Apa Itu Google Dorking? Teknik, Contoh, dan Bahayanya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
18 April 2025
•
890

Pernahkah kamu mendengar istilah Google Dorking? Dorking adalah teknik pencarian yang menggunakan operator khusus di Google untuk menemukan informasi tersembunyi di internet. Meski bermanfaat, teknik ini bisa berbahaya jika disalahgunakan.
Banyak orang memanfaatkan Google Dorking untuk mencari data yang seharusnya tidak terlihat publik. Menurut studi oleh Zhang et al. (2014), dari 997 kueri yang dianalisis, teknik ini berhasil mengidentifikasi lebih dari 300 ribu situs web rentan, dengan lebih dari 6 ribu di antaranya dieksploitasi.
Di artikel ini, MinDi akan menjelaskan apa itu Google Dorking, teknik yang digunakan, contoh penerapannya, serta potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Yuk, simak lebih lanjut!
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Front-End Development Terbaik 2025
Apa Itu Google Dorking?
Google Dorking adalah teknik pencarian lanjutan yang menggunakan query atau operator khusus di Google untuk menemukan informasi yang tersembunyi atau tidak terjangkau dengan pencarian biasa.
Biasanya, teknik ini memanfaatkan filter pencarian canggih untuk mencari file, data, atau informasi yang tidak sengaja terindeks oleh mesin pencari.
Meskipun bisa sangat berguna untuk menemukan berbagai informasi, dorking sering digunakan dalam konteks keamanan untuk mengidentifikasi celah atau kelemahan di situs web.
Namun, jika digunakan dengan niat buruk, teknik ini bisa berisiko dan menyebabkan kerusakan pada keamanan data.
Baca juga : 7 Rekomendasi Bootcamp Programmer Gratis & Bersertifikat
Bagaimana Google Dorking Bekerja?
Sumber: Canva
Google Dorking memanfaatkan query pencarian canggih menggunakan operator seperti “site:”, “filetype:”, dan “intitle:” untuk menemukan informasi tersembunyi di internet.
Dengan cara ini, dorking dapat menemukan file atau data yang terindeks oleh Google namun tidak seharusnya terlihat oleh publik, seperti dokumen atau informasi sensitif.
Operator pencarian ini memungkinkan pengguna untuk mengekspos halaman atau file tertentu, bahkan yang seharusnya tersembunyi. Misalnya, dengan “filetype:pdf” kamu bisa menemukan file PDF yang terindeks di situs web tertentu.
Meskipun berguna untuk menemukan data, dorking adalah teknik yang dapat disalahgunakan untuk mengeksploitasi celah keamanan situs web.
Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan dan risiko yang terlibat dalam penggunaan teknik ini.
Baca juga : Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS Langkah Mudah
Teknik Google Dorking yang Umum Digunakan
Sumber: Canva
Google Dorking punya banyak teknik menarik, Warga Bimbingan. Yuk, simak beberapa teknik umum yang sering digunakan untuk menggali informasi tersembunyi di internet!
1. site:
Operator site: digunakan untuk mencari konten hanya di situs tertentu. Dengan menggunakan format “site:example.com”, kamu bisa menemukan halaman atau informasi yang terindeks di situs tersebut.
Ini sangat berguna untuk memfilter hasil pencarian dan menemukan data tersembunyi di satu situs web saja.
2. filetype:
Operator filetype: memungkinkan kamu mencari jenis file tertentu, seperti PDF, DOCX, atau PPTX.
Misalnya, “filetype:pdf” akan menampilkan semua file PDF yang terindeks oleh Google. Teknik ini berguna untuk menemukan dokumen atau file lain yang mungkin tersembunyi di situs tertentu.
3. intitle:
Operator intitle: digunakan untuk mencari halaman web dengan kata tertentu di dalam judulnya.
Contohnya, “intitle:login” akan menemukan halaman dengan kata “login” di judulnya, yang sering kali berisi formulir login atau halaman penting lainnya. Teknik ini membantu menemukan halaman dengan konten spesifik berdasarkan kata kunci dalam judul.
4. inurl:
Dengan operator inurl:, kamu bisa mencari URL yang mengandung kata kunci tertentu. Sebagai contoh, “inurl:admin” akan menemukan halaman yang memiliki kata “admin” dalam URL-nya.
Teknik ini berguna untuk menemukan halaman admin atau halaman tersembunyi lainnya di situs web.
5. cache:
Operator cache: digunakan untuk mencari versi cache dari halaman tertentu yang disimpan oleh Google.
