suku bunga yang pas.

Baca Juga: Cara Membuat Presentasi Laporan Keuangan dan Contohnya


Siap Jadi Ahli Analisis Risiko Keuangan?


Gimana, Warga Bimbingan? Udah makin paham kan tentang analisis risiko keuangan? Kalau kamu tertarik banget buat switch career atau mendalami bidang Finance & Accounting, memahami analisis risiko ini adalah modal utama kamu.

Yuk, gabung di Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id! Kamu bakal dibimbing sama mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktek nyata biar kamu punya portofolio keren, gratis mengulang kelas, dan 96% alumni sudah berhasil dapat kerja, serta kami punya 840+ hiring partner buat menyalurkan kamu ke dunia kerja impianmu.

Kamu punya pertanyaan, “Apakah analisis risiko keuangan bisa memprediksi krisis ekonomi secara akurat? atau Bagaimana cara memulai analisis risiko keuangan untuk keuangan pribadi?”, konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!