dibimbing.id - Elemen yang Perlu Ada di User Journey dan Contoh Penerapannya

Elemen yang Perlu Ada di User Journey dan Contoh Penerapannya

Nadia L Kamila

20 October 2023

5964

Image Banner

User journey adalah dokumen penting bagi UX desainer untuk memahami produk dan penggunanya. 

Mengapa user journey penting dan apa saja elemen yang perlu ada di user journey? Simak artikel ini untuk mendapatkan jawabannya!


Mengenal Apa Itu User Journey?


User Journey adalah representasi dari pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan suatu produk atau layanan digital. Pengalaman ini dimulai dari saat pertama kali mereka mengetahui produk tersebut hingga tahap menjadi pengguna setia. 

Bagi seorang UX Desainer, memahami User Journey bukan hanya soal mengetahui langkah demi langkah yang dilakukan pengguna, tetapi lebih pada memahami emosi, kebutuhan, dan harapan mereka di setiap tahap interaksi tersebut. 

Dengan pemahaman tersebut, maka desainer bisa merancang solusi yang benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna. 

Sehingga akhirnya mampu menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.


Elemen yang Perlu Ada di User Journey


Dari sudut pandang seorang UX Desainer, pemahaman terhadap User Journey sangatlah penting untuk menciptakan desain produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. 

Mari kita jelajahi elemen-elemen yang perlu ada di User Journey dengan lebih mendalam beserta contoh:


1. Awareness (Kesadaran)


Awareness adalah tahap di mana calon pengguna pertama kali mengetahui produk atau layanan. UX Desainer perlu memastikan bahwa pertemuan pertama pengguna dengan produk atau layanan ini memberikan kesan yang baik dan informatif.


2. Consideration (Pertimbangan)


Calon pengguna mulai mencari informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan dan membandingkannya dengan alternatif lain. 

Sebagai desainer, kamu harus memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan pengguna tersedia dengan mudah dan dipresentasikan dengan menarik.


3. Adoption (Adopsi)


Pengguna memutuskan untuk mulai menggunakan produk atau layanan. Di sini, UX Desainer perlu memastikan proses seperti pendaftaran atau onboarding berjalan mulus dan intuitif.


4. Retention (Pertahanan)


Mempertahankan pengguna agar terus menggunakan produk atau layanan. Sebagai UX Desainer, kamu harus terus menganalisis feedback dan data pengguna untuk melakukan perbaikan.


5. Advocacy (Advokasi)


Pengguna sudah sangat puas hingga merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain. Maka desainer harus memastikan bahwa pengguna memiliki cara mudah untuk berbagi feedback positif atau mereferensikan kepada teman-teman mereka.

Bagi seorang UX Desainer, setiap elemen User Journey ini memerlukan pendekatan desain yang berbeda dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan serta tantangan yang dihadapi pengguna. 

Oleh karena itu, MinDi merekomendasikan Bootcamp UIUX/Product Design untuk Sobat MinDi yang tertarik mendalami user journey dan ingin menjadi UX desainer. 

Kamu akan dibimbing langsung oleh praktisi berpengalaman agar bisa menjadi desainer yang dapat menciptakan solusi dan mengatasi masalah pengguna.


Contoh Penerapan Elemen di User Journey


1. Studi Kasus: Aplikasi Belanja Online "ShopTastic"


Dari perspektif seorang UX Desainer, kita akan melihat bagaimana "ShopTastic", sebuah aplikasi belanja online fiksi, menerapkan elemen-elemen User Journey dalam desain mereka.


  1. Awareness (Kesadaran)

Penerapan UX: ShopTastic merancang antarmuka iklan yang menarik dengan kombinasi warna dan tipografi yang sesuai dengan branding mereka untuk iklan di media sosial.

Studi Kasus: Saat pengguna melihat iklan di Instagram, mereka dengan jelas dapat mengidentifikasi brand ShopTastic dan penawaran utama yang mereka tawarkan berkat desain visual yang konsisten.


  1.  Consideration (Pertimbangan)

Penerapan UX: Di dalam aplikasi, UX Desainer ShopTastic memastikan bahwa ulasan produk mudah dibaca, gambar produk berkualitas tinggi, dan ada fitur pencarian yang responsif untuk membantu pengguna dalam proses pertimbangan.

Studi Kasus: Seorang calon pengguna ingin membeli sepatu. Mereka dengan mudah menemukan model yang diinginkan, membaca ulasan, dan melihat foto dari berbagai sudut berkat desain antarmuka yang intuitif.


  1. Adoption (Adopsi)

Penerapan UX: Saat pengguna pertama kali mengunduh dan membuka aplikasi, mereka disambut dengan proses onboarding yang singkat dan informatif, menjelaskan fitur utama aplikasi.

