dibimbing.id - Apa itu Prive dalam Akuntansi? Contoh hingga Pengelolaannya

Apa itu Prive dalam Akuntansi? Contoh hingga Pengelolaannya

Farijihan Putri

08 May 2025

156

Image Banner

Warga Bimbingan pengen berkarier di bidang akuntansi, tapi bingung soal istilah-istilah akuntansi yang sering muncul, salah satunya prive dalam akuntansi? Prive dalam akuntansi adalah pengambilan uang atau aset dari perusahaan oleh pemilik atau pihak yang berwenang, yang gak langsung menjadi bagian dari keuntungan.

Banyak yang merasa istilah ini agak membingungkan, tapi sebenarnya cukup simpel kok kalau udah paham. Makanya, kamu perlu banget memahami konsep ini supaya bisa mengelola keuangan dengan tepat.

Di artikel ini, MinDi bakal kupas tuntas apa itu prive, contoh-contohnya, sampai gimana cara ngelola prive yang bener. Siap buat jadi ahli akuntansi? Yuk, lanjut baca!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa itu Prive dalam Akuntansi?


Prive dalam akuntansi adalah pengambilan dana atau aset oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi yang tidak dicatat sebagai pengeluaran bisnis. 

Biasanya, prive ini terjadi pada perusahaan yang berbentuk usaha perorangan atau firma, di mana pemiliknya bisa langsung menarik uang dari kas perusahaan tanpa melalui prosedur formal seperti gaji. 

Prive tidak mempengaruhi laba perusahaan, karena transaksi ini dianggap sebagai pengurangan modal, bukan biaya operasional. Oleh karena itu, pengelolaan prive yang baik sangat penting agar kondisi keuangan perusahaan tetap sehat dan terjaga.


Karakteristik-Karakteristik Prive


Oke, Warga Bimbingan udah paham kan soal pengertian prive? Nah, sekarang kita bahas juga karakteristiknya biar lebih paham! MinDi bakal jabarin nih!


1. Tidak Termasuk Pengeluaran Bisnis


Walaupun prive itu penarikan dana dan masuk ke akun debit, itu gak dihitung sebagai pengeluaran bisnis. Meskipun kamu ambil uang dari perusahaan, itu cuma ngurangin modal pribadi, bukan biaya operasional yang harusnya masuk laporan laba-rugi.


2. Bukan Akun Permanen


Prive bukan akun yang sifatnya permanen atau berkelanjutan. Setiap akhir periode, akun prive bakal diseimbangkan dan sisanya dimasukin ke modal pemilik bisnis. Saldo di akun prive gak bakal bertahan lama.


3. Tempat Buat Melacak Modal


Akun prive ini tempat buat melacak uang yang ditarik buat kepentingan pribadi. Hal ini penting biar perusahaan bisa mengecek berapa total modal yang udah diambil pemilik dan mengawasi seluruh penarikan modal lainnya yang tercatat di akun prive.

Baca Juga: Cara Efektif Belajar Finance dan Accounting, Panduan Lengkap


Contoh Cara Menghitung Prive dalam Akuntansi


Sumber: Pexels

Biar makin paham tentang prive dalam akuntansi, yuk simak contoh cara menghitungnya! Penghitungan prive penting banget untuk mengetahui berapa banyak dana yang ditarik oleh pemilik perusahaan dari modal usahanya. Ini dia contoh ilustrasinya:

Seorang investor bernama Rudi memiliki 50% saham di sebuah perusahaan. Suatu saat, Rudi berencana membeli rumah dan membutuhkan dana tambahan sekitar Rp75.000.000. Untuk itu, dia memutuskan untuk menarik dana dari kemitraan perusahaan tersebut.

Perusahaan setuju dan mencatat penarikan dana tersebut dengan debit di akun prive milik Rudi dan kredit di akun kas sebesar Rp75.000.000. Berikut ayat jurnalnya:

[D] Prive Rp75.000.000

[K] Kas Rp75.000.000

Saat periode tutup buku tiba, akun modal Rudi akan berkurang sebanyak Rp75.000.000. Pengurangan ini hanya mempengaruhi modal pemilik dan tidak mengganggu aktivitas operasional perusahaan.

