STP Adalah: Pengertian. Esensi, Tahapan, dan Contohnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
01 July 2024
•
706
STP adalah konsep di pemasaran yang membantu perusahaan mengenali dan melayani berbagai segmen pasar secara efektif.
Secara umum, STP merupakan singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning. Dengan pemahaman ini, kamu bisa melihat bagaimana perusahaan bisa lebih fokus dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Mau tahu lebih banyak soal STP? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan STP?
STP adalah singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning. Ini adalah model pemasaran tiga langkah yang membantu perusahaan memahami produk atau layanan mereka.
Selain itu, ini membantu perusahaan paham bagaimana cara mengomunikasikan manfaat produk atau layanan kepada segmen pelanggan tertentu.
Secara singkat, model pemasaran STP berarti kamu harus membagi pasar (segmentation). Kemudian, menargetkan segmen pelanggan tertentu dengan kampanye pemasaran yang disesuaikan (targeting).
Lalu, menyesuaikan posisi produk sesuai dengan keinginan dan harapan mereka (positioning).
Dilansir dari Yieldify, STP merepresentasikan peralihan dari pemasaran yang berpusat pada produk ke pelanggan.
Hal tersebut memberi bisnis kesempatan untuk lebih memahami siapa pelanggan ideal mereka dan bagaimana cara terbaik untuk menjangkau mereka.
Semakin personal dan terarah upaya pemasaranmu, makin besar pula kemungkinan keberhasilannya. Dengan memahami dan menerapkan konsep STP, kamu dapat membuat strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan.
Pada akhirnya, STP bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong loyalitas mereka.
Baca Juga: Target Audience Adalah: Definisi dan Cara Mencarinya Untuk Pemula
Mengapa STP Penting dalam Pemasaran?
STP sangat penting dalam pemasaran karena bisa membuat komunikasi pemasaran bisnis jadi lebih sederhana dan efektif. Bukan hanya itu, ada beberapa hal lain yang membuat STP berperan penting.
Supaya kamu paham esensinya, berikut MinDi jelaskan beberapa alasan yang mendukung pentingnya STP dalam pemasaran:
- Pemahaman Kebutuhan Pelanggan: Memahami kebutuhan dan keinginan spesifik dari setiap segmen pelanggan.
- Strategi Pemasaran yang Lebih Terarah: Setiap upaya pemasaran lebih terfokus pada audiens yang tepat. Hal ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjualan yang lebih tinggi.
- Komunikasi Pemasaran yang Lebih Efektif: STP memungkinkan pesan yang dipersonalisasi untuk segmen pasar tertentu.
- Keterlibatan Lebih Tinggi: Pesan yang lebih relevan menghasilkan keterlibatan yang lebih tinggi dengan audiens target.
- Konversi Penjualan Lebih Tinggi: Dengan relevansi dan keterlibatan yang tinggi, peluang konversi penjualan lebih besar dalam kampanye pemasaran.
Apa Kegunaan dari STP?
STP memiliki berbagai kegunaan dalam pemasaran yang sangat penting untuk keberhasilan strategi pemasaran sebuah bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
Segmentation (Segmentasi)
Beberapa fungsi dari tahapan ini antara lain:
- Membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan demografi, psikografi, atau perilaku.
- Membantu bisnis mengidentifikasi segmen-segmen yang berbeda dan menyesuaikan produk atau layanan sesuai kebutuhan spesifik.
Targeting (Penargetan)
Kegunaan dari targeting dalam pemasaran antara lain:
- Menentukan segmen mana yang akan ditargetkan berdasarkan daya tarik komersial.
- Memfokuskan sumber daya pemasaran pada segmen dengan potensi terbesar.
Positioning (Posisi)
Fungsi penerapan positioning dalam bisnis antara lain:
- Memposisikan produk atau layanan dalam segmen yang dipilih dengan komunikasi pemasaran yang sesuai.
- Membedakan produk dari kompetitor dan menekankan manfaat uniknya untuk menarik konsumen.
Apa Saja Tahapan STP?
STP terdiri dari tiga tahapan utama: segmentation, targeting, dan positioning. Setiap tahap mempunyai peran penting dalam membantu bisnis memahami dan melayani konsumen dengan lebih efektif.
Berikut adalah penjelasan MinDi tentang proses penerapan tiap tahapan STP:
1. Segmentation (Segmentasi)
Tahap pertama dalam model pemasaran STP adalah segmentasi. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan berbagai segmen pelanggan berdasarkan kriteria dan karakteristik tertentu yang dipilih.
Ada empat jenis segmentasi utama:
- Segmentasi Geografis: Membagi audiens berdasarkan lokasi seperti negara, wilayah, atau kota.
- Segmentasi Demografis: Membagi audiens berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
- Segmentasi Perilaku: Membagi audiens berdasarkan bagaimana mereka berinteraksi dengan bisnis. Misalnya, apa yang mereka beli, seberapa sering mereka membeli, apa yang mereka telusuri, dll.
- Segmentasi Psikografis: Membagi audiens berdasarkan siapa mereka. Contohnya gaya hidup, hobi, aktivitas, dan opini mereka.
2. Targeting (Penargetan)
Tahap kedua dalam model pemasaran STP adalah penargetan. Tujuan utamanya adalah melihat segmen-segmen yang telah dibuat.
Ini juga bertujuan menentukan segmen mana yang paling mungkin menghasilkan konversi yang diinginkan.
