Contoh User Journey, Manfaat dan Penerapannya di Aplikasi Digital
![](https://dibimbing-cdn.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/1694569986666-pp_dibimbing.webp)
Nadia L Kamila
•
20 October 2023
•
1766
![Image Banner](https://dibimbing-cdn.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/1696996046897-contoh-user-journey.webp)
Istilah user journey tidak asing bagi seorang UX desainer, dokumen ini semacam panduan wajib yang harus dimiliki oleh UX desainer.
Jika Sobat MinDi tertarik untuk menjadi seorang UX desainer dan bercita-cita membuat produk yang bermanfaat, simak artikel ini untuk memahami pengertian, manfaat, hingga contoh user journey.
Definisi User Journey
User journey adalah semacam ilustrasi atau peta yang menggambarkan langkah demi langkah yang dilalui pengguna saat berinteraksi dengan produk atau layanan digital.
Ibaratnya seperti kamu membaca peta petualangan. Peta tersebut diawali dari titik memulai petualangan, tantangan seperti apa saja yang dihadapi, hingga bagaimana mereka mencapai tujuan akhir. Seperti itulah yang dimaksud dengan user journey.
Dalam dunia digital, peta ini membantu UX desainer untuk memahami pengguna produk mereka. Mulai dari apa yang mereka pikirkan dan rasakan, dan apa yang mereka lakukan saat menggunakan sebuah aplikasi, website, atau platform digital lainnya.
Dengan mengetahui user journey, tim pengembang bisa lebih mudah mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna.
Manfaat User Journey untuk User Experience
User journey memiliki peran penting dalam meningkatkan user experience atau pengalaman pengguna. Berikut ini adalah manfaatnya:
1. Mengenal Pengguna
Dengan user journey, UX desainer bisa memahami kebutuhan, harapan, dan hambatan yang dihadapi pengguna. Pemahaman ini membantu tim desain merancang fitur atau layanan yang benar-benar diinginkan pengguna.
Optimalisasi Proses
User journey menunjukkan alur interaksi pengguna dengan produk. Jika ada langkah yang rumit atau membingungkan, tim desain bisa langsung mengidentifikasinya dan membuatnya lebih sederhana.
2. Antisipasi Masalah
Dengan memahami perjalanan pengguna, bisa mencegah atau mengatasi masalah sebelum pengguna benar-benar menghadapinya. Harapannya pengguna tidak kesusahan ataumengalami kesulitan saat menggunakan produk.
3. Konsistensi Pengalaman
Dengan memahami seluruh alur interaksi, tim desain bisa memastikan pengalaman pengguna konsisten di setiap tahap. Ini penting agar pengguna merasa nyaman dan puas.
4. Fokus pada Prioritas
User journey membantu tim memutuskan fitur atau aspek apa yang paling penting untuk dikerjakan, dengan berfokus pada momen-momen kritis dalam perjalanan pengguna.
Sederhananya, user journey membantu seorang desainer menempatkan diri mereka sebagai pengguna. Dengan memahami sudut pandang pengguna, ia bisa mendesain produk yang lebih sesuai, mudah digunakan, dan memberikan pengalaman terbaik.
Contoh User Journey dalam Product Design
Kali ini MinDi akan memberikan beberapa contoh user journey dari beberapa produk digital yang berbeda untuk membantu Sobat MinDi memahami penerapan user journey ini.
1. Pendaftaran Akun di Aplikasi Olahraga
Mari bayangkan ada sebuah aplikasi olahraga yang memberikan rekomendasi latihan harian berdasarkan tujuan kebugaran pengguna.
Sebagai UX desainer, kamu ingin memastikan bahwa proses pendaftaran akun bagi pengguna baru berjalan lancar dan mudah.
Pembukaan Aplikasi:
Situasi: Pengguna mendownload dan membuka aplikasi untuk pertama kalinya.
Desain: UX Desainer memastikan halaman awal menampilkan gambar dan teks yang menarik perhatian, menjelaskan apa yang ditawarkan oleh aplikasi.
Pilihan Masuk atau Daftar:
Situasi: Pengguna diberi pilihan untuk masuk (jika sudah memiliki akun) atau mendaftar.
Desain: Tombol "Masuk" dan "Daftar" harus jelas dan mudah dilihat. Jika ada opsi masuk dengan media sosial atau email, ikon dan pilihan tersebut harus intuitif.
Pengisian Data Pendaftaran:
Situasi: Pengguna memilih "Daftar" dan diminta mengisi data pribadi.
Desain: Formulir pendaftaran dirancang sederhana, hanya meminta informasi esensial seperti nama, email, dan kata sandi. Setiap kolom memiliki placeholder untuk memberi petunjuk pengisian.
