Memahami IFRS dalam Akuntansi & Penerapannya di Indonesia

Farijihan Putri
•
27 May 2025
•
380

Kamu lagi belajar akuntansi atau baru tertarik sama dunia keuangan, tapi bingung pas ketemu istilah "IFRS"? Tenang, banyak juga kok Warga Bimbingan yang masih mikir “IFRS tuh apaan sih sebenernya?”
Begitu kamu tahu IFRS singkatan dari International Financial Reporting Standards, semuanya bakal lebih masuk akal.
Standar global ini adalah pondasi penting dalam penyusunan laporan keuangan yang bisa dipahami secara internasional. Bisa dibilang, ngaruh banget buat kamu yang pengen kerja di perusahaan multinasional atau ngincar karier global.
Nah, biar gak makin bingung, yuk bahas dari dasar-dasarnya bersama MinDi. Simak terus, karena ini bisa menjadi modal penting kamu buat sukses di bidang Finance & Accounting!
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat
Apa Itu IFRS dalam Akuntansi?
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah seperangkat standar akuntansi global yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board (IASB).
Langkah ini bertujuan untuk membuat laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia menjadi lebih konsisten, transparan, dan mudah dibandingkan.
Dengan IFRS, investor dan pemangku kepentingan lainnya dapat menganalisis kinerja keuangan perusahaan dari berbagai negara dengan pemahaman yang seragam.
Tentunya, hal tersebut mampu meningkatkan efisiensi pasar modal global dan mempermudah pengambilan keputusan investasi.
Fungsi dan Manfaat IFRS
Setelah memahami apa itu IFRS, tentu timbul pertanyaan mengapa standar global ini begitu penting dalam dunia akuntansi? Nah, mari kita bedah lebih lanjut fungsi dan manfaat utama IFRS yang menjadikannya pilar penting dalam pelaporan keuangan.
1. Meningkatkan Komparabilitas Laporan Keuangan
Melalui IFRS, laporan keuangan berbagai perusahaan dari negara mana pun lebih mudah dibandingkan. Sederhananya, seperti punya bahasa yang sama di seluruh dunia untuk laporan keuangan.
Jadi, kamu bisa langsung tahu mana perusahaan yang kinerjanya lebih baik tanpa harus pusing menerjemahkan standar yang berbeda-beda. Investor pun lebih gampang membuat keputusan.
2. Meningkatkan Transparansi dan Kualitas Informasi
IFRS mendorong perusahaan untuk menyajikan informasi keuangan yang lebih jelas, lengkap, dan relevan.
Artinya, kamu sebagai pembaca laporan keuangan akan mendapatkan gambaran yang lebih jujur dan akurat tentang kondisi finansial suatu entitas. Informasi yang berkualitas tentu menjadi dasar yang kuat untuk setiap analisis dan keputusan.
3. Memudahkan Akses ke Pasar Modal Global
Bagi perusahaan, patuh pada IFRS berarti membuka pintu lebar-lebar ke pasar modal internasional.
Investor asing akan lebih percaya diri berinvestasi karena laporan keuangan mereka sudah sesuai dengan standar yang dikenal secara global. Nah, ini adalah keuntungan besar bagi perusahaan yang ingin mengembangkan sayap bisnisnya ke kancah internasional.
4. Mengurangi Biaya Pelaporan dan Audit
Bayangkan jika setiap negara punya standar akuntansi yang benar-benar berbeda. Perusahaan multinasional harus menyiapkan laporan keuangan yang berbeda-beda untuk setiap negara.
Dengan IFRS, biaya untuk menyiapkan laporan keuangan dan melakukan audit lebih efisien karena standar yang digunakan relatif seragam di banyak yurisditor. Ini tentu menghemat waktu dan sumber daya perusahaan.
Baca Juga: Cara Membuat Presentasi Laporan Keuangan dan Contohnya
Bagaimana Penerapan IFRS di Indonesia?
Sumber: Pexels
Lalu, bagaimana sih penerapan IFRS di Indonesia? Penerapan standar akuntansi global seperti IFRS bermula dari keinginan untuk mendorong kualitas tinggi dalam pelaporan keuangan.
Meskipun IFRS bukan satu-satunya standar akuntansi di dunia, banyak negara (termasuk Indonesia), sudah mengadopsinya. Di Indonesia, IFRS berlaku untuk pengelolaan bisnis, baik yang beroperasi secara domestik maupun internasional.
