dibimbing.id - Apa itu ERD? Pengertian, Fungsi, Komponen dan Contoh Diagram

Apa itu ERD? Pengertian, Fungsi, Komponen dan Contoh Diagram

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

โ€ข

21 June 2024

โ€ข

3123

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah dengar istilah ERD atau Entity Relationship Diagram? Kalau belum, tenang aja, MinDi bakal kasih penjelasan yang seru dan gampang dipahami. ERD ini adalah cara efektif untuk menggambarkan hubungan antar data dalam sebuah sistem. 

ERD bukan sekadar diagram biasa. Dengan ERD, kamu bisa melihat bagaimana setiap entitas dalam sistem saling terkait, seperti menyusun puzzle yang akhirnya membentuk gambar besar. Makanya, diagram ini sering digunakan untuk perancangan database dan sistem informasi.

Di artikel ini, MinDi bakal bahas semua yang kamu perlu tahu, mulai dari fungsi ERD, komponen utama, hingga contoh diagram penjualan yang bisa langsung kamu praktekkan. Jadi, terus ikuti artikel ini dan temukan cara mudah memahami ERD!

Baca juga: 5 Contoh Pekerjaan Data Analyst beserta Jenis dan Gaji


Apa itu ERD Diagram?


ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebuah diagram yang digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar entitas dalam sebuah sistem. 

Diagram ini biasanya digunakan dalam perancangan basis data untuk menggambarkan bagaimana data saling terhubung secara logis. ERD membantu dalam memahami hubungan antar elemen data sehingga pengembangan sistem menjadi lebih terstruktur dan terorganisir.

Dalam ERD, entitas direpresentasikan dalam bentuk persegi panjang, atribut dalam bentuk elips, dan hubungan antar entitas diwakili oleh bentuk berlian atau garis. 

Setiap elemen ini memiliki peran penting untuk menjelaskan sistem data. Contohnya, dalam sistem penjualan, entitas dapat berupa Pelanggan, Produk, atau Pesanan, sedangkan hubungan antara entitas dapat berupa "membeli" atau "mengelola".

ERD biasanya digunakan oleh pengembang sistem, analis bisnis, atau desainer basis data untuk merancang struktur data yang jelas dan efisien.Dengan menggunakan ERD, kesalahan dalam pengembangan sistem dapat diminimalisir karena hubungan antar data sudah dirancang dengan baik sejak awal.

Baca juga: Scatter Plot: Pengertian, Fungsi, Cara Membuat, dan Contoh


Fungsi ERD


Sumber: Canva

ERD bukan cuma sekadar gambar diagram yang rumit, lho, Warga Bimbingan! Diagram ini punya segudang manfaat yang bikin proses pengelolaan data jadi jauh lebih efisien dan terstruktur. 

Yuk, kita bahas satu per satu fungsi ERD supaya kamu makin paham kenapa diagram ini penting banget dalam dunia data dan sistem informasi.


1. Memetakan Hubungan Antar Entitas dengan Jelas


Dengan ERD, kamu bisa memahami bagaimana entitas dalam sebuah sistem saling berhubungan. 

Misalnya, dalam sistem penjualan, kamu bisa melihat hubungan antara pelanggan, produk, dan transaksi. Hal ini membantu pengembang untuk merancang sistem yang lebih efisien tanpa kehilangan detail penting.


2. Menyederhanakan Perancangan Database


Perancangan database seringkali terasa kompleks, tapi ERD hadir untuk menyederhanakan proses tersebut. 

Diagram ini membantu memvisualisasikan struktur database, sehingga pengembang bisa dengan mudah menentukan tabel, atribut, dan relasi yang diperlukan. Hasilnya, sistem database jadi lebih rapi dan mudah dipahami oleh semua pihak.


3. Mengurangi Kesalahan dalam Proses Pengembangan Sistem


Tanpa pemetaan yang jelas, kesalahan dalam pengembangan sistem sangat mungkin terjadi. ERD membantu mendeteksi potensi konflik atau ketidaksesuaian data sebelum sistem diimplementasikan. 

Dengan begitu, pengembang bisa menghemat waktu dan biaya karena masalah-masalah ini sudah teratasi sejak awal.


