dibimbing.id - Apa Itu Tailgating? Penyebab dan Cara Menghindarinya

Apa Itu Tailgating? Penyebab dan Cara Menghindarinya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

28 January 2025

•

375

Image Banner

Apa Itu Tailgating? Teknik ini adalah celah keamanan di mana penyusup masuk ke area terbatas dengan memanfaatkan kelengahan orang lain. Sering terjadi di perkantoran, saat seseorang membukakan pintu tanpa memastikan identitas orang di belakangnya.

Warga Bimbingan harus waspada, karena serangan ini bisa membahayakan data dan aset perusahaan. Mindi bakal bahas penyebab, contoh kasus, dan cara mencegahnya biar gak gampang kecolongan!


Apa Itu Tailgating?


Tailgating adalah salah satu teknik serangan keamanan yang terjadi ketika seseorang tanpa izin mengikuti orang lain untuk masuk ke area terbatas atau terjaga. 

Biasanya, pelaku memanfaatkan kelengahan, keramahan, atau kebiasaan orang lain yang membukakan pintu tanpa memeriksa identitas. 

Teknik ini sering terjadi di gedung perkantoran, fasilitas penting, hingga area dengan akses terbatas seperti server room. 

Tailgating dapat menyebabkan pelanggaran keamanan serius, termasuk pencurian data, sabotase, atau ancaman terhadap keselamatan fisik.

Baca juga : 7 Tokoh Cyber Security Indonesia yang Inspiratif


Jenis-Jenis Tailgating


Sumber: Canva

Tailgating hadir dalam berbagai bentuk yang sering kali disesuaikan dengan situasi dan lingkungan tertentu. Berikut adalah enam jenis tailgating yang perlu Warga Bimbingan ketahui agar bisa lebih waspada:


1. Physical Tailgating


Ini adalah jenis tailgating paling umum, di mana pelaku mengikuti orang lain untuk masuk ke area terbatas secara fisik, seperti gedung perkantoran atau fasilitas keamanan tinggi. 

Biasanya, pelaku memanfaatkan keramahan orang yang membukakan pintu tanpa bertanya. Jenis ini sering terjadi di tempat-tempat yang tidak memiliki sistem akses kontrol yang ketat, seperti kartu akses otomatis.


2. Digital Tailgating


Dalam bentuk ini, pelaku memanfaatkan akses digital seseorang untuk masuk ke sistem atau perangkat tertentu. 

Contohnya, pelaku menggunakan sesi login aktif seseorang untuk mendapatkan akses tanpa izin. Digital tailgating sering terjadi jika seseorang meninggalkan komputer mereka dalam keadaan tidak terkunci.


3. Vehicular Tailgating


Pelaku mengikuti kendaraan lain untuk masuk ke area parkir atau fasilitas dengan akses terbatas, seperti gedung parkir perusahaan. Ini sering dilakukan dengan mendekati kendaraan di depan pada saat pintu gerbang terbuka. Akibatnya, kendaraan tanpa izin dapat masuk tanpa terdeteksi oleh sistem keamanan.


4. Social Engineering Tailgating


Pelaku menggunakan manipulasi psikologis untuk mendapatkan akses, misalnya dengan berpura-pura sebagai tamu, teknisi, atau pegawai.

Mereka sering mengandalkan rasa empati atau tanggung jawab seseorang untuk membiarkan mereka masuk. Jenis ini sangat sulit dideteksi karena pelaku terlihat meyakinkan dan sopan.


5. Dual Access Tailgating


Dalam kasus ini, dua atau lebih pelaku bekerja sama untuk memasuki area terbatas. Salah satu pelaku menggunakan akses resmi, sementara lainnya mengikuti di belakangnya untuk memanfaatkan celah keamanan. Ini sering dilakukan di tempat yang memiliki pengawasan minimal pada sistem aksesnya.


6. Tailgating dengan Bantuan Teknologi


Pelaku memanfaatkan alat-alat seperti perangkat cloning kartu akses atau alat pembuka pintu otomatis untuk mendapatkan akses ke area tertentu. 

Teknologi ini sering digunakan dalam serangan yang direncanakan dengan baik, terutama pada target bernilai tinggi. Serangan ini menunjukkan bahwa pelaku memiliki keahlian teknis dan peralatan khusus untuk menembus keamanan.

Baca juga : Bug Bounty Adalah: Tujuan, Jenis, dan Keuntungannya


Dampak dan Bahaya Tailgating


Sumber: Canva

Tailgating mungkin terlihat sepele, tetapi Warga Bimbingan perlu tahu bahwa teknik ini dapat menimbulkan dampak yang serius jika tidak diantisipasi dengan baik. Berikut adalah tiga bahaya utama yang bisa terjadi akibat tailgating:


1. Pelanggaran Keamanan Fisik


Tailgating memungkinkan orang tanpa izin masuk ke area terbatas, seperti gedung perkantoran atau fasilitas dengan akses tinggi. 

Ini bisa membuka peluang bagi pelaku untuk melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian aset atau sabotase. Dampak dari pelanggaran ini bisa mengancam keselamatan karyawan hingga merugikan perusahaan secara finansial.


