Perbedaan KPI dan OKR, Mana yang Lebih Baik?
Hudita A. R. Lubis
•
30 June 2023
•
4660
Dalam manajemen kinerja dan pengukuran keberhasilan, terdapat dua pendekatan yang sering digunakan, yaitu Key Performance Indicators (KPI) dan Objectives and Key Results (OKR). Meskipun keduanya berfungsi untuk mengukur dan melacak pencapaian tujuan, ada perbedaan penting antara KPI dan OKR.
Nah, kali ini, kamu akan menjelajahi apa aja perbedaan antara KPI dan OKR, serta bagaimana menerapkannya dengan efektif dalam pengelolaan kinerja perusahaan.
KPI (Key Performance Indicator) dan OKR (Objectives and Key Results) adalah dua konsep penting dalam manajemen produk untuk mengukur kinerja dan pencapaian tujuan. Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur keberhasilan, ada perbedaan utama antara KPI dan OKR, yaitu:
Perbedaan Pengertian antara KPI dan OKR
Pengertian KPI
KPI (Key Performance Indicator) adalah metrik atau indikator kunci yang digunakan dalam product management untuk mengukur kinerja dan pencapaian tujuan. KPI adalah ukuran kuantitatif yang spesifik dan relevan yang membantu mengukur sejauh mana suatu produk atau inisiatif mencapai hasil yang diinginkan.
KPI seringkali terkait dengan tujuan bisnis dan dapat melibatkan metrik seperti pendapatan, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, retensi pengguna, dan lain sebagainya. KPI membantu dalam memonitor kinerja produk secara teratur, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan membuat keputusan berdasarkan data dan informasi yang terukur.
Pengertian OKR
OKR (Objectives and Key Results) adalah kerangka kerja pengaturan tujuan yang digunakan dalam manajemen produk untuk mengarahkan upaya dan memastikan pencapaian tujuan yang jelas. OKR terdiri dari dua elemen utama, yaitu tujuan (objectives) dan hasil kunci (key results).
Tujuan (objectives) adalah pernyataan yang menggambarkan hasil yang ingin dicapai secara keseluruhan, sementara hasil kunci (key results) adalah indikator kuantitatif yang mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut. OKR memberikan fokus yang jelas, mengarahkan upaya tim, dan mendorong transparansi serta akuntabilitas. OKR juga mendorong tim untuk mengambil risiko, belajar dari kegagalan, dan mencapai hasil yang signifikan.
Secara ringkas, KPI adalah indikator kunci yang mengukur kinerja produk, sementara OKR adalah kerangka kerja pengaturan tujuan yang membantu mencapai hasil yang diinginkan. KPI lebih berfokus pada pengukuran kinerja, sementara OKR lebih berfokus pada penetapan dan pencapaian tujuan yang lebih luas.
Perbedaan Tujuan antara KPI dan OKR
Tujuan KPI
KPI bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan KPI biasanya bersifat spesifik dan terukur, dan fokus pada ukuran kuantitatif yang terukur, seperti peningkatan pendapatan, tingkat kepuasan pelanggan, atau efisiensi operasional. KPI membantu tim produk untuk melacak kinerja mereka dan memastikan bahwa mereka mencapai target yang telah ditetapkan.
Tujuan OKR
Di sisi lain, OKR memiliki tujuan yang lebih luas dan inspiratif. Tujuan OKR adalah untuk menggambarkan arah strategis yang ingin dicapai oleh tim produk. Tujuan OKR biasanya bersifat ambisius dan berfokus pada perubahan signifikan dalam bisnis atau produk. Key results dalam OKR digunakan untuk mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut. Tujuan OKR memungkinkan kamu untuk memiliki visi yang jelas dan mengejar hasil yang signifikan.
Perbedaan Fokus Utama antara KPI dan OKR
Fokus Utama KPI
Fokus utama KPI adalah mencapai target yang telah ditetapkan. Dalam penggunaannya, KPI memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dicapai dan bagaimana kinerja diukur. KPI lebih fokus pada hasil akhir dan ukuran kuantitatif yang terukur. Tujuan KPI seringkali lebih operasional dan berhubungan dengan pencapaian yang dapat diukur secara langsung.
Fokus Utama OKR
Sementara itu, fokus utama OKR adalah mencapai tujuan yang lebih ambisius dan hasil yang diinginkan. OKR memberikan kebebasan lebih besar dalam cara mencapai tujuan tersebut. Selain mencapai key results yang telah ditetapkan, tim produk juga dapat mengeksplorasi pendekatan yang berbeda dan melakukan inovasi. Fokus OKR adalah pada perubahan yang signifikan dan peningkatan kualitatif dalam bisnis atau produk.
Perbedaan Cara Pengukuran antara KPI dan OKR
Cara ukur KPI
KPI cenderung bersifat kuantitatif dan dapat diukur secara langsung. KPI mengidentifikasi metrik yang relevan dan mengukur pencapaian dalam angka atau persentase. KPI sering diukur dalam interval waktu yang konsisten, seperti bulanan, kuartalan, atau tahunan. Misalnya, KPI bisa mengukur peningkatan penjualan sebesar 10% dalam periode tertentu atau tingkat retensi pelanggan sebesar 95%.
