Tipografi: Pengertian, Elemen, Jenis, Contohnya
Hudita A. R. Lubis
•
22 April 2024
•
35012
Apa itu tipografi sebenarnya? Nah, buat kamu yang penasaran tentang tipografi, di artikel ini Dibimbing akan menjelaskan pada kamu tentang tipografi.
Dalam dunia desain grafis, penerbitan, dan periklanan, tipografi memainkan peran kunci dalam komunikasi visual.
Nah, setiap jenis tipografi memiliki karakteristik unik yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Pilihan jenis tipografi yang tepat dapat membantu menciptakan pengalaman pengguna yang intuitif, informatif, dan menarik.
Di sini MinDi akan bahas apa arti tipografi, alasan kenapa kamu harus bisa memanfaatkan tipografi, elemen-elemen tipografi, dan jenis-jenisnya.
Apa itu Tipografi?
Tipografi dalam desain UI/UX merujuk pada penggunaan dan pengaturan huruf-huruf, termasuk jenis huruf, ukuran, jarak antar huruf, jarak antara baris, serta pengaturan lainnya yang berhubungan dengan tampilan teks di antarmuka pengguna.
Tipografi memiliki peran penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik dan mempengaruhi pemahaman, keterbacaan, dan estetika desain.
Tipografi juga mempertimbangkan pemilihan dan penggunaan huruf kapital, huruf tebal, huruf miring, dan variasi lainnya untuk mencapai tujuan desain yang diinginkan.
Pengertian Tipografi menurut Para Ahli
Tipografi didefinisikan sebagai seni dan teknik dalam memilih serta mengatur huruf, yang dirancang untuk membuat teks menjadi lebih mudah dibaca dan secara visual menarik di dalam ruang yang tersedia.
Nah, untuk memperjelas pemahaman Sobat MinDi terkait apa itu tipografi, yuk simak pengertian tipografi menurut para ahli berikut ini.
- Roy Brewer mengartikan tipografi sebagai pengaturan huruf dan tata letak yang tidak hanya berfokus pada pemilihan huruf tetapi juga pada pengaturan dari huruf tersebut dalam halaman.
- Dendi Sudiana menekankan bahwa tipografi adalah elemen grafis yang sangat penting dalam membantu pembaca memahami pesan yang disampaikan melalui teks.
- Danton Sihombing melihat tipografi sebagai representasi visual yang efektif dari komunikasi verbal dan visual, menunjukkan pentingnya desain huruf dalam menyampaikan pesan.
- Stanley Marrison berpendapat bahwa tipografi melibatkan kemampuan mengelola teks untuk tujuan spesifik, yang membantu pembaca dalam memahami teks.
- Idarmadi : tipografi adalah seni yang kompleks, terutama dalam konteks desain web, yang memainkan peran penting dalam komunikasi.
- Manuale Typographicum mendefinisikan tipografi sebagai seni memilih jenis cetak yang tepat dan mengatur huruf dengan cara yang membantu pembaca secara maksimal.
Kesimpulannya, tipografi bukan hanya tentang membuat teks tampak estetis tetapi juga tentang memaksimalkan kejelasan dan kenyamanan pembacaan, memastikan bahwa teks menyenangkan secara visual sehingga efektif dalam berkomunikasi.
Fungsi Tipografi
tipografi memainkan peran yang sangat penting dalam desain UI/UX dan memiliki dampak signifikan pada pengalaman pengguna. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tipografi penting dalam desain UI/UX
1. Menciptakan Identitas Merek
tipografi juga berperan dalam membangun identitas merek yang kuat. Pilihan jenis huruf yang konsisten dengan identitas merek dan citra merek membantu menciptakan konsistensi visual dan membedakan merek dari yang lain.
Tipografi yang unik dan dikenali dapat meningkatkan kesan merek dan memberikan kesan profesional yang konsisten.
Jenis huruf yang berbeda membangkitkan emosi yang berbeda dan menyampaikan kepribadian yang berbeda. Tipografi yang tepat dapat mencerminkan nilai, nada, dan gaya merek, membantu menciptakan citra merek yang kohesif dan mudah diingat.
Penggunaan tipografi yang konsisten di berbagai titik sentuh merek, seperti situs web, aplikasi, dan materi pemasaran, membantu memperkuat pengenalan merek dan membangun kepercayaan dengan pengguna.
