Native Advertising, Strategi Promosi Efektif di Era Digital
Nadia L Kamila
•
21 November 2023
•
531
Native advertising adalah sebuah pendekatan pemasaran yang unik dan efektif dan mengubah cara brand berkomunikasi dengan audiensnya.
Sobat MinDi mungkin pernah melihat konten tapi tidak sadar kalau ternyata postingan tersebut adalah iklan, itulah native advertising yang akan kita bahas lebih mendalam di artikel ini.
Native Advertising Adalah
Native advertising adalah sebuah teknik pemasaran di mana iklan disesuaikan sedemikian rupa sehingga tampilannya mengikuti format dan estetika platform tempat iklan tersebut ditampilkan.
Iklan jenis ini dirancang untuk menyatu dengan konten asli dari platform, mulai dari segi desain, tata letak, font, gambar, video, maupun elemen lainnya. Hal ini membuat iklan terasa seperti bagian dari konten platform tersebut, bukan sebagai iklan yang mencolok atau mengganggu.
Dengan pendekatan ini, audiens tidak merasa terganggu oleh bentuk promosi yang berlebihan bahkan ada kemungkinan bahwa mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lihat adalah iklan.
Jenis iklan ini mampu membantu meningkatkan performa iklan karena audiens tidak langsung menutup atau mengabaikannya sebagaimana iklan lainnya. Ketika audiens tidak mengabaikan iklan, maka pada akhirnya dapat meningkatkan konversi dan efektivitas kegiatan pemasaran​.
Mengapa Native Advertising Penting untuk Bisnis
Ada dua alasan mengapa iklan natie perlu diperhitungkan dalam promosi bisnis:
1. User-Friendly dan Tidak Mengganggu
Native advertising dianggap penting bagi bisnis karena sifatnya yang user-friendly dan tidak mengganggu. Iklan ini disesuaikan dengan estetika dan fungsi platform tempat mereka ditampilkan, sehingga tidak terasa seperti gangguan bagi pengguna.
Pendekatan ini mengurangi kemungkinan audiens mengabaikan atau menutup iklan, berbeda dengan iklan tradisional seperti banner atau pop-up yang sering dianggap mengganggu dan bisa menyebabkan audiens meninggalkan halaman​​.
2. Meningkatkan Keterlibatan Audiens
Native advertising penting untuk bisnis karena kemampuannya meningkatkan keterlibatan audiens. Karena iklan ini dirancang untuk menyatu dengan konten asli dari platform, audiens lebih cenderung melihat dan berinteraksi dengan iklan tersebut. Keterlibatan audiens ini membantu meningkatkan peluang untuk interaksi yang positif seperti klik atau konversi yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran​​.
Jenis Jenis Native Advertising
Native advertising adalah jenis iklan yang membutuhkan kreativitas tinggi, sehingga ada beberapa jenis native advertising yang disesuaikan di masing-masing saluran promosi sebagai berikut:
1. In-feed Unit
Native advertising adalah jenis iklan yang membutuhkan kreativitas tinggi, sehingga ada beberapa jenis native advertising yang disesuaikan di masing-masing saluran promosi sebagai berikut:
In-feed units adalah iklan yang diletakkan berdampingan dengan konten lain pada platform digital, seperti pada halaman media sosial atau landing page.
Iklan ini memiliki format, desain, dan elemen lain yang mirip dengan postingan non-sponsor pada platform tersebut, sehingga terlihat lebih natural dan tidak mengganggu.
Contohnya saat Sobat MinDi scrolling Instagram dan melihat-lihat postingan orang yang kita follow, terkadang muncul postingan sponsor yang muncul seolah-olah postingan tersebut berasal dari akun yang difollow.
2. In-ad with Native Elements
Jenis iklan ini biasanya muncul dalam konten atau postingan di halaman website pada konten berbentuk artikel. Mereka memiliki tampilan seperti iklan biasa tetapi relevan dengan konten yang ada di sekitarnya, seperti iklan motor yang muncul pada artikel review motor di situs otomotif​​.