Idealnya, segmen yang dipilih adalah yang aktif berkembang, memiliki profitabilitas tinggi, dan biaya akuisisi yang rendah. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:
- Ukuran: Pertimbangkan seberapa besar segmen tersebut dan potensi pertumbuhannya di masa depan.
- Profitabilitas: Tentukan segmen mana yang paling bersedia mengeluarkan uang untuk produk atau layananmu. Hitung nilai umur pelanggan (lifetime value) di setiap segmen dan bandingkan.
- Kemampuan Mencapai: Pertimbangkan seberapa mudah atau sulit untuk menjangkau setiap segmen. Tingginya Biaya akuisisi pelanggan (Customer Acquisition Cost)berarti profitabilitas yang lebih rendah.
3. Positioning (Posisi)
Tahap terakhir dalam kerangka ini adalah positioning atau memposisikan produk atau layananmu di dalam segmen yang dipilih.
Ini melibatkan membuat komunikasi pemasaran yang sesuai dengan audiens target, membedakan produk dari pesaing, dan menekankan manfaat uniknya.
Beberapa faktor yang dapat membantu kamu mendapatkan keunggulan kompetitif meliputi:
- Positioning Simbolis: Meningkatkan citra diri, rasa memiliki, atau bahkan ego pelangganmu. Contohnya adalah industri mobil mewah yang tidak hanya menyediakan kendaraan tetapi juga meningkatkan harga diri dan citra pelanggan.
- Positioning Fungsional: Menyelesaikan masalah pelanggan dan memberikan manfaat yang nyata.
- Positioning Pengalaman: Fokus pada hubungan emosional yang dimiliki pelanggan dengan produk, layanan, atau merekmu.
Baca Juga: Behavioral Targeting: Definisi, Fungsi, Tahapan, & Contohnya
Contoh Penerapan STP
Yieldify memberikan salah satu contoh penerapan STP oleh Pepsi yang telah berhasil meningkatkan penjualan mereka. Berikut MinDi jabarkan contohnya:
Segmentation (Segmentasi)
Pada saat itu, Pepsi ingin mengambil sebagian pangsa pasar dari Coca-Cola. Mereka menggunakan segmentasi untuk menargetkan audiens kunci.
Pepsi membagi pasar menjadi tiga segmen berdasarkan sikap dan loyalitas konsumen terhadap merek:
- Konsumen yang memiliki sikap positif terhadap merek Coca-Cola dan 100% loyal kepada Coca-Cola.
- Konsumen yang memiliki sikap positif terhadap merek Pepsi tetapi tetap 100% loyal kepada Coca-Cola.
- Konsumen yang memiliki sikap positif terhadap kedua merek dan sering berganti-ganti antara Coca-Cola dan Pepsi.
Sumber: The Dav Media
Targeting (Penargetan)
Pepsi memutuskan untuk fokus pada segmen ketiga, yaitu konsumen yang loyal pada kedua merek dan sering berganti-ganti.
Segmen ini dianggap paling menarik dan memiliki pengembalian investasi tertinggi. Menargetkan pelanggan yang setia kepada Coca-Cola dianggap tidak efektif.
Pasalnya, mereka tidak mungkin mengubah kebiasaan pembelian mereka.
Positioning (Posisi)
Pada tahun 1985, Coca-Cola meluncurkan produk baru yang disebut "New Coke." Ternyata, ini tidak disukai oleh banyak pelanggan setia mereka.
Mengambil kesempatan ini, Pepsi mulai menargetkan para pelanggan setia Coca-Cola yang kecewa. Mereka memposisikan Pepsi sebagai alternatif yang lebih baik.
Ini dilakukan dengan menekankan bahwa Coca-Cola mengubah rasa klasiknya untuk lebih mirip dengan Pepsi.
Kampanye pemasaran mereka sangat agresif, menyoroti perubahan tersebut dan menarik perhatian para konsumen.
Hasilnya
Langkah-langkah ini membuahkan hasil yang signifikan bagi Pepsi. Pada tahun yang sama, Pepsi mengumumkan peningkatan penjualan produk secara keseluruhan sebesar 14%.
Dengan menggunakan strategi pemasaran STP, Pepsi berhasil meningkatkan pangsa pasar mereka. Lalu, mereka juga sukses mengubah pelanggan setia Coca-Cola menjadi pecinta Pepsi.
Belajar Digital Marketing di Dibimbing.id
Itulah penjelasan lengkap terkait STP dalam pemasaran. Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa STP adalah konsep yang penting untuk memahami pasar dan menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Kalau kamu baru mulai belajar tentang marketing dan ingin mendalami lebih lanjut, MinDi merekomendasikan kamu mengikuti Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id.
Dalam program ini, kamu akan mempelajari semua aspek pemasaran digital. Mulai dari teori dasar, berbagai strategi pemasaran di berbagai saluran, hingga praktik langsung dengan proyek nyata.
Program ini dirancang dengan kurikulum yang mudah dipahami, bahkan untuk pemula. Jadi, kamu bisa mengikuti kelasnya tanpa kesulitan, meskipun mulai dari nol.
Selain itu, program ini juga menawarkan kesempatan kerja setelah selesai. Buktinya, 94% lulusan Dibimbing berhasil mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program. Menarik, bukan?
Yuk, daftarkan dirimu sekarang dan kembangkan keahlianmu di bidang digital marketing bersama Dibimbing.id!
Referensi
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.