2. Memahami Tujuan Konten
tipografi yang baik membantu pengguna membaca dan memahami konten dengan mudah. Penggunaan ukuran huruf yang tepat, jarak antara huruf dan baris, serta tata letak yang jelas memastikan bahwa teks dapat dibaca dengan nyaman dan tanpa kesulitan.
Hal ini berkontribusi pada kemudahan penggunaan dan meminimalkan kesalahan interpretasi informasi.
Tipografi yang dipilih dengan baik dan diformat dengan benar meningkatkan keterbacaan dan pemahaman. Tipografi membantu pengguna menavigasi dan memahami konten dengan lebih mudah, meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Tipografi yang jelas dan terbaca memastikan bahwa pesan tersampaikan secara efektif dan mencegah kebingungan atau salah tafsir.
3. Tipografi membangun hierarki visual
tipografi yang efektif membantu membangun hirarki visual dalam desain. Dengan menggunakan ukuran huruf yang berbeda, gaya huruf, atau penyorotan teks, elemen-elemen penting dapat ditekankan dan memandu pengguna melalui tampilan.
Hierarki visual yang jelas membantu pengguna dalam memproses informasi secara berurutan dan mengarahkan perhatian mereka ke elemen yang relevan.
Tipografi juga membantu menekankan pesan utama, tajuk, atau ajakan bertindak, menjadikannya menonjol dan meningkatkan dampaknya. Penggunaan tipografi yang tepat meningkatkan daya tarik visual dan estetika desain secara keseluruhan, berkontribusi pada keefektifannya.
Dengan memahami prinsip-prinsip tipografi dan menggunakannya secara efektif, desainer dapat membuat desain yang menarik secara visual dan menarik yang secara efektif menyampaikan informasi, memandu pengguna, dan membangun kehadiran merek yang kuat.
Baca juga: Gaji UI/UX Designer dan UI/UX Researcher Terbaru Tahun 2023
Sejarah Perkembangan Tipografi
Perkembangan tipografi telah melalui berbagai fase signifikan sejak dimulainya pencetakan dengan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15, yang memperkenalkan penggunaan huruf cetak bergerak.
Sejak saat itu, tipografi telah berkembang dari fungsi dasar dan estetis menjadi bidang yang luas dan kompleks yang melibatkan nuansa desain grafis, komunikasi visual, dan teknologi.
Selama Revolusi Industri, inovasi dalam mesin cetak dan pembuatan kertas memungkinkan produksi massal bahan cetak, yang secara drastis menurunkan biaya dan meningkatkan aksesibilitas produk cetak.
Pada abad ke-20, munculnya teknologi digital dan komputer memberikan dimensi baru dalam tipografi dengan kemampuan untuk desain dan manipulasi huruf yang hampir tak terbatas.
Hal ini tidak hanya mengubah cara desainer bekerja tetapi juga memperluas batasan kreativitas dalam tipografi.
Pada era digital saat ini, tipografi digital mendominasi, dengan alat dan perangkat lunak canggih yang memungkinkan desainer untuk bereksperimen dengan layout, gaya, dan spasial teks.
Perkembangan teknologi pada saat ini, terus mendorong inovasi dan adaptasi dalam cara kita mengkomunikasikan teks secara visual.
Baca juga: Fungsi dan Pedoman Cara Pakai Font Size dalam UI Design
Apa Saja Elemen-Elemen Tipografi?
Dalam UI/UX Design, terdapat beberapa elemen tipografi yang penting untuk menciptakan tampilan yang menarik, konsisten, dan mudah dibaca.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa elemen tipografi tersebut:
1. Typeface dan Font
Typeface mengacu pada gaya huruf atau font family yang digunakan dalam desain. Misalnya, Arial, Times New Roman, atau Helvetica. Di sisi lain, font merujuk pada variasi spesifik dari jenis huruf, seperti Arial Bold atau Times New Roman Italic.
Pemilihan jenis huruf dan font yang tepat dapat membantu menciptakan identitas visual dan suasana yang sesuai dengan tujuan desain.
2. White Space
White space, atau sering disebut juga negative space, adalah area kosong atau ruang di sekitar elemen-elemen desain atau yang biasanya warna di background.