Karena iklan ini muncul sesuai konteks isi konten atau postingan, maka audiens tidak menganggap iklan sebagai gangguan, bahkan mereka bisa melihat iklan ini sebagai rekomendasi yang berguna untuk mereka.
3. Promoted Listings
Promoted listings umumnya digunakan oleh situs e-commerce. Penjual dapat membayar untuk mendapatkan item mereka dipromosikan, menempatkannya di bagian atas umpan pengguna atau di halaman depan situs.
Kamu mungkin pernah membuka Shopee untuk mencari suatu barang, lalu di hasil pencarian teratas muncul rekomendasi barang dengan tanda sponsor.
Seller biasanya memanfaatkan jenis iklan ini untuk meningkatkan visibilitas produk tersebut di antara ribuan barang lainnya yang ada di e-commerce​​.
4. Paid Search Ads
Paid search ads adalah iklan yang muncul di bagian atas hasil pencarian di mesin pencari. Mereka dirancang untuk berbaur dengan hasil pencarian organik, memastikan bahwa pengguna membacanya sebagai hasil pencarian biasa.
Contohnya termasuk iklan yang muncul dengan tag “Ads” atau “Sponsored” di hasil pencarian Google​​.
5. Content Recommendation Engine Widgets
Jenis iklan ini berbentuk rekomendasi konten serupa yang sering ditemukan di akhir artikel blog. Mereka terlihat seperti artikel blog lainnya, dengan gambar, judul, dan ringkasan, tetapi ketika diklik, pengguna diarahkan ke situs baru atau halaman iklan​​.
6. Custom Ad
Custom ad adalah iklan yang bisa dikustomisasi sesuai dengan platform. Mereka sering muncul di platform yang unik, seperti aplikasi streaming musik atau podcast, dengan iklan yang sesuai dengan konten atau aktivitas pengguna di platform tersebut​​.
Nah dari keenam jenis native advertising di atas, Sobat MinDi paling sering menemukan jenis iklan native yang mana nih?
Untuk membuat iklan yang membius audiens sehingga seolah-olah tampak sebagai bagian dari konten platform tertentu pastinya tidak mudah dan butuh keterampilan serta pengalaman yang memadai.
Oleh karena itu, Dibimbing memiliki Bootcamp Digital Marketing yang kurikulumnya dirancang khusus agar lulusannya mampu mengaplikasikan langsung ilmu mereka ke dalam berbagai strategi pemasaran digital yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sobat MinDi yang tertarik terjun dalam dunia advertising, yuk daftar bootcamp bareng MinDi!
Kelebihan Native Advertising
Setelah memahami berbagai jenis native advertising, saatnya membahas mengenai apa saja kelebihan dari native advertising yang menjadikannya pilihan yang efektif dalam strategi pemasaran digital.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa kelebihan dari iklan native:
1. Format Iklan Fleksibel dan Natural
Kelebihan utama dari native advertising adalah formatnya yang fleksibel dan natural sehingga memudahkan iklan untuk ditempatkan sesuai dengan platform serta menyesuaikan dengan target audiens.
Bentuknya yang menyerupai konten organik, iklan native lebih mudah diterima oleh audiens dan juga tidak mengganggu pengalaman pengguna (user experience)​​.
2. Performa Iklan Lebih Baik
Native advertising cenderung memiliki performa yang lebih baik karena bentuk iklannya yang menyerupai konten asli.
Hal ini membuat audiens melihat iklan tersebut sebagai bagian dari platform, bukan sebagai gangguan, sehingga lebih meningkatkan kemungkinan interaksi yang positif, seperti klik atau konversi​​.
3. Efektivitas dalam Menarik Audiens
Native advertising efektif dalam menarik perhatian audiens. Karena bentuk dan formatnya yang menyerupai konten lain, audiens cenderung tidak langsung menyadari bahwa itu adalah iklan. Ini meningkatkan peluang untuk audiens melihat dan berinteraksi dengan iklan, dan pada akhirnya meningkatkan konversi yang menguntungkan​​.
