6 Faktor Penyebab Stress yang Sering Diabaikan

Anisa Fitri Maulida
•
15 October 2023
•
530

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita berhadapan dengan berbagai penyebab stress yang mungkin tidak disadari. Sebagian dari kita mungkin menganggapnya sebagai tantangan biasa. Tapi jika tidak ditangani dengan baik, maka dampak ini bisa mengganggu keseimbangan emosi dan mempengaruhi kualitas hidup kita.
Mengenali sumber-sumber stress adalah langkah awal dalam menghadapinya dan menciptakan strategi untuk hidup yang lebih tenang. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi enam faktor yang sering diabaikan, tapi berkontribusi signifikan sebagai penyebab stress dalam kehidupan.
6 Penyebab Stress yang Sering Diabaikan
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan stress. Stress adalah reaksi fisik dan emosional tubuh terhadap tuntutan atau tekanan dari lingkungan sekitar.
Stress dapat dipicu oleh berbagai hal dan biasanya setiap individu memiliki pemicu stressnya masing-masing. Walaupun begitu, ada beberapa faktor yang umumnya sering menjadi sumber stress bagi banyak orang. Ironisnya, sebagian dari faktor-faktor tersebut sering dianggap remeh. Lantas, faktor apa saja itu? Simak ulasannya berikut:
Bising Lingkungan
Bagi Anda yang bekerja di kota besar, pasti sudah tidak asing lagi dengan kemacetan dan juga bunyi klakson dari segala penjuru. Percaya atau tidak, ternyata dua hal tersebut dapat memicu stress pada seseorang.
Hal tersebut dikarenakan klakson yang terlalu kencang dapat mengganggu telinga dan berpotensi membuat kepala sakit baik itu sakit ringan maupun sakit berat. Ketika tubuh berada dalam kondisi tidak baik, tapi dipaksa harus terlihat sehat, maka bisa muncul rasa stress.
Alasan lain berasal dari studi yang mengatakan, bahwa kemacetan dapat memicu Hormon Kortisol. Hormon ini akan terlepas jika seseorang merasa tertekan atau stress akan suatu peristiwa yang terjadi. Semakin banyak hormon yang dikeluarkan, maka akan semakin berbahaya bagi tubuh.
Kurang Tidur
Siapa sangka, kurang tidur menjadi faktor penyebab stress yang sering dirasakan oleh banyak orang? Sayangnya, masih banyak yang suka mengabaikan fakta ini.
Sedikit mirip dengan poin sebelumnya. Ketika seseorang mengalami kurang tidur, produksi kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, bisa meningkat. Peningkatan ini dapat membuat seseorang lebih reaktif terhadap situasi yang menantang atau menekan.
Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya, termasuk hormon yang mengatur mood, seperti serotonin. Akibatnya, seseorang bisa menjadi lebih mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, dan merasa lelah sepanjang hari, yang semuanya bisa memperburuk perasaan stress.
Sering Menunda Pekerjaan
Sering menunda pekerjaan atau yang bisa disebut ‘prokrastinasi’ dapat menjadi penyebab stress yang sering dialami oleh pelajar atau karyawan. Dengan menunda pekerjaan, maka pekerjaan bisa semakin menumpuk dan membuat seseorang terus kepikiran.
Jika Anda terus-menerus menunda tugas atau pekerjaan yang ada, maka mau tidak mau Anda harus sedikit ‘berlari’ dengan mencoba untuk mengerjakan tugas secara bersamaan. Hal tersebut dapat memicu perasaan stress karena kesulitan untuk mengerjakan seluruh tugas yang ada.
Terlalu Sering Multitasking
Multitasking seringkali dianggap sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas. Biasanya, kemampuan multitasking ini digunakan ketika seseorang mendapat beban kerja yang lebih banyak dengan deadline yang singkat.
Sekilas, multitasking adalah ide yang baik. Tapi, perlu diketahui bahwa ketika seseorang mencoba untuk multitasking, otaknya sebenarnya beralih dengan cepat antar tugas daripada benar-benar melakukan semuanya secara bersamaan.
