Mengenal Brand Positioning, Manfaat, dan Strateginya
Nadia L Kamila
•
27 January 2024
•
480
Brand positioning adalah strategi bisnis yang wajib dimiliki oleh brand supaya produk branda bisa berhasil dikenal pasar dan memikat hati konsumennya.
Contohnya saat Sobat MinDi haus lalu pergi ke minimarket untuk membeli air minum kemasan. Di rak minimarket berjajar botol air kemasan dari berbagai brand, kira-kira brand apa yang akan kamu ambil dan pertimbanan apa yang kamu miliki untuk membeli brand tersebut.
Bisa jadi kamu mengambil air kemasan brand A karena rasanya yang segar, atau brand B karena harganya lebih murah. Bisa juga mengambil brand C karena kemasannya lebih besar atau karena brand D adalah brand yang selalu dibeli oleh keluarga.
Dari ilustrasi di atas bisa diambil kesimpulan bahwa ada banyak pertimbangan dan latar belakang yang berbeda ketika konsumen memilih suatu produk. Setiap konsumen tentu memiliki pertimbangan sendiri mengapa ia memilih satu brand dibanding brand lainnya.
Supaya brand kamu bisa menjadi pilihan yang diambil konsumen, maka kamu harus membuat positioning yang jelas untuk produk yang kamu keluarkan.
Brand Positioning Adalah
Brand positioning adalah cara suatu brand membedakan dirinya dari pesaingnya dalam pikiran konsumen. Ibaratnya seperti tempat yang ingin dimiliki brand di hati dan benak pelanggannya.
brand yang berhasil memposisikan dirinya dengan baik, akan bisa menawarkan sesuatu yang unik dan bermakna bagi konsumen. Misalnya, brand dapat menonjolkan kualitas, inovasi, atau harga terjangkau sebagai ciri khasnya.
Untuk bisa menentukan positioning produk, maka kamu harus memahami siapa target pasar dan apa yang anda cari. Apakah beranda mencari kualitas, gengsi atau harga yang terjangkau?
Komunikasi brand juga perlu untuk diperhatikan saat membangun brand positioning. Sebuah brand perlu menyampaikan pesan yang mencerminkan identitasnya kepada konsumen secara konsisten. Pesan ini bisa dilihat melalui di berbagai saluran, seperti iklan, media sosial dan desain produk.
Secara keseluruhan, brand positioning membantu brand menjadi lebih dari sekadar produk atau layanan, melainkan solusi yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan cara yang istimewa.
Manfaat Brand Positioning
Brand positioning memiliki peran krusial dalam mengarahkan citra suatu brand di mata konsumen dan pasar. Tiga manfaat utama dari strategi brand positioning adalah membedakan brand dari pesaing, membangun loyalitas konsumen, dan memandu pengembangan produk.
Berikut penjelasannya:
1.Membedakan brand dengan Kompetitor
Pertama, brand positioning membantu membedakan brand dari kompetitor branda. Sebuah brand harus tampak menonjol dan menawarkan nilai yang unik kepada konsumen.
Dengan merinci positioning branda, sebuah brand dapat menyoroti keunggulan produk atau layanannya yang membedakannya dari opsi lainnya. Perbedaan inilah yang membantu menciptakan identitas yang kuat dan memudahkan konsumen untuk mengidentifikasi brand tersebut di tengah keramaian pesaing.
Membangun Loyalitas Konsumen
Saat suatu brand berhasil memposisikan dirinya sebagai solusi bagi kebutuhan dan nilai konsumen, maka akan tercipta menciptakan ikatan emosional dan fungsional antara brand dan konsumen.
Konsumen cenderung tetap setia pada brand yang memberikan pengalaman positif dan memenuhi harapan. Loyalitas konsumen ini dapat membantu brand mempertahankan pangsa pasar, meningkatkan retensi pelanggan dan memberikan keunggulan jangka panjang.
Membantu Pengembangan Produk
Dengan memahami positioning brand di pasar, sebuah brand bisa mengidentifikasi peluang yang tepat untuk mengembangkan produk baru atau meningkatkan yang sudah ada.
Positioning bisa berfungsi sebagai patokan brand ketika berinovasi untuk memastikan pengembangan produknya sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen. memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan selalu relevan dan mempertahankan daya tarik di pasar.
Secara keseluruhan, brand positioning adalah tak hanya tentang menciptakan citra brand yang kuat, tetapi juga tentang menciptakan fondasi yang memungkinkan pertumbuhan brand yang berkelanjutan.
Dengan membedakan diri dari pesaing, membangun loyalitas konsumen dan memandu pengembangan produk, suatu brand bisa meraih keunggulan kompetitif dan memperkuat posisinya di pasar.
Macam-Macam Strategi Brand Positioning
Ada beberapa strategi yang diterapkan oleh brand untuk membedakan diri dan menciptakan citra yang diinginkan. Tiga macam strategi brand positioning yang umum digunakan adalah berfokus pada kualitas, harga, dan nilai unik.
Berikut penjelasan dari macam-macam strategi brand positioning:
1.Quality Based Positioning atau Fokus pada Kualitas
Banyak brand yang menonjolkan kualitas produk atau layanan sebagai pembeda utama. Biasanya mereka cenderung menekankan keunggulan teknologi, bahan baku berkualitas tinggi, atau proses produksi yang canggih untuk memberikan produk atau layanan yang superior.
