Vibe Coding Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaat

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
03 June 2025
•
330

Vibe Coding adalah metode baru yang memakai AI untuk membuat kode dari deskripsi bahasa sehari-hari.
Siapa saja, bahkan tanpa pengalaman pemrograman, bisa jelaskan fitur yang diinginkan, lalu AI akan menulis kodenya.
Istilah ini diperkenalkan Andrej Karpathy, pendiri OpenAI, pada awal 2025. Warga Bimbingan, MinDi yakin memahami vibe coding bisa tingkatkan produktivitas kamu. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Vibe Coding?
Vibe coding adalah sebuah metode baru dalam pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan kode secara otomatis.
Dengan cara ini, pengguna cukup menjelaskan fitur atau fungsi yang diinginkan menggunakan bahasa sehari-hari, tanpa perlu keahlian pemrograman.
AI kemudian akan menerjemahkan penjelasan tersebut menjadi kode yang sesuai dan siap digunakan.
Metode ini memudahkan proses coding, membuatnya lebih cepat dan dapat diakses oleh lebih banyak orang, termasuk yang bukan programmer.
Baca juga : Panduan Lengkap Backend Developer Roadmap untuk Pemula 2025
Cara Kerja Vibe Coding
Vibe coding bekerja dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengubah perintah bahasa alami menjadi kode yang siap dipakai. Berikut tahapan utamanya:
1. Deskripsi Bahasa Alami
Pengguna menjelaskan fitur atau fungsi aplikasi yang diinginkan dengan kalimat biasa, tanpa harus menggunakan istilah teknis pemrograman.
Misalnya, kamu cukup bilang “buatkan form login dengan validasi email.” AI akan mengerti maksud dan kebutuhan kamu. Ini membuat proses coding jadi jauh lebih mudah dan cepat.
2. Pemrosesan oleh AI
Setelah menerima deskripsi, AI memproses instruksi tersebut dengan algoritma canggih yang memetakan kata-kata ke dalam sintaks pemrograman.
AI menyesuaikan kode dengan konteks dan tujuan aplikasi yang kamu inginkan. Proses ini memungkinkan AI menghasilkan kode yang efisien dan sesuai kebutuhan secara otomatis.
3. Output Kode Siap Pakai
AI menghasilkan kode yang bisa langsung digunakan atau dikembangkan lebih lanjut oleh programmer.
Hasilnya biasanya sudah rapi dan mengikuti standar pengembangan software. Dengan cara ini, vibe coding mempercepat pengerjaan proyek dan meminimalkan kesalahan manusia.
Baca juga : 15 Website Belajar Coding Gratis Terbaik 2025 untuk Pemula
Manfaat Vibe Coding
Sumber: Canva
Vibe coding membawa banyak keuntungan yang bisa membantu programmer dan bahkan pemula dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut manfaat utamanya:
1. Meningkatkan Efisiensi Kerja
Dengan vibe coding, proses pembuatan kode menjadi lebih cepat karena AI langsung menghasilkan kode dari deskripsi yang kamu berikan.
Kamu tidak perlu menulis setiap baris kode secara manual, sehingga waktu pengerjaan proyek bisa dipersingkat. Hal ini sangat berguna terutama saat deadline mendekat.
2. Memudahkan bagi Pemula
Vibe coding memungkinkan siapa saja, termasuk yang tidak punya latar belakang pemrograman, untuk membuat aplikasi dengan cukup menjelaskan apa yang diinginkan.
Ini membuka peluang lebih luas bagi banyak orang untuk terlibat dalam dunia pengembangan software. Jadi, kamu yang baru belajar pun bisa langsung praktek tanpa harus pusing dengan syntax.
3. Mengurangi Kesalahan Manusia
Karena AI mengolah perintah dengan algoritma yang tepat, kode yang dihasilkan cenderung lebih rapi dan minim error.
Hal ini membantu mengurangi bug yang biasanya muncul akibat kesalahan penulisan kode oleh manusia. Dengan begitu, kualitas aplikasi yang dibuat bisa lebih terjamin.
4. Meningkatkan Kreativitas dan Fokus
Dengan vibe coding, kamu bisa lebih fokus pada ide dan logika aplikasi tanpa terbebani detail teknis penulisan kode.