Menghitung Prive dengan Rumus

Sekarang, kita lanjut ke cara menghitung prive menggunakan rumus sederhana:

Prive = Modal Akhir – (Modal Awal + Laba)

Contoh perhitungan dengan data berikut:

  1. Modal Awal: Rp 250.000.000
  2. Laba: Rp 80.000.000
  3. Modal Akhir: Rp 255.000.000

Dengan rumus di atas, perhitungannya adalah:

Prive = Modal Akhir – (Modal Awal + Laba)

= Rp 255.000.000 – (Rp 250.000.000 + Rp 80.000.000)

= Rp 255.000.000 – Rp 330.000.000 = Rp -75.000.000

Dari perhitungan ini, terlihat bahwa investor menarik dana sebesar Rp 75.000.000, dengan tanda negatif menunjukkan jumlah dana yang ditarik. Nah, ini cara simpel buat menghitung prive dalam akuntansi yang penting buat kamu pahami!


Bagaimana Cara Mengelola Prive dengan Baik?


Mengelola prive dalam akuntansi dengan baik sangat penting agar keuangan perusahaan tetap sehat. Berikut ini ada 5 cara yang bisa kamu terapkan untuk mengelola prive dengan bijak:


1. Tentukan Jumlah yang Wajar


Jangan menarik terlalu banyak dana dari perusahaan. Tentukan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pribadi tanpa mengganggu kelangsungan bisnis. Hal ini penting supaya modal perusahaan tetap cukup untuk operasional dan pengembangan usaha.


2. Catat Semua Transaksi Prive dengan Teliti


Pencatatan yang akurat sangat penting dalam prive dalam akuntansi. Setiap penarikan harus dicatat dengan jelas di akun prive agar tidak tercampur dengan transaksi lainnya. Nah, ini juga memudahkan kamu saat ingin mengecek total modal yang sudah diambil atau saat melakukan audit.


3. Jangan Menarik Dana Secara Terlalu Sering


Menarik dana terlalu sering bisa merugikan perusahaan, terutama kalau belum ada laba yang cukup. Prioritaskan pengelolaan modal untuk kebutuhan operasional bisnis terlebih dahulu. Baru setelah itu, tarik dana pribadi sesuai kebutuhan yang sudah dipertimbangkan matang.


4. Lakukan Penarikan di Akhir Tahun


Melakukan penarikan prive di akhir tahun lebih disarankan. Dengan begitu, kamu bisa melihat kondisi keuangan perusahaan secara lebih jelas setelah semua pengeluaran dan pemasukan tercatat. Ini juga meminimalisir gangguan pada operasional perusahaan selama periode berjalan.


5. Perhatikan Pengaruh Prive terhadap Ekuitas Perusahaan


Setiap penarikan prive akan mengurangi ekuitas perusahaan. Pastikan untuk selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan finansial perusahaan. Jika terlalu sering menarik dana pribadi, perusahaan bisa kekurangan modal yang akhirnya berdampak pada kelangsungan usaha.


Apakah Prive Dikenakan Pajak?


Prive pada umumnya tidak dikenakan pajak secara langsung, karena dianggap sebagai pengurangan modal pemilik, bukan pendapatan. Namun, jika pemilik perusahaan menarik dana yang melebihi jumlah yang wajar atau tidak sesuai ketentuan, hal ini bisa berisiko dikenakan pajak. 

Selain itu, pajak bisa berlaku pada bagian laba yang dibagikan kepada pemilik dalam bentuk dividen, yang berbeda dengan prive. Jadi, penting untuk memastikan penarikan prive dilakukan dengan bijak dan sesuai aturan yang ada.

Baca Juga: 5 Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Panduan Lengkap


Yuk, Kelola Prive dengan Bijak!


Sekarang Warga Bimbingan udah paham kan, kalau prive dalam akuntansi adalah pengambilan dana pribadi dari perusahaan yang harus dikelola dengan hati-hati? Mengelola prive dengan bijak itu penting agar keuangan perusahaan tetap terjaga dan gak mengganggu jalannya operasional.

Kalau kamu tertarik untuk belajar lebih dalam tentang akuntansi dan finance, yuk, ikut Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!

Di bootcamp ini, kamu bakal dibimbing oleh mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktek nyata buat portofolio, dan kesempatan mengulang kelas secara gratis. Sudah ada 96% alumni yang berhasil mendapatkan pekerjaan dan ada 840+ hiring partner siap menyalurkan kerjaan buat kamu.

Jika ada pertanyaan, misalnya: "Apakah materi di bootcamp sudah mencakup topik-topik penting dalam akuntansi dan finance?" atau "Bagaimana sistem job placement setelah lulus bootcamp?" Jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!