Cara ukur OKR
Di sisi lain, OKR menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dan lebih terhubung dengan tujuan yang ingin dicapai. OKR menguraikan tujuan yang diinginkan dan mengidentifikasi key results yang akan mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut. Key results dalam OKR dapat berupa ukuran kuantitatif atau kualitatif. Misalnya, key results dapat berupa peluncuran produk baru, peningkatan kepuasan pelanggan, atau pengenalan fitur baru dalam produk.
Dalam praktiknya, beberapa perusahaan menggunakan kedua konsep ini secara bersama-sama untuk mengelola kinerja produk. KPI digunakan untuk melacak kinerja operasional yang lebih terukur, sementara OKR digunakan untuk memberikan arah strategis dan mencapai tujuan yang lebih ambisius.
Mana yang lebih baik, OKR atau KPI?
Pilihan antara OKR (Objectives and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicators) tergantung pada konteks dan kebutuhan bisnis kamu. Keduanya memiliki peran yang berbeda dan dapat digunakan bersama-sama atau secara terpisah, tergantung pada pendekatan manajemen kinerja yang diadopsi oleh perusahaan kamu.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:
OKR (Objectives and Key Results):
OKR adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengatur tujuan strategis dan mengukur pencapaian mereka dengan menggunakan key results (hasil kunci).
OKR dirancang untuk memfasilitasi fokus, transparansi, dan kerja tim yang terfokus pada hasil yang diinginkan.
OKR seringkali lebih fleksibel dan dapat digunakan dalam lingkungan yang cepat berubah atau dalam situasi di mana tujuan dan prioritas dapat berubah dari waktu ke waktu.
OKR mempromosikan inovasi, eksperimen, dan adaptasi yang cepat karena mendorong pembelajaran dan penyesuaian berkelanjutan.
KPI (Key Performance Indicators):
KPI adalah ukuran kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana suatu organisasi atau individu mencapai tujuan dan memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
KPI umumnya lebih spesifik dan terukur dengan jelas, seringkali berdasarkan data numerik.
KPI digunakan untuk memantau kinerja secara terus-menerus dan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi area perbaikan, pengukuran efisiensi, dan mengukur keberhasilan pencapaian target yang spesifik.
Ketika memilih antara OKR dan KPI, penting untuk mempertimbangkan konteks bisnis kamu dan apa yang ingin kamu capai. Beberapa organisasi mungkin memilih untuk mengadopsi kedua pendekatan ini dan mengintegrasikannya, sementara yang lain mungkin lebih memilih untuk fokus pada salah satu dari keduanya.
Intinya, OKR lebih cocok untuk situasi di mana fleksibilitas, adaptasi, dan inovasi diperlukan, sedangkan KPI lebih cocok untuk pengukuran kinerja yang terukur dan terus-menerus.
Cara Membuat KPI dan Contohnya
Dengan meningkatnya volume data yang dikumpulkan oleh perusahaan setiap harinya, proses menyaring informasi dan menentukan KPI yang paling relevan dan berdampak dalam pengambilan keputusan dapat menjadi tugas yang sangat menuntut. Saat kamu mulai merancang dasbor atau laporan KPI, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
Diskusikan tujuan dan niat dengan mitra bisnis. KPI hanya akan bermanfaat jika pengguna terlibat dalam pembuatannya. Sebelum menyusun laporan KPI a 1. Produksi Kendaraanpa pun, penting untuk memahami apa yang ingin dicapai oleh kamu atau mitra bisnis kamu.
Buat persyaratan SMART untuk KPI. KPI harus jelas dan terkait dengan metrik yang dapat diukur dengan SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat waktu). KPI yang ambigu, sulit diukur, dan tidak realistis tidak akan memberikan manfaat yang signifikan. Sebaliknya,
Bersiaplah untuk beradaptasi. Saat kamu menyusun laporan KPI, perlu untuk siap menghadapi perubahan dalam kebutuhan bisnis dan pergeseran fokus pada area yang berbeda. Seiring dengan evolusi operasional dan perubahan kebutuhan pelanggan, KPI juga harus dapat berubah sesuai dengan perubahan angka, metrik, dan sasaran yang ditetapkan.
Hindari kelebihan informasi. Meskipun kamu mungkin tergoda untuk menyertakan sebanyak mungkin KPI dalam laporan kamu, perlu diingat bahwa pada titik tertentu, terlalu banyak informasi dapat membingungkan pengguna dan membuat sulit untuk menentukan metrik mana yang sebenarnya penting untuk difokuskan.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang penerapan Key Performance Indicators (KPI) dalam konteks nyata, kamu dapat memulai dengan mengamati Tesla, produsen kendaraan listrik (TSLA). Data-data ini berasal dari laporan pendapatan kuartal keempat (Q4) tahun 2021. Berikut contohnya :
1. Produksi Kendaraan
Pada periode tersebut, Tesla mencatat rekor produksi sebanyak 305.840 kendaraan dan mengirimkan 308.650 unit.Produksi merupakan fokus utama perusahaan, karena mereka secara konsisten mendapat kritik terkait kurangnya peningkatan produksi. Kenaikan skala produksi akan membuka lebih banyak peluang pasar dan meningkatkan keuntungan bagi Tesla.
