10 Kelebihan Pemasaran Konvensional: Definisi dan Contoh
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
16 December 2024
•
231
Kelebihan pemasaran konvensional itu gak bisa diremehin, Warga Bimbingan! Meskipun zaman sudah serba digital, strategi ini masih punya banyak keunggulan yang bikin bisnis tetap eksis dan nempel di benak audiens.
Beneran, gak semua orang percaya sama iklan online. Justru metode klasik kayak brosur, iklan TV, atau billboard sering lebih bikin orang yakin karena kesannya lebih kredibel dan nyata.
Nah, penasaran gak apa aja sih kelebihannya? Yuk, simak 10 kelebihan pemasaran konvensional yang bakal MinDi spill lengkap sama definisi dan contoh biar kamu makin paham. Dijamin bikin bisnis makin cuan!
Baca juga : 12 Contoh Iklan Produk Minuman dan Gambarnya yang Menarik
Apa itu Pemasaran Konvensional?
Pemasaran konvensional adalah strategi pemasaran yang menggunakan metode tradisional seperti iklan cetak, televisi, radio, billboard, dan brosur.
Cara ini fokus pada media offline untuk menjangkau audiens, tanpa bergantung pada teknologi digital atau internet.
Pemasaran ini sering digunakan untuk membangun kesadaran merek di pasar lokal dan menjalin koneksi langsung dengan konsumen.
Meskipun terdengar klasik, pemasaran konvensional tetap relevan untuk bisnis tertentu, terutama yang mengutamakan interaksi fisik dan kepercayaan.
Baca juga : Traffic: Definisi, Jenis, Faktor, hingga Cara Meningkatkan
Kelebihan Pemasaran Konvensional
Sumber: Canva
Kelebihan pemasaran konvensional tidak bisa diremehkan, karena metode ini masih memiliki daya tarik dan efektivitas yang unik untuk menjangkau audiens secara luas.
Warga Bimbingan Yuk, kita bahas keunggulannya satu per satu!
1. Jangkauan Lokal yang Kuat
Pemasaran konvensional sangat efektif untuk menjangkau audiens di area tertentu, seperti komunitas lokal. Contohnya, iklan di radio lokal atau selebaran yang dibagikan di kawasan strategis akan lebih mudah diterima oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Metode ini cocok banget buat bisnis kecil atau UKM yang ingin memperkuat kehadirannya di pasar lokal tanpa harus bersaing dengan perusahaan besar di platform digital. Keakrabannya dengan audiens lokal membuat strategi ini tetap relevan.
2. Membangun Kepercayaan Konsumen
kelebihan pemasaran konvensional yang kedua adalah Iklan di media konvensional, seperti televisi atau koran, sering dianggap lebih terpercaya dibandingkan iklan online. Konsumen cenderung percaya bahwa media besar melakukan filter terhadap iklan yang mereka tayangkan.
Kesan kredibilitas ini membantu bisnis membangun reputasi yang baik di mata calon pelanggan. Jadi, pemasaran konvensional punya nilai lebih untuk produk atau jasa yang mengandalkan kepercayaan, seperti layanan kesehatan atau keuangan.
3. Interaksi Fisik yang Nyata
Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan pengalaman langsung. Pemasaran konvensional memungkinkan interaksi fisik, seperti saat demo produk di pameran atau event lokal, yang memberikan dampak emosional kepada audiens.
Kesan nyata dari interaksi ini lebih kuat dibandingkan sekadar melihat iklan di layar. Konsumen bisa mencoba produk langsung, bertanya, bahkan terhubung secara personal dengan brand.
4. Meningkatkan Brand Awareness secara Visual
Billboard besar di jalan raya atau spanduk di lokasi strategis memberikan dampak visual yang kuat. Orang yang melewati lokasi tersebut setiap hari akan terus-menerus terpapar oleh iklan, sehingga nama brand lebih mudah diingat.