Pemilihan Tujuan Kebugaran:
Situasi: Setelah mendaftar, pengguna diminta memilih tujuan kebugaran mereka (misal: penurunan berat badan, pembentukan otot).
Desain: UX Desainer menyediakan pilihan tujuan dengan ikon atau gambar ilustratif. Ada juga penjelasan singkat untuk masing-masing tujuan agar pengguna bisa memilih dengan informasi yang cukup.
Konfirmasi dan Mulai:
Situasi: Pengguna telah menyelesaikan proses pendaftaran dan siap memulai latihan.
Desain: Halaman konfirmasi menampilkan pesan selamat datang yang hangat dan motivasional. Ada tombol atau petunjuk jelas tentang langkah selanjutnya, misalnya "Mulai Latihan Pertamamu".
Feedback Awal:
Situasi: Setelah beberapa sesi latihan, aplikasi meminta feedback awal dari pengguna.
Desain: UX Desainer menyediakan pop-up atau notifikasi yang meminta pengguna memberikan rating atau ulasan singkat. Ini membantu tim mendapatkan masukan untuk peningkatan.
2. Menggunakan Aplikasi Pencarian Lowongan Pekerjaan
Contoh produk digital yang kedua, MinDi ambil dari aplikasi pencarian lowongan pekerjaan yang memungkinkan pengguna untuk mencari lowongan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi dan minat mereka.
Sebagai UX Desainer, kamu ingin memastikan bahwa proses pencarian dan melamar pekerjaan melalui aplikasi ini berjalan mulus dengan cara:
Pembukaan Aplikasi:
Situasi: Pengguna mendownload dan membuka aplikasi setelah mendengar bahwa banyak lowongan pekerjaan menarik di sana.
Desain: Halaman awal menampilkan pesan sambutan yang menarik serta highlight atau unggulan dari beberapa lowongan terbaru.
Pendaftaran atau Masuk:
Situasi: Pengguna diberi opsi untuk mendaftar sebagai pengguna baru atau masuk jika sudah memiliki akun.
Desain: Tombol "Daftar" dan "Masuk" dirancang dengan jelas. Opsi masuk dengan media sosial atau email disediakan untuk mempermudah proses.
Pengisian Profil:
Situasi: Sebelum mulai mencari, pengguna diminta untuk mengisi profil mereka dengan detail kualifikasi, pendidikan, dan pengalaman kerja.
Desain: Formulir dirancang dengan struktur yang logis dan interaktif, dengan opsi untuk mengunggah CV atau portofolio.
Pencarian Lowongan:
Situasi: Pengguna mulai mencari lowongan yang sesuai dengan minat atau keahliannya.
Desain: Kolom pencarian, filter kategori, lokasi, dan jenis pekerjaan (full-time, part-time) disediakan dengan tampilan yang intuitif. Hasil pencarian disajikan dengan informasi lengkap dan jelas.
Melamar Pekerjaan:
Situasi: Setelah menemukan lowongan yang diinginkan, pengguna ingin melamar pekerjaan tersebut.
Desain: Tombol "Lamar Sekarang" diletakkan dengan jelas di setiap postingan lowongan. Proses pengiriman lamaran, seperti mengunggah surat lamaran atau CV, dirancang agar mudah dilakukan dalam beberapa langkah sederhana.
Notifikasi dan Feedback:
Situasi: Setelah melamar, pengguna menunggu kabar atau respons dari perusahaan yang bersangkutan.
Desain: UX Desainer memastikan pengguna mendapatkan notifikasi saat lamarannya diterima oleh perusahaan dan jika ada tahapan selanjutnya, seperti panggilan wawancara.
Ulasan dan Penilaian:
Situasi: Setelah proses lamaran, baik diterima maupun tidak, pengguna diberikan kesempatan untuk memberikan ulasan tentang pengalamannya menggunakan aplikasi.
Desain: Sebuah pop-up atau halaman khusus muncul untuk mengajak pengguna memberikan rating dan ulasan. Hal ini membantu tim aplikasi untuk terus meningkatkan layanannya.
Dari kedua contoh user journey ini, UX desainer akan memahami setiap langkah yang dilakukan penggunanya. Sehingga bisa merancang produk yang bisa memberikan pengalaman yang optimal bagi pengguna dalam olahraga atau melamar pekerjaan melalui aplikasi.
Kalau Sobat MinDi, aplikasi atau produk digital seperti apa yang ingin kamu buat?
Tapi, sebelum membuatnya, pastikan kamu sudah mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design Dibimbing ya!
Karena di sini, kamu akan didampingi oleh mentor yang sekaligus praktisi berpengalaman serta layanan persiapan karir yang akan berguna bagi pemula seperti kamu.
Tunggu apa lagi? Segera daftar bootcampnya sebelum kehabisa kuota!
Tags