Misalnya, “cache:example.com” akan menunjukkan versi terbaru yang di-cache dari situs tersebut. Teknik ini sering digunakan untuk melihat halaman yang mungkin telah diubah atau dihapus dari situs aslinya.
Baca juga : Cara Membuat Pop Up di HTML: Panduan Mudah untuk Pemula
Contoh Google Dorking
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, kini saatnya MinDi menunjukkan beberapa contoh query Google Dorking yang umum dipakai untuk menemukan informasi yang tidak terlihat di pencarian biasa.
1. “filetype:pdf inurl:confidential”
Query ini mencari file PDF yang mengandung kata “confidential” dalam URL-nya. Hal ini sangat berguna untuk menemukan dokumen sensitif yang mungkin tidak terlindungi atau disembunyikan dari pencarian biasa.
Dalam banyak kasus, file PDF yang mengandung informasi penting bisa saja terindeks di Google, meskipun seharusnya tidak terlihat publik. Namun, penggunaannya perlu hati-hati karena bisa melanggar privasi atau kebijakan situs.
2. “site:gov inurl:admin”
Query ini digunakan untuk mencari halaman dengan kata “admin” dalam URL situs web ber-domain “.gov”.
Biasanya, ini mengarah ke halaman login admin atau halaman pengaturan yang seharusnya hanya bisa diakses oleh administrator situs.
Teknik ini bisa mengekspos kerentanannya jika ada halaman yang tidak terlindungi dengan baik. Pemahaman tentang keamanan sangat penting untuk memastikan penggunaan dorking yang etis.
3. “intitle:index of /secret”
Dengan menggunakan query ini, kamu akan mencari halaman yang mengandung kata “index of” di judulnya dan “secret” dalam struktur direktori.
Ini sering kali digunakan untuk menemukan direktori situs yang dapat diakses publik, yang mungkin berisi file penting atau pribadi.
Biasanya, halaman-halaman ini menampilkan daftar file yang ada di folder tersebut. Menggunakan dorking untuk menemukan halaman seperti ini dapat mengekspos data yang seharusnya tidak tersedia bagi publik.
Baca juga : Cara Membuat HTML di Notepad: Langkah Mudah untuk Pemula
Bahaya Google Dorking
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, Google Dorking bisa membawa manfaat besar, tetapi ada bahaya jika tidak digunakan dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
1. Pelanggaran Privasi
Google Dorking bisa mengekspos data pribadi yang seharusnya tidak terbuka untuk publik, seperti informasi sensitif atau file pribadi.
Jika digunakan tanpa izin, hal ini bisa melanggar privasi individu atau organisasi yang terkena.
Misalnya, dokumen penting atau data pribadi yang dapat diakses secara tidak sah bisa dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Eksploitasi Kerentanan Keamanan
Menggunakan dorking untuk menemukan celah di situs web atau aplikasi dapat membuka peluang bagi pelaku kejahatan siber untuk mengeksploitasi kerentanannya.
Hal ini bisa digunakan untuk meretas akun atau sistem yang tidak terlindungi dengan baik, menyebabkan kebocoran data atau akses ilegal. Exploitasi semacam ini berisiko merusak integritas sistem dan data yang ada.
3. Pelanggaran Hukum
Menggunakan Google Dorking untuk mencari atau mengakses informasi yang seharusnya tidak terbuka bisa berujung pada pelanggaran hukum.
Banyak negara yang menganggap teknik ini sebagai bentuk peretasan atau pencurian data, yang dapat dikenakan sanksi hukum yang berat. Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan hukum dalam menggunakan teknik ini.
Yuk, Ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id!
Warga Bimbingan, setelah mengetahui dorking adalah teknik yang digunakan untuk menemukan informasi tersembunyi di internet, kini saatnya mendalami dunia keamanan siber lebih dalam dengan bergabung Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id.
Dalam bootcamp ini, kamu akan belajar langsung dari para ahli tentang cara mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi potensi ancaman serta serangan di dunia maya.
Dengan kurikulum yang aplikatif dan praktis, kamu akan mendapatkan keahlian yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan di era digital ini. Pelajari cara melindungi data, menganalisis risiko, dan melakukan mitigasi serangan siber secara nyata!
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, kariermu di dunia Cyber Security akan semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan siapkan dirimu untuk jadi ahli keamanan siber yang dibutuhkan di industri global! #BimbingSampeJadi
Referensi
- What is Google Dorking? [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.