Penggunaan white space yang tepat memberikan pernapasan visual pada desain, membantu memisahkan dan mengatur elemen dengan baik, serta meningkatkan keterbacaan dan fokus pada konten.
3. Tracking
Tracking mengacu pada jarak antara semua huruf dalam satu kata atau sekelompok kata. Pengaturan tracking yang tepat memastikan keseimbangan visual antara huruf-huruf dan mempengaruhi kesan keseluruhan terhadap teks.
Peningkatan atau pengurangan tracking dapat digunakan untuk mencapai efek tertentu, seperti peningkatan keterbacaan atau perasaan kepadatan dalam desain.
4. Leading
Leading mengacu pada jarak vertikal antara garis dasar dua baris teks dalam sebuah paragraf. Dalam istilah yang lebih sederhana, leading adalah spasi vertikal antara dua baris teks.
Pemilihan leading yang tepat bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran font, jenis font, dan konteks desain secara keseluruhan.
5. Kerning
Kerning adalah penyesuaian jarak antara dua huruf secara individu. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keseimbangan visual yang optimal antara huruf-huruf tersebut.
Kerning yang baik memastikan gak ada jarak yang terlalu rapat atau terlalu longgar antara huruf-huruf, sehingga teks terlihat seimbang dan mudah dibaca.
6. Consistency (Konsistensi)
Konsistensi tipografi berarti menggunakan jenis huruf, ukuran, dan gaya yang konsisten di seluruh desain. Ini membantu menciptakan kesatuan visual dan membantu pengguna untuk mengenali pola dan elemen-elemen yang serupa.
Konsistensi tipografi juga mempertahankan identitas merek dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih mudah dipahami.
7. Hierarchy (Hierarki)
Hierarki tipografi digunakan untuk memberikan tingkatan visual yang berbeda pada elemen teks dalam desain. Hal ini membantu pengguna untuk memahami urutan dan tingkat pentingnya informasi yang disajikan.
Misalnya, judul menggunakan ukuran, tebal, atau gaya huruf yang berbeda untuk membedakannya dari paragraf atau teks yang lebih kecil.
8. Alignment (Penyelarasan)
Alignment tipografi mengacu pada posisi dan tata letak teks dalam desain. Alignment yang baik, seperti rata kiri, rata kanan, rata tengah, atau rata kanan-kiri, membantu menciptakan tampilan yang terorganisir dan mudah dibaca.
Alignment yang konsisten juga penting untuk mencapai kesatuan visual di seluruh desain.
9. Color (Warna)
Penggunaan warna dalam tipografi dapat memberikan efek visual yang kuat dan mempengaruhi mood atau perasaan pembaca.
Warna dapat digunakan untuk membedakan judul, teks, atau elemen teks lainnya dalam desain, serta untuk menciptakan kontras yang memudahkan keterbacaan.
10. Contrast (Kontras)
Kontras tipografi melibatkan perbedaan yang jelas antara elemen-elemen teks dalam desain. Ini dapat mencakup perbedaan dalam ukuran, tebal, jenis huruf, atau warna. Kontras yang tepat membantu membedakan elemen dan memastikan keterbacaan yang baik.
Penggunaan yang tepat dari elemen-elemen tipografi ini dalam UI/UX design akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterbacaan, tampilan visual, dan keseluruhan pengalaman pengguna.
Baca juga: Skill, Peran, Tugas dan Tanggung jawab Jadi UI/UX Designer
Jenis-Jenis Font dalam Typografi
Dalam dunia tipografi, font merupakan elemen penting yang mempengaruhi tampilan dan keterbacaan teks. Terdapat berbagai jenis font yang memiliki karakteristik unik dan penggunaan yang berbeda-beda.
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis font dalam tipografi:
1. Serif
Font serif merupakan font yang paling umum ditemukan dalam tipografi dimanapun. Font Serif adalah jenis huruf yang memiliki garis kecil atau dekoratif yang disebut "serif" di ujung setiap karakter.
Ciri-ciri font ini meliputi garis kecil yang menonjol di ujung huruf dan kontras antara garis tebal dan tipis.
Nah sobat Mindi, font jenis ini ideal untuk teks panjang seperti buku, artikel, dan surat kabar. Contoh font serif yang populer termasuk Times New Roman, Garamond, dan Georgia.
Font serif direkomendasikan untuk penggunaan cetak, terutama dalam teks naratif atau akademis, karena meningkatkan keterbacaan dalam blok teks panjang.