Pemasaran visual seperti ini juga memberikan kesan eksklusif dan premium, terutama untuk bisnis yang ingin tampil menonjol di pasar yang ramai. Efeknya bertahan lama, bahkan tanpa perlu interaksi digital.
5. Tidak Bergantung pada Teknologi
Pemasaran konvensional tidak membutuhkan internet, gadget, atau koneksi teknologi apa pun. Metode ini ideal untuk menjangkau audiens yang mungkin tidak aktif secara digital, seperti generasi yang lebih tua atau masyarakat di daerah terpencil.
Ini juga menjadi solusi saat teknologi gagal, seperti di wilayah yang mengalami gangguan internet. Pemasaran konvensional hadir sebagai pendekatan yang timeless dan bisa diandalkan kapan saja.
Baca juga: Apa itu Meta Ads? Definisi, Manfaat, Fitur, & Cara Membuat
6. Memori Visual yang Tahan Lama
Iklan konvensional seperti billboard besar atau poster memiliki keunggulan dalam menciptakan kesan visual yang kuat. Orang yang sering melihat iklan tersebut secara berulang, baik di jalan raya maupun tempat umum, akan lebih mudah mengingat brand atau produk yang dipasarkan.
Kesan ini lebih bertahan lama dibandingkan iklan digital yang cepat berlalu di layar. Hal ini membuat pemasaran konvensional sangat efektif dalam membangun top of mind di benak konsumen.
7. Fokus pada Segmentasi Khusus
Pemasaran konvensional memungkinkan bisnis menargetkan segmen demografis tertentu dengan lebih spesifik, seperti melalui iklan di majalah khusus atau acara komunitas. Misalnya, merek alat-alat pertanian dapat memasarkan produknya melalui pameran tani lokal yang langsung menyasar target pasar yang relevan.
Strategi ini lebih efektif karena menjangkau audiens yang sudah tertarik pada produk atau layanan tersebut tanpa perlu filter yang rumit.
8. Meningkatkan Interaksi Secara Emosional
Pemasaran konvensional sering kali memiliki dampak emosional yang lebih mendalam, terutama melalui media seperti iklan televisi atau radio. Musik, narasi, dan visual yang kuat dapat menciptakan hubungan emosional dengan audiens.
Hal ini membantu brand untuk terhubung dengan audiens pada level yang lebih personal, yang sulit dicapai oleh iklan digital yang lebih "cepat dan instan."
9. Meningkatkan Kepercayaan pada Brand
Kelebihan pemasaran konvensional lainnya adalah memberikan kesan bahwa bisnis tersebut memiliki reputasi yang baik. Misalnya, iklan di televisi atau media cetak sering dianggap lebih kredibel karena diasosiasikan dengan media mainstream yang sudah terpercaya.
Konsumen cenderung merasa lebih yakin dengan bisnis yang mampu beriklan di platform konvensional karena dianggap lebih stabil dan profesional.
10. Efek Komunitas yang Lebih Kuat
Pemasaran konvensional sering digunakan dalam kegiatan komunitas, seperti sponsor acara lokal atau iklan di media komunitas. Ini tidak hanya membantu menjangkau audiens secara langsung, tetapi juga menciptakan hubungan positif antara brand dan masyarakat.
Melalui pendekatan ini, bisnis dapat membangun loyalitas konsumen dengan cara yang autentik dan lebih bermakna. Koneksi semacam ini sulit diwujudkan dengan metode digital semata.
Baca juga : Media Digital: Definisi, Contoh, Fungsi, & Karakteristiknya
Kekurangan Pemasaran Konvensional
Sumber: Canva
Meskipun kelebihan pemasaran konvensional sangat menonjol dalam beberapa aspek, metode ini juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan. Yuk, simak apa saja kekurangannya!
1. Biaya yang Relatif Tinggi
Pemasaran konvensional, seperti iklan televisi, radio, atau billboard, sering kali membutuhkan anggaran besar, terutama untuk bisnis kecil atau UKM. Produksi konten seperti video iklan atau materi cetak juga menambah biaya operasional.
