Forecasting adalah Kunci Bisnis: Tujuan, Prinsip, & Contoh
Farijihan Putri
•
26 July 2024
•
46636
Dalam dunia bisnis yang terus berubah, kemampuan untuk memprediksi masa depan adalah keunggulan kompetitif yang tidak bisa diabaikan. Forecasting adalah alat yang sangat penting dalam mencapai hal ini.
Artikel ini akan membahas mengapa forecasting menjadi kunci sukses bisnis, bagaimana cara menerapkannya, dan apa saja manfaat yang bisa Anda peroleh.
Pengertian Forecasting
Forecasting adalah teknik membuat prediksi yang menggunakan data historis untuk membuat keputusan tentang peristiwa atau kondisi masa depan.
Forecasting membantu bisnis dengan menggabungkan analisis ahli dan model kompleks untuk mengalokasikan portofolio dan anggaran. Dengan kata lain, forecasting memastikan keputusan yang diambil berdasarkan data dan metode statistik, bukan hanya intuisi atau dugaan semata.
Dalam praktiknya, forecasting melibatkan beberapa langkah. Diantaranya, mengumpulkan data historis yang relevan dan menganalisis data tersebut untuk menemukan pola atau tren.
Selain itu, memilih model yang sesuai, menggunakan model tersebut untuk memprediksi hasil di masa depan, dan terus mengevaluasi akurasi prediksi untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Melalui pendekatan ini, bisnis dapat mengelola anggaran, persediaan, dan perencanaan strategis dengan lebih akurat.
5 Tujuan Forecasting
Berikut 5 tujuan forecasting yang sering diterapkan dalam berbagai konteks bisnis.
1. Mengoptimalkan Perencanaan
Forecasting membantu dalam perencanaan strategis dengan menyediakan perkiraan yang akurat tentang permintaan, penjualan, dan tren pasar. Informasi ini memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai produksi, pemasaran, dan distribusi.
2. Mengelola Risiko
Memahami potensi perubahan di masa depan membantu bisnis mengidentifikasi serta mengelola risiko dengan lebih efektif. Forecasting memungkinkan mereka merencanakan tindakan pencegahan atau strategi mitigasi yang tepat.
3. Memaksimalkan Penggunaan Sumber Daya
Prediksi membantu perusahaan memprediksi kebutuhan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan keuangan. Perkiraan yang tepat memungkinkan perusahaan mengalokasikan sumber daya secara efisien dan menghindari pemborosan.
4. Menetapkan Anggaran yang Realistis
Melalui perkiraan yang tepat, perusahaan dapat menetapkan anggaran yang lebih realistis berdasarkan prediksi pendapatan dan pengeluaran di masa depan.
Hal ini membantu menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan menghindari kekurangan dana.
5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Memanfaatkan forecasting untuk memprediksi permintaan pelanggan membantu perusahaan memastikan ketersediaan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga dapat meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.
Metode Forecasting
Sumber: Freepik
Berikut adalah penjelasan tentang metode forecasting, termasuk metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif dalam forecasting biasanya mengandalkan penilaian, opini, dan intuisi dari para ahli atau individu yang berpengalaman. Metode ini sering digunakan ketika data historis tidak tersedia atau tidak relevan.
Contoh dari metode kualitatif termasuk panel ahli, survei pasar, dan teknik Delphi. Meskipun metode ini dapat memberikan wawasan berharga, hasilnya bisa subjektif dan dipengaruhi oleh bias pribadi.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif menggunakan data historis dan teknik statistik untuk membuat perkiraan. Metode ini lebih objektif karena berdasarkan angka dan data konkret.
Beberapa metode kuantitatif yang umum digunakan meliputi analisis regresi, metode rata-rata bergerak, dan model ARIMA.
Keunggulan dari metode kuantitatif adalah kemampuannya untuk memberikan perkiraan yang lebih akurat dan dapat diandalkan, asalkan data historis yang digunakan cukup lengkap dan relevan.
Baca Juga: Mempelajari Materi Service Excellence Agar Konsumen Senang
10 Prinsip Forecasting yang Efektif
Berikut adalah 10 prinsip forecasting yang efektif untuk membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang bisa Anda terapkan.
1. Gunakan Data yang Akurat dan Relevan
Data yang digunakan harus bersumber dari informasi yang akurat dan relevan dengan konteks forecasting. Kualitas data sangat mempengaruhi hasil prediksi.
2. Pilih Metode yang Tepat
Metode forecasting harus sesuai dengan tujuan dan jenis data yang tersedia. Kombinasi antara metode kualitatif dan kuantitatif seringkali memberikan hasil terbaik.
