9 Langkah Optimasi Algoritma Machine Learning
Nadia L Kamila
•
04 January 2024
•
2782
Optimasi algoritma machine learning adalah proses menyesuaikan algoritma untuk meningkatkan performa dalam membuat prediksi atau pengambilan keputusan.
Mengapa harus dilakukan optimasi pada algoritma machine learning dan apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan? MinDi akan bahas dalam artikel ini.
Mengapa Harus Dilakukan Optimasi Algoritma Machine Learning?
Optimasi algoritma machine learning adalah proses penyesuaian yang dilakukan agar algoritma efektif dan efisien dalam membuat prediksi atau pengambilan keputusan.
Proses ini cukup penting karena beberapa hal di bawah:
1. Meningkatkan Akurasi Prediksi
Tujuan utama dari machine learning adalah untuk menghasilkan model yang dapat membuat prediksi atau klasifikasi dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi agar sebuah model dapat mempelajari pola dari data dengan lebih efektif.
2. Mencegah Overfitting dan Underfitting
Overfitting adalah ketika sebuah model terlalu cocok dengan data latih sehingga gagal untuk generalisasi pada data baru. Sebaliknya, underfitting terjadi ketika model terlalu sederhana dan tidak mampu menangkap pola penting dalam data.
Kedua kondisi ini tentu tidak ideal dan perlu dioptimasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi kedua masalah ini. Caranya bisa melalui teknik regularisasi atau validasi silang.
3. Efisiensi Komputasi
Algoritma dari model yang tidak dioptimasi akan memerlukan waktu lama untuk dilatih dan dapat berjalan lambat saat membuat prediksi. Supaya lebih efisien, maka dilakukan optimasi supaya algoritma bisa berjalan lebih baik dan lebih praktis untuk aplikasi dunia nyata
Contohnya, dalam algoritma klasifikasi, pengurangan dimensi data menggunakan teknik seperti Principal Component Analysis (PCA) dapat mengurangi waktu pelatihan tanpa mengorbankan akurasi secara signifikan.
4. Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Baik
Optimasi algoritma memastikan bahwa model menggunakan sumber daya komputasi ( CPU, GPU, dan memori) dengan cara yang paling efektif. Hal ini cukup penting, terutama jika sumber daya terbatas, seperti pada perangkat mobile atau embedded systems
Dengan melakukan optimasi algoritma machine learning, maka kemampuan model untuk mengolah data, mengidentifikasi pola, hingga membuat prediksi akan semakin tepat dan akurat.
Jika Sobat MinDi masih bingung tentang apa itu algoritma machine learning dan bagaimana bisa membantu dalam proses pengolahan data, yuk ikutan Bootcamp Data Science dari dibimbing.id!
Kamu akan belajar dari awal tentang mengenal data science, tools apa yang dibutuhkan, prospek industri karir yang akan kamu masuki, hingga berkesempatan untuk magang di perusahaan terkemuka. Daftar sekarang yuk!
Langkah-Langkah Optimasi Algoritma Machine Learning
1. Pemilihan Fitur (Feature Selection) dan Pengurangan Dimensi
Dalam sebuah dataset, terdapat banyak fitur atau informasi. Namun sayangnya tak semua informasi tersebut penting. Sehingga langkah pertama adalah menyeleksi informasi yang penting dan mengabaikan fitur atau informasi yang tidak terlalu penting.
Mengapa harus dilakukan seleksi atau pemilihan fitur? Dengan menyeleksi fitur penting yang dibutuhkan, maka model machine learning hanya akan menggunakan informasi yang benar benar diperlukan. Proses ini akan membuat kinerja model menjadi lebih cepat dan akurat.
2. Penyetelan Hyperparameter (Hyperparameter Tuning)
Hyperparameter adalah pengaturan dasar pada model machine learning. Simpelnya seperti pengaturan volume atau kecerahan pada TV. Penyetelan hyperparameter berarti mengatur nilai-nilai ini supaya model bekerja sebaik mungkin.