2. Sans Serif
Selain serif ada juga Sans Serif. Ini adalah jenis font yang tidak memiliki serif di ujung karakter. Ciri-cirinya termasuk bentuk huruf yang bersih dan sederhana tanpa dekorasi tambahan.
Font sans serif sering digunakan dalam desain modern dan digital karena tampilannya yang bersih dan mudah dibaca di layar. Contoh font sans serif yang umum meliputi Arial, Helvetica, dan Verdana.
Nah, Sans serif cocok untuk penggunaan dalam desain web, aplikasi, dan presentasi, serta untuk teks pendek seperti judul dan subjudul.
3. Script
Ketiga ada font jenis Script meniru tulisan tangan dan biasanya memiliki gaya yang mengalir dan dekoratif. Ciri-cirinya termasuk huruf yang terhubung atau miring dan variasi besar dalam ketebalan garis.
Font script dapat memberikan sentuhan elegan atau kasual tergantung pada desainnya. Contoh font script termasuk Brush Script dan Pacifico.
Font ini sering digunakan untuk undangan, kartu ucapan, logo, dan desain yang memerlukan sentuhan personal atau artistik.
4. Display
Lalu ada font Display. Display dirancang untuk menarik perhatian dan sering digunakan dalam ukuran besar.
Contoh font display meliputi Impact dan Comic Sans. Karena tampilannya yang mencolok, font ini kurang cocok untuk teks panjang atau paragraf.
Font display cocok untuk judul, poster, iklan, dan desain grafis yang membutuhkan daya tarik visual yang kuat.
5. Monospace
Font Monospace memiliki karakteristik unik di mana setiap karakter memiliki lebar yang sama. Ini berbeda dari font proporsional di mana lebar setiap karakter dapat berbeda.
Ciri-cirinya termasuk keselarasan kolom yang presisi, yang membuatnya ideal untuk kode pemrograman, teks tabular, dan dokumen teknis.
Contoh font monospace termasuk Courier dan Consolas. Monospace direkomendasikan untuk penggunaan dalam lingkungan pemrograman, dokumen teks yang membutuhkan penyelarasan kolom, dan ketika keseragaman karakter diperlukan.
6. Handwriting
Lalu ada Font Handwriting. Font satu ini meniru tulisan tangan yang lebih kasual dan personal. Ciri-cirinya termasuk gaya huruf yang variatif dan seringkali tidak teratur, menyerupai tulisan tangan sehari-hari.
Contoh font handwriting termasuk Comic Sans dan Kristen ITC. Font ini cocok untuk desain informal, seperti kartu ucapan, catatan pribadi, dan proyek kreatif yang memerlukan sentuhan manusiawi dan santai.
7. Decorative
Font Decorative adalah jenis huruf yang dirancang dengan gaya yang sangat dekoratif dan eksperimental.
Ciri-cirinya termasuk elemen desain yang rumit dan kreatif, seringkali digunakan untuk menciptakan efek visual yang kuat. Contoh font decorative termasuk Jokerman dan Chiller.
Font ini ideal untuk penggunaan dalam proyek desain yang membutuhkan tampilan yang unik dan menarik, seperti poster, sampul buku, dan branding kreatif. Namun, karena keterbacaannya yang terbatas, font ini biasanya tidak digunakan untuk teks panjang.
Dengan memahami jenis-jenis font ini, kita dapat memilih font yang tepat sesuai dengan konteks dan tujuan desain, sehingga meningkatkan keterbacaan dan daya tarik visual dari teks yang digunakan.
Tips Praktis Menggunakan Tipografi (tipografi)
Berikut adalah beberapa tips praktis menggunakan tipografi yang dapat mengoptimalkan interaksi pengguna dengan desain yang dibuat.
1. Pertahankan Konsistensi
Konsistensi dalam tipografi membantu menciptakan UI/UX yang mulus. Penting untuk mempertahankan satu set font dan jenis huruf yang terdefinisi dengan baik sepanjang desain.
Hal ini juga penting untuk membangun dan memelihara kepercayaan pengguna. Sebaiknya gunakan font standar hindari font yang terlalu unik yang bisa membuat pengguna terganggu.
2. Tetapkan Hierarki yang Jelas
Hierarki tipografi yang jelas dapat membimbing pengguna melalui konten yang telah dihasilkan.