2. Kompromi Data dan Informasi Sensitif


Pelaku yang berhasil masuk ke area terbatas seringkali memiliki tujuan mencuri data penting, seperti informasi klien atau dokumen rahasia perusahaan. 

Dengan akses fisik, mereka dapat mengakses perangkat yang tidak terkunci atau bahkan memasang perangkat pengintai. Hal ini tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan secara signifikan.


3. Kerugian Operasional


Tailgating juga dapat menyebabkan gangguan pada operasional perusahaan. Misalnya, jika pelaku melakukan sabotase terhadap infrastruktur penting atau mengakses sistem kontrol. 

Kerugian ini dapat memperlambat proses bisnis, merusak kepercayaan pelanggan, dan memerlukan biaya besar untuk memulihkan sistem yang terdampak.

Baca juga : 10 Sertifikasi Cyber Security yang Penting untuk Kariermu


Contoh Kasus Tailgating


Sumber: Canva

Berikut adalah tiga contoh kasus tailgating yang menggambarkan betapa seriusnya ancaman ini:


1. Penyusup di Gedung Perkantoran


Di sebuah perusahaan multinasional, seorang individu tanpa identitas jelas berhasil masuk ke gedung dengan mengikuti karyawan yang membukakan pintu akses. 

Pelaku memanfaatkan keramahan karyawan untuk mencapai lantai khusus dan mencuri dokumen penting dari ruang rapat. Insiden ini menyoroti perlunya kontrol akses yang lebih ketat, seperti penggunaan kartu akses atau pintu otomatis.


2. Tailgating di Data Center


Salah satu insiden serius terjadi ketika seorang pelaku mengikuti teknisi masuk ke pusat data perusahaan teknologi. 

Pelaku berhasil menyamar sebagai staf eksternal dan mendapatkan akses ke server utama. Hasilnya, perusahaan mengalami kebocoran data besar-besaran yang menyebabkan kerugian finansial dan rusaknya reputasi.


3. Serangan di Fasilitas Pemerintahan


Seorang pelaku berhasil masuk ke gedung pemerintahan dengan cara mengikuti pegawai yang sedang membawa dokumen besar. 

Pelaku memanfaatkan kesibukan pegawai tersebut untuk menyelinap ke area dengan akses terbatas. Insiden ini menunjukkan kelemahan dalam pengawasan fisik, khususnya di fasilitas dengan lalu lintas tinggi.

Baca juga : 10 Bootcamp Cyber Security Terbaik di Indonesia Tahun 2025


Cara Mencegah Tailgating


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, setelah memahami betapa seriusnya ancaman tailgating, penting banget nih untuk tahu cara pencegahannya. Berikut adalah empat langkah efektif yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dan lingkungan dari serangan ini:


1. Gunakan Sistem Akses yang Ketat


Salah satu cara terbaik untuk mencegah tailgating adalah dengan menerapkan sistem akses kontrol yang ketat, seperti kartu identitas elektronik atau biometrik. Teknologi ini hanya mengizinkan individu yang terdaftar untuk masuk ke area terbatas. Dengan sistem ini, peluang penyusup untuk mengikuti orang lain akan berkurang drastis.


2. Edukasi Karyawan Tentang Keamanan


Pastikan seluruh karyawan memahami pentingnya keamanan akses dengan memberikan pelatihan rutin. 

Ajarkan mereka untuk selalu memeriksa identitas orang yang ingin masuk ke area terbatas, meskipun terlihat seperti tamu yang terpercaya. Edukasi ini akan meningkatkan kesadaran kolektif dan mengurangi risiko kelalaian.


3. Pasang Kamera Pengawas di Area Strategis


Kamera pengawas yang dipasang di pintu masuk atau area akses penting dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan. 

Dengan adanya pengawasan visual, pihak keamanan dapat segera mengambil tindakan jika mendeteksi tailgating. Selain itu, rekaman kamera juga bisa digunakan sebagai bukti jika terjadi pelanggaran.


4. Implementasikan Kebijakan Satu Akses Satu Orang


Terapkan kebijakan ketat yang hanya mengizinkan satu orang masuk untuk setiap akses yang diberikan. 

Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pintu putar otomatis atau sistem yang memaksa pengguna untuk menutup pintu sebelum akses baru diberikan. Kebijakan ini efektif untuk mencegah seseorang memanfaatkan akses yang sama untuk masuk secara bersamaan.

Baca juga : 10 Serangan Siber di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui


Tingkatkan Keamanan Digitalmu Bersama Bootcamp Cyber Security!


Sudah tahu bahaya tailgating dan serangan siber lainnya? Saatnya Warga Bimbingan melangkah lebih jauh dengan memperkuat keahlian di bidang cyber security!

Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum lengkap, mulai dari dasar-dasar keamanan jaringan hingga cara menangani ancaman seperti phishing, ransomware, dan tailgating.

Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni hingga 94%, peluang kariermu di dunia cyber security semakin terbuka lebar! 

Hubungi kami di sini dan daftar sekarang sebelum kehabisan slot. Saatnya #BimbingSampeJadi profesional keamanan siber yang handal!


Referensi


  1. What is tailgating and how to protect your company [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!