Citra tentang kualitas ini bisa membangun kepercayaan konsumen, karena mengasosiasikan brand dengan keandalan dan prestise.
Price Based Positioning atau Fokus pada Harga
Beberapa brand memilih untuk memposisikan diri sebagai brand yang memberikan solusi dengan harga terjangkau.
Strategi ini bisa menarik bagi segmen pasar yang sensitif terhadap harga atau yang mencari alternatif ekonomis tanpa mengorbankan kualitas. brand-brand ini mungkin menekankan diskon, penawaran spesial, atau harga yang kompetitif untuk menarik perhatian konsumen.
Unique Based Positioning atau Fokus pada Keunikan yang Dimiliki
Beberapa brand lainnya memilih untuk menonjolkan ciri khas produk atau layanan yang membuat produk mereka terlihat unik di mata konsumen. Keunikan ini bisa mencakup desain yang inovatif, sustainability hingga dukungan terhadap aksi sosial.
Brand-brand yang menggunakan strategi ini berusaha menciptakan hubungan emosional dengan konsumen. Konsumen yang memiliki value yang sama atau ketertarikan yang sama akan tertarik untuk memilih brand tersebut.
Tidak jarang pula brand juga mengombinasikan lebih dari satu strategi untuk mencapai posisi optimal dalam benak konsumen.
Akan tetapi kamu harus bisa mencocokkan strategi brand positioning dengan nilai dan tujuan brand, serta memahami secara mendalam kebutuhan dan preferensi target pasar.
Kesalahan Brand Positioning dan Cara Memperbaikinya
Apakah sebuah brand pernah salah dalam melakukan brand positioning?
Hal ini bisa saja terjadi, namun tentunya bisa diperbaiki dengan kerjasama antar product manager dan tim pemasaran.
Supaya lebih tergambar, MinDi akan berikan beberapa hal yang bisa menjadi kesalahan brand saat memilih positioningnya di bawah ini:
1.Tidak Memahami Target Pasar dengan Baik
Kesalahan umum dalam brand positioning adalah ketidakpahaman yang cukup terhadap target pasar. Jika seorang product manager tidak memahami secara mendalam kebutuhan, nilai, dan preferensi konsumen, maka posisi brand mungkin tidak relevan atau tidak menarik bagi audiens yang dituju.
Solusi untuk memperbaiki ini adalah melakukan riset pasar yang menyeluruh, mengumpulkan data konsumen dan secara aktif berinteraksi dengan pelanggan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang target pasar, product manager bisa menyesuaikan strategi positioning yang lebih akurat dan mencerminkan kebutuhan konsumen.
Tidak Konsisten dalam Komunikasi Brand
Salah satu kesalahan brand positioning adalah gaya komunikasi yang tidak konsisten. Jika pesan dan nilai yang disampaikan kepada konsumen tidak konsisten, hal ini bisa menciptakan kebingungan dan merusak citra brand.
Product manager perlu memastikan bahwa pesan brand secara konsisten tersampaikan pada iklan, media sosial dan semua elemen pemasaran lainnya.
Kuncinya adalah memastikan tim pemasaran memahami positioning dan menjaga komunikasi serta koordinasi yang baik untuk menjaga konsistensi pesan tersebut.
Kurangnya Adaptasi Terhadap Perubahan Pasar
Kesalahan lain adalah kurangnya adaptasi terhadap perubahan pasar. Pasar itu dinamis dan terus berubah Jika strategi brand positioning tidak berubah seiring waktu, maka brand dapat kehilangan daya tariknya.
Seorang product manager harus senantiasa memonitor tren industri, perubahan perilaku konsumen dan aktivitas dari kompetitornya.
Dengan memahami perubahan ini, product manager bisa mengadaptasi strategi brand positioning terbaru supaya tetap relevan dan berdaya saing untuk melawan kompetitor mereka.
Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan ini, seorang product manager perlu memiliki pendekatan proaktif terhadap manajemen brand.
Pendekatan ini seperti yang telah disampaikan di atas mencakup keterlibatan dalam riset pasar, berkomunikasi dengan tim internal untuk memastikan konsistensi pesan brand dan selalu bersedia untuk menyesuaikan strategi positioning sesuai dengan dinamika pasar.
Brand positioning adalah kunci yang membuat sebuah brand bisa memenangkan hati konsumen mereka dan bertahan di pasar untuk jangka waktu yang lama.
Salah satu tugas dari seorang product manager adalah memastikan brand positioning yang tepat untuk produknya. Materi ini bisa Sobat MinDi pelajari lebih mendalam dengan mengikuti Bootcamp Product and Project Development dari Dibimbing.
Bootcamp Product Management & Project Management adalah program pelatihan intensif selama 5,5 bulan yang berfokus pada kemampuan manajemen produk & pengembangan produk.
Dalam program ini, kamu akan mempelajari seputar Ideation, Market Research, Wireframing, Prototyping, User Stories, Project Risk, Project Schedule & Cost, dan Project Procurement.
Dengan bimbingan praktisi digital berpengalaman, program ini cocok untuk siapapun tanpa memiliki latar belakang IT. Daftarkan dirimu sekarang yuk!
Tags