2. Margin Kotor Otomotif
Margin kotor otomotif Tesla meningkat menjadi 30,6% selama periode tersebut. Margin kotor merupakan salah satu indikator profitabilitas utama bagi Tesla, karena memperhitungkan biaya produksi kendaraan. Meskipun penjualan model dengan harga lebih rendah melebihi model dengan margin lebih tinggi, Tesla berhasil meningkatkan margin kotor pada Q4.
3. Arus Kas Bebas
Arus kas bebas Tesla mencapai $2,8 miliar selama kuartal tersebut, menunjukkan peningkatan signifikan dari $1,9 miliar pada tahun sebelumnya.Tingkat arus kas bebas Tesla menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi tanpa harus mengandalkan bantuan peraturan kredit.
Dengan melihat contoh ini, kita dapat mengeksplorasi bagaimana KPI digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam lingkungan bisnis yang sebenarnya.
Cara Membuat OKR dan Contohnya
Ada beberapa hal yang harus diingat oleh manajer produk saat menyiapkan OKR mereka:
Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART)
Tujuan harus selaras dengan strategi perusahaan
Hasil utama harus dapat diukur
Dalam mengimplementasikan OKR (Objectives and Key Results) sebagai kerangka kerja untuk mengatur tujuan dan hasil utama, penting untuk memahami bagaimana konsep ini diterapkan dalam konteks nyata Sebagai contohnya terdapat tujuan dan hasil utama ditetapkan, serta bagaimana kesuksesan dalam mencapai tujuan tersebut diukur. berikut contoh-contohnya :
1. OKR berbasis hasil
Tujuan : Ciptakan mesin pembangkit permintaan yang berkinerja tinggi.
Hasil Utama:
Tingkatkan jumlah pengguna ke situs web sebesar 10 persen
Hasilkan 100 prospek baru per bulan.
Mengapa Perusahaan Perlu Berorientasi pada Tujuan?
Jika perusahaan tidak berorientasi pada tujuan, mungkin hanya mengikuti perintah dari atas tanpa memiliki visi yang jelas. Ini dapat mengarahkan perusahaan menjadi hanya menjadi pabrik fitur atau hanya menjalankan proyek tanpa mempertimbangkan optimalisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tanpa kerangka penetapan tujuan formal, beberapa langkah awal yang dapat diambil termasuk:
Merumuskan kembali fokus produk saat ini sebagai tujuan.
Menghubungkannya kembali dengan tujuan perusahaan saat ini.
Menetapkan 2-3 ukuran yang menggambarkan kesuksesan.
2. Contoh Transformasi Tujuan Pengiriman Menjadi OKR
Tujuan: Menyerahkan proyek X pada akhir tahun.
Hasil Utama:
Tim teknik mempertahankan kecepatan sprint sebesar X poin cerita sepanjang kuartal.
Melakukan lima wawancara pelanggan melalui perjalanan pengalaman
pengguna untuk mengumpulkan umpan balik tentang kegunaan.
Mengadakan dua sesi pembaruan produk untuk berbagi kemajuan proyek dengan organisasi.
Kesalahan yang harus dihindari :
Taktik Bukanlah Hasil Utama: Menganggap taktik sebagai hasil utama adalah kesalahan umum. Hasil utama haruslah mudah diukur, sementara taktik sebaiknya dianggap sebagai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil utama.
Batas Jumlah Tujuan: Idealnya, tidak lebih dari tiga hingga lima tujuan di setiap tingkat organisasi yang menurun. Setiap individu juga harus memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan fungsional dan bisnis, serta memperhatikan kapasitas individu dan keseluruhan organisasi.
Dalam contoh di atas, kerjasama antara produk, pengalaman pengguna, dan teknik adalah kunci untuk menjamin pencapaian tujuan. Produk dan UX harus bekerja sama dalam merekrut pelanggan dan merencanakan, menjalankan, serta mensintesis hasil wawancara, yang dapat membatasi efektivitas mereka dalam membantu mendefinisikan pekerjaan untuk tim teknik.
Dengan mempelajari contoh-contoh ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana OKR dapat digunakan untuk mengarahkan upaya organisasi menuju pencapaian yang lebih baik dan terukur.
Kalau yang lebih cocok untuk meningkatkan skill kamu sebagai product manager? Ya, tentu saja dengan mengikuti Bootcamp Product Management . Sebab di sini kamu akan dibimbing langsung dengan mentor expert dan berkesempatan disalurkan kerja ke 515+ hiring partners . Coba daftarkan diri kamu di sini , sekarang!
Referensi:
Hubungan Investor Tesla, "Pembaruan Q4 dan TA 2021," - Buka
KPIs: What Are Key Performance Indicators? Types and Examples - Buka
What are objectives and key results (OKRs)? - Buka
Tags