Hal ini dapat memberikan beban tambahan pada otak dan menghabiskan energi mental dengan cepat. Akibatnya, seseorang mungkin merasa cepat lelah, kewalahan, dan kesulitan dalam memfokuskan perhatian. Fase itulah yang sebenarnya membuat seseorang merasa stress, apalagi jika deadline semakin tipis.
Terlalu Sering Bermain Media Sosial
Tidak bisa disangkal bahwa teknologi selalu menghadirkan keuntungan dan memudahkan tugas kita. Tapi, itu tidak berarti mereka bebas dari efek negatif.
Contohnya teknologi canggih seperti media sosial, ternyata bisa jadi sumber stress bagi banyak orang. Pasalnya, media sosial jadi tempat dimana tren populer bermunculan, dan jika seseorang merasa tidak bisa mengikuti tren tersebut, perasaan stress bisa melanda dirinya.
Ditambah lagi dengan masalah cyberbullying, penipuan, dan banyaknya kejahatan yang bersumber melalui media sosial membuatnya menjadi penyebab stress yang cukup parah.
Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang kurang kondusif dapat menjadi pemicu stress utama bagi para pekerja.
Ada berbagai alasan yang dapat menjadikan tempat kerja terasa kurang nyaman, seperti: ruang kerja yang berantakan, sarana kerja yang kurang memadai, konflik antara kolega, beban pekerjaan yang terlalu tinggi, dan sanksi yang tidak masuk akal.
Sayangnya, tidak semua karyawan menyadari kondisi tersebut. Mungkin karena mereka terlalu tenggelam dalam rutinitas pekerjaan mereka atau karena tuntutan kehidupan yang tinggi. Sehingga, mereka terpaksa harus bertahan di perusahaan tersebut meskipun situasinya kurang mendukung.
Akibatnya, mereka mungkin mengabaikan tanda-tanda stress atau ketidaknyamanan yang dirasakan dan terus menerus berada dalam lingkungan yang potensial merugikan kesejahteraan mental mereka.
Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain seringkali menjadi penyebab stress. Karena, dapat menimbulkan rasa rendah diri, iri hati atau bahkan ketidakpuasan terhadap kehidupan sendiri.
Ketika seseorang terus-menerus membandingkan pencapaiannya, penampilannya atau aspek-aspek lain dari hidupnya dengan orang lain, ia mungkin merasa tidak sebaik atau tidak setara dengan orang lain. Hal ini bisa mengakibatkan rasa tidak percaya diri dan merasa tidak mampu.
Selain itu, membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa menjebak seseorang dalam siklus yang tak berkesudahan. Karena, selalu ada seseorang yang tampaknya lebih baik atau lebih sukses di suatu aspek.
Hal ini dapat menimbulkan tekanan untuk terus meningkatkan diri. Bukan untuk kebahagiaan atau perkembangan pribadi, tetapi untuk mengimbangi atau mengalahkan orang lain.
Baca Juga: Pentingnya Menerapkan Contoh Pengembangan Kepemimpinan
Setelah memahami berbagai penyebab stres, penting bagi kita untuk tidak berhenti di situ saja. Melainkan, mengetahui bagaimana cara menanganinya. Dengan memahami cara-cara mengatasi stres, kita dapat menghadapinya dengan lebih bijaksana dan memulihkan kualitas hidup kita. Lantas, bagaimana caranya?
Bagaimana Cara Mengatasi Penyebab Stress Tersebut?

Bagaimana, Sobat MinDi? Adakah dari penyebab stres di atas yang pernah kamu alami? Jika kamu sudah merasa dan mulai merasakan gejala stress, kamu sudah di jalur yang tepat. Berikut adalah beberapa saran yang bisa kamu coba untuk mengatasi stress akibat dari penyebab tersebut.
1.Gunakan Earphone atau Nyalakan Radio
Bising jalanan macet adalah hal yang sepertinya sulit untuk dihindari. Apalagi jika kantor Anda menerapkan jam masuk dan jam keluar yang sama dengan kantor lain. Maka dari itu, bagi Anda yang pergi ke kantor menggunakan transportasi umum, gunakan earphone berteknologi noise canceling agar suara dari luar tidak masuk.