Menyetel hyperparameter dengan tepat akan membuat kinerja model menjadi lebih akurat dan efisien. Hasilnya, model bisa belajar data dengan cara yang lebih baik.
3. Validasi Silang (Cross-Validation)
Validasi silang adalah cara menguji model dengan menggunakan data dalam beberapa putaran. Setiap putaran, model diuji menggunakan data yang berbeda-beda.
Proses validasi silang ini penting untuk memastikan model mampu bekerja baik dengan semua jenis data, bukan hanya satu bagian saja. Sehingga kesalahan seperti overfitting bisa dihindar.
4. Pemilihan dan Evaluasi Model
Tidak semua algoritma cocok digunakan untuk model machine learning. Sehingga setelah memilih satu algoritma, lakukan evaluasi supaya mendapatkan gambaran seberapa baik algoritma bekerja di model tertentu.
5. Regularisasi dan Penghindaran Overfitting
Regularisasi adalah teknik yang digunakan untuk mencegah model 'belajar terlalu banyak' atau overfitting. Overfitting sendiri artinya ketika model terlalu fokus pada data latih sehingga tidak efektif pada data baru.
Adanya regulasi akan membuat model yang lebih umum. Model yang umum ini mampu bekerja dengan baik pada data baru, dan tidak terbatas pada data lama yang telah dilatih selama ini.
6. Optimasi Fungsi Kehilangan (Loss Function Optimization)
Fungsi kehilangan adalah cara untuk mengukur seberapa jauh prediksi model dari kenyataan. Optimasi fungsi kehilangan berarti memilih dan menyesuaikan fungsi ini supaya dapat memberikan ukuran yang paling tepat tentang kesalahan model.
Dengan mengoptimalkan fungsi kehilangan, kamu bisa membuat model belajar dari kesalahan dan akhirnya membuat prediksi yang lebih akurat.
7. Eksperimen dan Iterasi
Eksperimen dan iterasi berarti mencoba berbagai pendekatan dan pengaturan pada model untuk melihat mana yang bekerja paling baik. Proses ini bisa diibaratkan seperti menguji resep masakan berbeda untuk menemukan yang takaran yang pas dan enak.
Melakukan banyak eksperimen dan iterasi akan membantu dalam menemukan kombinasi terbaik dari berbagai teknik dan pengaturan untuk model.
8. Pemanfaatan Teknologi dan Alat
Saat ini terdapat banyak alat dan perangkat lunak yang dirancang untuk membantu dalam pembelajaran mesin, seperti TensorFlow atau Scikit-learn. Menggunakan alat-alat ini bisa mempermudah dan mempercepat proses optimasi.
Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, model bisa dioptimasi lebih efisien dan efektif, serta memanfaatkan teknik-teknik terbaru dalam pembelajaran mesin.
9. Pemantauan dan Penyesuaian Berkelanjutan
Setelah model selesai dibuat dan mulai digunakan, bukan berarti tugas telah selesai. Perlu untuk selalu memantau kinerja dan membuat penyesuaian model jika diperlukan.
Mengapa harus selalu dilakukan pemantauan? Hal ini karena data dan kondisi dunia nyata sering berubah. Dengan memantau dan menyesuaikan model secara berkelanjutan, maka model dapat dipastikan untuk relevan, akurat, dan efektif dalam jangka panjang.
Itulah sembilan langkah-langkah untuk optimasi algoritma machine learning supaya tetap bisa digunakan secara akurat dan efektif. Algoritma inilah yang akan membantu pekerjaan seorang data scientist supaya bisa menghasilkan keputusan atau membuat prediksi untuk tugas tertentu.
Kamu bisa mempelajari tentang algoritma machine learning untuk memprediksi data di Bootcamp Data Science dibimbing.id. So, yuk upgrade skillmu bareng MinDi dengan join bootcamp sekarang!
Tags