Hal ini membuat pengguna lebih mudah menemukan apa yang mereka cari. Pastikan membedakan gaya header, sub header, dan teks isi dengan jelas.
3. Pastikan Keterbacaan dan Aksesibilitas
Buat teks mudah dibaca dan dapat diakses oleh semua pengguna. Pilih ukuran font, bobot, dan spasi baris yang meningkatkan keterbacaan.
Batasi panjang baris hingga 60 karakter per baris, atau 30 hingga 40 per baris untuk mobile. Perhatikan juga kontras warna, terutama bagi pengguna dengan gangguan penglihatan.
4. Gunakan Tipografi yang Responsif
Gunakan jenis huruf yang berfungsi baik dalam ukuran apa pun. Desain harus dapat diadaptasi dengan baik di berbagai perangkat, begitu pula dengan jenis huruf yang digunakan.
Pastikan teks tetap terbaca dan estetis jika dilihat di smartphone, tablet, maupun desktop.
5. Gunakan Kontras Visual dalam Tipografi
Sesuaikan kontras visual melalui variasi warna, ukuran, atau jenis huruf. Gunakan ini untuk menonjolkan pesan tertentu atau area halaman, meningkatkan keterbacaan dan mengarahkan perhatian pengguna.
Namun, perlu diingat dalam menggunakan tipografi jangan hanya mengandalkan warna untuk menyampaikan informasi.
6. Pertimbangkan Peran Animasi dalam Tipografi
Ketika membuat animasi, terutama spanduk atau header, kamu dapat menarik perhatian pengguna dan meningkatkan tingkat keterlibatan. Namun, pastikan animasi ringan dan estetis agar tidak mengganggu pengguna.
7. Gunakan Font yang Mencerminkan Identitas Merek
Pilih font yang paling mencerminkan nilai dan kepribadian merek. Jika mendesain untuk merek terkenal, ikuti panduan gaya mereka untuk menjaga identitas merek.
8. Lakukan Penelitian Pengguna dan Pengujian
Untuk memastikan tipografi efektif dalam desain visual, lakukan pengujian pengguna. Hal ini dapat mengungkapkan wawasan penting tentang seberapa cocok teks dengan desain intuitif secara keseluruhan.
FAQ Tipografi (tipografi)
Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan berkaitan dengan tipografi:
Berapa banyak jenis huruf yang harus saya gunakan dalam satu desain?
Sebaiknya batasi penggunaan jenis huruf antara 2 hingga 3 dalam satu desain untuk menghindari kekacauan visual. Memilih jenis huruf yang berbeda untuk judul dan isi dapat membantu menciptakan kontras dan hierarki visual.
Bagaimana cara meningkatkan keterbacaan teks?
Untuk meningkatkan keterbacaan, gunakan ukuran huruf yang sesuai, jarak baris yang cukup, dan kontras warna yang baik antara teks dan latar belakang. Juga, batasi panjang baris untuk memudahkan mata mengikuti teks.
Dapatkah tipografi mempengaruhi mood atau perasaan?
Ya, jenis huruf memiliki gaya dan keunikan yang dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati.
Misalnya, jenis huruf serif cenderung terlihat lebih formal dan tradisional, sedangkan sans serif memberikan kesan modern dan minimalis.
Apa tantangan umum dalam tipografi?
Tantangan umum termasuk memilih jenis huruf yang tidak sesuai dengan pesan atau audiens, menggunakan terlalu banyak jenis huruf yang menyebabkan tampilan menjadi kacau, dan gagal menciptakan hierarki yang efektif yang bisa mengakibatkan teks sulit dinavigasi.
Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai tipografi (tipografi) yang penting dan bermanfaat khususnya di bidang UI/UX design.
Ingin memaksimalkan tipografi dalam UI/UX design kamu? Itu tandanya Sobat MinDi butuh bootcamp atau pelatihan khusus dibidang UI/UX Design.
Yuk ikuti bootcamp UI/UX design dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi UI/UX designer sukses.
Belum memiliki pengalaman tentang UI/UX design sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Referensi:
- "tipografi" -Wikipedia - Buka
- "tipografi"- Interaction Design Foundation - Buka
- "6 Pengertian Tipografi Menurut Para Ahli" - Buka
Tags