Sementara itu jika Anda membawa kendaraan pribadi seperti mobil, nyalakan radio dengan volume kencang tapi tetap berada di batas aman berkendara. Bernyanyilah bila perlu, supaya badan terasa fit dan segar. Sebab, menyanyi dapat melepas hormon endofin.
Tetapkan Waktu Tidur Khusus
Alasan yang satu ini mungkin sudah terdengar lama. Tapi, tenang! Cara ini akan sedikit berbeda. Pada tips ini, Anda tidak hanya menetapkan waktu tidur khusus tetapi juga menetapkan jam bangun dan hukuman.
Manusia sebaiknya tidur selama lima sampai tujuh jam. Nah, yang perlu Anda lakukan adalah sepakati jam tidur dan jam bangun. Jika Anda terlambat tidur atau bangun, maka harus menjalani hukuman yang sudah direncanakan sebelumnya.
Aturan ini akan lebih asik lagi, jika Anda melakukannya dengan keluarga atau teman.
Gunakan Teknik Pomodoro
Jika Anda ingin pekerjaan tetap selesai tanpa harus multitasking, maka Anda perlu mencoba Teknik Pomodoro.
Teknik ini berfokus pada pengaturan waktu, Anda akan diarahkan untuk mengalokasikan waktu khusus untuk menuntaskan satu pekerjaan tanpa gangguan, kemudian beristirahat sejenak.
Dengan adanya batasan waktu dan minimnya gangguan saat bekerja, Anda dapat lebih konsentrasi pada tugas yang dihadapi dan memastikan semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.
Oh, ya! Teknik ini juga sangat cocok untuk Anda yang senang menunda pekerjaan dan kecanduan bermain media sosial. Bahkan, teknik ini bisa menumbuhkan sikap disiplin pada waktu.
Ikuti Kelas
Lingkungan kerja yang buruk dapat memperburuk kesehatan fisik dan mental Anda. Maka dari itu, Anda disarankan untuk mengikuti kelas yang mendukung lingkungan yang sehat di perusahaan. Salah satu kelas yang bisa Anda ikuti adalah Corporate Training dari dibimbing.id.
Dengan mentor yang berpengalaman, Anda bisa belajar mengenai manajemen stress dan ilmu-ilmu mengenai kesehatan mental lainnya. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengatur jadwalnya sendiri, lho. Sehingga, tidak perlu khawatir kelasnya bentrok dengan jadwal kantor.
Jangan lupa ajak rekan kantor, untuk menciptakan lingkungan kerja yang semakin kondusif dan sehat, untuk mencapai produktivitas yang positif.
Afirmasi Positif
Sobat MinDi, selalu ingatlah bahwa Anda adalah individu yang luar biasa. Tak ada satupun orang yang bisa meniru Anda atau memiliki keunikan seperti Anda. Anda tentunya memiliki jalannya sendiri menuju keberhasilan tanpa perlu membandingkan dengan orang lain.
Hal yang perlu Anda lakukan adalah percaya bahwa itu bisa terjadi. Untuk memperkuat rasa percaya tersebut, ucapkan kata-kata positif atau afirmasi positif setiap harinya.
Baca Juga: 7 Skill Karyawan yang Perlu Pelatihan Keterampilan Kerja
Stress merupakan reaksi alami yang dimiliki manusia pada saat menghadapi suatu peristiwa. Ada begitu banyak penyebab stress yang memicunya, bahkan yang tidak disadari atau dianggap sepele sekalipun.
Namun, perlu diingat bahwa stress yang terus menerus terjadi dapat mengubah kesehatan fisik dan mental menjadi semakin memburuk. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan cukup untuk mengenal diri sendiri dan juga ilmu kesehatan mental, salah satunya pengaplikasian manajemen stress.
Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, Anda bisa mendaftar kelas Corporate Training dari dibimbing.id. Mentor kami akan sangat senang bisa belajar serta berdiskusi bersama dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Namun, jika Anda sudah dalam fase stress yang memburuk. Disarankan untuk segera pergi menemui ahli seperti psikolog atau psikiater. Ingat, bahwa kesehatan mental adalah prioritas utama.
Tags