6 Langkah Awal Mengembangkan Produk Digital - dibimbing.id
Kezia Margaretha
•
11 November 2022
•
81086
Halo Sobat MinDi, disini siapa sih yang cita-citanya pengen punya produk digital sendiri? Produk digital merupakan sebuah jenis model bisnis baru, dimana produknya bersifat non fisik dan transaksinya juga dilakukan secara digital.
Jenis model bisnis ini sangat inovatif dimana kamu tidak membutuhkan bentuk toko fisik maupun produk fisik, namun dapat menghasilkan uang secara nyata. Hal tersebut membuat sangat banyak orang yang tertarik untuk membuat produk digital.
Lalu seperti apa sih produk digital tersebut?
Contoh Produk Digital/Sumber: Aflix Production
Produk digital memiliki berbagai jenis contoh yang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari kalian. Meskipun tidak memiliki produk fisik, produk tersebut memiliki nilai-nilai tertentu sehingga sangat dibutuhkan oleh para penggunaannya. Berikut beberapa contoh dari produk digital:
Aplikasi
Siapa sih disini yang ga pernah menggunakan aplikasi? Semuanya pasti pernah, bukan? Saat kalian membaca artikel ini, kalian mungkin mengaksesnya melalui aplikasi tertentu.
Aplikasi merupakan salah satu produk digital yang paling banyak dibuat saat ini. Di Google Play sendiri saat ini tersedia 2,5 juta aplikasi dan di App Store tersedia 1,8 juta aplikasi.
Foto atau video
Foto atau video merupakan salah satu produk non fisik yang memiliki nilai jual, sehingga dapat dikatakan sebagai produk digital. Foto biasanya memiliki hak cipta, dimana kamu dapat menjual foto atau video yang kamu miliki.
Saat ini juga telah tersedia banyak situs untuk menjual foto atau video milikmu seperti iStock, Dreamstime, Shutterstock, Fotolia, dan Opensea.
Game
Seperti aplikasi, game merupakan salah satu produk digital yang banyak tersedia saat ini. Terdapat banyak sekali developer game yang mengembangkan berbagai jenis game dengan berbagai genre dan tingkat kesulitan.
Ebook
Di era digital sekarang, kehadiran dari buku fisik mulai tergantikan dengan adanya e-book. Penggunaannya yang lebih efektif dan ramah lingkungan membuat orang mulai beralih ke e-book.
Pada pandemi, e-book juga semakin berjaya dikarenakan semua pembelajaran termasuk buku sekolah tersedia secara online. Selain buku pembelajaran, saat ini juga tersedia e-book dengan berbagai jenis genre.
Kursus Online
Nah, yang satu ini mungkin sangat sering kalian temui di instagram ataupun linkedin kalian. Dengan semakin banyaknya kegiatan yang bersifat daring, kursus-kursus juga tidak mau kalah ketinggalan.
Banyak sekali bermunculan kursus-kursus online seperti memasak, bahasa asing, desain, dan bahkan kursus-kursus persiapan karir digital.
Nah, setelah melihat semua jenis produk digital tersebut, apakah kalian semakin tertarik untuk membuat salah satunya? Berikut langkah-langkah yang perlu kalian ikuti untuk mengembangkan produk digital.
Langkah-langkah pembuatan produk digital/Sumber: BP Guide
Riset, Riset, dan Riset
Sebelum mengembangkan sebuah produk, riset merupakan kunci utama dari semuanya. Melalui riset, kamu dapat menemukan peluang-peluang yang dapat dijadikan calon produk digital-mu.
Untuk mencari sebuah penemuan, kamu perlu melihat masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari tersebut. Dari masalah tersebut, biasanya akan muncul solusi yang dapat kamu jadikan sebagai salah satu produkmu.
Berikut beberapa step yang dapat kamu ikuti dalam riset produk:
Persona Research: Di tahap ini kamu perlu memahami pengguna serta menciptakan sebuah produk yang dapat digunakan oleh mereka
User Journey: Setelah itu, kamu perlu membuat strategi agar pengguna dapat menggunakan produk-mu untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.
Product Scope: Kemudian, kamu perlu melengkapi dan memperbaiki fitur-fitur di produk-mu dengan informasi-informasi paling update.
Feasibility Check: Kamu perlu melihat bagaimana performa dari fitur-fitur tertentu dan mengujinya sebelum dikeluarkan di pasaran
User acquisition: Berikutnya, kamu perlu memikirkan bagaimana calon pengguna dapat menemukan produk-mu di pasaran
Sales funnel: Pikirkan bagaimana proses menuju pelanggan agar mereka dapat membeli dan mengakses produk-mu.
