Ketahui Program Terbaru Social Data Science - dibimbing.id
Kezia Margaretha
•
08 December 2022
•
1325
Mendengar kata social dan science di dalam satu ungkapan yang sama tentunya merupakan hal yang aneh dan tidak lumrah. Kedua kata tersebut bisa dibilang memiliki makna dan fokus yang sangat berbeda dan berbanding terbalik. Namun, terdapat satu ungkapan yang menggabungkan kedua kata tersebut yaitu Social Data Science. Terdengar sangat asing dan unik bukan? Meskipun demikian, apa sih sebenarnya arti dari kata itu sendiri. Yuk, simak artikel ini sampai dengan selesai!
Apa itu Social Data Science?
Hal yang dipelajari dalam Social Data Science /Sumber: Medium
Dalam penelitian di bidang ilmu sosial, terdapat banyak sekali metode dan data yang bisa dikumpulkan. Misalnya, peneliti bisa mengambil data melalui media sosial seperti data pelanggan, data pendaftaran, atau bahkan jejak digital para pengguna. Bukan hanya data kuantitatif, ilmu sosial juga bisa mengumpulkan data kualitatif melalui kerja lapangan antropologi, dan lainnya.
Nah, untuk itu pernahkah kalian membayangkan betapa pentingnya bagi seorang ilmuwan sosial untuk mempelajari programming untuk membantu penelitiannya?
Jika ya, Social Data Science mungkin bisa menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut.
Social Data Science merupakan sebuah ilmu baru yang mengkombinasikan ilmu sosial dan ilmu komputer untuk menganalisis big data yang berhubungan dengan teori sosial.
Lebih simple-nya, Social Data Science dapat dikatakan sebagai sebuah ilmu yang menggunakan metode dan tools dari Data Science, namun teorinya berasal dari ilmu sosial.
Dimanakah kita bisa mempelajari Social Data Science?
Bukan termasuk sebagai salah satu ilmu yang lumrah, Social Data Science masih sulit ditemukan di berbagai universitas di dunia. Saat ini, terdapat tiga universitas di dunia yang diketahui menyediakan program untuk mempelajari hal tersebut.
University of Oxford
Kampus University of Oxford/Sumber: Kompas
Di program yang disediakan oleh Oxford, siswa diharapkan untuk belajar Social Data Science untuk belajar selama 40 jam setiap minggunya selama semester.
Pembagian waktu belajar tersebut juga terbagi lagi menjadi 24 jam per minggu untuk mengerjakan tugas dan 10-12 jam per minggu untuk mengikuti kelas. Selama waktu libur, siswa juga diharapkan untuk melakukan studi lebih lanjut.
Dalam kelas yang diajarkan di Oxford, kamu akan mempelajari mengenai keahlian sosial serta teknis yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengkritik, dan menganalisis data mengenai perilaku manusia.
Untuk mendaftar ke Oxford, kamu juga perlu memenuhi berbagai persyaratan mulai dari skor GMAT, skor IELTS, dan masih banyak lagi.
2. The London School of Economics and Political Science
Kampus The London School of Economics and Political Science /Sumber: LSE
Apabila kamu ingin mengambil Social Data Science di The London School of Economics and Political Science, kamu bisa memilih dua jenis program. Pertama, part time dimana waktu pengambilan program akan berlangsung selama 24 bulan. Kedua, full time dengan durasi program 12 bulan.
Di sini, kamu akan dilatih untuk mempelajari penggunaan data untuk menjawab pertanyaan dari ilmu-ilmu sosial. Penggunaan bahasa pemrograman seperti R dan Python juga akan dipelajari untuk bisa membuat dan memanipulasi big data.
Untuk masuk ke dalam program tersebut, kamu harus sudah memiliki gelar tingkat dua atau setara dalam bidang ilmu sosial, ilmu data, statistik, dan bidan kuantitatif. Sebelum masuk ke program, kamu sebaiknya juga mengambil kursus untuk mempelajari metode kuantitatif dan statistik terapan pada tingkat dasar.
Bagi kamu yang berasal dari luar Britania Raya, kamu juga memiliki kesempatan untuk mengikuti program ini karena The London School of Economics and Political Science terbuka terhadap mahasiswa asing dari 140 negara termasuk Indonesia. Meskipun demikian, terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi terlebih dahulu.