4. Sebagai Dokumentasi Sistem yang Mudah Dipahami


ERD juga berfungsi sebagai dokumentasi penting yang membantu tim pengembang, klien, atau pengguna memahami struktur sistem. 

Diagram ini bisa digunakan untuk referensi di masa depan, terutama saat ada perubahan atau pengembangan sistem lebih lanjut.

Baca juga: Pie Chart Adalah: Pengertian, Fungsi, Kelebihan, dan Contoh


Komponen ERD


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, sebelum kita mulai bikin diagram ERD, penting banget buat tahu komponen utamanya. 

Ibarat membangun rumah, kamu harus paham setiap materialnya dulu biar nggak salah bangun. Yuk, kita bahas komponen ERD satu per satu supaya makin paham!


1. Entitas (Entity)


Entitas adalah objek utama yang menjadi fokus dalam ERD, seperti pelanggan, produk, atau pesanan. 

Ibaratnya, entitas ini adalah "kotak besar" yang berisi informasi penting dalam sebuah sistem. Dalam diagram, entitas biasanya digambarkan dengan persegi panjang dan diisi dengan nama entitasnya.


2. Atribut (Attribute)


Atribut adalah detail yang menjelaskan karakteristik dari entitas. Misalnya, kalau entitasnya "Pelanggan," atributnya bisa berupa nama, alamat, dan nomor telepon. 

Atribut ini digambarkan sebagai oval dan dihubungkan langsung ke entitas terkait.


3. Relasi (Relationship)


Relasi adalah hubungan antara dua atau lebih entitas dalam sistem. Misalnya, entitas "Pelanggan" bisa memiliki relasi dengan entitas "Pesanan." 

Relasi ini digambarkan dengan bentuk belah ketupat, yang menghubungkan entitas satu dengan entitas lainnya.


4. Kardinalitas


Kardinalitas menjelaskan seberapa banyak hubungan yang terjadi antara entitas. 

Contohnya, satu pelanggan bisa membuat banyak pesanan, atau satu pesanan hanya dibuat oleh satu pelanggan. Kardinalitas ini digambarkan dengan angka atau simbol di dekat garis relasi.


5. Primary Key dan Foreign Key


Primary Key adalah atribut unik yang membedakan satu entitas dengan yang lain, seperti "ID Pelanggan." 

Sedangkan Foreign Key adalah atribut yang digunakan untuk menghubungkan entitas dengan entitas lain. Keduanya penting untuk memastikan data di sistem saling terkait dengan baik.


Cara Membuat ERD


Sumber: Canva

Mau tahu cara membuat ERD yang efektif dan rapi? Jangan khawatir, MinDi bakal kasih panduan yang gampang diikuti! 

Yuk, simak langkah-langkah di bawah ini agar kamu bisa membuat ERD dengan jelas dan terstruktur. Jangan lupa, pastikan kamu memahami data yang akan digunakan, ya!


1. Pahami Entitas yang Terlibat


Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua entitas yang ada dalam sistem. Entitas ini biasanya berupa objek utama seperti pelanggan, produk, atau transaksi. 

Pastikan entitas yang kamu pilih relevan dan benar-benar dibutuhkan untuk menggambarkan sistem secara lengkap.


2. Tentukan Atribut dari Setiap Entitas


Setelah entitas ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan atribut untuk masing-masing entitas. 

Atribut ini adalah informasi penting yang menjelaskan entitas, misalnya nama pelanggan, harga produk, atau tanggal transaksi. Jangan terlalu banyak menambahkan atribut agar diagram tetap sederhana dan mudah dipahami.


3. Identifikasi Hubungan Antar-Entitas


Hubungan antar-entitas menjadi kunci dalam ERD. Tentukan bagaimana entitas-entitas ini saling berinteraksi, seperti hubungan "satu ke banyak" atau "banyak ke banyak." 

Misalnya, satu pelanggan bisa membeli banyak produk, tetapi satu produk mungkin hanya terkait dengan satu kategori.


4. Gunakan Simbol ERD untuk Menggambarkan


Gunakan simbol standar seperti persegi untuk entitas, oval untuk atribut, dan garis untuk hubungan. 