3. Evaluasi dan Validasi Model
Selalu lakukan evaluasi terhadap model prediksi yang digunakan dengan cara membandingkan hasil prediksi dengan data aktual. Langkah ini membantu dalam meningkatkan akurasi model.
4. Perhatikan Asumsi
Semua model prediksi memiliki asumsi dasar. Memahami dan memastikan asumsi tersebut relevan dengan situasi saat ini sangat penting untuk menghasilkan prediksi yang tepat.
5. Sesuaikan dengan Perubahan Lingkungan
Lingkungan bisnis dan pasar dapat berubah. Model forecasting harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
6. Komunikasikan Hasil dengan Jelas
Presentasikan hasil forecasting dengan cara yang mudah dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang terinformasi.
7. Gunakan Horizon Waktu yang Tepat
Pilih horizon waktu yang sesuai dengan kebutuhan pembuatan prediksi. Untuk keputusan jangka pendek, gunakan data terbaru. Sementara untuk perencanaan jangka panjang, pertimbangkan tren dan siklus yang lebih panjang.
8. Libatkan Ahli dan Stakeholder
Melibatkan ahli dan stakeholder dalam proses memprediksi ini dapat memberikan wawasan tambahan dan meningkatkan akurasi prediksi.
9. Lakukan Pembaruan dan Revisi
Forecasting bukanlah proses sekali jadi. Terus lakukan pembaruan dan revisi model berdasarkan data baru dan perubahan kondisi.
10. Pertimbangkan Ketidakpastian
Semua prediksi memiliki tingkat ketidakpastian. Gunakan analisis skenario dan probabilitas untuk memahami berbagai kemungkinan hasil dan membuat rencana kontingensi.
Sumber Data untuk Forecasting
Dari mana sumber data untuk membuat prediksi? Nah, menurut Corporate Finance Institute , ada dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Sumber Primer
Informasi dari sumber primer memerlukan waktu lebih lama untuk Anda kumpulkan karena berasal langsung dari sumbernya. Jenis informasi ini dianggap paling dapat diandalkan dan terpercaya.
Para forecaster mengumpulkan informasi ini melalui wawancara, kuesioner, dan kelompok fokus.
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder menyajikan informasi yang sudah entitas lain kumpulkan dan publikasikan. Contohnya, laporan yang dibuat perusahaan lain.
Karena pihak lain telah menghimpun dan menganalisis informasi ini sebelumnya, proses pengumpulannya menjadi lebih cepat dan efisien.
Contoh Forecasting
Sumber: Freepik
Misalnya, sebuah restoran berencana untuk menambah menu baru berupa makanan penutup. Untuk itu, dilakukan analisis data penjualan selama setahun terakhir dan survei pelanggan.
Data penjualan yang dianalisis meliputi jumlah unit terjual setiap bulan, dari Januari hingga Desember. Angka penjualan bulanan menunjukkan peningkatan yang stabil, sehingga memberi gambaran umum tentang tren permintaan makanan penutup di restoran tersebut.
Selain analisis data historis, survei pelanggan juga dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang preferensi mereka terhadap makanan penutup, termasuk rasa, porsi, dan harga yang diinginkan.
Survei ini didistribusikan kepada pelanggan melalui email dan secara langsung di restoran. Data yang terkumpul dari survei Anda analisis untuk mengidentifikasi pola dan preferensi di antara responden.
Hasil survei menunjukkan sebagian besar responden menginginkan makanan penutup berbasis cokelat dengan harga terjangkau.
Dengan hasil forecasting ini, restoran dapat membuat keputusan terkait menu baru, seperti memilih bahan-bahan, menentukan porsi, dan menetapkan harga yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Langkah ini akan membantu restoran memaksimalkan penjualan dan kepuasan pelanggan atas menu makanan penutup baru mereka.
Baca Juga: 5 Contoh Analisis SWOT Produk Terkenal, Pebisnis Wajib Tahu!
Tingkatkan Kemampuan Forecasting untuk Kesuksesan Bisnis!
Forecasting adalah proses membuat prediksi untuk menentukan keputusan berdasarkan data, tidak hanya asal menebak saja. Anda ingin meningkatkan kemampuan membuat prediksi untuk kesuksesan bisnis?
Untuk meningkatkan kemampuan forecasting dan mengaplikasikannya dengan lebih efektif dalam bisnis Anda, ikuti Program Corporate Training dibimbing.id.
Program ini dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan Anda dan tim untuk meningkatkan produktivitas kerja. Dapatkan bimbingan intensif dari para ahli, praktik langsung, dan kurikulum sesuai dengan tujuan bisnis Anda.
Konsultasi gratis sekarang di sini dan bersiaplah untuk membawa perusahaan Anda menuju kesuksesan!
Referensi
Tags