4. Meningkatkan Kesadaran Merek
Dengan cara penyajian iklan yang halus dan terintegrasi dengan konten, native advertising dapat meningkatkan kesadaran merek. Audiens yang terlibat dengan konten iklan akan memiliki persepsi positif terhadap merek, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan dan loyalitas terhadap merek tersebut​​.
5. Menjangkau Audiens dengan Cara Alami
Dibandingkan dengan iklan tradisional, native advertising menjangkau audiens dengan cara yang lebih alami dan tidak mengganggu.
Cara ini membuat audiens lebih terbuka terhadap pesan yang disampaikan, membantu merek untuk menyampaikan pesan pemasarannya secara efektif​​.
6. Memberi Value pada Audiens
Native advertising sering kali memberikan informasi yang bermanfaat bagi audiens dan tidak hanya fokus hanya menjual produk. I Dari value yang diberikan memungkinkan konsumen mendapatkan solusi untuk masalah mereka sehingga pada pada akhirnya memberdayakan mereka dalam proses pembelian dan meningkatkan kepercayaan terhadap merek tersebut​​. Kelebihan-kelebihan ini menjadikan native advertising adalah salah satu strategi pemasaran digital yang efektif, khususnya dalam konteks peningkatan engagement dan pembentukan hubungan yang lebih baik dengan audiens.
Implementasi Native Advertising dalam Strategi Pemasaran
Implementasi native advertising dalam strategi pemasaran melibatkan beberapa langkah kunci untuk memastikan efektivitasnya:
1. Memilih Platform yang Tepat
Penting untuk memahami di platform mana audiens sasaran Anda menghabiskan waktu mereka secara online. Apakah di media sosial, website berita, blog, atau platform digital lainnya.
Pemilihan platform yang sesuai akan membantu dalam menyampaikan pesan iklan kepada audiens yang tepat.
2. Mengembangkan Konten yang Relevan dan Menarik
Setelah platform ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan konten yang relevan dan menarik. Konten native advertising harus disesuaikan dengan gaya dan format konten asli platform tersebut.
Pengembangan konten ini mencakup penyesuaian desain, tata letak, dan jenis konten, apakah itu teks, gambar, atau video. Konten harus bernilai bagi audiens, tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga menyediakan informasi atau hiburan.
3. Pengintegrasian dengan Konten Platform
Penting juga mengintegrasikan iklan dengan konten platform sehingga terlihat alami dan tidak terpisah dari konten asli. Integrasi ini melibatkan penyesuaian visual dan editorial agar iklan terlihat seolah-olah merupakan bagian dari konten platform.
4. Memonitor dan Mengoptimalkan Performa Iklan
Setelah iklan diterbitkan, langkah selanjutnya adalah memonitor performanya. Bagaimana tingkat klik, tampilan, interaksi, dan konversi yang dihasilkan.
Berdasarkan data ini, iklan dapat dioptimalkan untuk performa yang lebih baik. Optimisasi ini bisa melibatkan penyesuaian target audiens, menyesuaikan konten, atau mengubah aspek visual dari iklan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, native advertising bisa menjadi alat pemasaran yang efektif dan membantu meningkatkan kesadaran merek, engagement, hingga konversi.
Dari bahasan di atas, tak heran native advertising adalah salah satu jenis iklan yang kini banyak dijalankan oleh para pebisnis. Jika Sobat MinDi tertarik untuk membuat iklan native juga, yuk pelajari caranya di Bootcamp Digital Marketing yang diadakan Dibimbing.
Potensi serta semangat anak muda untuk terjun ke dunia digital marketing di era digital ini sangat besar, oleh karena itu Dibimbing ingin membantu Sobat MinDi sekalian untuk melatih skill bersama para mentor sekaligus praktisi digital marketing dari berbagai top tech company di Indonesia.
So, jika kamu tertarik untuk berkarir di dunia pemasaran digital, yuk daftar dan mulai karirmu bersama Dibimbing sekarang juga!
Tags