5 Perbedaan Associate dan Entry Level yang Wajib Diketahui!

Farijihan Putri
•
27 February 2025
•
349

Perbedaan associate dan entry level sering bikin Warga Bimbingan bingung pas lagi cari kerja. Banyak yang mikir dua posisi ini sama, padahal ada bedanya. Mulai dari tanggung jawab, pengalaman, sampai jenjang karier.
Kalau salah paham, bisa-bisa kamu melamar posisi yang nggak sesuai ekspektasi, baik dari segi pekerjaan maupun gaji.
Santai deh, di artikel ini MinDi bakal bahas 5 perbedaan utama antara associate dan entry level biar makin paham dan bisa ambil keputusan karier yang tepat. Yuk, lanjut baca!
Mengenal Associate dan Entry Level
Buat Warga Bimbingan yang lagi cari kerja, pasti sering lihat lowongan dengan label "Entry Level" atau "Associate" di job portal. Keduanya memang sering muncul, tapi bukan berarti sama, ya!
Entry Level adalah posisi buat fresh graduate atau orang yang baru masuk dunia kerja tanpa pengalaman. Biasanya, pekerjaan di level ini lebih ke tugas-tugas dasar dengan supervisi ketat, karena masih dalam tahap belajar dan adaptasi.
Sementara itu, Associate Level biasanya ditujukan untuk yang udah punya sedikit pengalaman atau keterampilan spesifik di bidangnya. Posisi ini ada di atas Entry Level, dengan tanggung jawab lebih besar dan tingkat kemandirian lebih tinggi.
Seorang Associate bisa kemungkinan udah menangani proyek kecil atau bahkan membimbing junior. Jadi, kalau lagi cari kerja, pastikan lihat persyaratan tiap posisi biar nggak salah pilih.
Baca Juga: 4 Jenis Sistem Kontrak Kerja dan Cara Memahaminya
5 Perbedaan Associate dan Entry Level
Sumber: Freepik
Buat Warga Bimbingan yang masih bingung, berikut adalah 5 perbedaan utama antara Associate dan Entry Level biar makin paham sebelum melamar kerja!
1. Tingkat Pengalaman
Perbedaan associate dan entry level yang paling mendasar ada di tingkat pengalaman. Entry Level ditujukan buat fresh graduate atau mereka yang baru masuk dunia kerja tanpa pengalaman.
Biasanya, posisi ini lebih fokus ke tugas-tugas dasar dengan supervisi penuh dari atasan. Perusahaan lebih mencari kandidat yang bisa beradaptasi cepat dan memiliki semangat belajar tinggi.
Sementara itu, Associate Level umumnya membutuhkan sedikit pengalaman kerja sebelumnya, biasanya 1-3 tahun di bidang terkait.
Seorang Associate diharapkan sudah punya pemahaman tentang pekerjaan dan bisa bekerja lebih mandiri. Oleh karena itu, perusahaan sering mencari kandidat yang sudah terbiasa dengan lingkungan kerja dan tidak memerlukan banyak pelatihan dasar.
2. Tanggung Jawab Pekerjaan
Di posisi Entry Level, tugasnya lebih administratif dan operasional, seperti menginput data, melakukan riset sederhana, atau mendukung tim dalam pekerjaan sehari-hari. Tanggung jawab di posisi ini lebih berfokus pada pelaksanaan tugas yang sudah ditentukan oleh atasan.
Sedangkan di level Associate, tanggung jawabnya lebih besar, bisa mencakup menangani proyek kecil, menganalisis data, atau bahkan membimbing junior. Associate sering diberi kesempatan untuk mengembangkan strategi dan memberikan masukan dalam proses kerja.
Dengan kata lain, posisi ini sudah masuk ke tahap lebih strategis dan membutuhkan lebih banyak inisiatif.
3. Gaji dan Benefit
Perbedaan associate dan entry level juga bisa terlihat dari segi gaji dan benefit yang diterima. Karena masih tahap awal, gaji Entry Level biasanya lebih rendah dibandingkan Associate.
Rata-rata gaji fresh graduate umumnya mengikuti UMR atau sedikit di atasnya, tergantung industri dan lokasi. Selain itu, benefit yang didapat sering kali lebih terbatas dibandingkan dengan posisi yang lebih tinggi.