Pastikan simbol-simbol ini digunakan dengan konsisten agar diagram mudah dipahami. Jangan lupa tambahkan deskripsi hubungan jika diperlukan, seperti "membeli" atau "memiliki."


5. Periksa dan Validasi ERD


Setelah diagram selesai, periksa kembali apakah semua entitas, atribut, dan hubungan sudah lengkap. 

Validasi diagram dengan membandingkannya dengan kebutuhan sistem yang sebenarnya. Jika ada yang kurang atau tidak relevan, segera lakukan perbaikan sebelum digunakan lebih lanjut.

Baca juga: Enkripsi Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya


Contoh Diagram ERD Penjualan


Contoh Diagram ERD

Diagram di atas adalah contoh Entity Relationship Diagram (ERD) untuk sistem penjualan. Diagram ini menunjukkan hubungan antara entitas yang terlibat dalam proses penjualan. Berikut adalah penjelasan setiap bagian dalam diagram:


1. Entitas "Pembeli"


Entitas ini merepresentasikan pihak yang melakukan pembelian dalam sistem.

Atribut:

  1. NO_PEM: Nomor unik pembeli.
  2. NM_PEM: Nama pembeli.
  3. USNM: Username pembeli.
  4. PASWD: Password pembeli untuk keamanan.


2. Entitas "Transaksi"


Entitas ini mencatat semua data terkait transaksi pembelian.

Atribut:

  1. ID_TRS: ID unik transaksi.
  2. TGL_TRS: Tanggal transaksi dilakukan.
  3. NO_PEM: Nomor pembeli yang melakukan transaksi.
  4. TOT_TRS: Total transaksi.
  5. CAR_BYR: Cara pembayaran (contoh: tunai, kartu kredit).


3. Entitas "Produk"


Entitas ini mencatat semua informasi produk yang dijual dalam sistem.

Atribut:

  1. ID_PRD: ID unik produk.
  2. NM_PRD: Nama produk.
  3. HRG_PRD: Harga produk.
  4. BRT_PRD: Berat produk.
  5. JNS_PRD: Jenis produk.


4. Relasi "Lakukan"


Relasi ini menghubungkan entitas "Pembeli" dengan entitas "Transaksi".

Kardinalitas:

  1. Seorang pembeli (1) dapat melakukan beberapa transaksi (M).


5. Relasi "Isi"


Relasi ini menghubungkan entitas "Transaksi" dengan entitas "Produk".

Kardinalitas:

  1. Satu transaksi (M) bisa berisi banyak produk (M).

Atribut tambahan:

  1. QTY_TRS: Jumlah produk yang dibeli dalam transaksi.
  2. SUB_TOT: Subtotal untuk setiap produk berdasarkan jumlah dan harga.

Baca juga: 10 Tugas Data Analyst untuk Sukses dalam Dunia Kerja


Pelajari ERD dan Hubungan Data di Bootcamp Data Science dibimbing.id!


Setelah memahami pengertian, fungsi, komponen, dan contoh diagram ERD, kamu pasti sadar bahwa kemampuan pemodelan data adalah bagian penting dalam dunia data science. Yuk, gabung di Bootcamp Data Science di dibimbing.id dan kembangkan skill analisis data sekaligus pemahaman tentang ERD!

Di bootcamp ini, kamu akan belajar langsung dari mentor-mentor profesional dengan materi komprehensif, termasuk cara membuat ERD untuk merancang database yang efisien dan terstruktur. Dengan pendekatan berbasis praktik, kamu bisa langsung menerapkannya ke dalam portofolio atau proyek nyata.

Nggak perlu khawatir kalau masih ada yang kurang paham, karena kamu bisa mengulang materi hingga benar-benar menguasai konsep. Ditambah lagi, dibimbing.id memiliki lebih dari 700+ hiring partner dan 90% alumni sukses berkarier di bidang data.

Punya pertanyaan seperti, โ€œKenapa ERD penting dalam data science?โ€ atau โ€œSkill apa yang diajarkan di bootcamp?โ€ Yuk, konsultasi gratis di sini! Kami siap #BimbingSampeJadi Data Scientist profesional!

Referensi:

  1. What is Entity Relationship Diagram (ERD)? [Buka]
  2. What is an entity relationship diagram (ERD)? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!๐Ÿ‘‹

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!