Hal ini membuat metode ini kurang fleksibel untuk bisnis dengan anggaran terbatas dibandingkan pemasaran digital yang lebih ekonomis.
2. Sulit Mengukur Efektivitas
Tidak seperti pemasaran digital yang memiliki data real-time dan metrik terukur, pemasaran konvensional sering kali sulit untuk mengetahui hasil pastinya. Perusahaan hanya dapat mengandalkan estimasi atau survei untuk memahami dampaknya terhadap audiens.
Ini menjadi tantangan besar dalam menentukan ROI (Return on Investment) dari kampanye pemasaran konvensional.
3. Kurang Fleksibel untuk Perubahan Cepat
Pemasaran konvensional tidak memungkinkan perubahan cepat setelah materi iklan dipublikasikan. Misalnya, jika ada kesalahan atau perubahan strategi, mengganti billboard atau iklan cetak membutuhkan waktu dan biaya tambahan.
Hal ini membuat metode ini kurang responsif terhadap dinamika pasar yang sering berubah secara tiba-tiba.
Baca juga : Apa itu Iklan Media Digital? Arti, Manfaat, Jenis, & Tips
Contoh Pemasaran Konvensional
Sumber: Canva
Berikut adalah beberapa contoh populer yang menunjukkan bagaimana metode ini digunakan!
1. Iklan di Televisi
Iklan televisi adalah salah satu bentuk pemasaran konvensional yang paling kuat karena mampu menjangkau jutaan penonton sekaligus. Dengan visual dan audio yang menarik, iklan TV bisa menciptakan kesan mendalam dan membangun brand awareness secara efektif.
Meski mahal, iklan televisi sering digunakan oleh perusahaan besar untuk memperkenalkan produk baru atau memperkuat citra merek mereka.
2. Billboard dan Spanduk
Billboard besar yang dipasang di jalan raya atau spanduk di lokasi strategis adalah contoh pemasaran konvensional yang mudah menarik perhatian. Media ini sangat cocok untuk iklan dengan pesan yang sederhana namun impactful, seperti promosi event atau penawaran spesial.
Lokasi yang sering dilewati banyak orang, brand bisa terus terlihat oleh audiens setiap hari, menciptakan memori visual yang kuat.
3. Iklan di Surat Kabar dan Majalah
Media cetak seperti surat kabar atau majalah masih menjadi pilihan untuk menjangkau audiens tertentu, terutama generasi yang lebih tua atau komunitas dengan minat khusus.
Misalnya, iklan di majalah otomotif cocok untuk produk mobil atau suku cadang kendaraan. Meski penggunaan media cetak menurun, format ini tetap relevan untuk pasar niche yang lebih spesifik.
4. Radio Lokal
Radio lokal sering digunakan oleh bisnis kecil untuk mempromosikan produk atau layanan kepada audiens di wilayah tertentu. Iklan radio efektif karena harganya lebih terjangkau dibandingkan televisi, namun tetap dapat menjangkau banyak pendengar.
Dengan penyampaian yang kreatif, iklan di radio dapat meninggalkan kesan yang kuat meskipun hanya berbentuk audio.
Baca juga : 10 Kekurangan Media Digital untuk Promosi, Apa Saja?
Sudah Tahu Kelebihan Pemasaran Konvensional? Saatnya Kuasai Digital Marketing!
Setelah memahami 10 kelebihan pemasaran konvensional dan bagaimana strategi ini masih relevan, kini saatnya kamu memaksimalkan potensi pemasaran bisnismu dengan pendekatan digital modern!
Yuk, ikuti Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari strategi pemasaran konvensional dan digital secara mendalam, mulai dari dasar hingga penerapannya di dunia bisnis.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis dan aplikatif, yang akan membantumu memahami integrasi pemasaran tradisional dan digital agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni hingga 95%, peluangmu untuk berkarier di bidang pemasaran akan semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami disini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalananmu menjadi seorang Digital Marketing Expert. #BimbingSampeJadi
Referensi
- Traditional Marketing: Is It Worth Your Budget? [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.