dibimbing.id - Contoh Supply Chain Management Perusahaan Manufaktur, Lengkap

Contoh Supply Chain Management Perusahaan Manufaktur, Lengkap

Farijihan Putri

15 June 2025

635

Image Banner

Di industri manufaktur, supply chain management (SCM) itu ibarat jantungnya operasional, Warga Bimbingan. Kamu yang berkecimpung di dunia ini pasti udah sering banget dengar istilah ini, kan?

Pusing dengan rumitnya rantai pasokan di perusahaan manufaktur? Banyak banget yang penasaran gimana sih sebenarnya contoh supply chain management pada perusahaan manufaktur itu bekerja secara nyata. Apalagi kalau kamu lagi merintis karier, atau bahkan kepikiran buat switch career dan ikut bootcamp, topik ini pasti bikin penasaran banget, kan?

Percaya deh, memahami SCM itu penting banget buat kamu yang pengen terjun ke dunia manufaktur. Nggak cuma bikin proses bisnis semakin efisien, tapi juga menjadi nilai plus di mata recruiter, lho.

Nah, di artikel ini, MinDi bakal kupas tuntas berbagai contoh SCM di perusahaan manufaktur dengan bahasa yang santai dan gampang dicerna. Siap-siap dapat pencerahan, ya!

Baca Juga: Supply Chain Management: Tujuan, Jenis, Tahapan, & Contohnya


Apa Itu Perusahaan Industri Manufaktur?


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang punya kegiatan utama mengubah bahan baku mentah (atau kadang bahan setengah jadi) menjadi produk jadi yang siap dijual ke konsumen. 

Perusahaan nggak cuma jual barang yang sudah ada, tapi membuat barangnya. Proses ini biasanya melibatkan penggunaan mesin, peralatan canggih, dan tentu saja, banyak tenaga kerja.

Di Indonesia sendiri, banyak banget lho perusahaan manufaktur yang mungkin produknya sering kamu temui. Beberapa contohnya:

  1. Industri Makanan & Minuman: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (produsen Indomie, dll.), PT Mayora Indah Tbk (Kopi Torabika, Roma, dll.), PT Unilever Indonesia Tbk (produk kebutuhan rumah tangga dan makanan).
  2. Industri Otomotif: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Astra Honda Motor.
  3. Industri Tekstil & Garmen: PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
  4. Industri Elektronik: PT Hartono Istana Teknologi (Polytron), PT Panasonic Manufacturing Indonesia.
  5. Industri Semen & Bahan Bangunan: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.


Tahapan Supply Chain Management Perusahaan Manufaktur


Secara umum, ada 5 tahapan utama dalam SCM di perusahaan manufaktur. Yuk, simak!


1. Perencanaan (Planning)


Planning adalah langkah pertama dan paling krusial, Warga Bimbingan. Di tahap ini, perusahaan manufaktur harus melakukan perencanaan awal sebagai berikut.

  1. Memprediksi Permintaan Pasar (Demand Forecasting)
  2. Merencanakan Produksi
  3. Merencanakan Pengadaan Bahan Baku
  4. Merencanakan Logistik


2. Pengadaan (Sourcing)


Di tahap ini, tim SCM mulai beraksi untuk mencari dan mendapatkan bahan baku serta komponen yang dibutuhkan. Aktivitas utamanya meliputi:

  1. Mencari dan Memilih Pemasok (Supplier)
  2. Negosiasi Kontrak
  3. Pemesanan Bahan Baku
  4. Pengelolaan Pemasok

Contohnya, kalau kamu perusahaan makanan, di tahap ini kamu akan mencari pemasok terigu, gula, minyak, dan bahan-bahan lainnya.


3. Produksi (Manufacturing/Make)


Tahapan produksi adalah inti dari perusahaan manufaktur, di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi. Tahap ini meliputi:

  1. Manajemen Persediaan Bahan Baku
  2. Proses Transformasi
  3. Pengendalian Kualitas (Quality Control)
  4. Manajemen Persediaan Barang Jadi


4. Pengiriman/Distribusi (Delivery)


Setelah produk jadi dan siap, tahap selanjutnya adalah mengirimkannya ke tangan konsumen. Tahap ini mencakup:

  1. Manajemen Pesanan (Order Management)
  2. Pengelolaan Gudang (Warehousing)
  3. Transportasi
  4. Manajemen Logistik

Contohnya, produk mi instan yang sudah jadi akan didistribusikan ke gudang distributor, lalu ke supermarket, dan akhirnya ke tangan kamu.


5. Pengembalian (Return/Reverse Logistics)


Tahap ini seringkali terlewat, padahal penting banget lho, Warga Bimbingan. Pengembalian adalah proses mengelola produk yang dikembalikan oleh pelanggan karena berbagai alasan (rusak, tidak sesuai, garansi, dan lain-lain). Tahapan ini meliputi: 

  1. Penerimaan Barang Kembali
  2. Inspeksi dan Klasifikasi
  3. Pengembalian Dana/Penggantian Produk

Baca Juga: Perbedaan Logistik dan Supply Chain dalam Bisnis, Apa Saja?