3. University of Copenhagen
Kampus University of Copenhagen/Sumber: Wikipedia
Salah satu universitas di dunia yang juga menyediakan program Social Data Science adalah University of Copenhagen di Denmark. Program tersebut didesain untuk waktu 2 tahun dengan 4 semester.
Selama dua semester pertama, mahasiswa harus mengikuti mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Di semester selanjutnya, mahasiswa mulai memiliki kebebasan untuk mengikuti magang, kerja lapangan, atau mengambil mata kuliah pilihan lainnya. Selama semester keempat, mahasiswa akan mengerjakan tesis baik secara individu maupun kelompok yang harus diserahkan di akhir semester.
Dengan mengikuti program di University of Copenhagen, kamu bisa mempelajari machine learning, predictive analytics, ilmu politik, metode psikologi, dan bahkan ilmu ekonomi yang dapat membekali kompetensi untuk memecahkan masalah sosial dan bisnis di era digital ini.
Untuk mendaftar di University of Copenhagen, kamu juga harus menyelesaikan program sarjana-mu dan memiliki hasil tes bahasa inggris yang sudah ditentukan. Bagi mahasiswa asing yang berasal diluar Denmark, nilai hasil studi di negara asal harus ditranskrip terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dari University of Copenhagen.
Prospek pekerjaan
Sebagai seseorang yang lulus dari program Social Data Science, terdapat banyak sekali peluang yang terbuka. Lulusan dari Social Data Science juga bisa bekerja di industri pemerintah dan NGOs. Banyak yang bekerja sebagai pemegang posisi regulator atau memegang peranan dalam lembaga pemerintah secara global.
Selain itu, banyak dari mereka juga bekerja di perusahaan swasta baik itu lembaga dan organisasi publik di suatu negara atau bahkan organisasi internasional. Saat ini, juga terdapat banyak startup yang menerima lulusan dari Social Data Science seperti Google, Meta, TikTok, Spotify, Bumble, dan lainnya.
Yuk, ikuti pengalaman Alex di University of Copenhagen
Alex merupakan salah satu mahasiswa yang terpilih sebagai mahasiswa program Social Data Science di masa pandemi. Kesan pertama yang dia dapatkan ketika berada di hari pertama kuliah adalah sangat mengharukan. Orang-orang yang mengikuti program terlihat berasal dari latar belakang yang beragam. Bukan hanya itu, para mahasiswa juga berasal dari negara-negara yang berbeda meskipun mayoritasnya berasal dari Denmark.
Di hari pertama, Alex mendapatkan sebuah tote bag yang bertuliskan Social Data Science. Dalam tote bag tersebut, terdapat berbagai souvenir seperti masker, hand sanitizer, botol minum, dan pena bertuliskan Social Data Science.
Setelah dibagikan tote bag, mereka kemudian mengikuti aktivitas kelompok dimana setiap kelompok kecil harus membuat lingkaran di kertas sebelum digabungkan dengan kelompok lainnya. Setelah digabungkan, mereka juga harus menghubungkan lingkaran-lingkaran tersebut dengan garis.
Sehabisnya, mereka berkumpul di taman yang berada dekat dengan gedung SODAS. Dalam sesi ini, mereka saling bertukar pikiran dan berbincang-bincang mengenai satu sama lain untuk mengenal lebih dalam.
Berikut hari pertama Alex ketika mengikuti program Social Data Science di University of Copenhagen. Apakah kalian tertarik untuk menjadi yang selanjutnya?
Jika ya, yuk mulai persiapkan diri kalian mulai dari sekarang. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan mempelajari Data Science terlebih dahulu. Dengan mempelajarinya, kamu setidaknya akan mengetahui dasar-dasar dari Social Data Science.
Nah, terus dimana sih kamu bisa belajar Data Science? Jawabannya adalah di bootcamp Data Science di Dibimbing.id.
Bersama Dibimbing.id kamu akan mempelajari Data Science dari nol bersama dengan mentor-mentor berpengalaman. Selain itu, kamu akan mempelajari bahasa pemrograman seperti R dan juga Python.
Nantinya, juga akan ada final project sehingga kamu langsung bisa menerapkan pembelajaran tersebut ke dalam sebuah project nyata.
Yuk, tanpa mikir lama-lama lagi, segera daftarkan dirimu di Dibimbing.id!
Tags