Ini memungkinkan kamu lebih leluasa berkreasi dan mengembangkan fitur yang inovatif. AI membantu menangani bagian teknis, jadi kamu bisa fokus menciptakan solusi terbaik.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Back-End Development Terbaik 2025
Kelemahan dan Tantangan Vibe Coding
Meskipun vibe coding adalah metode yang menjanjikan, ada beberapa kelemahan dan tantangan yang perlu diperhatikan agar penggunaannya lebih efektif. Berikut hal-hal yang perlu kamu waspadai:
1. Ketergantungan pada Deskripsi yang Jelas
Vibe coding sangat bergantung pada seberapa tepat dan jelas deskripsi yang kamu berikan. Jika penjelasan kurang spesifik atau ambigu, AI bisa menghasilkan kode yang tidak sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, kemampuan menjelaskan dengan detail masih sangat penting.
2. Keterbatasan dalam Kode Kompleks
AI mungkin kesulitan untuk menghasilkan kode yang sangat kompleks atau membutuhkan logika yang rumit.
Pada proyek besar dengan kebutuhan khusus, vibe coding bisa jadi kurang optimal tanpa campur tangan programmer berpengalaman. Ini membuat vibe coding lebih cocok untuk tugas-tugas tertentu saja.
3. Risiko Kesalahan AI
Walau AI canggih, masih ada kemungkinan kode yang dihasilkan mengandung bug atau tidak efisien.
Kesalahan ini bisa terjadi jika AI salah menginterpretasikan deskripsi atau ada batasan dalam model AI yang digunakan. Pengguna tetap harus melakukan review dan pengujian kode dengan teliti.
4. Kurangnya Pemahaman Mendalam Pengguna
Penggunaan vibe coding tanpa pengetahuan pemrograman yang cukup bisa membuat pengguna kurang memahami bagaimana kode bekerja.
Hal ini berisiko saat terjadi masalah atau saat ingin mengembangkan aplikasi lebih lanjut. Jadi, vibe coding bukan pengganti pembelajaran coding, melainkan alat bantu.
Baca juga : Panduan Golang Array: Konsep, Implementasi & Contoh Script
Tips Membangun Vibe Coding
Sumber: Canva
Agar vibe coding bisa bekerja dengan maksimal dan kamu mendapatkan hasil terbaik, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan. Berikut cara membangun vibe coding yang efektif:
1. Jelaskan Instruksi dengan Jelas dan Detail
Semakin spesifik dan terperinci deskripsi yang kamu berikan, semakin tepat kode yang dihasilkan AI.
Hindari kata-kata ambigu atau terlalu umum agar AI tidak salah mengartikan maksudmu. Dengan instruksi yang jelas, proses coding jadi lebih efisien dan akurat.
2. Kenali Batasan AI dan Gunakan Secara Bijak
Pahami bahwa AI punya keterbatasan, terutama untuk kode yang sangat kompleks atau spesifik.
Gunakan vibe coding untuk tugas-tugas yang sesuai dan jangan ragu untuk melakukan pengecekan manual. Ini membantu kamu menghindari kesalahan dan meningkatkan kualitas kode.
3. Pelajari Dasar Pemrograman
Meski vibe coding memudahkan, memahami konsep dasar pemrograman tetap penting agar kamu bisa mengawasi dan mengoptimalkan kode yang dihasilkan.
Dengan pengetahuan dasar, kamu lebih siap mengatasi masalah yang muncul dan mengembangkan aplikasi lebih lanjut. Jadi, vibe coding bukan pengganti belajar, tapi pelengkap.
4. Gunakan Feedback untuk Perbaikan
Selalu lakukan review dan uji coba pada kode yang dihasilkan AI. Berikan feedback yang jelas jika ada bagian yang kurang tepat untuk diperbaiki.
Dengan cara ini, AI bisa belajar dan kamu juga mendapatkan kode yang sesuai kebutuhan secara bertahap.
Baca juga : Apa Itu Golang Clean Code Architecture dan Manfaatnya
Ingin Jadi Back-End Developer Profesional?
Setelah memahami vibe coding adalah metode yang memanfaatkan AI untuk menghasilkan kode, saatnya kamu tingkatkan skill dengan mengikuti Bootcamp Back-End Developer di dibimbing.id!
Di sini, kamu akan belajar membangun aplikasi server, mengelola database, dan memahami arsitektur back-end secara mendalam.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis yang dirancang untuk mempersiapkan kamu menghadapi dunia kerja nyata.
Dengan dukungan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 96%, peluang kariermu di dunia IT semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi, Warga Bimbingan? Yuk, daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi Back-End Developer handal! #BimbingSampeJadi
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.