5 Contoh Supply Chain Management Perusahaan Manufaktur


Sumber: Freepik

Sekarang, biar makin kebayang, yuk lihat 5 contoh supply chain management pada perusahaan manufaktur yang sukses di berbagai industri.


1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Makanan)


Indofood, produsen mi instan kesayangan kita, punya SCM yang kompleks dari hulu ke hilir. Mereka merencanakan produksi berdasarkan permintaan pasar yang fluktuatif, lalu mengadakan bahan baku seperti tepung terigu dan minyak sawit dari berbagai pemasok.

Di tahap produksi, mereka menerapkan sistem Just In Time (JIT) di pabrik-pabriknya yang tersebar luas. 

Untuk distribusi, mereka punya jaringan yang masif, mulai dari gudang pusat hingga ke toko-toko kecil, memastikan produk sampai ke tangan kita dengan cepat. Proses pengembalian juga ada untuk menangani produk yang tidak sesuai standar.


2. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Otomotif)


Toyota adalah contoh klasik SCM dengan filosofi Just In Time (JIT) yang melegenda. Mereka merencanakan produksi mobil dengan sangat presisi. 

Lalu mengadakan ribuan komponen dari jaringan pemasok terintegrasi yang sering disebut "keiretsu," memastikan komponen datang tepat saat dibutuhkan, bukan menumpuk. 

Di tahap produksi, pabrik perakitan bekerja efisien tanpa banyak inventori, mengurangi biaya penyimpanan. Distribusi mobil jadi dilakukan ke dealer-dealer di seluruh dunia, dengan logistik yang sangat detail. 

Terakhir, proses pengembalian sangat ketat, terutama untuk penanganan suku cadang atau recall produk.


3. PT Yakult Indonesia Persada (Minuman Probiotik)


Contoh supply chain management pada perusahaan manufaktur berikutnya adalah Yakult, yang punya SCM unik karena produknya yang sensitif dan punya masa simpan pendek.

Perencanaan produksi harian mereka sangat ketat untuk memastikan kesegaran produk. Mereka mengadakan bahan baku kunci seperti susu skim bubuk dari Australia/Selandia Baru dan bijih plastik dari Tiongkok, menunjukkan jangkauan global.

Produksi melibatkan proses fermentasi yang steril dan harus presisi, dengan kontrol kualitas yang tinggi. 

Untuk distribusi, mereka mengandalkan model "Yakult Lady" yang mengirimkan langsung ke konsumen, selain juga melalui supermarket, menjaga kualitas produk hingga sampai ke tangan pelanggan.


4. Perusahaan Elektronik (Contoh Fiktif: IndoTech Electronics)


Di industri elektronik, SCM sangat bergantung pada ketersediaan komponen global. Perencanaan produksi gadget seperti smartphone dan laptop sangat dinamis, mengikuti tren pasar.

Mereka mengadakan komponen microchip, layar, dan baterai dari berbagai pemasok di Asia dan Eropa, biasanya dengan negosiasi yang ketat. Tahap produksi melibatkan perakitan komponen menjadi perangkat jadi dengan otomatisasi tinggi. 

Distribusi produk dilakukan ke distributor besar, e-commerce, dan toko ritel, dengan pelacakan pengiriman yang canggih. Sementara itu, proses pengembalian sangat penting untuk penanganan garansi dan perbaikan produk.


5. PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (Tekstil)


Contoh supply chain management pada perusahaan manufaktur adalah Sritex, produsen tekstil dan garmen besar, punya SCM yang berurutan dari benang hingga pakaian jadi. 

Perencanaan produksi mereka disesuaikan dengan pesanan buyer dan tren fashion global. Mereka mengadakan kapas dari petani lokal atau impor, serat sintetis, serta pewarna dan aksesoris lainnya. 

Tahap produksi meliputi pemintalan, penenunan, pencelupan, hingga penjahitan menjadi produk jadi, dengan kontrol kualitas di setiap langkah. 

Untuk distribusi, produk benang atau kain dikirim ke pabrik lain, atau garmen jadi langsung ke brand fashion dan retailer. Proses pengembalian juga mencakup penanganan produk cacat atau sisa bahan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bootcamp Product Management Terbaru 2025


Sudah Paham Menguasai Supply Chain Management?


Sekarang Warga Bimbingan udah lebih terbayangkan betapa krusialnya supply chain management pada perusahaan manufaktur dalam memastikan setiap produk sampai ke tangan konsumen?

Kamu tertarik buat menguasai skill baru atau bahkan switch career ke bidang yang menjanjikan? Yuk, gabung di Program Bootcamp dibimbing.id!

Kamu bisa belajar bareng 338+ mentor berpengalaman dengan materi terlengkap, mulai dari Data, UI/UX Design, Product & Project Management, Finance & Accounting, Digital Marketing, hingga English Class.

Dengan silabus terlengkap, praktek nyata buat portofolio, dan gratis mengulang kelas, dijamin kamu bakal dibimbing.id #BimbingSampeJadi! Udah ada 3400+ career shifter yang merasa terbantu dan 840+ hiring partner siap menyalurkan kamu ke dunia kerja.

Masih bingung gimana cara memulai atau pengen tahu lebih detail tentang program yang paling cocok buatmu? Jangan ragu buat konsultasi gratis di sini!

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!