Sementara itu, karena punya pengalaman dan tanggung jawab lebih besar, Associate Level mendapatkan gaji lebih tinggi, dengan tambahan benefit seperti bonus kinerja atau tunjangan lain.
Karyawan Associate juga sering mendapat akses ke pelatihan profesional dan peluang networking yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan ekspektasi perusahaan yang menginginkan Associate berkontribusi lebih dalam pengembangan bisnis.
4. Kesempatan Promosi dan Karier
Entry Level adalah titik awal dalam karier. Oleh karena itu, biasanya butuh waktu untuk naik jabatan ke posisi yang lebih tinggi. Karyawan Entry Level harus menunjukkan performa yang baik sebelum bisa dipertimbangkan untuk promosi.
Posisinya yang masih dalam tahap adaptasi, promosi ke posisi yang lebih tinggi bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan Associate.
Sedangkan Associate sudah berada satu langkah lebih dekat ke posisi senior, sehingga peluang naik jabatan lebih cepat. Dari posisi Associate, bisa naik ke Senior Associate, Specialist, atau bahkan Supervisor dalam beberapa tahun.
Jika performanya baik, seorang Associate bisa lebih cepat mendapatkan kepercayaan perusahaan untuk mengisi posisi yang lebih strategis.
5. Kriteria dalam Lowongan Kerja
Kalau lihat lowongan kerja, biasanya posisi Entry Level tidak mensyaratkan pengalaman kerja, cukup dengan ijazah atau sertifikasi yang relevan.
Perusahaan lebih fokus mencari kandidat yang bisa belajar cepat dan siap berkembang. Oleh karena itu, persyaratan pada lowongan Entry Level lebih fleksibel dibandingkan Associate.
Sementara itu, Associate Level biasanya mencantumkan persyaratan pengalaman kerja 1-3 tahun. Selain itu, mereka juga mencari kandidat dengan keterampilan lebih spesifik yang sudah terbukti di dunia kerja.
Biasanya, perusahaan juga menilai pengalaman kandidat dari proyek yang pernah dikerjakan atau keterampilan teknis yang telah dikuasai.
Baca Juga: Apa Itu Penalti Kontrak Kerja? Regulasi dan Tips Pentingnya
Gaji Associate dan Entry Level
Sumber: Freepik
Berdasarkan data dari Indeed, rata-rata gaji pokok untuk posisi Associate di Indonesia adalah Rp6.189.942 per bulan.
Namun, angka ini dapat berbeda tergantung pada lokasi. Misalnya, di Jakarta, rata-rata gaji Associate mencapai Rp6.617.749 per bulan, sementara di Bandung sedikit lebih tinggi, yaitu Rp6.768.567 per bulan.
Untuk posisi Entry Level, rata-rata gaji pokok di Indonesia adalah Rp5.562.359 per bulan. Perlu diingat bahwa gaji dapat bervariasi berdasarkan industri, perusahaan, dan lokasi kerja.
Perbedaan gaji antara posisi Associate dan Entry Level mencerminkan perbedaan tanggung jawab dan pengalaman yang dibutuhkan untuk masing-masing peran.
Associate biasanya memiliki pengalaman kerja sebelumnya dan memegang tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan posisi Entry Level.
Baca Juga: 11 Pekerjaan di Bidang IT dengan Gaji Tertinggi Tahun 2025
Siap Naik Level dari Entry ke Associate? Yuk, Upgrade Skillmu!
Sekarang Warga Bimbingan sudah paham perbedaan associate dan entry level, kan? Kalau masih di level entry dan pengen naik ke posisi Associate dengan gaji lebih tinggi serta tanggung jawab lebih strategis, saatnya upgrade skill dengan Bootcamp Human Resources dibimbing.id.
Kamu bakal belajar bareng mentor berpengalaman, dapat silabus terlengkap, serta praktek nyata buat portfolio. Nggak perlu khawatir ketinggalan, karena bisa gratis mengulang kelas. Bahkan, 96% alumni berhasil dapat kerja dan ada 840+ hiring partner bantu penyaluran kerja.
Punya pertanyaan seperti “Apa saja skill yang dibutuhkan untuk posisi Associate di bidang HR?” atau “Bagaimana cara membangun portfolio HR yang menarik untuk recruiter?”, konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.
Referensi
- Gaji Associate di Indonesia [Buka]
Tags