Validasi Produk
Setelah berhasil menemukan ide yang tepat untuk produk-mu, kamu perlu menguji apakah produk tersebut memiliki potensi di pasar dan sesuai dengan kemauan pelanggan.
Untuk memvalidasi ide tersebut, terdapat dua jenis kategori yang dapat digunakan. Pertama, Lo-fi Experiments, dimana tim biasanya menguji menggunakan interface serta tools dengan tingkat keakuratan rendah. Kedua, Hi-fi Experiments yang menggunakan tools dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
Proof of Concept
Sebelum mengembangkan produk, kamu perlu melakukan uji coba terlebih dahulu apakah produk-mu dapat bekerja di dunia nyata.
Kamu dapat membuat konsepnya dalam bentuk presentasi atau demonstrasi terlebih dahulu dan belum masuk ke tahap pengkodean. Dokumen-dokumen tersebut juga harus menjelaskan bagaimana syarat dan spesifikasi teknik yang dibutuhkan oleh produk-mu.
Tahapan ini merupakan tahap yang sangat penting, dimana tim dapat mengevaluasi dan merevisi produk sebelum diberikan ke insinyur.
Minimum Viable Product
MVP merupakan versi awal dari sebuah produk untuk melihat apakah fitur-fitur tersebut dapat digunakan oleh pelanggan. Untuk membuat sebuah MVP, biasanya developer memegang peranan penting di bagian ini.
Dikarenakan versi awal, MVP biasanya dibuat dengan lebih sederhana dan belum memiliki fitur yang lengkap. Namun, melalui MVP ini tim dapat mengamati bagaimana pengguna menggunakan produk serta memungkinkan tim untuk berlatih menghadapi suatu kesalahan.
Dengan membuat MVP, perusahaan dapat menghindari adanya kesalahan maupun perubahan-perubahan yang signifikan ketika produk dilepaskan ke pasaran.
Go-to-Market (GTM) Strategy
Setelah merilis MVP, kamu dapat dikatakan telah berhasil setengah jalan. Namun, tentunya kamu belum selesai sampai dengan tahap akhir pembuatan produk digitalmu. Untuk itu, kamu perlu membuat strategi GTM untuk mengantisipasi perilisan produkmu yang sebenarnya.
Kamu perlu memikirkan strategi agar produk digitalmu dapat masuk ke pasar dan dapat sukses diterima oleh pelanggan. Kamu perlu mengidentifikasi audiens-audiens yang menjadi targetmu serta menentukan rencana pemasaran yang paling tepat bagi pelanggan.
Evaluasi produk-mu
Ketika produkmu berhasil diluncurkan ke pasaran, bukan berarti kerjaanmu selesai sampai disini saja. Kamu perlu memperbaharui produk-mu terus menerus agar dapat memenuhi keinginan pelanggan dan mencapai tujuan bisnismu. Setelah produk diterima di pasar, kamu juga perlu memikirkan bagaimana strategi perkembangan dari produk tersebut.
Di tahapan ini, juga penting untuk memiliki metrik dalam melihat pertumbuhan produkmu. Hal ini bertujuan agar kamu tau bagian mana yang terpenting untuk dikembangkan dalam produk-mu. Di tahapan ini, tentunya tim akan melewati tantangan-tantangan tersendiri yang tak kalah rumit dari tahap-tahap sebelumnya.
Berikut beberapa langkah-langkah yang dapat kamu ikuti ketika ingin membuat sebuah produk digital. Mungkin terlihat mudah, namun untuk menjalankannya tentunya terdapat rintangan-rintangan tersendiri yang sulit untuk diselesaikan.
Nah, untuk kamu yang ingin membuat produk digital, tentunya setiap tahapan membutuhkan skill-skill yang berbeda-beda pula.
Bagi kamu yang mungkin belum memiliki skill-skill tersebut, yuk ikuti bootcamp bersama dengan Dibimbing.id! Di Dibimbing terdapat beberapa kelas dengan fokus pembelajaran yang berbeda-beda.
Apabila kamu ingin mempelajari strategi yang baik untuk strategi GTM, kamu dapat mengikuti bootcamp Digital Marketing untuk mempromosikan produk-mu. Selain digital marketing, juga terdapat bootcamp Product Management untuk belajar seputar Product & Market Research, Product Design, dan Agile Methodology .
Yuk, jangan berlama-lama lagi, segera daftarkan dirimu di Dibimbing bersama dengan MinDi!