Studi Kasus: Pengguna baru merasa terbantu dengan tutorial awal yang menunjukkan cara menambahkan produk ke keranjang, cara check-out, dan bagaimana memanfaatkan fitur wishlist.


  1. Retention (Pertahanan)

Penerapan UX: ShopTastic merancang sistem notifikasi yang tidak mengganggu tetapi informatif, memberi tahu pengguna tentang penawaran khusus atau produk baru sesuai dengan preferensi mereka.

Studi Kasus: Setelah membeli sepatu, pengguna mendapat notifikasi tentang diskon untuk kaos yang cocok dengan sepatu yang baru saja mereka beli.


  1. Advocacy (Advokasi)

Penerapan UX: UX Desainer memastikan bahwa proses memberi ulasan atau merekomendasikan aplikasi kepada teman dilakukan dengan mudah, misalnya dengan menyediakan tombol "bagikan" yang strategis.

Studi Kasus: Setelah pengalaman belanja yang memuaskan, pengguna dengan mudah memberikan ulasan 5 bintang dan berbagi link aplikasi kepada temannya melalui WhatsApp.


2. Analisis Dampak Penerapan Elemen


Penerapan elemen-elemen User Journey dengan pendekatan desain yang tepat dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Dalam kasus ShopTastic:

  1. Awareness meningkatkan kesadaran brand.

  2. Consideration membantu pengguna membuat keputusan dengan lebih percaya diri.

  3. Adoption memastikan transisi pengguna baru menjadi lancar.

  4. Retention mendorong pengguna untuk kembali dan berbelanja lagi.

  5. Advocacy mengubah pengguna menjadi duta merek, yang pada akhirnya meningkatkan basis pengguna.

Dengan memahami dan menerapkan elemen-elemen ini dengan benar, UX Desainer dapat meningkatkan interaksi pengguna dengan aplikasi, memperkuat loyalitas merek, dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.


Tips Mengoptimalkan Elemen di User Journey


Saat merancang User Journey, terdapat beberapa cara untuk memastikan kamu memaksimalkan potensi setiap elemen. Berikut adalah tips dan trik yang bisa kamu terapkan:


1. Menggunakan Data Analitik


Selalu gunakan data untuk memahami perilaku pengguna. Lihat bagaimana mereka berinteraksi dengan produk atau layananmu dan cari tahu di mana kelemahan dan kekuatan dari User Journey yang sudah dirancang.

Tipsnya kamu bisa memanfaatkan alat analitik populer seperti Google Analytics atau Hotjar. Lihat metrik seperti bounce rate, waktu yang dihabiskan di halaman tertentu, atau di mana pengguna paling sering keluar dari aplikasi.


2. Melakukan A/B Testing


A/B testing memungkinkan kamu untuk membandingkan dua versi dari halaman atau fitur tertentu untuk melihat mana yang berkinerja lebih baik bagi pengguna.

Tips yang bisa kamu lakukan adalah mencoba dua desain tombol "Beli Sekarang" yang berbeda dan melihat mana yang menghasilkan konversi lebih tinggi.


3. Mengedepankan Empati ke Pengguna


Selalu letakkan diri kamu di posisi pengguna. Cobalah memahami apa yang mereka rasakan dan inginkan di setiap tahap User Journey.

Untuk tips, buatlah persona pengguna, atau profil fiksi dari pengguna ideal kamu, untuk membantu tim merancang dengan empati.


4. Repetisi dan Peningkatan Berkelanjutan


User Journey bukanlah sesuatu yang kamu rancang sekali lalu lupakan. Dunia digital selalu berubah, dan begitu juga kebutuhan dan perilaku pengguna.

Tips dari MinDi adalah lakukan review reguler terhadap User Journey, ambil feedback dari pengguna, dan terus buat perbaikan berdasarkan feedback tersebut.

Dengan menerapkan tips MinDi, seorang UX desainer tidak hanya akan memahami pengguna dengan lebih baik tetapi juga memastikan mereka mendapatkan pengalaman terbaik saat berinteraksi dengan produk atau layananmu.

Itulah beberapa elemen yang perlu ada di user journey dan contoh penerapan serta tips untuk mengoptimalkan user journey. 

Untuk Sobat MinDi yang ingin berkarir menjadi UX desainer, tidak perlu bingung harus belajar atau kuliah di mana. 

Dibimbing memiliki Bootcamp UIUX/Product Design yang merupakan sebuah pelatihan intensif untuk menyiapkan desainer produk untuk desain aplikasi seluler maupun desain situs website.



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!