Oiya, sistem pelaporan keuangan kita sudah menerapkan IFRS sejak tahun 2012. Indonesia menjadi bagian dari International Federation of Accountants (IFAC). Makanya, wajar jika harus menggunakan IFRS sebagai standar akuntansi, khususnya di industri perbankan, asuransi, dan BUMN.
Di Indonesia, Warga Bimbingan juga harus mengenal Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK merupakan kerangka acuan utama untuk menyusun laporan keuangan perusahaan.
Dokumen ini memuat berbagai aturan mengenai pencatatan, penyusunan, pelaksanaan, hingga penyajian laporan keuangan. Jadi, bisa dibilang PSAK adalah panduan wajib bagi para akuntan di tanah air.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi yang bertanggung jawab menyusun PSAK. Mereka selalu berupaya membangun PSAK berdasarkan situasi dan kondisi terkini agar relevan dengan perkembangan bisnis.
Berbagai badan dan lembaga resmi nasional juga sudah menyetujui dan mengesahkan pembentukan PSAK ini. Oleh karena itu, siapa pun yang berkecimpung di bidang akuntansi harus mengikuti pedoman yang tertuang dalam PSAK.
Baca Juga: Cara Membuat Laporan Keuangan dengan Excel dan Contohnya
Apa Saja Jenis-Jenis PSAK di Indonesia?
Warga Bimbingan udah tau nih IFRS singkatan dari International Financial Reporting Standards dan bagaimana penerapannya di Indonesia. Yuk, langsung aja kenali satu per satu jenis PSAK yang berlaku di Indonesia.
1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS adalah standar pelaporan akuntansi yang diadaptasi dari IFRS. Standar ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar seperti perbankan, BUMN, dan perusahaan asuransi.
Dengan pendekatan berbasis prinsip, PSAK-IFRS menekankan transparansi dan konsistensi dalam laporan keuangan. Karena itu, standar ini cocok untuk entitas yang memiliki keterlibatan internasional.
2. SAK-ETAP
Berbeda dari PSAK-IFRS, SAK-ETAP dirancang untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, seperti UMKM yang skalanya belum besar. Standar ini lebih sederhana dan tidak mewajibkan laporan laba rugi komprehensif.
Beberapa komponen seperti aset pajak tangguhan dan pengukuran nilai wajar juga ditiadakan. Pendekatan ini membuat pelaporan jadi lebih praktis dan mudah diterapkan oleh bisnis kecil.
3. SAK-EMKM
SAK-EMKM ditujukan untuk entitas mikro, kecil, dan menengah yang belum mampu memenuhi standar SAK-ETAP. Fokus utama dari standar ini adalah menyederhanakan pelaporan agar tetap akuntabel tapi tidak membebani.
Misalnya, pelaporan cukup menggunakan kas dan setara kas tanpa perlu pengungkapan yang kompleks. Meski sederhana, standar ini tetap disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
4. PSAK Syariah
PSAK Syariah diperuntukkan bagi entitas yang menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Contohnya seperti bank syariah, pegadaian syariah, hingga badan amil zakat.
Standar PSAK Syariah mengatur pencatatan transaksi khusus seperti murabahah, mudharabah, dan ijarah. Dengan begitu, laporan keuangannya bisa mencerminkan aktivitas bisnis berbasis syariah secara akurat.
5. SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
SAP adalah standar yang digunakan oleh instansi pemerintah untuk menyusun laporan keuangan. Yang menerbitkan SAP bukan IAI, tapi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).
Standar ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik. Biasanya, SAP dipakai di kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah.
Baca Juga: Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan hingga Tips Belajarnya
Siap Upgrade Skill Akuntansi? Daftar Bootcamp dibimbing.id Sekarang!
Sekarang Warga Bimbingan udah tahu IFRS singkatan dari International Financial Reporting Standards, dan gimana penerapannya di Indonesia. Yuk, waktunya kamu beneran seriusin langkahmu di bidang Finance & Accounting!
Di Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id, kamu bakal belajar langsung bareng mentor berpengalaman, dapet silabus terlengkap, praktek nyata buat portofolio, dan bisa gratis mengulang kelas.
Udah terbukti, 96% alumni berhasil dapat kerja, ditambah lagi ada 840+ hiring partner yang siap bantu penyaluran kerjamu.
Punya pertanyaan "Apakah aku perlu background akuntansi buat ikut bootcamp?" atau "Kelasnya bisa diakses online full gak sih?" langsung aja konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap bantu kamu #BimbingSampeJadi!
Referensi
- About the International Accounting Standards Board (IASB) [Buka]
Tags